KELOMPOK A-9
Ketua : Maygel Nahren (1102019121)
Sekretaris : Fetricia Catherina (1102019079)
Anggota : 1. Alaric Casta Rafi (1102019009)
2. Annisa Amelia (1102019129)
3. Avia Nurul Azzahra(1102019037)
4. Dafa Zenobia (1102019051)
5. Dwi Wisnu Prasetyo (1102019065)
4. Fetricia Catherina (1102019079)
6. Hasyajogi Tiara Harahap (1102019093)
7. Khaura Tsabitha Baraba (1102019107)
Pendaki Gunung Sumbing
Dua pendaki Gunung Sumbing terpaksa dievakuasi oleh tim SAR
Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Mereka dilaporkan
mengalami hipoksia akut dan hipotermia. Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah
melaporkan peristiwa hipotermia terjadi karena kurangnya
SKENARIO persiapan saat mendaki. Menurut keterangan dokter yang
merawat dua pendaki tersebut, jika keadaan hipotermia tidak
segera ditangani dapat menyebabkan kegagalan fungsi tubuh
yang lebih dikenal sebagai Mountain Sickness Acute.
Hipoksia:
Penurunan asupan oksigen ke jaringan di bawah kadar fisiologis sekalipun
perfusi darah ke jaringan memadai
Hipotermia:
Kondisi dimana mekanisme tubuh dalam pengaturan suhu mengalami
kesulitan mengatasi suhu dingin
Evakuasi:
Suatu tindakan memindahkan seseorang ke tempat yang lebih aman agar
menjauh dari ancaman atau kejadian yang berbahaya
1. Apa penyebab hipoksia akut ?
2. Bagaimana hipotermia bisa terjadi ?
3. Bagaimana hipoksia bisa terjadi ?
4. Apakah faktor usia mempengaruhi terkenanya hipotermia ?
5. Bagaimana pertolongan pertama pada hipoksia dan
BRAIN hipotermia ?
STORMING 6. Gejala apa saja yang ditimbulkan oleh hipoksia dan hipotermia
?
7. Bagaimana persiapan sebelum mendaki ?
8. Pada ketingggian berapa seseorang bias terkena hipoksia ?
9. Bagaimana respon tubuh saat mengalami hipotermia ?
10. Upaya yang dapat dilakukan guna mencegah hipoksia ?
11. Komplikasi penyakit apa saja yang dapat ditimbulkan oleh
hipoksia dan hipotermia ?
BRAIN
STORMING 12. Bagaimana diagnosa jika seseorang terkena hipoksia ?
13. Upaya penanganan hipoksia dan hipotermia ?
14. Pada suhu berapa seseorang bisa terkena hipotermia ?
15. Hubungan antara hipoksia dan hipotermia ?
1. Hipoksia akut disebabkan oleh melakukan aktivitas berat, dalam
situasi kebakaran atau dalam ruang sempit atau sedang berada di
tempat yang tinggi.
2. Saat merasa kedinginan tubuh akan membentuk mekanisme
pengaturan kestabilan suhu dengan cara melebarkan pembuluh
darah. Jika suhu tubuh menurun drastis dan dibawah batas normal
JAWABAN maka panas yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak yang hilang
maka saat itulah terjadi hipotermia.
3. Ketika suhu tubuh menurun pada saat itu kebutuhan oksigen
meningkat, jika hemoglokbin pada darah tidak mengikat oksigen
maka akan menyebabkan keadaan hipoksia.
3. Ya, karena saat itu fungsi tubuh semakin melemah dan
mengakibatkan sistem metabolisme menurun dan dapat menyebabkan
risiko terjadinya hipotermia lebih tinggi.
4. Pada hipoksia diberikan supply oksigen dan pada hipotermia
diberikan pakaian yang menghangatkan atau lebih tebal dan
mengonsumsi yang dapat menghangatkan tubuh.
5. Pada hipoksia gejala yang ditimbulkan ialah bernafas pendek,
lemas, dan konsentrasi menurun. Sedangkan pada hipotermia
JAWABAN menggigil dan sulit bergerak atau kaku.
6. -memakai dan membawa pakaian hangat dan nyaman
-membawa supply oksigen
-membawa obat-obatan pribadi
-membawa asupan yang cukup
-membawa alas tidur seperti matras atau sleeping bag
8. Pada ketinggian >2000mdpl
9. Saat suhu lingkungan menurun maka metabolisme tubuh akan
naik dan mengeluarkan panas untuk mempertahankan suhu tubuh.
10. -istirahat yang cukup
-asupan pokok tercukupi
-tidak merokok
JAWABAN
14. ≤ 35 (suhu tubuh)
15. Saat kadar oksigen yang masuk dalam tubuh menurun
(hipoksia) maka metabolisme dalam tubuh terganggu sehingga
tidak dapat beradaptasi dengan suhu lingkungan sekitarnya
(hipotermia).
Bila oksigen yang tersedia banyak maka mitokondria akan
memproduksi ATP. Tanpa oksigen, mitokondria tidak akan
membuat ATP. Jika oksigen dalam jumlah yang sedikit, tubuh
LO 1. Memahami akan tetap menghasilkan ATP pada sitosol melalui proses
glikolisis dan merupakan reaksi anaerob. Tapi jumlah yang
dan Menjelaskan dihasilkan tidak sebanyak yang dihasilkan mitokondria. Oleh
Peran Oksigen karena itu, jika tubuh terus menerus dalam keadaan tanpa
H2CO3 ⇒ H2O+CO2
Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat
terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah
dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara terus
menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular.
Dari proses pernapasan yang terjadi di dalam jaringan menyebabkan
terjadinya perbedaan komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-
paru.
Perlu diketahui bahwa tekanan parsial O2 pada kapiler darah nadi ± 100
mmHg dan tekanan parsial O2 dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg.
CO2 + Hb ⇒ HbCO2
Katarak
Vertigo
Kejang
Perubahan perilaku
Pneumonia
Penanganan yang dapat dilakukan penderita hipoksia:
Pemberi oksigen
Memberikan oksigen kedalam sarularan pernafasan dengan alat bantu
oksigen
Turun segera
Apabila berada diketinggian, turun dengan segera
Istirahat diketinggian yang sama
Diharapkan terjadinya Proses aklimentasi (penyesuaian oksigen)
Terapi oksigen hiperbarik
Meningkatkan kekuatan difusi oksigen, sehingga meningkatkan ketersediaan
oksigen ke jaringan
Istirahat dan minum obat accatazolamade
Dengan obat accatazolamatade dapat menghilangkan dalam 12-24 jam dan
disertai istrahat yang cukup.
Pengertian
Takikardi
Takipnea
Hiperventilasi
Sulit berjalan dan berbicara
Mengigil
Sering berkemih karena “cold diuresis”
Hipotermia sedang (28 – 32 ˚C)
Nadi berkurang
pernapasan dangkal dan pelan
berhenti menggigil
reflex melambat
pasien menjadi disorientasi
sering terjadi aritmia
Hipotermia berat (di bawah 28˚C)
hipotensi
nadi lemah
edema paru
koma
aritmia ventrikel
henti jantung
Penanganan
Memberikan pakaian yang hangat
Memberikan minuman yang hangat
Memakai selimut
Berpindah tempat yang lebih kering dan hangat
http://repository.unimus.ac.id/860/3/BAB%20II.pdf
http://repository.ump.ac.id/189/3/BAB%20II_Wahyu%20Tri%2
Daftar Pustaka 0W..
pd
Thank you for your attention