Gangguan
Tidur
Non Non-
Organik
Organik Psikogenik
Hilmiana, P. 2015, Studi Deskriptif Gangguan Tidur Pada Anak Usia 9-12 Tahun di SD Negeri Pisangan 1 Ciputat Tahun 2015, Jakarta. H: 15-20
Insomnia
Disomnia Hipersomnia
Gangguan
Jadwal Jaga
Non-Organik
Somnambulisme
Teror Tidur
Parasomnia
(Night Terrors)
Mimpi Buruk
(Nightmares)
Hilmiana, P. 2015, Studi Deskriptif Gangguan Tidur Pada Anak Usia 9-12 Tahun di SD Negeri Pisangan 1 Ciputat Tahun 2015, Jakarta. H: 15-20
Narkolepsi
Sleep
Non- Apneu
Psikogenik Mioklonus
Nokturnal
Enuresis
Hilmiana, P. 2015, Studi Deskriptif Gangguan Tidur Pada Anak Usia 9-12 Tahun di SD Negeri Pisangan 1 Ciputat Tahun 2015, Jakarta. H: 15-20
INSOMNIA
DEFINISI – keadaan seseorang sulit untuk memulai tidur atau sulit mempertahankan tidur.
Hilmiana, P. 2015, Studi Deskriptif Gangguan Tidur Pada Anak Usia 9-12 Tahun di SD Negeri Pisangan 1 Ciputat Tahun 2015, Jakarta. H: 15-20
PARAINSOMNIA
DEFINISI – Perilaku yang dapat mengganggu tidur atau perilaku mengganggu yang terjadi selama
tidur. Kelainan ini sering terjadi pada anak-anak
Klasifikasi
1. Somnambulisme (Sleep walking)
• Usia rata-rata 5-7 tahun
• Biasanya ditemukan riwayat keluarga dengan keluhan serupa
• Anak tidak dapat mengingat kejadian yang ia alami selama tidur
3. Nightmares
• Terjadi saat tidur fase REM
• Anak langsung bangun ari tidur dan tampak ketakutan
• Dapat mengingat mimpi yang dialami
Hilmiana, P. 2015, Studi Deskriptif Gangguan Tidur Pada Anak Usia 9-12 Tahun di SD Negeri Pisangan 1 Ciputat Tahun 2015, Jakarta. H: 15-20
Narcolepsi
DEFINISI – Gangguan regulasi tidur pada fase REM yang ditandai dengan mengantuk tiba-
tiba siang hari biasanya berlangsung 1- 2 menit setelah itu pasien akan segar kembali.
Pada anak umur 10 - 20 tahun
Klasifikasi
1. Narkolepsi tipe 1 ( NT 1 )
Narkolepsi tipe 1 dikaitkan dengan tingkat rendah (110 pg / mL), atau tidak adanya,
Hcrt1 / orexin-A di CSF. EDS , cataplexy ,sleep paralysis, halusinasi hipnagogik /
hipnopompik, dan gangguan tidur malam (yang biasanya hadir) sering kali merupakan
presentasi fenotipik.
cataplexy pada anak-anak dengan narkolepsi juga cenderung atipikal dan berkontribusi
pada kesalahan diagnosis, mengingat ciri-ciri seperti wajah kataplektik (yaitu, rahang
mengendur, gerakan perioral, meringis, dan tonjolan lidah), gerakan diskinetik, dan
periode panjang tonus otot rendah dengan ketidakstabilan gaya berjalan.
Steven T. S, Michael J. T , Geert M , John H. P, Thomas S. Kilduff f, Neurobiological and immunogenetic aspects of narcolepsy: Implications for pharmacotherapy,
sleep medicine reviiews 43 ( 2019 ) 23 – 36 , Center for Neuroscience, Biosciences Division, SRI International, Menlo Park, CA 94025, USA
Sleep Apnea
DEFINISI – Suatu periode henti napas ketika tidur.
Klasifikasi Gejala Tanda
1. Central sleep apnea : sering terjadi pada usia • Mendengkur / snoring • Dystonomi syndrome
lanjut, ditandai dengan terhentinya aliran udara • Tidur tidak nyeyak • Adenotonsilar hypertrophy
dan usaha napas secara periodik selama tidur, • Apnea • Mandibula/maksila hipoplas
sehingga pergerakan dada dan dinding perut • Enuresis nokturnal (setelah usia 5 • Obstruksi nasal dan
menghilang. tahun) nasofaringeal
• Mengantuk yang berlebihan pada • Penyempitan orofaring
2. Upper airway obstructive apnea : peningkatan siang hari
usaha otot dada dan dinding perut dengan • Sakit kepala • hipertrofi tonsil
tujuan memaksa udara masuk melalui obstruksi • Penurunan konsentrasi • Obesitas
tersebut. Semakin berat bila memasuki fase • hipertensi ( remaja )
REM.
3. Campuran
John C. Carter, MD; and Joanna E. Wrede, MD, Overview of Sleep and Sleep Disorders in Infancy and Childhood
Pediatr Ann. 2017;46(4):e133-e138
Hilmiana, P. 2015, Studi Deskriptif Gangguan Tidur Pada Anak Usia 9-12 Tahun di SD Negeri Pisangan 1 Ciputat Tahun 2015,