Fungsi Pemerintahan
Kondisi Pelayanan
Dampak
Permasalahan
REFORMASI
BIROKRASI
Pelayanan Publik
Peningkatan Kualitas
Pelayanan
Birokrasi
Visi Ref. Birokrasi/ pemerintahan: TATA KELOLA
RPJP 2005-2025: Profesional PEMERINTAHAN
Integritas tinggi YANG BAIK (GOOD
Pelayanan prima GOVERNANCE)
Demokratis
2
PERMASALAHAN PELAYANAN PUBLIK
POLA
SUMBERDAYA
PENYELENGGARAA KELEMBAGAAN
MANUSIA
N
KURANG RESPONSIF
PROFESIONALISME
PELAYANAN
KURANG INFORMATIF
BERBELIT-BELIT
KOMPETENSI
KURANG ACCESSIBLE
KURANG KOORDINASI
EMPATI & ETIKA
BIROKRASI &
HIERARKIS DWI FUNGSI
SISTEM KOMPENSASI
INEFISIEN PNS
3
KARAKTER BIROKRASI YANG TIDAK PRO PADA
PELAYANAN PUBLIK
Brush Off
(menolak
berurusan)
Apathy Coldness
(apatis) (dingin)
KARAKTER
BIROKRASI
Rondaround
(saling lempar Condescension
tanggung jawab) (memandang
rendah)
Afsel 3 Lithuania 29
Filipina
Taiwan
Kamboja
Singapura
Malaysia
Thailand
Laos
Palau
Hongkong
Mongolia
Fiji
Papua Niugini
Tonga
Samoa
Timor Leste
Kiribati
Vietnam
Brunei
India
China
Vanuatu
Kep. Solomon
Indonesia
Sumber: Bank Dunia JUNI 2011 6
Indeks Integritas Pelayanan Publik
Indeks
No. Instansi Jenis Layanan Integritas
TARGET
REFORMASI Birokrasi yang melayani; dan
BIROKRASI
Birokrasi yang terdesentralisasi;
24
ETIKA PELAYANAN PUBLIK
REALITAS PELAYANAN
PUBLIK
BELUM KESADARAN BELUM ADA
DIDUKUNG KEBIJ BERETIKA PENGUKURA
KODE ETIK MASIH N YANG
PROFESI AKAN RENDAH PASTI
25
KONDISI IMPLEMENTASI ETIKA PELAYANAN PUBLIK
(HASIL PENELITIAN PROGRAM STUDI ADM. PUBLIK UGM)
KONDISI DISIPLIN
DISIPLIN
MASIH
MASIH
RENDA
RENDA
LAMBAT H
H
(2) (4)
(3)
Perilaku (1) Penciptaan nilai Keberhasilan
Tercapainya
pemimpi Pengembang tambah bagi organisasi
kepuasan
n pelayan an pegawai pegawai berkesinambugan
pelanggan
Performasni Loyalitas
pegawai pegawai
32
KEPEMIMPINAN DALAM PELAYANAN PUBLIK
Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan faktor kunci dalam kehidupan organisasi
sektor publik
Kompetensi kepemimpinan dapat diketahui dari keberhasilan atau
kegagalan seseorang dalam kepemimpinannya bagi pencapaian tujuan
organisasi.
Seorang pemimpin aparatur dituntut harus mampu membawa
organisasi publik yang dipimpinnya memberikan pelayanan yang
berkualitas.
“Government organization are created by the public, for the public, and
need to be accountable to it.” Hudges (1992)
34
Rangkuman Pengertian
Kepemimpinan
1. Kepemimpinan melibatkan dua pihak yaitu pihak yang
berusaha mempengaruhi dan pihak yang dipengaruhi
2. Pemimpin berusaha mempengaruhi pihak lain untuk
berperilaku sesuai dengan yang diharapkan dan
mengerahkan potensi yang dimilik untuk mencapai tujuan
yang ditentukan.
3. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mampu
meyakinkan mereka apa yang diharapkan pemimpin
ditujukan untuk kepentingan bersama dan pihak yang
dipengaruhi mempunyai kontribusi besar dalam mencapai
kepentingan bersama tersebut
35
Patologi Birokrasi
1. Kekurangmampuan pemimpin dalam menerapkan gaya pemimpin
dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat
2. Orientasi kekuasaan dan bukan pda pelayanan
3. Rendahnya profesionalisme birokrasi pemerintah
4. Primordialisme kroniisme, dan nepotisme
5. Sikap mengabaikan norma – norma moral dan etika
6. Tidak taat azaz
7. Perilaku disfungsional para birokrasi
8. Budaya organisasi yang tidak kondusif dalam penciptaan,
penumbuhan, dan pemeliharaan etos kerja yang tercermin dalam:
- Loyalitas kepada negara,
- Disiplin kerja,
- Kepatuhan, dan
- Ketekunan
9 . Inkonsistensi kebijakan yang berdampak pada menurunnya tingkat
kepercayaan masyarakat dan dunia usaha terhadap pemerintah.
36
(Bennis, dalam Basuki, 2007)
Hakikatnya Unsur-unsur
Kepemimpinan
37
Karakteristik Pemimpin
E Emphatic (berempati)
Attitudes are positive and optimistic (perilaku positif dan
A
optimis)
D Delivers on Commitments (memegang janji dan komitmen)
(Kuczmarski, 1995)
38
Langkah Pemimpin Dalam Mewujudkan
Pelayanan Prima
39
Kepemimpinan Birokrasi Yang Efektif
1). Pemimpin birokrasi harus mampu membaca situasi dan
bertindak sesuai dengannya.
2). Memahami dan menghayati filosofi dari birokrasi sehingga visi
dan misi birokrasi akan menjadi karakter dirinya.
3). Pemimpin birokrasi harus mempunyai,
42
Kepemimpinan Yang Melayani
(Servant Leadership)
Pengertian
Suatu tipe atau model kepemimpinan yang
dikembangkan untuk mengatasi krisis
kepemimpinan yang dialami oleh suatu
masyarakat atau bangsa
Para pemimpin-pelayan (Servant Leader)
mempunyai kecenderungan lebih
mengutamakan kebutuhan
Kepentingan dan aspirasi orang-orang yang
dipimpinnya di atas dirinya.
43
Ciri Kepemimpinan Yang Melayani
Memiliki Visi Pemimpin.
Visi adalah arah ke mana organisasi dan orang-orang yang dipimpin akan dibawa
oleh seorang pemimpin.
Pemimpin ibarat seorang nakhoda yang harus menentukan ke arah mana kapal
dengan penumpangnya akan diarahkan.
Orientasi pada Pelayanan.
Pemimpin-pelayan berorientasi pada pelayanan, bukan untuk mencari pujian
atau penghormatan diri.
Sikap melayani ditujukan untuk mereka yang paling membutuhkan pelayanan.
Membangun Kepengikutan (Followership).
Pemimpin-pelayan mengutamakan terciptanya kepengikutan (followership).
Keberhasilan organisasi lebih banyak ditentukan oleh para pengikut atau para
pemimpin di bawahnya.
Membentuk Tim dan Bekerja dengan Tim.
Pemimpin-pelayan harus membentuk tim (team work) dan bekerja dengan tim
tersebut. Ia meminta tim untuk mengikutinya, menjelaskan visi dan misi, serta
mempercayakan timnya untuk bekerja
(Burt Nanus, 2001) 44
…Lanjutan Ciri Kepemimpinan Yang Melayani
Target Yang
Agresif
Visible,Committ
(Perbaikan Yg
ed
Incremental)
&
Knowledgeable
Tabligh Sidiq
(Menyampaikan) (Intergritas)
Transparan, Jujur,
Komunikatif,Vision Bermartabat,
er, Memperdayakan Memberi Teladan
Amanah
( Tanggung Jawab)
Terpercaya,
Obyektif
Disiplin
48
UU No. 25 TAHUN 2009
Tentang Pelayanan Publik
UU No. 25
Tahun 2009
PP Tatacara
PP PP PP PP Proporsi Pengikutsertaa
Pedoman Akses Dan
Sistem Lingkup n Masyarakat
Penyusuna Kategori Dalam
Pelayana Pelayana n Standar Kelompok Penyelenggara
an Pelayanan
n Terpadu n Publik Pelayanan Masyarakat Publik
49
ISU PENTING PADA UU NOMOR 25 TAHUN 2009
Maklumat Pelayanan (Pasal 22)
(1) Penyelenggara berkewajiban menyusun dan menetapkan maklumat
pelayanan yang merupakan pernyataan kesanggupan Penyelenggara
dalam melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 21.
(2) Maklumat Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
dipublikasikan secara jelas dan luas
51
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
KEBI
KEBI
JAK
JAK
AN
AN
RES
RES
PON
PON
DEN
IKM
DEN
SAS
SAS
ARA
ARA
N
N
52
Penjelasan (IKM)
Kebijakan:
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. KEP/25/M.PAN/2/2004
Tanggal 24 Februari 2004 tentang pedoman umum penyusunan indeks
kepuasan masyarakat unit pelayanan Instansi Pemerintah
Pengertian IKM
Data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari
pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam
memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik.
Responden:
Penerima pelayanan publik yang pada saat pencacahan sedang berada di
lokasi unit pelayanan, atau pernah menerima pelayanan dari aparatur
penyelenggara pelayanan.
Sasaran:
1. Tingkat pencapaian kinerja,
2. Penataan sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan
3. Tumbuhnya kreatifitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam
peningkatan kualitas pelayanan publik.
53
Unsur-unsur Pengukuran IKM
N Unsur Penilaian Nilai
o. (contoh)
DILAKU
DILAKU
KAN
KAN
DIAWA
DIAWA
L
L
SESUAI
SESUAI
EKSPEKT
EKSPEKT
ASI
ASI
STAKEH
STAKEH
OLDER
OLDER
RELAT
RELAT
IF
IF
CEPAT
CEPAT
MUDAH
MUDAH
TERLIHAT
TERLIHAT
DAN
DAN
MANFAATN
MANFAATN
KRITERIA
YA
YA
DIRASAKAN
DIRASAKAN
MEMIC
MEMIC
U
U AREA
AREA
PERUB
PERUB
AHAN
AHAN
DAMPA
DAMPA
K
K
SIGNIFI
SIGNIFI
KAN
KAN
57
Prinsip Quick Wins
Pengungkit
Mudah & Cepat
Dampak
Memotivasi
Memperbaiki
Meyakinkan & Nyata
Independen
Langkah 3.
Langkah 1. Langkah 2. Identifikasi
Identifikasi output/ harapan
Identifikasi pemangku
keluaran utama pemangku.
kepentingan utama.
berdasarkan tupoksi.
Langkah 6. Langkah 4.
Penyiapan Langkah 5. Penilaian tingkat
sumber daya Peningkatan kinerja pencapaian kinerja saat
ini.
Langkah
7
Penetapan Sumber: PermenPAN dan RB Nomor 13
Tahun 2011
Quick
Wins 59
Implementasi QUICK WINS
60
Penjelasan Implementasi QUICK WINS:
1) KEMENTAN
Layanan Perizinan Karantina Pertanian Online di BBKP TJ. Priok.
- Terintegrasi dengan sistem informasi Badan Karantina Pertanian.
- Terhubung 24 jam dengan seluruh UPT Karantina di Indonesia.
- Mempercepat proses layanan, check and balance data perjanjian.
- Pelayanan paperless.
- Meningkatkan akuntabilitas pelayanan.
2) POLRI
- Quick Response Layanan Kepolisian.
- Transparansi penerbitan SIM, STNK, BPKB. (Program Drive Thru,
Samsat Corner , Samsat Door to Door, untuk perpanjangan STNK
mobil selesai 5 menit)
- Sertifikat ISO 9001:2008
- Transparansi Penyidikan & Transparansi rekruitmen anggota POLRI.
3) PEMERINTAH DAERAH
- Program Layanan Rakyat Untuk Sertifikat Tanah (LARASITA di Kab.
Karang Anyar).
- Program Pelayanan Satu Atap (One Stop Service) di 70% Kab./Kota.
61
STANDARDISASI PELAYANAN INTERNASIONAL
(ISO 9001)
1. Referensi:
1) PP. Tentang Pedoman Standar Pelayanan sesuai UU No. 25 tahun
2009 Tentang Pelayanan Publik
2) PERMENPAN Tentang Pedoman Teknis Penyusunan Standar
Pelayanan
3) Memahami ketentuan untuk memperoleh sertifikat ISO 9001, yang
langkah-langkahnya:
63
MANAJEMEN KOMPLAIN
64
Apakah penyebab munculnya komplain ?
• Adanya ketidak puasan pelanggan atas produk barang dan jasa
• Kegagalan organisasi pelayanan memenuhi harapan pelanggan
• Rendahnya respon aparat pelayanan atas keluhan pelanggan
Manfaat komplain:
1. Organisasi semakin tahu kelemahan & kekurangannya
dlm pelayanan.
2. Sebagai alat introspeksi diri organisasi utk senantiasa
responsif.
3. Meningkatkan mutu pelayanan.
4. Kepentingan dan harapan pelanggan diperhatikan.
5. Mempertebal rasa percaya dan kesetiaan pelanggan.
6. Penanganan komplain dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan.
65
Metode Komplain
METODE
KOMPLAIN
66
PENGHARGAAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
TINGKAT NASIONAL
Konsep dasar :Injecting Competition Into Service Delivery, (Osborne Gaebler, 1992)
CITRA
CITRA
PELAY
PELAY
ANAN
ANAN
PRIMA
PRIMA
ADIB
ADIB
AKTI
AKTI
TANI
TANI
CITRA
PENGHARGAAN
CITRA
BAKTI
BAKTI
NEGA
NEGA
RA
RA
67
REFERENSI
Denhardt, janet V & Robert B, Denhardt. 2003. The New Public Service: Serving, Not Steering, M. e. Sharpe, New York.
Denhardt, Robert. 2003. Public Administration : An action Orientation, Harcout Brace College Publisher, San Francisco.
Frederickson, H. G. 1980. New Public Administration, University of alabama Press, 1994, Total quality Politics: TQP, Spectrum.
Hamzah, Andi.1995, Asas-asas Hukum Pidana (edisi revisi) Jakarta, Rineka Cipta.
Oliver, D. & Drewry G. 1996. Public Service Reform. Pinter, A. Cassell Imprint, Wellington House, 125 Strand, London WC2R OBB,
England.
Osborne, david & Ted Gaebler, 1992. Reinventing Government, Massachusetts: A William Patrick Book.
Osborne, David & Peter Plastrik. 2000. Memangkas Birokrasi: Lima Strategi Menuju Pemerintahan Wirausaha, Penerjemah Abdul
Rosyid & Ramelan., PPM Jakarta.
Patterson. 2003. Servant-Leadership: a theoritical model. Dissertation Abstract International, 64 (02), 570. (UMI No. 3082719).
Ratminto & Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan, Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Sedarmayanti. 2009. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi & Kepemimpinan Masa Depan. Bandung: PT Refika Aditama.
Sudarto.1990, Hukum Pidana I, Semarang, Semarang, Yayasan Soedarto.
Zeithaml, Parasuraman & Berry. Delivering Quality Services: Balancing Customers Perceptions and Expectation, The Free Press: New
York
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Menko Bidang Perekonomian, 2010.
PermenPAN & RB Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Quick Wins
PermenPAN & RB Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014
MenegPAN & RB. 2010 Arah Kebijakan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Pekanbaru,
Riau: FORKOMPANDA Regional Barat.
World Economic Forum.2011. Benahi Infrastruktur dan Korupsi. Media Indonesia terbit tanggal 9 Juni 2011
http://www.transparency.org (Transparency International) , diakses tanggal 9 Mei 2011.
http://www.ti.or.id (Transparency International Indonesia) , diakses tanggal 9 Mei 2011.
70