A
L
E
SUSPENSI K
PRAKTIKUM FARMASETIKA
SUSPENSI
Suspensi menurut Farmakope Indonesia edisi IV tahun1995 adalah sediaan cair yang
mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam bentuk cair. Biasanya
agar suspensi tetap stabil perlu ditambah dengan zat pensuspensi (suspending agent).
Mencegah
Menjamin partikel Mengurangi pembentukan cake
terdispersi dalam pengendapan ketika terbentuk
pembawa zat aktif partikel terdispersi endapan
Alasan Penggunaan Suspensi Dalam Farmasi
Suspensi topikal
Suspensi Optalmik
JENIS-JENIS
SUSPENSI
Suspensi tetes telinga
Suspensi untuk injeksi
Suspensi agent adalah bahan tambahan yang berfungsi mendispersikan partikel tidak
larut dalam pembawa dan meningkatkan viskositas sehingga kecepatan sedimentasi
diperlambat.
Suspending agent berfungsi mendispersikan partikel tidak larut kedalam pembawa
dan meningkatkan viskositas sehingga kecepatan pengendapan bisa diperkecil.
1 2 3 4
Golongan Karbohidrat (Polisakarida)
Golongan Surfaktan
1. Berasal dari alam Golongan Protein Golongan Zat Padat An Organik
Akasia (Gom Arab) = PGA ,Tragakan
Contoh : Tween 80 (Polisorbal 80),
PGS = Pulvis Gummosus , Na Alginat Misalnya : Gelatin Contohnya Bentonit, Veegum
Span 20 (Sorbitol 20)
2. Polisakarida Sintetik
Metil Selulosa , Na GMC
Stabilitas Sediaan Suspensi
Stabilitas suspensi ialah ke stabilan zat pensuspensi dan zat yang terdispersi dalam
suatu sediaan suspensi, namun dalam sediaan suspensi zat pensuspensi dan zat
terdispersi tidak selamanya stabil, stabilitas sediaan suspensi adalah cara
memperlambat penimbunan partikel serta menjaga homogenitas partikel agar
khasiat yang diinginkan dapat merata ke seluruh sediaan suspensi tersebut.
Semua suspensi harus dikemas dalam wadah mulut lebar yang mempunyai
ruang udara diatas cairan sehingga dapat dikocok dan mudah dituang.
Kebanyakan suspensi harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan
terlindung dari pembekuan, panas yang berlebihan dan cahaya.
Suspensi perlu dikocok setiap kali sebelum digunakan untuk menjamin '
distribusi zat padat yang merata dalam pembawa sehingga dosis yang
diberikan setiap kali tepat dan seragam.
Pada etiket harus juga tertera "Kocok Dahulu“.