Nama Kelompok :

1. Alvito Putra Satria (10219598)

2. Evania Frastika (12219083)
Bahan baku yang digunakan untuk membuat kornet adalah
daging sapi ,sapi yang diambil di peternakan dan telah di
produksi dengan baik sehingga menghasilkan daging yang
kaya protein sehingga mempunyai kemampuan untuk
mengikat air dan membentuk emulisi yang baik.
Penggunaan garam dapur (NaCl) merupakan bahan
penolong dalam proses pembentukan emulsi daging
kornet. Garam mampu memperbaiki sifat sifat fungsional
produk daging dengan cara selama proses penggilingan
dan pelunakan daging.
Proses produksi

a. Pembersihan Bahan Baku (Daging Sapi)

Pembersihan dilakukan dengan menggunakan air bersih yang mengalir, guna
menghilangkan kotoran yang menempel pada bahan. Selain itu menghilangkan bagian-
bagian yang tidak bisa dimakan.

b. Chopping
Daging sapi digiling dengan chopper pada suhu rendah sehingga selama penggilingan, suhu
dapat dipertahankan tetap di bawah 16°C. Hal tersebut dilakukan dengan menambahkan es
batu atau air dingin. Hasil gilingan berupa daging cincang yang masih kasar.
c. Curing
Setelah dicincang, daging dimasukkan ke dalam mixer untuk mencampur daging, bumbu,
dan bahan lainnya menjadi adonan yang homogen yang disebut dengan curing. Agar emulsi
tetap terjaga stabilitasnya, pencampuran harus dilakukan pada suhu rendah (10-16°C).
Menurut Soeparno (2005) curing adalah cara processing daging dengan menambahkan
beberapa bahan seperti garam NaCl, Na-nitrat dan atau Na-nitrit dan gula (dekstrosa atau
sukrosa), serta bumbu-bumbu
 g. Sterilisasi
Setelah ditutup, kaleng beserta isinya disterilisasi dengan cara
memasukkan kaleng ke dalam retort dan dimasak pada suhu 120°C
dan tekanan 0,55 kg/cm2, selama 15 menit.
h. Cooling
Agar daging tidak mengalami pemanasan yang berlebihan, kaleng
yang telah disterilkan harus segera didinginkan di dalam bak
pendingin yang berisi air selama 20-25 menit. Pendinginan pasca
sterilisasi menjadi penting karena timbul perbedaan tekanan yang
cukup besar yang dapat menyebabkan rekontaminasi dari air
pendingin ke dalam produk
i. Pemberian label pada kemasan
Setelah permukaan kaleng dibersihkan dengan lap hingga kering,
produk siap untuk diberi label dan dikemas
d. Filing
Emulsi daging yang telah terbentuk selanjutnya diisikan ke dalam
kaleng yang sebelumnya telah disterilkan dengan panas. kemudian
ditimbang dengan timbangan kasar. Pengisian dilakukan dengan
metode hot filling.
e. Seaming
Setelah keluar dari exhauster box, kaleng dalam keadaan panas
langsung ditutup dengan mesin penutup kaleng. Semakin tinggi suhu
penutupan ka­leng, maka semakin tinggi pula tingkat kevakumannya
(semakin rendah tekanannya).
f. Pencucian
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang tercecer di
permukaan kaleng akibat proses filling. Apabila kotoran tidak
dibersihkan, dikhawatirkan mikroba akan dapat tumbuh dan
mengkontaminasi produk setelah dibuka, karena proses sterilisasi
hanya difokuskan pada produk yang berada dalam kaleng.
Pemasok (supplier)
Bahan dasar pembuatan kornet pronas adalah
daging sapi yang digiling.Bahan tambahan yang
diperlukan adalah garam dapur, nitrit, alkali
fosfat, bahan pengisi, air, lemak, gula, dan
bumbu.
Daging sapi yang di peroleh dari peternakan
dalam negeri.
Mesin-mesin dalam pembuatan kornet
didatangkan dari luar negeri (jerman, amerika
serikat, korea dan china).
Rantai Pasok kornet pronas
RUMAH
PETERNAKAN POTONG KARKAS
HEWAN

PABRIK
GUDANG QC KORNET
KORNET

RETAIL KONSUMEN
Rantai pasok bisa membuat proses produksi di
perusahaan mendaji efisien dan efektif.

Karena dengan adanya rantai pasok perusahaan

kornet bisa mengawal proses dari bahan baku
dan komponen lainnya agar menjadi produk
kornet dan mengirimnya hingga ke konsumen
akhir.
 Cara membangun hubungan yang kuat dengan pemasok dan
pelanggan

 Jalin komunikasi
 Penuhi harapan pelanggan
 Tanyakan pendapat mereka
 Terkoneksi
 Berikan reward

 Cara mendapatkan informasi langsung dari konsumen

 Dengan cara berekomunikasi langsung melalu handphone

ataupun bertemu langsung dengan konsumen
 Cara menkoordinasi informasi anda bersinar dan
sistem secara global