JAGUNG
Pendahuluan
Salah satu upaya peningkatan produktivitas guna
mendukung program pengembangan agribisnis
jagung adalah penyediaan air yang cukup untuk
pertumbuhan tanaman (Ditjen Tanaman Pangan
2005). Hal ini didasarkan atas kenyataan bahwa
hampir 79% areal pertanaman jagung di Indonesia
terdapat di lahan kering, dan sisanya 11% dan
10% masing-masing pada lahan sawah beririgasi
dan lahan sawah tadah hujan (Minket al. 1987).
Jagung merupakan tanaman dengan tingkat penggunaan
air sedang, berkisar antara 400-500 mm (FAO 2001).
Namun demikian, budi daya jagung terkendala oleh
tidak tersedianya air dalam jumlah dan waktu yang
tepat.