Anda di halaman 1dari 9

S

A
L
E
SUSPENSI K

…. Nurul Afika Safni (191501012)

…. Cesilia Margaretta Hutagalung (191501025)

…. Ibnu Syahmaulana (191501039)

PRAKTIKUM FARMASETIKA
SUSPENSI
Suspensi menurut Farmakope Indonesia edisi IV tahun1995 adalah sediaan cair yang
mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam bentuk cair. Biasanya
agar suspensi tetap stabil perlu ditambah dengan zat pensuspensi (suspending agent).

Hal yang perlu diperhatikan dalam sediaan suspensi

Mencegah
Menjamin partikel Mengurangi pembentukan cake
terdispersi dalam pengendapan ketika terbentuk
pembawa zat aktif partikel terdispersi endapan
Alasan Penggunaan Suspensi Dalam Farmasi

Zat berkhasiat tidak larut dalam air

Zat berkhasiat tidak enak atau pahit

Mengurangi proses penguraian zat aktif dalam air

Kontak zat padat dengan medium dispersi dipersingkat

Memperpanjang pelepasan obat menggunakan pembawa minyak


 
Suspensi oral

Suspensi topikal

Suspensi Optalmik
JENIS-JENIS
SUSPENSI
Suspensi tetes telinga

Suspensi untuk injeksi

Suspensi untuk injeksi


terkontinu
Suspensi nasal
Cara Pembuatan Suspensi

Ditambahkan bahan oral kedalam mucilage yang telah terbentuk,


Metode dispersi kemudian diencerkan.

Zat yang hendak didispersikan dilarutkan dulu dalam pelarut


organik yang hendak dicampur dengan air. Setelah larut dalam
Metode Presitipasi pelarut organik larutan zat ini kemudian di encerkan dengan
latrutan pensuspensi dalam air sehingga akan terjadi endapan
halus tersuspensi dalam air seningga akan terjadi endapan halus
tersuspensi dengan bahan pensuspensi.
Pembuatan Suspensi Secara Umum
Prinsip :
Bahan padat yang tidak larut disuspensikan dengan penambahan suspending agent. Bila
zat padatnya bersifat hidrofobik maka dibasahi terlebih dahulu dengan zat pembasah
(wetting agent). Baru dihomogenkan dengan suspending agent. Kemudian tambahan aqua
dalam jumlah tertentu, digerus sampai diperoleh massa seperti bubur dan diencerkan
dengan sirup.

Haluskan bahan padat yang tidak larut

Tambahkan zat pensuspensi (dalam keadaan kering atau basah)

Tambahkan cairan pembawa secukupnya digerus sampai diperoleh massa


seperti bubur

Encerkan dengan sirup

Bahan-bahan lain yang ada dalam formula ditambah setelah dilarutkan


terlebih dahulu dengan aqua (pembawa)

Tambahkan cairan pembawa sampai diperoleh volume yang dikehendaki


Suspending Agent

 Suspensi agent adalah bahan tambahan yang berfungsi mendispersikan partikel tidak
larut dalam pembawa dan meningkatkan viskositas sehingga kecepatan sedimentasi
diperlambat.
 Suspending agent berfungsi mendispersikan partikel tidak larut kedalam pembawa
dan meningkatkan viskositas sehingga kecepatan pengendapan bisa diperkecil.

Jenis - Jenis Suspending Agent

1 2 3 4
Golongan Karbohidrat (Polisakarida)
Golongan Surfaktan
1. Berasal dari alam Golongan Protein Golongan Zat Padat An Organik
Akasia (Gom Arab) = PGA ,Tragakan
Contoh : Tween 80 (Polisorbal 80),
PGS = Pulvis Gummosus , Na Alginat Misalnya : Gelatin Contohnya Bentonit, Veegum
Span 20 (Sorbitol 20)
2. Polisakarida Sintetik
Metil Selulosa , Na GMC
Stabilitas Sediaan Suspensi

Stabilitas suspensi ialah ke stabilan zat pensuspensi dan zat yang terdispersi dalam
suatu sediaan suspensi, namun dalam sediaan suspensi zat pensuspensi dan zat
terdispersi tidak selamanya stabil, stabilitas sediaan suspensi adalah cara
memperlambat penimbunan partikel serta menjaga homogenitas partikel agar
khasiat yang diinginkan dapat merata ke seluruh sediaan suspensi tersebut.

Faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi ialah :


1. Ukuran partikel
2. Kekentalan (viscositas)
3. Jumlah partikel (konsentrasi)
4. Sifat/muatan partikel
Pengemasan dan Penandaan Sediaan

Semua suspensi harus dikemas dalam wadah mulut lebar yang mempunyai
ruang udara diatas cairan sehingga dapat dikocok dan mudah dituang.
Kebanyakan suspensi harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan
terlindung dari pembekuan, panas yang berlebihan dan cahaya.
Suspensi perlu dikocok setiap kali sebelum digunakan untuk menjamin '
distribusi zat padat yang merata dalam pembawa sehingga dosis yang
diberikan setiap kali tepat dan seragam.
Pada etiket harus juga tertera "Kocok Dahulu“.

Anda mungkin juga menyukai