Anda di halaman 1dari 18

OLEH KELOMPOK 1 :

RUSTAM HUNTUA
AMNA B. LAHABU
ICAK HARTINAH DWI SUSANTI
DEESY JULTJEWORANG
MARPIANA

UNIVERSITAS TERBUKA
Modul 2 K.B 1.Pengertian , Mamfaat dan Tujuan Manajemen Resiko

1. Pendahuluan
 Ada béberapa faktor yang mendorong
perkembangan yaitu kompleksitas risiko,
kondisi eksternal, dan ketersediaan produk
pengelolaan risiko.

 Dalam Penerapan manajemen risiko di dalam


industri perbankan di Indonesia sejak 9
Januari 2004 telah diluncurkan Arsitektur
Perbankan Indonesia (API). API menetapkan
6 pilar sebagai program untuk menciptakan
industri yang sehat sbb;
1. Perbangkan
yang Sehat
2. Pengaturan
yang Efektif

3. Pengawasan
yang independen
6 Pilar

4. Kuat dan memiliki


Daya saing

5. Infrastruktur yang
6.Pemberdayaan lengkap
dan Perlindungan
Konsumen
•• Manajemen
Manajemen risiko
risiko sebagai
sebagai sebuah
sebuah disiplin
disiplin pengelolaan
pengelolaan yang
yang mengelola adalah
mengelola adalah
untuk memproteksi aset dan laba sebuah organisasi dengan mengurangi potensi
untuk memproteksi aset dan laba sebuah organisasi dengan mengurangi potensi
kerugian sebelum
kerugian sebelum hal
hal tersebut
tersebut terjadi,
terjadi, dan
dan pembiayaan
pembiayaan melalui
melalui asuransi
asuransi atau cara
atau cara
William T. Thomhill
lain atas
lain atas kemungkinan
kemungkinan rugi
rugi besar
besar karena
karena bencana
bencana alam,
alam, keteledoran
keteledoran manusia
manusia ,,
atau karena
atau karena keputusan pengadilan.
keputusan pengadilan.
•• Manajemen
Manajemen risiko
risiko sebagai
sebagai keseluruhan
keseluruhan sistem
sistem manajemen
manajemen dan pengendalian
dan pengendalian
risiko yang
risiko yang mengatur
mengatur bank
bank yang
yang terdiri
terdiri atas
atas alat-alat
alat-alat seperangkat,
seperangkat, teknik, proses
teknik, proses
manajemen (termasuk
manajemen (termasuk kewenangan
kewenangan dan dan sistem
sistem operasional)
operasional) dan
dan organisasi yang
organisasi yang
mengatur untuk
mengatur untuk meningkatkan
meningkatkan tingkat
tingkat profitabilitas
profitabilitas dan
dan tingkat
tingkat kesehatan bank
kesehatan bank
Widigdo Sukarman
yang telah
yang telah ditetapkan
ditetapkan dalam
dalam rencana
rencana perusahaan
perusahaan atauatau rencana strategis
rencana strategis
perusahaan lainnya
perusahaan lainnya sesuai
sesuai dengan
dengan tingkat
tingkat kesehatan
kesehatan perusahaan
perusahaan yang tepat
yang tepat
•• Manajemen
Manajemen risiko
risiko sebagai
sebagai prosedur
prosedur dan
dan metodologi yang
metodologi yang
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
Bank Indonesia
mengendalikan risiko
mengendalikan risiko dari
dari kegiatan
kegiatan usaha bank.
usaha bank.
•• Manajemen risiko adalah proses yang mengidentifikasi
Manajemen risiko adalah proses yang mengidentifikasi
(2008: 42)
eksposur kerugian yang dihadapi oleh suatu organisasi
eksposur kerugian yang dihadapi oleh suatu dan
organisasi dan
memilih teknik
memilih teknik yang
yang paling
paling tepat
tepat untuk memperlakukannya
untuk memperlakukannya
Redja, E George
2. Pengertian Manajemen Resiko
Jadi Karena istilah "risiko" adalah
ambigu dan memiliki arti yang
berbeda, banyak manajer risiko
menggunakan istilah "loss exposure"
untuk mengidentifikasi potensi
kerugian. Sebuah loss exposure
adalah situasi atau keadaan di mana
kerugian mungkin, terlepas dari
apakah kerugian terjadi. Contoh
eksposur rugi termasuk pabrik yang
mungkin rusak dalam gempa bumi
atau banjir, produk cacat yang dapat
mengakibatkan tuntutan hukum
terhadap perusahaan, kemungkinan
pencurian properti perusahaan karena
keamanan tidak memadai, dan cedera
karyawan di tempat kerja.
2. Tujuan Manajemen Resiko
Tujuan manjemen risiko menurut
Redja, E George (2008:43)
Pre-Loss Objectives (Tujuan yang Post-Loss Objectives (Tujuan yang
ingin dicapai sebelum terjadi ingin dicapai setelah kerugian
kerugian ) terjadi)

Kelangsungan
Tujuan Ekonomi
Hidup

Tujuan
Keberlangsungan
Mengurangi
Operasi
Kecemasan

Tujuan Memenuhi Stabilitas


Kewajiban Hukum pendapatan

Pertumbuhan
Perusahaan

Tanggung Jawab
Sosial
2. Mamfaat Manajemen Risiko

berrii
1 . M
M
e
e mbgean
m n
1. mba ngaada
an
S u m b p da
Su sun ngg pahaa n
a n g
gs
llan eru u
ussahaan
a
app er
llaab
ba

2.Memberi
2.Memberi
sumbangan
sumbangan
tidak
tidak langsung
langsung
pada
pada laba
laba
perusahaan
perusahaan

3.Menetukan
3.Menetukan
kelangsungan
kelangsungan hidup
hidup dan
dan
tidak perusahaan
tidak perusahaan
Modul 2 K.B 2.Manajemen Risiko Perusahaan

1. Pendahuluan

Istilah manajemen risiko


perusahaan di beberapa
literatur kadang-kadang
disebut Enterprise Risk
Managemeent (ERM),
Organization Risk
Management (ORM),
Integrated Risk Management
(IRM), atau Total Risk
Management (TRM0.
Manajemen risiko perusahaan
adalah suatu sistem
pengelolaan risiko yang
dihadapi oleh perusahaan
secara komprehensif untuk
tujuan meningkatkan nilai
perusahaan.
2. Elemen Manajemen Risiko
Perusahan

Infrastruktur atau Prasrana Proses Manajemen Risiko

PRASARANA LUNAK
Budaya Risiko 1.
1. PERENCANAAN
PERENCANAAN Penetapan
Penetapan tujuan,
tujuan,
misi Penetapan target, kebijakan,
misi Penetapan target, kebijakan,
Dukungan Manajemen prosedur
prosedur penyusunan
penyusunan
2.
2. PELAKSANAAN
PELAKSANAAN Identifikasi
Identifikasi dan
dan
Pengukuran
Pengukuran risiko
risiko Manajemen
Manajemen
risiko asuransi diversifikasi.
risiko asuransi diversifikasi.
Hedging
Hedging penghindaran
penghindaran dan
dan
sebagainya.
sebagainya.
PRASARANA KERAS Teknologi 3.
3. PENGENDALIAN
PENGENDALIAN Evaluasi,
Evaluasi,
Informasi Prasarana Fisik relaporan,
relaporan, komunikasi
komunikasi umpan
umpan bal
balik
ik

Lainnya

MAKSIMASI NILAI
PERUSAHAAN
3. Penerepan Manajemen Risiko Perusahan

Dalam menerapkan manajemen risiko secara efektif, baik


untuk perusahaan secara individual maupun untuk
perusahaan secara konsolidasi dengan anak perusahaan,
perusahaan melakukan minimal mencakup empat pilar
sebagai berikut.
1. Melaksanakan tata kelola manajemen risiko
perusahaan sesuai praktik terbaik.
2. Menyediakan kerangka manajemen risiko yang
memadai.
3. Mengupayakan kecukupan proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko
serta menyediakan sistem informasi manajemen risiko
secara memadai, dan menyediakan sumber daya
manusia yang dibutuhkan baik secara kuantitas
maupun kualifikasi sesuai kebutuhan.
4. Melaksanakan sistem pengendalian intern secara
menyeluruh.
4. Hubungan Manajemen dengan Fungsi Lain

Hubungan antara manajemen risiko dengan fungsi-fungsi


manajemen lainnya dapat diklasifikasikan dengan dua cara, yaitu:

1. Fungsi-fungsi yang 2. Fungsi-fungsi yang


langsung membantu
mengenali, menilai, manajemen risiko
dan menangani dalam menangani
eksposur kerugian; risiko murni.

Berbagai bidang manajemen lain yang ikut menangani fungsi


manajemen risiko termasuk akuntansi, keuangan, pemasaran,
personel, produksi, hukum, dan jasa pihak ketiga;
4. Proses Manajemen Risiko
1.
1. Metode
Metode Checklist
Checklist
3
3 unsur
unsur Identifikasi
Identifikasi
Risiko
Risiko 2. RAQ
2. RAQ
1.
1. Mengetahui
Mengetahui 3.
3. Metode
Metode Laporan
Laporan
Keberadaan
Keberadaan Resiko
Resiko Keuangan
Keuangan
Identifikasi
Identifikasi risiko
risiko 4.
2.
2. Penyebab Risiko
Penyebab Risiko 4. Menganalisis
Menganalisis Flow
Flow Chart
Chart
3.
3. Metode
Metode Mengetahui
Mengetahui 5. Analisis Kontrak
5. Analisis Kontrak
Keberadan
Keberadan dan
dan 6.
6. Laporan
Laporan Kerugian
Kerugian
Penyebab
Penyebab Risiko
Risiko 7.
7. Surfey
Surfey

2
2 Dimensi
Dimensi Risiko
Risiko yg
yg di
di ukur
ukur 1.
1. Rata-rata
Rata-rata nilai
nilai
Evaluasi
Evaluasi dan
dan 1. Frekwensi atau kerugian
1. Frekwensi atau kerugian
Pengukuran
Pengukuran yang
yang akan
akan terjadi
terjadi 2.
2. Varisi
Varisi nilai
nilai
resiko
resiko 2.
2. Keparahan
Keparahan dari
dari kerugian
kerugian 3.Dampak
itu
itu 3.Dampak
keseluruhan
keseluruhan

1.
1. Penghindaran
Penghindaran
Risiko
Risiko
2.
2. Penahan
Penahan Risiko
Risiko
Pengelolaan
Pengelolaan Risiko
Risiko 3. Diverifikasi
3. Diverifikasi
4.
4. Pengendalian
Pengendalian
Risiko
Risiko
5.
5. Pengalihan
Pengalihan Risiko
Risiko
Modul 3 K.B 1.Risiko Keuangan dan Operasional

1. Pengertian Risiko Keuangan


Risiko keuangan adalah fluktuasi target keuangan atau ukuran
moneter perusahaan karena gejolak berbagai variabel makro.
Risiko keuangan terjadi karena adanya penggunaan hutang dalam
struktur keuangan perusahaan, yang mengakibatkan perusahaan
harus menanggung beban tetap secara periodik berupa beban
bunga dan adanya kondisi pasar secara makro. Hal ini akan
mengurangi kepastian besarnya imbalan bagi pemegang saham,
sebelum memutuskan pembagian laba bagi pemegang saham.
Dengan demikian, risiko keuangan menyebabkan variabilitas laba
bersih (net income) lebih besar.
2. Jenis Jenis Risiko Keuangan
•• Risiko likuiditas adalah ketidakpastian atau kemungkinan
Risiko likuiditas adalah ketidakpastian atau kemungkinan
perusahaan
perusahaan tídak
tídak dapat
dapat memenuhi
memenuhi kewajiban
kewajiban pembayaran
pembayaran
jangka
jangka pendek
pendek atau
atau pengeluaran
pengeluaran tak
tak terduga
Risiko
Risiko Likuiditas
Likuiditas
terduga
•• risiko likuiditas berarti kemungkinan penjualan suatu aset
risiko likuiditas berarti kemungkinan penjualan suatu aset
perusahaan
perusahaan dengan
dengan diskon
diskon yang
yang tinggi
tinggi karena
karena sulitnya
sulitnya
mencari
mencari pembeli
pembeli

Risiko
Risiko Kredit
Kredit •• Risiko
Risiko kredit
kredit adalah
adalah ketidakmampuan
ketidakmampuan suatu
suatu
perusahaan,
perusahaan, institusi,
institusi, lembaga
lembaga maupun
maupun pribadi
pribadi
dalam
dalam menyelesaikan
menyelesaikan kewajiban-kewajibannya
kewajiban-kewajibannya
secara
secara tepat
tepat waktu
waktu baik
baik pada
pada saat
saat jatuh
jatuh tempo
tempo
maupun
maupun sesudah
sesudah jatuh
jatuh temp0
temp0 seperti
seperti tertuang
tertuang
dalam
dalam kesepakatan
kesepakatan

•• Risiko
Risiko permodalan
permodalan disebut
disebut juga
juga risiko
risiko solvensi
solvensi yaitu
yaitu
Risiko
Risiko Permodalan
Permodalan risiko yang dihadapi perusahaan berupa
risiko yang dihadapi perusahaan berupa
kemungkinan
kemungkinan tidak
tidak dapat
dapat menutup
menutup kerugian
kerugian

• Risiko Pasar adalah risiko yang berkaitan dengan


potensi Penyimpangan hasil keuangan karena
Risiko
Risiko Pasar
Pasar pergerakan variabel pasar
Modul 3 K.B 2.Risiko Keuangan dan Operasional

1. Pengertian Risiko Operasional


 Risiko operasional (operasional risk) adalah potensi penyimpangan dari hasil
yang diharapkan karena tidak berfungsinya suatu sistem, SDM, teknologi,
kebijakan, kebijakan dan struktur organisasi

 Khusus dalam industri perbankan dapat mengidentifikasi sejumlah jenis


kegagalan operasional yang dapat menjadi akar dari Risiko SDM adalah risiko
yang terkait dengan permasalahan SDM suatu perusahaan. Risiko SDM terjadi
akibat tindakan yang sengaja maupun yang dilakukan oleh SDM pada bagian
tertentu dari suatu organisasi
2. Pengukuran Risiko Operasional
 Kontijensi dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu:
1. kontijensi yang sering timbul dan menyebabkan kerugian yang tidak begitu signifikan,
dan
2. Kontijensi yang jarang terjadi, tetapi menimbulkan kerugian yang subtansial.

Ada beberapa teknik untuk mengukur risiko operasional, antara lain:


a) teknik kualitatif:
b) teknik kuantitatif.
Berikut ini adalah beberapa risiko operasional yang dapat dinilai secara kualitatif:
1. Loss event reports; (Laporan peristiwa kerugian)
2. Management oversight; (Pengawasan manajemen)
3. Employee questionnaires; (Kusioner Karyawan)
4. Exit interviews; (wawancara)
5. Management self assesment; (Penilaian diri manajemen)
6. Internal audit. (Audit Internal)

Teknik kuantitatif telah dikembangkan khususnya untuk tujuan menghitung capital


charge risiko operasional bank.
3. Macam-macam Risiko Operasional

 Risiko Operasinal secara umu terdiri dari ;


1. Risiko SDM
Risiko SDM adalah risiko yang terkait dengan permasalahan SDM suatu perusahaan.
Risiko SDM terjadi akibat tindakan yang sengaja maupun yang dilakukan oleh SDM pada
bagian tertentu dari suatu organisasi.
2. Risiko teknologi
Merupakan penyimpangan hasil karena teknologi yang digunakan tidak lagi sesuai
dengan kondisi saat ini. Risiko teknologi juga dapat terjadi karena adanya perubahan
kualitas dan spesifikasi bahan baku yang menyebabkan pengolahan saat ini tidak lagi
sesuai.
3. Risiko inovasi
Risiko inovasi adalah potensi penyimpangan hasil karena pembaruan, modernisasi, atau
transformasi dalam beberapa aspek bisnis.
4. Risiko sistem (system risk)
Risiko sistem (system risk) yaitu potensi penyimpangan hasil karena adanya cacat atau
ketidaksesuaian sistem dalam operasi perusahaan
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai