Sebagai elemen vibrant dari sebuah sistem dinamis, elemen komponen ini berinteraksi secara dinamis satu sama
lain, dan semuanya membentuk kesatuan yang mempertimbangkan keragaman, kompleksitas dan intensitas
internal, dan menindaklanjuti tantangan, batasan, dan peluang eksternal. Fitur dinamis internal dan eksternal bisa
berinteraksi secara konstan, yang membuat sistem governance dinamis difokuskan pada arah dan aksi menurut
tujuannya.
1. Proses
2. Struktur
3. Kognisi dan nilai 1. Manajemen dan kinerja
4. Konstitusi 2. Kebijakan
5. Organisasi dan institusi 3. Sektor
4. Kekuatan internasional atau
globalisasi
5. Etika, akuntabilitas dan transparansi
Kabupaten Bintan Kepulauan Riau termasuk wilayah yang sangat strategis
potensial- dari sisi kedekatan geografis untuk berinteraksi dengan negara-negara lain
terutama Singapura dan Malaysia. The Island Foundation (TIF) adalah yayasan yang
didirikan di Singapura dan telah menjadi Organisasi Amal Internasional dibawah
Charities act sejak tahun 2010. Singapura sebagai pulau paling utara Kepulauan Riau
memiliki banyak penduduk yang berasal atau masih memiliki hubungan dengan tradisi
dan budaya Riau. TIF memiliki 3 project utama yang menjadi misinya, yaitu :
1. Education and Literality Program
2. Village and Development Program
3. Health and Nutrition
Kampung Panglong memiliki posisi strategis dan sangat berpotensi untuk didatangi oleh
wisatawan mancanegara. Salah satu daya tarik di kampung ini adalah adanya situs yang
sudah dipugar berupa "dapur arang" yang merupakan salah satu aktivitas ekonomi
masyarakat di masa lampau.
Kondisi ini mendoroang kepala daerah Kabupaten Bintan
mencanangkan kampung palong sebagai kampung wisata. TIF bersama-
sama dengan masyarakat mencoba melihat kondisi keterbatasan
ekonomi dari sisi yang berbeda, yaitu dengan wisatawan yang
berkunjung lalu didampingi oleh nelayan setempat untuk kunjungan
edukasi sosial. Biasanya mereka datang dengan rombongan siswa
international school untuk mengajarkan nilai moral tertentu.
Rombongan siswa-siswa itu mengajarkan masyarakat diajarkan oleh
wisatawan yang datang membuat kerajinan seni yang mereka inginkan,
dari bahan bekas seperti kertas koran atau majalah, atau bahan lain
yang mereka bawakan langsung, yang kemudian hasilnya nanti mereka
beli langsung dari masyarakat Dari segi ekonominya tentu hal ini
menjadi pemasukan bagi masyarakat. Akantetapi di sisi lain cara ini
justru lebih terkesan sebagai kegiatan charity dari wisatawan asing
dengan merekasaya cara mereka dalam memberi atau berbagi kebaikan.