Anda di halaman 1dari 38

Akuntansi Perpajakan

Program Studi DIII Akuntansi


Fakultas Vokasi
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Jl. Dinoyo 42-44 Surabaya
Telp 031 5678478 (hunting)
Deskripsi Mata kuliah:
Deskripsi Mata kuliah:

Mata kuliah ini membahas tentang perlakuan


akuntansi terhadap aspek perpajakan dengan
memperhatikan Pasal 28 UU KUP, termasuk PSAK No
46
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis secara
umum peraturan perpajakan yang relevan untuk wajib
pajak pribadi dan badan non multinasional, serta
perlakuan akuntansi terhadap aspek perpajakan
dengan memperhatikan Pasal 28 UU KUP, termasuk
PSAK No 46.
Buku Teks dan Referensi
Waluyo, 2020, Akuntansi Pajak, Salemba Empat.
(W)

Ilyas, W.B. dan Priantara, D., Akuntansi Perpajakan,


2015, Mitra Wacana Media

Muljono, D. dan Wicaksono, B., Akuntansi Pajak


Lanjutan, 2009, Andi Yogyakarta.
Tanggungjawab Mahasiswa
Selama perkuliahan berlangsung: (presensi minimal
75%)
1. Mahasiswa wajib menyelesaikan latihan maupun
tugas yang diberikan.
2. Mahasiswa diharapkan aktif di dalam kelas.
3. Mahasiswa wajib mematuhi peraturan perkuliahan
yang ada
4. Mahasiswa wajib membawa kalkulator
Penilaian
Nilai UTS & UAS:

- Tugas = 40 %  tugas, partisipasi & quiz (20%),

- Ujian = 60%

Nilai Akhir:

= 50% UTS + 50% UAS

Sifat UTS dan UAS  Close Book


Jenis soal UTS dan UAS  Teori dan Soal
Syllabus
TATAP
MUKA MATERI

1 Kewajiban Pembukuan dan Prinsip Dasar Akuntansi


Pajak
2 Akuntansi Kas dan Bank
3 Akuntansi Piutang dan Persediaan

4 Akuntansi Aset Berwujud & Aset Tidak Berwujud

Akuntansi Utang & Investasi Jangka Pendek


5

6 Akuntansi Investasi Jangka Panjang & Ekuitas

Review & Quiz


7

   
MID TEST
Syllabus
TATAP
MUKA MATERI
8 Akuntansi Pajak Penghasilan & Rekonsiliasi Laporan
Keuangan

9 Akuntansi Pajak Penghasilan & Rekonsiliasi Laporan


Keuangan (Cont’d)

10 Akuntansi Pajak Penghasilan & Rekonsiliasi Laporan


Keuangan (Cont’d)
11 Akuntansi Pajak Penghasilan (PSAk 46)
12 Akuntansi PPN dan PPnBM
13 Akuntansi PPN dan PPnBM (Cont’d)

14 Akuntansi Mata Uang Asing dan Pembukuan dengan


Bahasa Dan Mata Uang Asing
 
FINAL TEST
Bab 1
Kewajiban Pembukuan dan Prinsip Dasar Akuntansi
Pajak
Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah sistem informasi yang
menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan
kondisi perusahaan
Siklus Akuntansi
Laporan Keuangan
Neraca Bentuk Staffel
Neraca Bentuk Scontro
Definisi Pajak
1. Prof Dr Rochmat Soemitro

2. Prof Dr P.J.A Andriani

3. Prof Dr M. J. H Smeets
Karakteristik Pajak
1. Dipungut berdasarkan UU
2. Tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi
individual
3. Dipungut oleh pemerintah pusat maupun daerah
4. Digunakan untuk pengeluaran pemerintah (fungsi
budgeter) & public investment
5. Dapat digunakan untuk fungsi mengatur atau
regurelend
Jenis Pajak
1. Menurut golongan:
a. Pajak Langsung
b. Pajak Tidak Langsung
2. Menurut sifatnya:
a. Pajak Subjektif
b. Pajak Objektif
3. Menurut Lembaga Pemungutnya:
a. Pajak Pusat
b. Pajak Daerah
Kewajiban Pembukuan
UU KUP No 6 Tahun 2009 Pasal 28:
WP yang melakukan kegiatan usahanya/pekerjaan bebas
wajib menyelenggarakan pembukuan

agar WP dapat menghitung besarnya pajak yang terutang


Kewajiban Pembukuan & Pencatatan
UU KUP No 16 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 29 & Pasal
4 ayat 4:

Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang


dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data
dan informasi keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya serta jumlah
harga peerolehan dan penyerahan barang /jasa yang
diakhiri dengan menyusun laporan keuangan berupa
neraca dan laba rugi untuk periode tahun pajak
tersebut

