Anda di halaman 1dari 10

SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN

INTERNASIONAL
Dosen Pengampu : I Putu Juana Wiraatmaja, S.E.,M.Si
Oleh Kelompok 7
• Ni Putu Vira Diah Nathania 1832121603
• Made Mayra Sukma Dewi 1832121555
• Gus Made Sudarta 1832121007
• Putu Ayu Ariesta Pradnya Paramitha 1832121008
• Made Bella Purnama Devi 1832121576
Bank Internasional
Bank dunia adalah sebuah organisasi internasional yang menyediakan dukungan dana,
penasihat, dan penelitian bagi negara berkembang untuk memajukan perekonomian.
Organisasi Bank Dunia dibentuk untuk memerangi kemiskinan pada negara-negara
dengan pendapatan rendah dan menengah. Pada tahun 2018, negara yang menerima
pinjaman terbanyak dari Bank Dunia adalah India (USD 859 juta) dan Cina (USD 370
juta). Bank Dunia menyediakan dukungan finansial yang teknis pada negara
berkembang di seluruh dunia. Bank Dunia memposisikan dirinya sebagai rekan dari
negara-negara miskin dan berkembang untuk memajukan perekonomian.
Bank Dunia memiliki lima lembaga internasional
yang saling berkaitan.
International Bank for International
Reconstruction and Development
Development (IBRD) Association (IDA)

International Finance
Corporation (IFC)

International Centre for


Multilateral Investment
Settlement of Investment
Guarantee Agency (MIGA) Disputes (ICSID)
Obligasi Internasional
Obligasi internasional atau dikenal juga dengan nama sovereign bond adalah suatu
obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah suatu negara dalam denominasi mata
uang asing. Negara dengan tingkat inflasi yang tinggi atau bergejolak sehingga
sulit diprediksi maupun negara yang memiliki nilai tukar mata uang yang tidak
stabil sering kali menyadari bahwa adalah sesuatu tindakan yang tidak
menguntungkan apabila mereka menerbitkan obligasi dalam mata uang setempat
sehingga negara tersebut memutuskan untuk menerbitkan obligasi dalam
denominasi mata uang asing (valuta asing) yang dinilai lebih stabil. Hal ini
meningkatkan masalah gagal bayar apabila negara tersebut tidak dapat memenuhi
kebutuhannya dalam menyediakan mata uang asing pada saat jatuh tempo
pembayaran obligasinya.
Pendanaan Melalui Saham
Internasional
Metode-metode umum pendanaan melalui ekuitas (equity
financing)
 Saldo Laba ditahan  Menerbitkan Saham

Sebuah perusahaan dapat memperoleh Perusahaan dapat juga memperoleh pendanaan


melalui ekuitas dengan menerbitkan saham. Saham
pendanaan mlalui ekuitas dengan menahan biasa (common stock) adalah sekuritas yang
laba dan tidak membagikannya ke para menunjukkan kepemilikan parsial atas sebuah
pemilik. Dewan direksi setiap perusahaan perusahaan tertentu. Saham preferen adalah
harus memutuskan berapa banyak laba sekuritas yang menunjukan kepemilikan parsial atas
triwulanan perusahaan yang sebaiknya sebuah perusahaan tertentu dan menawarkan
dipertahankan (diinvestasikan kembali ke beberapa prioritas khusus diatas saham biasa. Jika
dalam perusahaan) atau dibagikan sebagai sebuah perusahaan tidak membayarkan deviden
deviden ke para pemilik. Keputusan ini yang selama jangka waktu tertentu, perusahaan harus
membayar kepada seluruh pemegang saham
disebut kebijakan deviden (dividend policy).
preferen semua deviden yang telah diabaikan
sebelum membayar kepada deviden ke para
pemegang saham biasa
SWAP
SWAP adalah transaksi pertukaran dua valas melalui
pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka,
atau penjualan tunai dengan pembelian kembali secara
berjangka. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kepastian
kurs (kurs bersifat tetap selama kontrak), sehingga dapat
menghindari keugian selisih kurs.
Study Kasus
Menurut ketentuan fiskal, SWAP menghasilkan keuntungan/kerugian bagi wajib pajak pada saat
terjadinya realisasi pembayaran (jatuh tempo). Pada tanggal 1 Feb 1999, PT Zaki menerima
pinjaman dari luar negeri sebesar USD 10,000, dengan jangka waktu 1 tahun, bunga 9 % per tahun.
Spot rate USD 1 adalah Rp 8.000,00. Selanjutnya, PT Zaki membuka kontrak SWAP dengan bank
devisa jangka waktu 12 bulan dengan premi 10% atau sebesar = (Rp 8.000,00 x 360 x 10)/(360 x
100) = Rp 800,00. Apabila pada 1 Feb 2000 terjadi realisasi, maka keugian selisih kurs yang terjadi
adalah :

 
Penjualan devisa tanggal 1 Feb 1999 = 10,000 x Rp 8.000 = Rp 80.000.000,00

 
Pembelian devisa tanggal 1 Feb 2000 = 10,000 x Rp 8.800 = Rp 88.000.000,00

 
  __________________
 
Kerugian selisih kurs = Rp 8.000.000,00
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai