Anda di halaman 1dari 44

PETUNJUK PENYUSUNAN

LAPORAN PEMETAAN
GEOLOGI

Oleh

Ir. Bambang Triwibowo, MT


Pendahuluan :

1. Kejelasan tujuan & perumusan pemetaan geologi.


2. Pemilihan & pendekatan masalah, metoda serta
landasan teori.
3. Pembatasan dan atau ruang lingkup.
4. Paham arti data yang dikumpulkan & relevansinya
dg tujuan pemetaan.
5. Mengetahui pengolahan data dan tujuannya.
6. Dapat menyimpulkan dan menyarikan.
FORMAT :
Ukuran kertas : A4
Jenis kertas : HVS 80 Mg
Jenis huruf : Times New Roman 12 untuk teks, 14 untuk Judul Bab
Spasi : Teks (1,5), abstrak/sari (1). Jarak judul sub bab menyesuaikan,
dengan memperhatikan aspek estetika.
Warna sampul : Biru muda
Jumlah halaman : Maksimal 100 termasuk lampiran
Jenis jilidan : Soft cover
Batas-batas tulisan: 3,5 cm dari tepi atas & kiri, 3 cm dari tepi kanan & bawah
Nomor halaman : di sudut kanan bawah (untuk semua hal, lampiran diberi no.hal)
Setiap alinea : indenisasi 1,27 cm dari tepi kiri. Jarak antar alinea (+ 2 spasi).
Judul bab : huruf kapital semua & judul sub/anak bab (awal kata kapital),
semua tanpa titik (.) diakhir judul.
Peristilahan asing, nama fasies, dan nama fosil : dicetak miring.
KERANGKA LAPORAN PEMETAAN GEOLOGI
Halaman Sampul Depan
Halaman Judul
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Sari

BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. GEOMORFOLOGI
BAB III. STRATIGRAFI
BAB IV. STRUKTUR GEOLOGI
BAB V. SEJARAH GEOLOGI
BAB VI. POTENSI GEOLOGI
BAB VII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Sampul depan
GEOLOGI DAERAH WIDOROPAYUNG DAN SEKITARNYA,
KARANGSAMBUNG, KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH
  

Oleh
 
Bagus Namaku
NIM. 111001123
 
 
Yogyakarta, 15 Juli 2005 
Menyetujui Pengusul
Pembimbing

Dr.Ir………………………. Bagus Namaku


NIP. 030 201 217 NIM.1110011

Mengetahui,
Koordinator Kuliah Pemetaan Geologi
 
 
  __________________
NIP.
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan


1.2. Letak dan Kesampaian Lokasi
1.3. Metoda dan Peralatan
1.4. Peneliti Terdahulu
1.5. Ucapan Terimakasih
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan (terdiri dari 2 paragraf: 1
paragraf tentang maksud kegiatan, yakni
melakukan pemetaan geologi dalam rangka
suatu kegiatan tertentu, dan pemetaan ini
dianggap penting karena alasan tertentu; 1
paragraf lainnya adalah tentang tujuan
kegiatan ini yakni untuk mengetahui geologi
daerah penelitian, yang meliputi …. ?)
Letak dan Kesampaian Lokasi

Bagian ini menyatakan dengan jelas


lokasi, letak geografis, kondisi
geografis, letak astronomis, dan letak
administratif daerah penelitian. Dapat
dikemukakan pula di sini, luas serta
cara pencapaiannya, sertakan peta
lokasi dan peta indeksnya.
Metode dan alat
Paragraf pertama tentang bagaimana
cara pemetaan dilakukan. Apakah
dengan metoda kompas dan langkah,
metoda lintasan, ataupun merupakan
gabungan keduanya. Paragraf kedua
tentang alat-alat yang dipakai selama
pemetaan berlangsung.
Peneliti Terdahulu
Bagian ini membahas secara sistematis
tentang hasil-hasil peneliti terdahulu dan
yang ada hubungannya dengan pemetaan
geologi yang dilakukan. Sedapat mungkin
kajian pustaka diambil dari sumber-sumber
aslinya. Semua sumber yang dipakai harus
disebutkan dengan mencantumkan nama
penulis dan tahun penerbitan, sesuai yang
tercantum pada daftar pustaka.
Contoh cara penunjukkan sumber pustaka
dapat dilihat pada Lampiran 3.
Lampiran 3
Jarret (1959) menyebutkan bahwa marga Artocarpus di Asia mencakup 50 jenis.

Evolusi magmatologis Merapi menurut Camus dkk. (2000) dapat dilihat pada Gambar
3.

Secara fisiografi Gunung Merapi berada di Zona Depresi Tengah Jawa Tengah (Van
Bemmelen, 1949).

Phillip dan Andrew (1966) menemukan spermatozoa pada testis . . . .

Menurut Camus dkk (2000), umurnya berkisar antara 2200 th hingga 14.000 th.

Menurut Shuka dan Misra (1979), Davis dan Heywood (1973), dan Heywood (1976),
studi mengenai kekerabatan merupakan bagian studi sistematik.

Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis aslinya dan nama
penulis buku atau majalahnya yang dibaca: “Hasil yang sama ditunjukkan pula oleh
Vasil dan Hiddebrandat (Stevess, 1972)”. Dalam hal ini yang terdapat dalam pustaka
hanya tulisan Stevess (1972), sedapat-dapatnya yang dibaca adalah sumber aslinya.
Ucapan Terimakasih
Dapat disampaikan kepada
pembimbing, instansi/ lembaga, dan
institusi yang benar-benar terkait
dengan pemetaan geologi yang
dilakukan.
Tukang bakso, ibu kost, pacar tidak
perlu ditulis di laporan.
BAB II. GEOMORFOLOGI

2.1. Geomorfologi Regional


2.2. Geomorfologi Daerah Penelitian
2.2.1. Dasar Pembagian Geomorfologi
2.2.2. Satuan Geomorfik A
2.2.3. Satuan Geomorfik B, dst…
2.3. Pola Aliran dan Stadia Erosi
2.4. Analisis Perkembangan Geomorfologi
Geomorfologi Regional
Membahas fisiografi dan geomorfologi
regional dari daerah pemetaan, sebagai
bahan pijakan untuk mengulas
geomorfologi daerah telitian. Sertakan
peta regional dan dimana daerah
pemetaan geologi dilakukan.
Geomorfologi Daerah Telitian

 Dasar Pembagian Geomorfologi


 Satuan Geomorfik A
 Pola Aliran dan Stadia Erosi
 Analisis Perkembangan Geomorfologi
Dasar pembagian
Berisi paragraf tentang dasar-dasar
bagaimana geomorfologi daerah
penelitian anda bagi menjadi beberapa
satuan geomorfik, apakah berdasarkan
morfometri (relif dan kelerangan), atau
morfogenesisnya, ataupun merupakan
gabungan. Jika ada referensinya,
sebutkan !)
Satuan Geomorfik A
Minimal terdiri atas 2 paragraf : paragraf
pertama tentang kriteria-kriteria yang dimiliki
oleh satuan yang bersangkutan misalnya
disebut Satuan Geomorfik Dataran Limpah
banjir karena reliefnya datar dan berasosiasi
dengan sungai yang pernah meluap karena
banjir. Paragraf kedua tentang
penyebarannya, sifat fisik umum dari litologi
penyusunnya dan sungai-sungai beserta arah
alilrannya.)
Pola Aliran
Nyatakan dengan suatu kalimat yang lengkap (yang merupakan
kalimat topiknya), apa jenis pola alirannya. Jika ada
referensinya sebutkan, kemudian dukunglah pernyataan
tersebut dengan deskripsi tentang keadaan sungai-sungai :
sungai utamanya, arah-arah alirannya, jenis sungainya
(sub-,ob-,kon-sekuen).
Paragraf kedua tentang Stadia erosi, nyatakan dengan kalimat
yang lengkap (kalimat topiknya), secara umum stadia erosi
daerah telitian mencapai stadia yang mana: muda, dewasa,
atau tua. Kemudian dukung pernyataan anda dengan uraian
keadaan morfologi apa saja yang dapat menunjang kriteria
stadia erosi yang anda nyatakan , misalnya keadaan lembah
dan alur-alur sungainya, ada/tidaknya gejala pembalikan
topografi, dsb)
Analisis Geomorfologi
Nyatakan dengan satu kalimat yang utuh (ini
merupakan kalimat topiknya): Faktor dominan
apakah yang mengontrol perkembangan bentang-
alam (geomorfologi) penelitian? Untuk tahu jawaban
atas pernyataan ini anda harus menganalisis
bagaimana variasi geomorfologi di daerah anda?
Makin sedikit variasinya makin mudah anda
mendapatkan faktor dominannya. Setelah
mendapatkan faktor yang dominan, kemudian
uraikan/deskripsikan, sehingga mendukung
pernyataan yang dibuat.
BAB III. STRATIGRAFI
3.1. Stratigrafi Regional
3.2. Stratigrafi Daerah Penelitian
Dasar Pembagian Satuan Batuan
3.2.1. Satuan Batuan A
3.2.1.1. Ciri Litologi
3.2.1.2. Penyebaran dan Ketebalan
3.2.1.3. Umur & Ling.Pengendapan (Bat.Sedimen)
3.2.1.4. Tafsiran Pembentukannya (Bat. Beku)
3.2.1.5. Kontak/Hubungan Stratigrafi
3.2.2. Satuan Bantuan B, …..dst

(Harus disertai dg Kolom Stratigrafi, tanpa skala)


Stratigrafi Regional
Uraikan stratigrafi Cekungan/sub
Cekungan daerah pemetaan secara
ringkas dan jelas, hal-hal yang esensi
saja. Sertakan kolom stratigrafi regional,
dan sumbernya.
Ciri Litologi
Nyatakan dengan satu kalimat yang
utuh: bagaimana “komposisi” umum
satuan batuan yang bersangkutan?
Apakah merupakan “perselingan”,
“perulangan”, ataupun suatu litologi
yang disisipi oleh litologi lain. Sebagai
unsur pendukungnya: deskripsikan ciri-
ciri litologi di LP-LP yang representatif.
Penyebaran dan Tebal
Paragraf pertama tentang dimana atau
di bagian mana saja di daerah telitian
sat. batuan yang bersangkutan
tersingkap dan meliputi berapa persen
luasnya. Paragraf ke dua tentang
morfologi dari satuan batuan yang
bersangkutan.
Umur dan Lipeng
Umur berdasarkan kandungan fosil yang ada, bagian
bawah, tengah dan atas satuan batuan. Sertakan
tabel hasil analisanya dan dimana analaisa
paleontologi dilakukan. Nyatakan dengan satu
kalimat yang utuh, menurut interpretasi anda, apakah
lingkungan pengendapan dari satuan batuan yang
bersangkutan? Argumentasi ini membutuhkan 3
aspek pendukung: aspek fisik (meliputi ciri litologi dan
struktur sendimennya), aspek biologis (kandungan
fosil), dan aspek kimiawi (mineral authigenic).
Deskripsikan aspek-aspek tersebut sehingga
mendukung argumentasi anda.
Pembentukan
bagaimana cara terjadi tubuh batuan
beku yang bersangkutan? Kemudian
dukung interpretasi anda ini dengan
mendeskripsikan ciri-cirinya yang
diagnostik, misalnya : dengan
dijumpainya zona “efek bakar”, dsb.
Kontak/Hubungan
Nyatakan dengan kalimat yang utuh
bagaimana kalimat kontaknya?
Kontak stratigrafis (selaras/tidak
selaras, tegas/berangsur), kontak
struktur, ataupun kontak intrusi.
Kemudian deskripsikan ciri-ciri
kontak yang dapat diamati dan
didokumentasi sebagai unsur
pendukungnya.
BAB IV. STRUKTUR GEOLOGI

4.1. Struktur Geologi Regional


4.2. Struktur Daerah Penelitian
4.2.1. Struktur Kekar
4.2.2. Struktur Sesar
4.2.2.1. Sesar Normal
4.2.2.2. Sesar Naik
4.2.2.3. Sesar Mendatar
4.2.3. Struktur Lipatan
4.3. Mekanisme Pembentukan Struktur
Struktur geologi
regional
Uraikan struktur geologi regional
daerah pemetaan secara ringkas dan
jelas. Bahasan meliputi hal-hal yang
esensi saja, misalnya bagaimana
pola-pola strukturnya, kapan
terjadinya, dan akibatnya. Sertakan
peta/gambar struktur geologi
regional, dan sebutkan sumbernya.
Struktur Kekar
Uraikan di mana atau di bagian mana
saja dari daerah penelitian struktur ini
dijumpai, terdapat di batuan apa saja,
dan terdiri dari jenis kekar apa saja. Jika
ada hasil analisis data secara statistik
sebutkan kedudukan umumnya. Tunjuk
diagram dan tabel data yang
mendukungnya.
Struktur Sesar
Sesar Normal (prinsipnya : lihat uraian
kekar, namun untuk sesar perlu
ditambahkan uraian tentang bukti-
buktinya dan penamaannya
berdasarkan klasifikasi dari referensi
tertentu)
Demikian pula untuk sesar Naik dan
sesar Mendatar (lihat sesar normal).
Lipatan
Alinea/paragraf pertama tentang di mana atau di
bagian mana saja di daerah telitian struktur lipatan ini
terdapat, melibatkan satuan batuan apa saja, dan
berupa apa : antiklin/sinklin saja atau keduanya:
antiklin dan sinklin. Secara geografis diberi nama apa
antiklin/sinklin yang bersangkutan. Paragraf kedua
berkaitan dengan hasil analisis data secara statistik,
jika ada maka sebutkan kedudukan umumnya.
Tunjuk diagram dan tabel data yang mendukungnya.
Serta bagaimana penamaannya/klasifikasinya
menurut referensi yang digunakan.
Mekanisme
Pembentukan
Uraikan secara kronologis, jika struktur yang berkembang di
daerah telitian terdiri dari struktur sesar dan lipatan, maka
nyatakan dengan satu kalimat yang utuh: bagaimana hubungan
genesa ke dua jenis struktur tersebut. Apakah daerah telitian
merupakan daerah yang terlipat kemudian tersesarkan, atau
sebaliknya? Untuk itu harus dianalisis terlebih dahulu
bagaimana hubungan “pemotongan” dari kedua struktur ini.
Yang dipotong, yang lebih dahulu terbentuk. Deskripsikan
interpretasi anda tentang hubungan struktur ini. Selain
hubungan antara struktur lipatan dengan struktur sesar, yang
perlu dibahas juga adalah hubungan di antara struktur-struktur
sesarnya. Jika memang terdapat lebih dari struktur struktur
sesar di daerah telitian anda. Setelah ini, kemudian uraikan
arah tegasan utama pembentukan struktur di daerah telitian.
BAB V. SEJARAH GEOLOGI
BAB VI. POTENSI GEOLOGI
BAB VII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Sejarah Geologi
Ceritakan mulai dari yang tertua sampai yang
termuda geologi daerah telitian/pemetaan.
Upayakan disertai dengan kartun atau sketsa,
diagram blok atau penampang, urut-urutan
kejadian geologinya. Minimal terdiri dari 1
paragraf naratif: Uraian dapat merujuk ke
sketsa (dapat berupa sketsa penampang
ataupun diagram balok tanpa skala). Sejarah
geologi merupakan hasil rangkuman dari bab-
bab yang telah dibahas sebelumnya, bukan
hasil kajian pustaka.
Potensi Geologi
Bahasan mencakup potensi geologi
negatip, seperti kondisi topografi,
gerakan tanah, kelangkaan air dan dan
potensi geologi positip misalnya,
sumberdaya air, mineral, energi yang
ada di daerah pemetaan. Pernyataan
didukung data yang ada dan didapat,
sertakan sketsa/foto, hasil wawancara
penduduk/penambang jika ada.
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan penekanan
secara singkat hal-hal penting dari
setiap bab. Berikan saran apabila ada,
berdasarkan hasil pemetaan geologi
yang telah dilakukan.
LAMPIRAN
Lamp. 1- Peta Lintasan & Lokasi Pengamatan

Lamp. 2- Peta Geologi

Lamp. 3- Peta Geomorfologi

Lamp. 4- Penampang Stratigrafi Terukur (MS)

Lamp. 5- Tabel Deskripsi Megaskopis Contoh Batuan

Lamp. 6- Tabel Data Pengukuran Struktur


Contoh : Halaman Judul
 
GEOLOGI DAERAH WIDOROPAYUNG DAN SEKITARNYA,
KARANGSAMBUNG, KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

  

