Anda di halaman 1dari 13

Sabun Mandi

Penetapan kadar sulfur dalam sabun mandi


1. NIDA HANIFAH ROBBANI (P17120183067)
2. AMIH MAULIDA AULIYATUL H (P17120183068)
3. AFIFAH FAIDATUNNISA (P17120183069)
4. SOFYAN REZA ISKANDAR (P17120183070)
5. LAURIENZA FIRDAUSI N M (P17120183071)
6. MOCHAMMAD VISSAL KHAN (P17120183072)
7. MARITHA HERNANINGSING (P17120183073)

Kelompok 4
Analisis Sediaan Kosmetik
DIII-Anafarma
Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu
menganalisis dan
menetapkan kadar
sulfur dalam sabun
mandi menggunakan
metode titrasi Iodometri
Bahan

1 2 3 4
Natrium Sulfit 4% Kloroform Etanol Formalin

5 6 7
Iodium Larutan Aquades
Kanji/Indikator
amilum
Prosedur Kerja
Sabun 25 mg 25 ml kloroform 5 ml formalin+125 ml
air+ 1ml asam aseta
Ditimbang sabun dan Ditambahkan kloroform
glasial
dimasukkan kedalam sebagai pengekstrak
erlenmeyer sulfur dalam sabun Diaduk terus menerus

2 4 6

1 3 5
15 ml natrium sulfit 4% 25 ml etanol 25 ml larutan
kanji/amilum
Ditambahkan natrium Diaduk hingga 3 menit
sulfit dan dihubungkan Dititrasi dengan larutan
dengan refluks, didihkan iodium 0,05N hingga titik
hingga larut, kemudian akhir
didinginkan hingga suhu
kamar
Alat Praktikum

Hot Plate
Sebagai pemanas para
proses refluks

Labu Ukur Neraca Analitik Erlenmeyer Pipet ukur


Untuk membuat larutan dan Untuk menimbang sampel Untuk wadah pada prosedur Untuk mengambil lartan pada
mengencerkan larutan secara refluks dan titrasi volume tertentu
kuantitatif
Data Perlakuan Hasil

Pengamatan  Penimbangan Sampel  0,0255 gram


 Peimbangan amilumstrach  1,0018 gram
 Konsentrasi iodium  0,05 N
 Volume Iodin titrasi  2,5 ml
 Klaim sulfur % pada sampel  10%

Permenkes RI Nomor
KETENTUAN 445/menkes/per/v/1998 bahwa kadar sulfur
dalam sabun adalah antara 2% sampai 10%
Perhitungan Kadar Sulfur
PEMBAHASAN
Pada praktikum penetapan kadar sulfur dalam sabun mandi digunakan
sampel sabun mandi zen. Sabun mandi merupakan salah satu sediaaan
kosmetik yang berfungsi untuk membersihkan kotoran pada kulit baik yang
berupa kotoran yang larut dalam air, maupun kotoran yang larut dalam lemak.
Sulfur merupakan salah satu senyawa yang memmiliki sifat anti mikroba.
Keberadaan sulfur dalam sabun membuat sabun berfungsi untuk membunuh
kuman atau bakteri. Sabun yang mengandug sulfur biasanya adalah sabun
jerawat. Prinsip pada praktikum ini adalah sulfur yang bebas setelah direfluks
dengan penambahan natrium sulfit akan membentuk natriunm thiosulfat yang
selanjutnya natrium thiosulfat akan dititrasi dengan iodium 0,05N. Pada analisis
penetapan kadar sulfur metode titrasi yang digunakan adalah metode titrasi
iodometri karena senyawa dari sampel dan reagen memiliki reaksi redoks.
Prosedur praktikum yang dilakukan mula-mula menimbang ampel sebanyak
0,0255 gram dan dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 15
ml larutan natrium sulfit 4% yang berfungsi mereduksi S ,menjadi S2O32- yang
jumlahnya secara kuantitatif sama degan analit (S). Kemudain larutan
dididihkan hingga larut dengn cara refluks.
Setelah larut dibiarkan dingin hingga suhu kamar kemudian
ditambahkan 2,5 ml kloroform dan 25 ml etanol, diaduk selama 3 menit.
Fungsi penambahan kloroform adalah sebagai pelarut, sedangkan
etanol ditambahkan agar menghilangkan lemak dan buih dalam sabun.
Setelah itu larutan ditambahi dengan 5 ml formalin,125 ml air dan 1 ml
asetat glacial sambil terus diaduk. Kemudian ditambahkan 5 ml larutan
amilum/ anji sebagai indikator pada titrasi iodometri dengan reaksi
sebagai berikut.

Reaksi S + Na2SO4
2Na2S2O4 + I2
Na2S2O4
2Na + Na2S4O6

Iodometri S + Na2SO4 2NaI + Na2S4O6


Pembahasan
lagiii...

Dari reaksi tersebut dapat diketahui reaksi yang berjalan dengan kaidah redoks dimana natrium
sulfit mengoksidasi sulfur menjadi natrium tiosulfat sehungga dapat dititrasi dengan iodium yang
merupan reduktor kuat. Pada keadaan tersebut amilum memberikan indikasi keberadaan iodium
dengan warna ungu dan kloroform dengan ungu kebiruan sehingga muncul indikasi titik akhir
titrasi denga warna ungu pekat. Volume titrasi dengan larutan iodium 0.05N hingga titik akhir
titrasi yaitu larutan berwarna biru yakni sebanyak 2,5 ml. setiap 1 ml iodium 0,1 N setara dengan
0,003206 gram sehingga dapat diperoleh kadar sulfur dalam sediaan sabun sebesar 15.71 %.
Hal ini menunjukkan penyimpangan kandungan sulfur dalam bedak sesuai Permenkes RI Nomor
445/menkes/per/v/1998 bahwa kadar sulfur dalam sabun adalah antara 2% sampai 10%. Maka
sabun tersebut tidak sesuai dengan syarat tersebut dan berpotensi berbahaya bagi kesehatan
kulit.
Conclusion Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan dapat ditentukan kadar
sulfur pada sampel sabun Zen yakni
15,71% menggunkan metode
iodometri sehingga tidak memenuhi
persyaratan Permenkes RI Nomor
445/menkes/per/v/1998 bahwa kadar
sulfur dalam sabun adalah antara
2% sampai 10% serta tidak aman
untuk digunakan mengingat
toksisitas sulfur yang juga dapat
mengiritasi kulit pabila berlebih.
Thank you
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai