Anda di halaman 1dari 25

AEROSOL

LINA WIDIYASTUTI
Definisi

Bentuk sediaan yang diberikan tekanan


untuk mengeluarkan isinya, mengandung
sata atau lebih bahan aktif berupa
butiran-butiran cairan dan atau bahan-
bahan padat dalam media gas
Pendahuluan

Tekanan pada sistem aerosol diperoleh dari bahan


pendorong yang berupa gas atau cairan (propelan)
Saat katup diaktifkan propelan akan mendorong isi
wadah keluar lewat lubang katub
Isi yang dikeluarkan bisa berbentuk kabut halus, kasar,
semprotan basah atau kering, aliran yang stabil, busa
stabil atau cepat hilang.
Aerosol untuk pengunaan inhalasi pada pengobatan
asma,, berupa cairan halus atau partikel padat yang
terbagi halus utuk meningkatkan efektifitas pengobatan
Aerosol yang digunakan untuk semprotan ruang
(pembasmi hama, pewangi) , dibuat ukuran partikel
kurang dari 50µm agar partikel dapat bertahan diudara
selama 1 jam.
Aerosol permukaan ( produk kosmetik)
Keuntungan aerosol

 Sebagian obat dapat diambil dengan mudah, dengan sisa obat


tidak tercemar
 Obat terlindung dari O2 dan kelembaban udara
 Untuk pengobatan topikal dapat merata, melapisi kulit tanpa
menyentuh daerah yang diobati. Penguapan zat pendorong
yang cepat memberikan efek yang menyegarkan
 Fleksibel dalam menentukan bentuk fisik dan ukuran produk
dengan mengatur formula dan pengontrolan katub
 Merupakan proses yang “bersih “(tidak diperlukan pencucian)
Komponen aerosol

Propelan
Wadah
Katub
Propelan

Bertanggung jawab terhadap tekanan dalam wadah,


mendorong isi apabila katub dibuka, dan membantu
atomisasi atau produksi busa dari produk
propelan hidrokarbon terfluorinasi , berbentuk gas
pada suhu kamar dan akan mencair pada pendinginan
dibawah titik didihnya atau pada penekanan pada suhu
ruang.
Contoh: diklorodifluorometan (freon 12) akan
berbentuk cair bila didinginkan pada -22oF atau bila
ditekan 70 psig pada 70oF
Prinsip aerosol

Jika pendorong gas cair (tunggal atau campuran) + cairan pekat zat aktif
dalam wadah tertutup rapat aerosol, maka akna terjadi keseimbangan dengan
cepat antara pendorong yang berbentuk gas dan cairan.
fase gas menimbulkan tekanan kesegala arah ,pada dinding wadah, pada
katub yang dipasang, dan permukaan fase cair (terdiri dari propelan cair dan
cairan pekat zat aktif)
Pada saat katub aerosol diaktifkan tekan ini akan mendorong fase cair naik ke
lubang pipa dan keluar ke udara luar
Saat bertemu dengan udara luar propelan akan menguap dan meninggalkan
zat aktif beterbangan dalam bentuk tetesan halus cairan atau padatan
Ketika fase cair keluar dari wadah, keseimbangan antara propelan yang
berbentuk cair dan gas terbentuk kembali, sehingga tekanan tetap konstan
dan memungkinkan produk dikeluarkan dengan kecepatan yang sama dan
dengan kekuatan propelan yang sama.
Wadah
Syaratnya : mampu menahan tekanan 140-180 psig
pada 130oF dan tahan terhadap kerusakan
Wadah berlapis timah
Wadah alumunium; digunakan untuk aerosol pijat
(tanpa sambungan), dapat terkorosi oleh air dan etanol
murni
Wadah baja tahan karat; terbatas untuk ukuran yang
kecil terkait produksi dan biaya, sangat kuat dan tahan
terhadap banyak bahan
Wadah kaca; korosi tidak ada sehingga banyak dipakai
Katub
Berfungsi penglepasan isi wadah dari
tabung dalam bentuk , kecepatan dan
takaran yang diinginkan
Bahan yang digunakan harus
mendapatkan persetujuan FDA
Bahan yang dipakai: plastik, karet,
alumunium, dan baja tahan karat
Bagian-bagian katub

Akuator (penggerak), knop yg digunakan untuk


mengaktifkan katub untuk mengeluarkan produk
Tangkai, membantu aktuator dan pegeluaran pruduk
dalam bentuk yang sesuai
Pengikat; ditempatkan pada tempat yang pas terhadap
tangkai untuk mencegah kebocoran bila katub dalan
posisi tertutup
Pegas; memegang pengikat pada tempatnya dan
menarik aktuator kembali pada tempatnya saat
tekanan dilepas
Bagian-bagian katub

Lengkungan bantalan,; menahan katub


tetap ditempatnya
Badan; menggabungkan pipa tercelup
dengan tangkai dan aktuator
Pipa tercelup,; berperan membawa
formula dari wadah ke katub.
Formulasi

Produk pekat
propelan
Formulasi

Terdiri dari zat aktif atau campuran zat aktif dan zat
lain yang diperlukan ( pelarut, antioksidan, dan
surfaktan)
Dapat tunggal atau campuran berbagai propelan
Campuran propelan dimaksudkan untuk mendapatkan
tekanan uap, kelarutan dan ukuran partikel yang
diharapkan
tergantung pada sistem tipe aerosol yang dibuat,
aerosol farmasi dapat diberikan dalam bentuk kabut
halus, semprotan basah, busa stabil, busa cepat hilang
semi padat dan padatan.
Formulasi

tergantung pada sistem tipe aerosol yang


dibuat, aerosol farmasi dapat diberikan dalam
bentuk kabut halus, semprotan basah, busa
stabil, busa cepat hilang semi padat dan
padatan.
Penentuan tipe sistem tergantung pada, sifat
fisika kimia dan farmakologis dari zat aktif,
dan tempat yang akan diobati.
Tipe-tipe sistem aerosol

Sistem larutan
Sistem berbasis air
Sistem dispersi / suspensi
Sistem larutan

Disebut sistem dua fase


Terdiri dari fase uap dan fase cair
Jika zat aktif larut dalam propelan maka tidak
diperlukan pelarut yang lain
Propelan yang digunakan; propelan 12 atau A-
70 atau campuran propelan 12 dengan
propelan yang lain.
Propelan yang digunakan 5%-95%
Sistem berbasis air

Air dapat digunakan untuk menggantikan


semua atau sebagian pelarut
Dikeluarkan berupa semprotan atau busa
Terbentuk aerosol tiga fase ( fase propelan, fase
air dan fase uap), karena air dan propelan tidak
ber campur
Terbentuk sistem emulsi dengan propelan
sebagai fase luar agar dapat menghasilkan
semprotan
Sistem berbasis air

Apa bila produk dikeluarkan propelan akan


menguap dan mendisperikan zat aktif menjadi
partikel-partikel kecil
Diperlukan surfaktan dengan HLB rendah
0,5%-2%
Propelan 25%-60%
Sistem suspensi/dispersi

Terjadi dispersi zat aktif dalam propelan atau


oral campuran propelan
Dikembangkan terutama untuk aerosol inhalasi
oral
Cont inhalasi efinefrin bitartrat
Kestabilan fisik tergantung pada laju
aglomerasi dari zat pensuspensi
Pembuatan aerosol

Ada dua tahap yakni pembuatan


konsentrat dan penambahan propelan
Ada dua metode pengisian produk aerosol
Metode pengisian dingin
Metode pengisian tekanan
Metode pengisian dingin

Membutuhkan pendinginan konsentrat dan


propelan sampai temperatur -30 atau -40oF
Hanya untuk produk tidak berair, dan produk
yang tidak dipengaruhi oleh suhu rendah.
Konsentrat produk didinginkan sampai -40oF,
kemudiaan dimasukkan dalam wadah yang
juga didinginkan, propelan dingin juga
dimasukkan
Metode pengisian tekanan

Konsentrat ditambahkan pada suhu ruang, dan katub


dikerut pada tempatnya
Propelan ditambahkan melalui katub
Produksi menjadi lama
Untuk prouk yang tidak tahan tehadap udara yang ada
dalam wadah, udara dikosongkan terlebih dahulu
sebelum ditambah propelan
Metode ini lebih disukai karena suspensi, emulsi, dan
sediaan yang tidak bisa didinginkan cocok
menggunakan metode ini
Evaluasi sediaan

Kemampuan terbakar dan pembakaran ( titik nyala


dan luas nyala api)
Karakteristik kimia-fisika (tekanan uap, kerapatan,
kandungan lembab, identifikasi propelan, perband
konsentrat dan propelan)
Penampilan (laju penglepasan katub, pola semprotan,
takaran dengan katub berkurang, kandungan netto,
kestabilan busa, penentuan ukuran partikel,
kebocoran)
Karakteristik biologis

Anda mungkin juga menyukai