Laporan keuangan sebagai lampiran SPT Tahunan


Pencatatan adalah pengumpulan data secara teratur
tentang peredaran bruto dan atau penghasilan bruto
sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang
terutang termasuk penghasilan yang bukan objek
pajak dan atau yang dikenakan pajak yang bersifat final

WP dengan omzet kurang dari 4,8 M per tahun 


menghitung penghasilan neto dengan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto

Syarat: WP tersebut harus memberitahukan kepada


DJP dalam jangka waktu 3 bulan pertama dari tahun
pajak berjalan. Jika tidak, dianggap memilih
melakukan pembukuan.
Penyimpanan Pembukuan/Pencatatan
Pembukuan/Pencatatan 
1. Buku,
2. catatan &
3. dokumen yang menajadi dasar
pembukuan/pencatatan & dokumen lain termasuk
4. hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola
secara elektronik/program aplikasi online

wajib disimpan selama 10 tahun di Indonesia yaitu di


tempat kegiatan/tempat tinggal WP OP/di tempat
kedudukan WP Badan.
Sanksi Tidak Pembukuan
UU KUP No 16 Tahun 2009  Penghitungan
pajaknya akan dilakukan dengan menggunakan
Norma Penghitungan Penghasilan Neto

Sanksi kenaikan sebesar 50% dari pajak yang kurang


dibayar
Sengaja tidak menyelenggarakan pembukuan/
menyelenggarakan pembukuan dengan tidak benar
sehingga menimbulkan kerugian bagi negara

Sanksi pidana penjara min 6 bulan-max 6 tahun


Ditambah Denda min 2x – max 4x jumlah pajak yang
kurang bayar
Akuntansi Pajak vs Akuntansi Komersial
Akuntansi Komersial: berdasarkan SAK/IFRS

Akuntansi Pajak: berdasarkan regulasi perpajakan

Akuntansi pajak mempermudah WP dalam menyusun


SPT

Akuntansi Pajak vs Akuntansi Komersial 


Rekonsiliasi Fiskal
Peranan Akuntansi dalam Sejarah
Perpajakan Indonesia
1. Masa Penjajahan Belanda
Jumlah pajak yang terutang sepenuhnya ditentukan
oleh aparat pajak yang memiliki wewenang yang sangat
besar  Peranan akuntansi atau pembukuan dalam
perpajakan sangat lemah.
2. Setelah Indonesia merdeka, tahun 1967 
Menghitung Pajak Sendiri (MPS)
Menghitung Pajak Orang lain (MPO)
 Self Asessment
Tahun 1979  WP diberikan keringanan dalam penetapan
pajak jika yang bersangkutan menggunakan Laporan
pemeriksaan akuntan publik.
Laporan keuangan yang dibuat oleh akuntan publik
tidak dibenarkan dikoreksi kecuali jika laporan
tersebut ternyata tidak benar

Membatasi kewenangan aparat perpajakan dalam


menetapkan jumlah pajak yang harus dibayarkan WP

Peranan akuntansi atau pembukuan makin meningkat


dalam perpajakan
Tahun 1983  Self Asessment

Pemberian kepercayaan penuh kepada WP

Peranan pembukuan dan akuntansi dalam


perpajakan menjadi sangat besar
Akun-Akun Akuntansi Pajak
Neraca:
a. Aset:
1. Pajak dibayar di muka(Prepaid Tax) 
Biaya dibayar di muka  Aset Lancar, dapat
terdiri dari:
a. PPh Psl 22, 23, 25, 28 a
b. PPN masukan
2. Aset Pajak Tangguhan (Deferred Tax Asset) 
Aset Lain-lain
b. Kewajiban:
1. Utang Pajak (Tax Payable) dapat terdiri dari:
a. PPh Psl 21, 23, 26, 29
b. PPN Keluaran
2. Kewajiban Pajak Tangguhan (Deferred Tax Liability)
2. Laporan Laba Rugi
a. Beban PPh (Income Tax Expense)
b. Penghasilan Pajak Tangguhan (Deferred Tax Income)
c. Beban Pajak Tangguhan (Deferred Tax Expense)
d. PBB, PPN Masukan yang tidak dapat dikreditkan &
Bea meterai sebagai beban operasional (Operational

expense)
Akuntansi Pajak: Pentingkah ?
Jika terdapat kesalahan dalam pengisian SPT

Dikoreksi dengan SPT Pembetulan

Kemungkinan terjadinya pemeriksaan semakin tinggi

Pajak terutang semakin besar


Apa yang harus dilakukan ?
Oleh karena itu Akuntansi Perpajakan sangat penting
karena menekankan perlunya pemahaman perpajakan
yang baik terutama untuk WP Badan

agar jangan sampai terjadi kesalahan dalam pencatatannya

Meminimalkan terjadinya pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai