Anda di halaman 1dari 12

PENGINDERAAN, PENGAMATAN,

DAN TANGGAPAN

Oleh Kelompok 1:
Suwaibatul Aslamiah 190101040303
Zahratunnisa 190101040322
1. Penginderaan
A. Pengertian
Segala sesuatu yang sampai kepada diri kita berlalu lewat
alat indera. Alat indera bisa dianggap sebagai stasiun
penerima stimulus yang datang baik dari luar maupun dari
dalam badan.
Definisi penginderaan menurut Wund adalah penangkapan
terhadap rangsangan-rangsangan dari luar dan dapat
dianalisa.

B. Dimensi Penginderaan
Ada 4 dimensi penginderaan yaitu:
1. Intensitas
2. Ekstensitas
3. Durasi
4. Kualitas
C. Ambang Penginderaan
Ambang dalam penginderaan berarti intensitas suatu
rangsangan tertentu agar dapat disadari.
Ambang penginderaan terbagi menjadi 4 yaitu:
a. Ambang Perangsang Absolut
b. Ambang Perbedaan
c. Tinggi Rangsang
d. Penyesuaian Sensoris

D. Alat-Alat Penginderaan
Alat-alat indera adalah bagian-bagian tubuh yang
berfungsi untuk menerima rangsang sesuai dengan
modalitas masing-masing.
1. Indera Penglihatan
Alat untuk indera penglihatan adalah mata.
a. Medan Penglihatan
ada empat daerah atau medan penglihatan yaitu:
 Daerah Pusat

 Daerah Tepi/Perifer

- Daerah Paling Tepi


 Titik Buta

b. Penginderaan Warna
Ada dua sistem warna yang dapat diterima oleh
Indera kita yaitu sistem warna akromatis(hitam-putih)
dan kromatis (berwarna).
2. Indera Pendengaran
Alat indera untuk pendengaran adalah telinga dengan segala
perlengkapan didalamnya, terutama gendang telinga
(memberana timpani) dengan syaraf reseptor getaran di telinga
bagian dalam (cochlea).
a. Frekuensi dan Tinggi Nada
Jumlah getaran per detik (frekuensi) menentukan tinggi nada.
Semakin besar frekuensi, semakin tinggi nada yang terdengar.
b. Amplitudo dan Intensitas Bunyi
Keras lemahnya bunyi disebut amplitudo tergantung dari besar-
kecilnya energi getaran (intensitasnya).
c. Warna Suara (Timbre)
Warna bunyi menunjukkan sumber bunyi tersebut. Nada C dapat
mempunyai frekuensi dan amplitudo yang sama tetapi
mempunyai warna yang berbeda.
d. Desah
Desah adalah bunyi bunyi yang amat kompleks dan tidak teratur.
3. Indera Penciuman
Alat indera untuk penciuman adalah hidung dan syaraf-
syaraf reseptornya. Ada enam baku utama yang dapat
ditangkap oleh Indera ini yaitu bau rempah-rempah,
harum, eteris, damar, busuk, dan hangus. Penciuman
merupakan proses yang kompleks. Para ahli sampai
sekarang belum dapat menjelaskan bagaimana gas itu
merangsang syaraf-syaraf reseptor dalam hidung
sehingga timbul bau yang beranekaragam.
4. Indera Pengecapan
Alat indera untuk mengecapan adalah lidah dengan syaraf-syaraf
reseptor pada papil-papil rasa di atas dan di sekeliling lidah.
Terdapat empat macam rasa yang dapat diterima oleh pengecapan
kita, yaitu: manis, asam, asin dan pahit.
 Ambang perangsang Absolut untuk tiap-tiap rasa adalah sebagai
berikut:
 Manis (gula) 1 gram dilarutkan dalam 200 ml air
 Asin (garam dapur) 1 gram dilarutkan dalam 400 ml air
 Asam (HCl) 1 gram dilarutkan dalam 15000 ml air
 Pahit (kina) 1 gram dilarutkan dalam 2.000.000 ml air.
5.Indera Peraba
Alat-alat Indera peraba tidak terbatas pada permukaan kulit
dengan reseptor-reseptornya tetapi juga menyangkut alat-
alat yang peka terhadap orientasi dan keseimbangan. Oleh
karena itu, rangsang yang sesuai untuk Indera ini juga
bermacam-macam yaitu tekanan, suhu, rasa sakit atau
nyeri dan gerakan.
B. Pengamatan
1. Pengertian
Proses mengorganisasi dan menginterprestasi data
penginderaan sesuai dengan hasil-hasil pengalaman yang
lampau disebut pengamatan. Suatu pengamatan dapat
dianggap sebagai penginderaan yang berarti. Pengamatan
mewakili identifikasi mental atau pengenalan terhadap
orang, benda, keadaan atau situasi yang berada dalam batas-
batas suatu rangsangan penginderaan atau lebih.
2. Pengaruh Sikap terhadap Pengamatan
Pengamatan dipengaruhi oleh perasaan dan sikap individu
pada saat terjadinya pengamatan. Apabila ia lapar, bau
daging goreng barangkali menyenangkan, akan tetapi
barangkali tidak menyenangkan atau memuakkan bilamana
ia baru saja selesai makan.
C. Tanggapan
1. Pengertian
Tanggapan disebut “laten” (tersembunyi, belum terungkap),
apabila tanggapan tersebut ada di bawah sadar, atau tidak kita
sadari. Sedangkan tanggapan disebut “aktual” (actueel =
sungguh), apabila tanggapan tersebut kita sadari.
Perbedaan antara tanggapan dan pengamatan:
 Pengamatan terikat pada tempat dan waktu, sedangkan
tanggapan tidak terikat pada tempat dan waktu.
 Objek pengamatan sempurna dan mendetail, sedangkan objek
tanggapan tidak mendetail dan kabur.
 Pengamatan memerlukan perangsang, sedangkan pada
tanggapan tidak perlu ada perangsang.
 Pengamatan bersifat sensoris, sedangkan tanggapan bersifat
immaginer.
 2. Bayangan Pengiring dan Bayangan Eidetis
 Gejala yang terletak di antara pengamatan dan tanggapan
adalah bayangan pengiring dan bayangan eidetis. Kedua
bayangan tersebut dapat diamati oleh orang yang
bersangkutan.
 Kalau diurutkan gejala tersebut akan sebagai berikut:

 Pengamatan - bayangan pengiring – bayangan eidetis –


tanggapan – pengertian
T h an k
y o u

Anda mungkin juga menyukai