Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ASUHAN KEGAWATDARURATAN
SYOK OBSTETRI

Disusun Oleh:
Vici Ramona (193001070083)

Dosen Pengampu:
Septiwiyarsi, S.ST., M.Kes
B. Etiologi
A. Definisi  Pendarahan
Syok obstetri adalah  Abortus
keadaan syok pada kasus  Infeksi berat
obstetri yang
 Solusio Plasenta
kedalamannya tidak sesuai
 Luka jalan lahir
dengan perdarahan yang
terjadi. Dapat dikatakan  Emboli air ketuban
bahwa syok yang terjadi  Inversio uteri
karena kombinasi:  Syok postular
a. akibat perdarahan,  Kolaps Vasomotor pospartum
b. akibat nyeri.  Fakta predisposisi timbulnya syok
Tanda dan Gejala
 Kesadaran penderita menurun
 Nadiberdenyut cepat (Lebih dari 140 */menit)
Kemudian melemah, lambat dan menghilang.
 Penderita merasa mual (mau muntah)
 Kulit penderita dingin, lembab dan pucat.
 Nafas dangkal dan kadang tak teratur.
 Mata penderita nampak hampa, tidak
bercahaya dan manik matanya/pupil melebar.
 Penanganan Awal
 Mintalah bantuan. Segera mobilisasi seluruh
Jenis Atau Klarifikasi Syok tenaga yang ada dan siapkan fasilitas
Syok Hemoragik tindakan gawat darurat
Syok Neurogenik  Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan
Syok Kardiogenik umum ibu dan harus dipastikan bahwa jalan
Syok Septik napas bebas.
Syok Anafilaktif  Pantau tanda-tanda vital (nadi, tekanan
darah, pernapasan dan suhu tubuh)
 Baringkan ibu tersebut dalam posisi miring
untuk meminimalkan risiko terjadinya
aspirasi jika ia muntah dan untuk
memeastikan jalan napasnya terbuka.
 Jagalah ibu tersebut tetap hangat tetapi
jangan terlalu panas karena hal ini akan
menambah sirkulasi perifernya dan
mengurangi aliran darah ke organ vitalnya.
 Naikan kaki untuk menambah jumlah darah
yang kembali ke jantung (jika
memungkinkan tinggikan tempat tidur pada
bagian kaki).
Penanganan Khusus
 Mulailah infus intra vena (2 jika memungkinkan dengan menggunakan kanula atau jarum terbesar (no. 6 ukuran
terbesar yang tersedia). Darah diambil sebelum pemberian cairan infus untuk pemeriksaan golongan darah dan
uji kecocockan (cross match), pemeriksaan hemoglobin, dan hematokrit. Jika memungkinkan pemeriksaan darah
lengkap termasuk trombosit, ureum, kreatinin, pH darah dan elektrolit, faal hemostasis, dan uji pembekuan.
Segera berikan cairan infus (garam fisiologk atau Ringer laktat) awalnya dengan kecepatan 1 liter dalam 15-20
menit.
 Catatan: Hindari penggunaan pengganti plasma (seperti dekstran). Belum terdapat bukti bahwa
pengganti plasma lebih baik jika dibandingkan dengan garam fisiologik pada resusitasi ib yag
mengalami syok dan dekstran dalam jumlah banyak dapat berbahaya.
 Berikan paling sedikit 2 Liter cairan ini pada 1 jam pertama. Jumlah ini melebihi cairan yang dibutuhkan untuk
mengganti kehilangan cairan yang sedang berjalan
 Setelah kehilangan cairan dikoreksi, pemberian cairan infuse dipertahankan dalam kecepatan 1 liter per 6-8 jam
 Catatan: Infus dengan kecepatan yang lebih tinggi mungkin dibutuhkan dalam penatalaksanaan
syok akibat perdarahan. Usahakan untuk mengganti 2-3 kali lipat jumlah cairan yang
diperkirakan hilang. Jika vena perifer tidak dapat dikanulasi, lekukakan venous cut-down
 Pantau terus tanda-tanda vital (setiap 15 menit) dan darah yang hilang. Apabila kondisi pasien membaik, hati-
hati agar tidak berlebihan memberikan cairan. Napas pendek dan pipi yang bengkak merupakan kemungkinan
tanda kelebihan pemberian cairan.
 Lakukan kateterisasi kandung kemih dan pantau cairan yang masuk dan jumlah urin yang
keluar. Produksi urin harus diukur dan dicatat. Berikan oksigen dengan kecepatan 6-8 liter per
menit dengan sungkup atau kanula hidung.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai