Kimia Fisika
Terapan
Percobaan
8
PENENTUAN LUAS PERMUKAAN ZAT PADAT
Kelompok 3 :
- Abdul Khafid Syahroni (180332616567)
- Alfida Rahmah (180332616581)
- Fitri Aisyah (180332616596)
- Nia Rahayu W (180332616559)
Tujuan Percobaan
• Karbon aktif adalah bentuk umum dari berbagai macam produk yang
mengandung karbon yang telah diaktifkan untuk meningkatkan luas
permukaannya
• Luas permukaan, dimensi, dan distribusi karbon aktif bergantung pada
bahan baku, pengarangan, dan proses aktivasi.
• Berdasarkan ukuran porinya, ukuran pori karbon aktif diklasifikasikan
menjadi 3, yaitu mikropori (diameter <2 nm), mesopori (diameter 2–50
nm), dan makropori (diameter >50 nm)
Struktur grafit
karbon aktif
• Gelas ukur 10 mL
Langkah Kerja
1. Penentuan waktu setimbang adsorpsi.
a. Adsorpsi zat warna. (lakukan bersamaan dengan 2a)
Zat Padat
‒ Diisi ke dalam 5 buah labu erlenmeyer 100 mL, masing-masing 1
gram (ketelitian 0,1 mg) zat padat (jenis zat padat ditentukan
asisten) yang telah dikeringkan selama 4 jam pada 110 – 115°C.
‒ Ditambahkan 25 mL larutan metilen biru klorida 3 ppm.
‒ Dikocok selama 15 menit dan biarkan selama 30, 60, 90, 120, dan
150 menit.
‒ Disaring larutan dalam tiap labu (sesudah dibiarkan selama waktu
di atas).
‒ Ditentukan jumlah mg zat warna yang tidak teradsorpsi dengan
diukur adsorbansi larutan hasil dekantasi pada 660 nm.
Hasil
2. Penentuan Luas Permukaan Zat Padat
a. Metode adsorpsi zat warna (Lakukan bersamaan dengan percobaan 1a)
Zat Padat
‒ Diisi ke dalam 5 buah labu erlenmeyer 100 mL, masing-masing 1 gram
(ketelitian 0,1 mg) zat padat (jenis zat padat ditentukan asisten) yang telah
dikeringkan selama 4 jam pada 110 – 115°C.
‒ Ditambahkan 25 mL larutan metilen biru klorida dengan konsentrasi
berbeda yaitu berturut-turut 0,5; 1; 2; 3; dan 4 ppm.
‒ Dikocok selama 15 menit dan biarkan hingga tercapai kesetimbangan
(waktu tercapainya kesetimbangan berdasarkan data percobaan 1a).
‒ Disaring larutan dalam tiap labu.
‒ Ditentukan jumlah mg zat warna yang tidak teradsorpsi dengan mengukur
adsorbansi larutan hasil dekantasi pada 660 nm.
Hasil
3. Ditentukan rapat massa zat padat dengan piknometer.
Data Pengamatan
1. Penentuan Waktu Setimbang Adsorpsi
Larutan
No Adsorben Metilen Waktu Waktu Asorbansi
Labu (karbon) Biru Pengocokan Mendiamkan pada 660 nm
Klorida
1 1 gram 25 mL 15 menit 30 menit 0,065
2 1 gram 25 mL 15 menit 60 menit 0,070
3 1 gram 25 mL 15 menit 90 menit 0,055
4 1 gram 25 mL 15 menit 120 menit 0,060
5 1 gram 25 mL 15 menit 150 menit -
Kalibrasi standar metilen biru: :
10.000
Pada percobaan ini diperoleh waktu
8.000
setimbang pada menit ke 90 dimana
Adsorpsi
6.000
hasil absorbansinya kontan hingga
4.000 pada waktu ke 120 menit.
2.000
0.000
20 f(x)40
=0 60 80 100 120 140 160
R² = 0
Waktu (menit)
Selanjutnya mengukur absorbansi larutan standar metilen biru klorida yang belum di absorbs pada
panjang gelombang 660 nm. Konsentrasi larutan metilen biru klorida dibuat bervariasi yaitu 0,5 ppm, 1
ppm, 2 ppm, 3 ppm, dan 4 ppm
0.3
klorida, semakin besar absorbansinya
0.2
0.12 0.14
0.1
0.04
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Konsentrasi ( ppm )
2. Penentuan Luas Permukaan Zat Padat
Pada tahap ini, 5 buah Erlenmeyer yang telah berisi karbon aktif masing-masing ditambahkan 25 mL metilen biru
klorida dengan konsentrasi 0,5 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, dan 4 ppm. Kemudian dikocok selama 15 menit dan
didiamkan selama waktu setimbang adsorpsi yang sudah ditentukan pada percobaan pertama yaitu selama 90 menit.
0.05
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Konsentrasi ( ppm )
Secara teoritis, semakin tinggi konsentrasi metilen biru klorida yang digunakan maka akan semakin tinggi pula
absorbansi larutan yang diukur. Tetapi data percobaan yang didapatkan semakin tinggi konsentrasi, absorbansi yang
didapatkan nilainya naik turun (tidak kontinu naik). Hal ini tidak sesuai dengan teori. Kemungkinan didapatkannya
data yang menyimpang karena larutan metilen biru klorida yang digunakan tidak tepat sesuai dengan konsentrasi yang
seharusnya. Sehingga menyebabkan pengukuran absorbansi larutan metilen biru klorida kurang tepat.
Berdasarkan data jumlah zat terdistribusi dapat digunakan untuk mencari nilai Xm (banyaknya (garam) zat
terabsrobsi membentuk lapisan tunggal pada seluruh permukaan 1 gram adsorben) melalui grafik kuantitas
(q) vs konsentrasi, dengan perhitungan kuantitas (q) sebagai berikut
Data hasil perhitungan kuantitas :
No Konsentrasi (C) Kuantitas(q) Grafik Kuantitas (q) vs Konsentrasi (C)
0.1
(mg/g) 0.09
f(x) = 0.02 x + 0
0.09
0.08 R² = 0.9
1 0,5 ppm 0,0155
Kuantitas (q)
2 1 ppm 0,0293 0.06
5 4 ppm 0,0941 0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Konsentrasi (C)