Anda di halaman 1dari 12

STRUKTUR BAHASA INDONESIA

KELOMPOK : 2 ( INDRALAYA )
ANGGOTA : TRI OKTARIANA
: MIRNA PUSPITA
: HOIRIAH
: FIRDA ROMADHONA
: NOVALISA
: YOSILIA
: AFRA SHABIRAH
FONOLOGI
1. PENGERTIAN FONOLOGI
2. ALAT- ALAT UCAP
3. PROSES FONOTASI
DOSEN PENGAMPU :
Drs. Marwan Pulungan, M.Pd.
Dra. Asnimar, M.Pd
Dra. Linda Puspita, M.Pd
PENGERTIAN FONOLOGI

Secara etimologi kata fonologi berasal dari gabungan kata fon yang berarti

”bunyi” dan logi yang berarti ”ilmu”.

Sebagai sebuah ilmu, Fonologi lazim diartikan sebagai bagian dari kajian

linguistik yang mempelajari, membahas, membicarakan, dan menganalisis

bunyi- bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia.


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) dinyatakan bahwa fonologi

adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi–bunyi bahasa

menurut fungsinya. Menurut Kridalaksana (2002) dalam kamus linguistik,

fonologi adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi

bahasa menurut fungsinya. Dengan demikian, fonologi adalah sistem

bunyi dalam bahasa Indonesia atau dapat juga dikatakan bahwa fonologi

adalah ilmu tentang bunyi bahasa.


Alat-alat ucap
Alat-alat ucap manusia yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi bahasa (fon)

dibedakan menjadi tiga bagian yakni :

(1) artikulator

(2) titik artikulasi

(3) alat-alat lain yang mendukung proses terjadinya bunyi bahasa


1) ARTIKULATOR
Artikulator ialah alat-alat bicara manusia yang dapat bergerak secara leluasa dan dapat
menyentuh bagian-bagian alat ucap yang lain (titik artikulasi) serta dapat membentuk
bermacam-macam posisi. Alat bicara semacam ini terletak di bagian bawah atau rahang
bawah.
Alat-alat ucap yang termasuk artikulator antara lain:
A. bibir bawah (labium);
B. gigi bawah (dentum);
C. ujung lidah (apeks);
D. depan lidah (front of the tongue);
E. tengah lidah (lamino);
F. belakang lidah (dorsum); dan
G. akar lidah.
2) Titik artikulasi
Titik artikulasi ialah alat-alat bicara manusia yang menjadi pusat sentuhan
dan bersifat statis. Alat-alat ini terdapat di bagian atas atau rahang atas. Alat-
alat ucap yang termasuk pada bagian ini antara lain:
A. bibir atas (labium);
B. gigi atas (dentum);
C. lengkung kaki gigi atas (alveolum);
D. langut-langit keras (palatum);
E. langit-langit lunak (velum); dan
F. anak tekak (uvula).
3) Alat-alat Lain
Alat-alat lain yang dimaksudkan ialah alat bicara selain artikulator dan titik
artikulasi yang dapat menunjang proses terjadinya bunyi bahasa. Yang
termasuk alat-alat lain antara lain:
A. hidung (nose);
B. rongga hidung (nasal cavity);
C. rongga mulut (oral cavvity);
D. pangkal kerongkongan (faring);
E. katup jakun (epiglotis);
F. pita suara;
G. pangkal tenggorokan (laring);
H. batang tenggorokan (trachea);
I. paru-paru;
J. sekat rongga dada (diafragma);
K. saraf diafragma;
L. selaput rongga dada (pleural cavity); dan
M. bronchus.
PROSES FONOTASI
Proses fonotasi adalah penamaan kegiatan yang berlangsung pada pita suara

dalam menghasilkan bunyi bersuara dan tak bersuara.


Bagaimana proses fonotasi itu berjalan?

Pertama-tama, udara dibawa ke paru-paru. Tanpa udara, Anda tidak dapat


menghasilkan suara. Cobalah menghembuskan napas panjang dan kemudian
katakan sesuatu. Tidak bekerja dengan baik, bukan? Semakin banyak suara
yang ingin Anda hasilkan, semakin banyak udara yang Anda perlukan untuk
memulai. Itulah mengapa penyanyi menarik napas panjang sebelum memulai
lagu, dan mengapa Anda membutuhkan lebih banyak udara untuk berteriak
daripada berbisik.
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai