BLOK BIOMEDIK II
Kelompok : A.09
Ketua : Alaric Casta Rafi
Sekretaris : Fetricia Catherina
Anggota : 1. Alaric Casta Rafi ( 1102019009 )
2. Annisa Amelia ( 1102019023 )
3. Avia Nurul Azzahra (1102019037 )
4. Dafa Zenobia ( 1102019051 )
5. Dwi Wisnu Prasetyo ( 1102019065 )
6. Fetricia Catherina ( 1102019079 )
7. Hasyajogi Tiara Harahap ( 1102019093 )
8. Khaura Tsabitha Baraba ( 1102019107 )
9. Maygel Nahren ( 1102019121 )
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2018/2019
Jalan. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510
Telp.62.21.4244574 Fax. 62.21.424457
Daftar Isi
SKENARIO 3
KATA SULIT 4
PERTANYAAN 5
JAWABAN 6
HIPOTESIS 7
SASARAN BELAJAR 8
LO 1: Memahami dan menjelaskan sumber energi utama dan cadangan 9
LO 2 : Memahami dan menjelaskan metabolisme karbohidrat 9
LO 3: Memahami dan menjelaskan keseimbangan energi 9
Hasil Sasaran Belajar 10
Daftar Pustaka 11
2
SKENARIO
Sekelompok mahasiswa pecinta alam, tersesat saat melakukan pendakian Gunung Raung.
Perbekalan yang telah habis mengakibatkan mereka tidak makan selama 3 hari. Pada hari ke-5
mereka ditemukan warga dalam kondisi lemah dan tidak bertenaga. Tubuh mereka kehabisan
cadangan glukosa untuk sumber energi. Mereka dibawa ke RS, kemuadian diberikan asupan
sebagai sumber energi. Setelah beberapa hari, kondisi mereka membaik dan diperbolehkan
pulang. Bagaimana cara tubuh bias mempertahankan energy pada saat tidak ada asupan
makanan?
3
KATA SULIT
1. Glukosa : Produk akhir metabolisme karbohidrat dan merupakan sumber energy utama
pada organisme hidup ( Kamus Dorland ed.29 )
2. Sumber energi : Sumber tenaga yang dapat diubah menjadi gerak untuk mengatasi
hambatan atau mempengaruhi perubahan fisik dan kemampuan untuk bekerja ( Kamus
Dorland ed.29)
3. Asupan : Substansi atau jumlahnya yang diambil dan digunakan oleh tubuh ( Kamus
Dorland 208 )
4. Cadangan : Persediaan di luar yang biasanya digunakan oleh tubuh dalam keadaan
darurat atau diperlukan saja ( KBBI )
4
PERTANYAAN
1. Bagaimana cara tubuh mempertahankan energi pada saat tidak ada asupan makanan?
2. Apakah ada pengganti glukosa sebagai sumber energi cadangan?
3. Bagaimana peranan glukosa sebagai sumber energi bagi tubuh?
4. Berapa lama cadangan sumber energy akan habis?
5. Bagaimana ciri-ciri seseorang dalam kondisi lemah dan tidak bertenaga?
6. Dimanakah letak sumber cadangan energi dan kapan digunakannya?
7. Selain memberi asupan makanan, apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya
tahan tubuh?
8. Dampak yang terjadi pada tubuh bila kekurangan energi?
9. Bagaimana proses metabolisme karbohidrat dalam tubuh?
5
JAWABAN
1. Saat glukosa habis maka tubuh akan memecah lemak ( asam lemak dan gliserol )
menjadi keton dan protein ( asam amino ) pecahan asam amino tersebut dialirkan ke
dalam darah menuju hati yang akan terjadi gluconeogenesis
2. Ada, berupa protein ( asam amino ), lemak ( asam lemak dan gliserol )dan mineral
3. Dalam respirasi melalui serangkaian reaksi terkatalisis enzim glukosa teroksidasi
sehingga akhirnya membentuk karbon dioksida ( CO2 ) dan air ( H2O )
4. Selama 12-18 jam hampir semua simpanan glikogen habis bergantung pada aktifitas
orang tersebut karena cadangan sumber energi pada tiap orang beragam
5. - Lemah
- Letih
- Lesu
- Pucat
- Tidak bias bergerak
6. Terletak pada :
- Hati, yang dipakai saat jeda makan
- Otot, yang dipakai saat berolahraga atau beraktifitas
7. - Istirahat yang cukup
- Pemberian vitamin
- Pola makan yang teratur
8. Dampak yang terjadi adalah :
- Gula darah rendah ( Hipoglikemia )
- Sistem kerja otak tidak bekerja secara maksimal yang mengakibatkan organ tubuh
tidak berfungsi maksimal pula
- Merangsang cadangan sumber energy
9. – Glikolisis ( glukosa menjadi 2 asam piruvat )
- Glikogenesis ( pembentukkan cadangan energi )
- Glikogenolisis ( pemecahan/penguraian cadangan energi )
- Gluconeogenesis ( pembentukkan glukosa non karbohidrat seperti asam amino,
gliserol, asam piruvat, dan laktat
6
HIPOTESIS
Mahasiswa merasa lemah dan tidak bertenaga karena perbekalan yang kurang menyebabkan
kekurangan sumber energi makanan seperti karbohidrat, protein, lemak. Sehingga
menyebabkan sumber energi utama dan sumber energi cadangan hampir habis dalam kurun
waktu 12-18 jam bergantung dengan kondisi setiap orang
7
SASARAN BELAJAR
LO 1: Memahami dan menjelaskan sumber energi utama dan cadangan
2.1 Glikolisis
2.2 Glikogenesis
2.3 Glikogenolisis
2.4 Glukoneogenesis
8
Hasil Sasaran Belajar
1. Memahami dan menjelaskan sumber energi utama dan energi cadangan
9
sederhana yaitu monosakarida.Energi dari metabolisme biasanya disimpan di sel – sel
tubuh dalam bentuk ATP.
2.1 Glikolisis
Glikolisis merupakan suatu lintas pusat universal dari katabolisme glukosa, tidak
hanya di dalam hewan dan tumbuhan, tetapi juga di dalam banyak
mikroorganisme.Urutan reaksi glikolitik pada setiap spesies berbeda hanya dalam
carapengaturankecepatanreaksi,dan dalam jalur metabolik selanjutnya dari
piruvat yang terbentuk (Lehninger, 1982). Reaksi – reaksi jalur Glikolisis. Dengan
adanya oksigen (dalam suasana aerob), glikoslis berlangsung menghasilkan
piruvat, atau tanpa oksigen (glikolisis anaerob) menghasilkan laktat. Berikut
adalah tahap-tahap proses glikolisis:
10
Tahap I: Investasi Energi
11
4. Reaksi pemutusan menjadi 2 triosafosfat. Reaksi ini dikatalisis oleh
enzimaldosedanterjadipemutusanaldolyangmerupakan kebalikam dari
reaksi kondensasi aldol membentuk 2 molekul gliseraldehis 3-fosfat yang
selanjutnya mengalami isomerasi membentuk dihidroksiasetonfosfat. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim triosefosfat isomerase.
5 .Hidroksiaseton fosfat diubah seluruhnya menjadi gliseraldehida 3-fosfat
sehingga kemungkinan hilangnya setengah dari energi molekul glukosa dapat
dicegah. Dapat dikatakan disini pemecahan satu molekul fruktosa1,6-difosfat
menghasilkan dua molekul gliserldehida 3-fosfat.
TAHAP II
Metabolisme Glikogen
12
Glikogenesis
Pada saat orang berpuasa atau sedang melakukan aktivitas (latihan olahraga,
bekerja dll.) yang berlebihan akan menyebabkan turunnya kadar glukosa dalam
darah menjadi60mg/100 ml darah. Keadaan ini (kadar gula darah turun)
akan memacu hati untuk membebaskan glukosa dari pemecahan glikogen
yang disebut proses glikogenesis. Glikogenesis diransang oleh hormon
glukagon dan andrenalin (Baret dkk.,1986). Mekanisme reaksi glikogenesis,gugus
fosfat dan energi yang diperlukan dalam reaksi pembentukan glukosa 6-
fosfat dari glukosa diberikan oleh ATP yang berperan sebagai senyawa
kimia berenergi tinggi, sedang enzim yang mengkatalisisnya adalah glukokinase.
Selanjutnya, dengan fosfoglukomutase, glukosa 6-fosfat mengalami reaksi
isomerisasi menjadi 1 glukosa 1-fosfat. Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan
uridin trifosfat (UTP), dikatalisis oleh glukosa 1-fosfat uridil transferase
menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa) dan pirofosfat (PPi).
Pada tahap terakhir glikogenesis terjadi reaksi kondensasi antara UDP-glukosa
dengan unit glukosa nomor satu dalam rantai glikogen primer menghasilkan
rantai glikogen barudengan tambahan satu unit glukosa. Dalam reaksi yang
dikatalisis oleh glikogen sintase ini, terjadi ikatan α(1-4) glikosida baru
antara glukosa yang dilepaskan dari UDP-glukosa dengan unit glukosa
nomor satu pada rantai glikogen primer (Wirahadikusumah, 1985).
Glikogenolisis
13
Glikogenolisis dirangsang ketika glukosa darah turun sampai ke kadar puasa
setelah maka. Ia adalah sumber utama dari glukosa darah untuk 8 sampai 12 jam
selanjutnya.
2.4 Glukoneogenesis
14
enzim dan organel sel (mitokondrion), yang diperlukan untuk mengubah piruvat
menjadi malat sebelum terbentuk fosfoenolpiruvat. Tiga reaksi pengganti yang
pertama mengubah piruvat menjadi fosfoenolpiruvat (PEP), jadi membalik reaksi
yang dikatalisis oleh piruvat kinase. Perubahan ini dilakukan dalam 4 langkah:
1. piruvat mitokondria mengalami dekarboksilasi membentuk oksaloasetat. Reaksi
ini memerlukan ATP (adenosin trifosfat) dan dikatalisis oleh piruvat
15
Keseimbangan Energi adalah jumlah energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari
makanan harus seimbang. Energi dari makanan digunakan untuk laju metabolik basal,
aktivitas fisik, efek termik.
Laju. Metabolik Basal
Laju Metabolik Basal (Basal Metabolic Rate, BMR) adalah pengeluaran energi oleh
tubuh dalam keadaan istirahat dalam kondisi netralitas termal yang terkontrol, diukur
sekitar 12 jam setelah makan terakhir dan tergantung pada berat badan, usia, dan jenis
kelamin. Pengeluaran energi total bergantung pada BMR, energi yang dibutuhkan
untuk aktivitas fisik dan biaya energi untuk menyintesis bahan bakar cadangan dalam
keadaan kenyang. Oleh sebab itu, kebutuhan energi seseorang dapat dihitung
berdasarkan berat badan, usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik atau dapat
dinyatakan dalam angka metabolisme basal. Angka Metabolisme Basal (AMB) adalah
kebutuhan minimal energi untuk proses vital seperti kontraksi otot, peredaran darah,
pernafasan, kelenjar untuk metabolisme dalam sel dan mempertahankan suhu tubuh.
AMB dinyatakan sebagai kkal/kg BB/jam.
Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik adalah kegiatan dalam durasi waktu tertentu yang membutuhkan energi
dan pergerakan otot-otot kerangka. Aktivitas fisik memiliki cakupan yang sangat luas,
mulai dari kegiatan sehari-hari seperti jalan kaki dan menjemur pakaian hingga
olahraga seperti latihan kebugaran, berenang, atau bermain futsal. Cara untuk
menyatakan pengeluaran energi untuk aktivitas fisik adalah dengan kelipatan BMR.
Cara ini dikenal dengan rasio aktivitas fisik (Physical Activity Ratio, PAR) atau
ekuivalen metabolic tugas (Metabolic Equivalent of the Task, MET). Aktivitas yang
menetap atau tidak banyak beraktivitas fisik hanya menggunakan 1,1-1,2 x BMR.
Sebaliknya, aktivitas fisik seperti olahraga berat, naik tangga, menaiki bukit, dll.,
dapat menggunakan 6-8 x BMR.
Efek Termik
Terdapat energi tambahan yang diperlukan tubuh kita untuk memproses makanan, kita
mengenalnya dengan efek termak. Dalam perhitungan kalori yang dibutuhkan tubuh,
biasanya dihitung sebesar 10% dari kalori masuk. Namun, ternyata setiap komponen
zat gizi memiliki efek thermal yang berbeda. Protein memiliki efek termik lebih besar,
yaitu sekitar 25-30% dibandingkan dengan karbohidrat yang memiliki efek termik
sekitar 6-8% dan lemak sekitar 2-3%. Hal ini berarti energi yang disimpan tubuh akan
lebih besar pada makanan tinggi karbohidrat dan lemak dibandingkan dengan
makanan tinggi protein.
16
Daftar Pustaka
17