Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN,HUKUM,SYARAT DAN HUKUM HAJI

KELOMPOK 1
A. PENGERTIAN HAJI
Adalah sengaja mengujungi baitullah (ka’bah) di mekah untuk melakukan ibadah kepada
Allah Swt. Pada waktu tertentu dan cara tertentu secara tertib.
waktu tertentu ialah bulan bulan haji yang dimulai dari bulan syawal sampai sepuluh hari
bulan zulhijah yaitu saat dilangsungkannya wukuf dipadang arafah. Adapun amal ibadah tertentu
ialah: thawaf, sa’i, wuquf, mabit di musdalifah, melontar jumrah, mabit di mina, dll.
Menurut istilah, haji adalah sengaja mengunjungi ka’bah dengan niat beribadah pada waktu
tertentu dengan syarat-syarat dan dengan cara-cara tententu.
B. HUKUM HAJI
Hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib bagi yang
mampu sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-
Imran ayat 97.

Kewajiban haji adalah sekali dalam seumur hidup, apabila ada


yang melaksanakan haji lebih dari satu kali maka hukumnya
Sunnah.
C. SYARAT DAN RUKUN HAJI
Syarat haji ialah perbuatan yang harus dipenuhi sebelum ibadah haji dilaksanakan. Apabila
syaratnya tidak dipenuhi, gugurlah kewajiban haji seseorang.
Syarat wajib haji:
1. Islam
2. Berakal
3. Baligh
4. Ada Muhrim
5. Mampu dalam segala hal (Misalnya hal biaya, kesehatan, kemanan, dan nafkah bagi keluarga
yang ditinggalkan)
Syarat sah haji:
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Merdeka
Rukun haji adalah perbuatan yang harus dilaksanakan atau dikerjakan sewaktu melaksanakan
haji. Apabila ditinggalkan maka ibadah hajinya tidak sah. Adapun rukun haji sebagai berikut:
1. Ihram
Adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah yang ditandai dengan mengenakan
pakaian ihram berwarna putih dan membaca lafaz “Labbaika Allahumma hajjan” (Bagi yang
melaksanakan haji), “Labbaika Allahumma umratan” (Bagi yang berniat umrah). Apabila
dengan sengaja jamaah miqat tanpa ihram maka dia harus kembali ke salah satu miqat untuk ber-
ihram. Apabila jamaah telah ber-ihram maka sejka itu berlaku semua larangan ihram sampai
tahalul.
2. Wukuf
Adalah hadir di padang arafah pada tanggal 9 dzulhijah dari tergelincirnya matahari hingga
terbenam. Wukuf adalah bentuk pengasingan diri gambaran bagaimana kelak manusia
dikumpulkan di padang mahsyar. Wukuf di arafah merupakan saat yang tepat untuk merenungi
atas yang pernah dilakukan, menyesali dan bertobat atas segala dosa yang dikerjakan serta
memikirkan yang akan dilakukan untuk menjadi muslim yang taat kepada Allah SWT. Selama
wukuf, perbanyaklah berdzikir, tahmid, tasbih, tahlil, dan istigfar. Doa yang kita panjatkan
dengan ikhlas dan khusyu akan dikabulkan oleh Allah SWT. Wukuf diawali dengan shalat
berjamaah dzuhur dan ashar dengan jama takdim qasar, setelah itu dilanjutkan dengan khotbah
guna memberikan bimbingan wukuf, seru-seruan ibadah, dan memanjatkan doa kepada Allah
SWT. Pelaksanaan wukuf di arafah hanya terjadi sekali dalam setahun, yaitu setelah matahari
tergelincir (Melewati pukul 12 siang) pada tanggal 9 Dzulhijah. Bila pada waktu tersebut jamaah
tidak wukuf maka hajinya tidak sah.
3. Tawaf
Adalah berputtar mengelilingi ka’bah berlawanan dengan arah jarum jam dengan posisi
ka’bah di sebelah kiri badan. Dimulai dari hajar aswad dan diakhiri di hajar aswad dilakukan
sebanyak 7 kali putaran. Tawaf ada 3 macam, yaitu:
a. Tawaf Qudung: Yaitu tawaf yang dilakukan ketika jamaah haji baru tiba di mekah.
b. Tawaf Ifadhah: Yaitu tawaf yang dilakukan pada hari kurban setelah melontar jumrah
aqobah. Tawaf ini wajib dilakukan, apabila ditinggalkan hajinya batal.
c. Tawaf Wada: Yaitu tawaf perpisahan bagi jamaah yang akan meninggalkan mekah.
Adapun tawaf Sunnah yang dilakukan kapan saja yang dilakukan sesuai kemampuan jamaah.
Syarat sah tawaf:
1. Niat 5. Dimulai dan diakhiri di hajar aswad
2. Menutup aurat 6. Posisi ka’bah di sebelah kiri orang yang bertawaf
3. Suci dari hadas 7. Dilaksanakan di dalam masjidil haram
4. Dilakukan sebanyak 7 kali
4. Sa’I
Adalah berlari-lari kecil anatar bukit safa dan bukit marwah sebanyak 7 kali. Dilakukan setelah
pelaksanaan ibadah tawaf.
Syarat sah sa’i:
1. Dilakukan sebanyak 7 kali
2. Setelah tawaf ifadhah atau setelah tawaf qudung
3. Menjalani secara sempurna jarak Safa-Marwah dan Marwah-Safa.
4. Dilakukan di tempat sa’I

5. Tahallul
Adalah memotong rambut kepala sebagian atau seluruhnya minimal 3 helai. Dilakukan setelah
melontar jumrah akobah pada tanggal 10 dzulhijah, yang disebut dengan tahallul awal. Setelah
melakukan tahallul awal ini, larangan haji kembali dibolehkan, kecuali berhubungan suami istri. Tahallul
sani dilakukan setelah tawaf ifadhah dan sa’i.

6. Tertib
Yaitu berurutan dalam pelaksanaan mulai ihram hingga tahallul.

Anda mungkin juga menyukai