Oleh
 
Bagus Namaku
NIM. 111001123
 
 
Yogyakarta, 15 Juli 2005 
Menyetujui Pengusul
Pembimbing

Dr.Ir………………………. Bagus Namaku


NIP. 030 201 217 NIM.111001123

Mengetahui,
Koordinator Kuliah Pemetaan Geologi
 
 
  __________________
NIP.
Contoh : Halaman Judul
 
GEOLOGI DAERAH WIDOROPAYUNG DAN SEKITARNYA,
KARANGSAMBUNG, KABUPATEN KEBUMEN
JAWA TENGAH
 
 
 
Oleh
 
Artantra
NIM: 111001123

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI]


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN :”VETERAN” YOGYAKARTA
2005 
 
Kutipan :

1.      Nama penulis pada bagian permulaan kalimat


Jarret (1959) menyebutkan bahwa marga Artocarpus di Asia mencakup 50 jenis.
  2.      Nama penulis pada bagian tengah kalimat
Evolusi magmatologis Merapi menurut Camus dkk (2000) dapat dilihat pada Gambar 3.
  3.      Nama penulis pada akhir kalimat
Secara fisiografi G.Merapi berada di Zona Depresi Tengah Jawa Tengah (Van
Bemmelen,1949).
  4.      Penulis 2 orang ( Phillip dan Andrew (1966) menemukan spermatozoa pada testis . . . .)
  5.      Penulis lebih dari 2 orang ( Menurut Camus dkk (2000), umurnya antara 2200 th . . . ..
  6.      Acuan dari 2 sumber (Menurut Shuka & Misra (1979), Heywood (1973), dan Heywood
(1976),
studi mengenai kekerabatan merupakan bagian studi sistematik.
  7.      Pengutipan dari sumber kedua

Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis aslinya dan
nama penulis buku atau majalahnya yang dibaca: “Hasil yang sama ditunjukkan
pula oleh Vasil dan Hiddebrandat (Stevess, 1972)”. Dalam hal ini yang terdapat
dalam pustaka hanya tulisan Stevess (1972), sedapat-dapatnya yang dibaca adalah
sumber aslinya.
 
DAFTAR PUSTAKA

Adler, P.M. (1996), Transport in fractal porous media, Journal of Hydrology, 187, 5-13.
Bappeda Gunungkidul (1991), Program Pemanfaatan dan Pelestarian Sumber Air Sebagai
Usaha Penanggulangan Kekeringan di Kabupaten Gunungkidul, Pem. Kab. Dati II
Gunungkidul, 38 hal.
 Barthelemy, P., C. Jacquin, J. Yao, J.F. Thovert, & P.M. Adler (1996), Hierarchical
structures and hydraulic properties of a fracture network in the causse of Larzac,
Journal of Hydrology 187, 237-258
 Bear, J., C.F. Tsang, & G. de Marsily (1993), Flow and Contaminant Transport in
Fractured Rock, Academic Press, Inc., 560 hal.
 Bekri, S, J.F. Thovert, & P.M. Adler (1997), Dissolution and deposition in fractures,
Engineering Geoloy, Vol 48 Nos. 3-4, Elsevier, 283-308
 Bonacci, O., F. Fritz, & V. Denic (1995), Hydrogeology of Slanac Spring Croatia,
Hydrogeology Journal, Vol. 3, No. 3, 31-40.
 Buachidze, G.J. & T.Z. Kiknadze (1992), Hydrogeology of karst in West Georgia,
Hydrogeology of Selected Karst Regions, Vol 13, IAH, Verlag Heinz Heise, 273-
285.
 Drogue, C. (1992), Hydrodynamic of karstic aquifers : Experimental sites in the
Mediteranean Karst, southern France, Hydrogeology of Selected Karst Regions, Vol
13, IAH, Verlag Heinz Heise, 97-109.
TABEL DATA PENGUKURAN STRUKTUR GEOLOGI

Nama : Daerah Pemetaan :


No. Mhs : Pembimbing :
No. LP UNSUR STRUKTUR KETERANGAN

     
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
TABEL DESKRIPSI SAMPEL BATUAN

Nama : Pemetaan :
No. Mhs : Pembimbing :
No. NO. DESKRIPSI KETERANGAN
LP SAMPEL

       
 
 
 
        
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Gambar 3 : Kolom Stratigrafi Daerah Pemetaan (tanpa skala)

Anda mungkin juga menyukai