ITEM PROSEDUR
1. Sanitasi dan perawatan Pembersihan menggunakan larutan detergen atau sabun
peralatan dan larutan klorin dengan kadar klorin 100 ppm untuk
melarutkan atau mensuspensi kotoran dan lapisan
mikroorganisme.
Dibersihkan dan dicuci dengan air layak minum
Menggunakan selang tekanan tinggi
Mulai proses, tengah proses, selesai proses
Istirahat
Diperiksa dan dicatat menggunakan form Audit Sanitasi
Diperiksa fungsi dari peralatan
Jika terjadi kerusakan peralatan dilakukan perbaikan
terhadap peralatan
2. Sanitasi lantai, dinding Pembuangan kotoran kasar yang terdapat dipermukaan
dapat dibersihkan dengan cara menyikat, menyedot dan
menyerok atau dengan cara lain. Diikuti dengan
penyiraman menggunakan air yang memenuhi layak
diminum dengan selang tekanan tinggi.
Dilakukan pada saat mulai proses, selama proses, akhir
proses dan istirahat.
Diperiksa dan dicatat menggunakan Form Sanitasi Harian.
3. Sarung tangan dan baju Semua pekerja menggunakan apd lengkap selama proses
luar produksi.
Sarung tangan karet (latex biru), apron dan sepatu boot
karet harus selalu dibersihkan setiap saat
Pekerja dilarang menggunakan seragam diluar ruang
pengolahan.
Dibersihkan secara teratur.
Disanitasi secepatnya ketika bersentuhan dengan lantai
Diperiksa dan dicatat menggunakan Form Sanitasi Harian.
QC memeriksa pekerjaan sebelum masuk ruang
pengolahan untuk untuk memastikan mereka
menggunakan pakaian yang benar
4. Pencuci tangan dan Ditempatkan samping pintu masuk dalam garis
pencuci kaki pengolahan.
Sabun untuk mencuci tangan.
Disediakan pengering tangan
Disediakan footbath dengan kadar klorin 100-200 ppm
untuk meredam sepatu boot
Diperiksa dan dicatat menggunakan catatan Form Audit
Sanitasi.
5. Kesehatan pribadi Pekerja harus sehat, tidak menderita penyakit menular
(Salmonellosis, TBC, Hepatitis, penyakit kulit ditangan,
diare, muntah, demam, sakit tenggorokan yangdisertai
demam)
Selalu menjaga kebersihan diri selama bekerja.
Pekerja yang sakit harus dilaporkan dan dilarang untuk
menangani produk.
Para pekerja akan diberikan pengarahan untuk pada
kesehatan pribadi.
Pekerja tidak boleh makan dan minum dalam ruang
pengolahan.
6. Toilet Dipertahankan dalam kondisi sanitasi dan layak pakai
Disediakan fasilitas pencucian (cuci tangan, sabun dan
cuci kaki).
Bagian sanitasi dan kesehatan bertanggung jawab atas
kebersihan kebersihan dan sanitasi kamar kecil dan
pengisian fasilitas kamar kecil.
Divisi pemeliharaan bertanggung jawab atas jalannya
toilet dan perbaikan yang baik.
7. Limbah (cair dan Disediakan perlakuan untuk limbah cair dan harus
padat) mengikuti spesifikasi kualitas (hukum lingkungan)
sebelum dibuang ke lingkungan.
Semua tempat sampah disediakan beserta tutupnya.
Limbah padat dibuang secara teratur dengan benar unuk
mencegah kontaminasi.
8. Penyediaan Air Menyediakan air yang layak minum
Es dibuat dari air yang layak minum
Tidak ada kontaminasi antara air yang layak minum
dengan air yang tidak layak minum.
Diperiksa dan dicatat menggunakan form Audit sanitasi
dan hasil laboratorium tahunan.
9. Pengendalian hama Tidak ada serangga di pabrik makanan
Tidak ada lubang untuk serangga masuk dalam unit
pengolahan.
Disediakan tirai udara pada semua pintu masuk unit
pengolahan.
Dibuat jalan perangkap tikus
Perangkap tikus diletakkan di dekat lubang saluran
pembuang air dan tempat yang terhubung dengan
lingkungan luar area unit pengolahan.
Jika ditemukan tikus masih dalam keadaan hidup atau
mati, tikus dibunuh kemudian bangkainya di kubur jauh
dari area unit pengolahan.
Diperiksa dan dicatat menggunakan Form Pengawasan
Hama.
10. Bahan Kimia Bahan kimia yang beracun disimpan, digunakan sesuai
dengan penggunaan serta harus disertai label yang jelas.
Bahan kimia dapat disimpan dalam ruangan khusus, tidak
sembarang orang masuk.
Bahan kimia yang digunakan adalah klorin dan tupol.
Standar pemakaian klorin :
- 0.5 ppm : 0.1 ml dalam 20 Liter air
- 25 ppm : 5 ml dalam 20 Liter air
- 50 ppm : 10 ml dalam 20 Liter air
- 100 ppm : 20 ml dalama 20 Liter air
- 200 ppm : 40 ml dalam 20 Liter air
- 600 ppm : 120 ml dalam 20 Liter air