Anda di halaman 1dari 24

Referat

FUNGSI SAWAR
KULIT
Oleh: Nanda Aisyah Humairah
Pembimbing: dr. Riliani Hastuti, SpKK
Pendahuluan
• Kulit  organ komplek yg memiliki beragam fungsi :
– Sawar permeabilitas fisik
– Proteksi thd mikroorganisme patogen, paparan antigen, toksin &
sinar UV
– Pengatur termoregulasi, sensasi & regenerai penyembuhan luka

• Fungsi sawar epidermis >> pada stratum korneum (SK)  membatasi


kolonisasi patogen melalui bbrp kondisi:
– Kandungan air yg rendah
– pH yg asam
– Mikroflora normal residen
– Endapan lemak antimikroba
Pendahuluan
• Fungsi sawar >> dimediasi oleh korneosit/matriks ekstraseluler yg
tidak hanya untuk fungsi sawar permeabilitas tetapi jg utk fungsi
antimikroba  kontribusinya terhadap pemeliharaan integritas SK
Tinjauan Pustaka
Struktur Kulit
Tinjauan Pustaka
Struktur Kulit
Sistem Imunitas Kulit
Patogen
Asing
Respon Alamiah Respon Didapat

·Respon cepat ·Respon lambat


·Reseptor pengenalan pola ·Pengenalan - diawali
dikodekan secara germline dengan reseptor afinitas
- CD 14, mannose dan
rendah
scavenger
·↑ sitokin, molekul ko-stimulasi
↓ penataan ulang gen
- peran instruktif untuk ekspansi klonal
respon didapat ·Respon - sel T dan sel B
·Respon langsung untuk dengan reseptor yang
pertahanan host dikodekan oleh gen yang
- fagositosis diatur kembali sepenuhnya
- aktivitas antimikroba ·Memori
Sistem Imunitas Kulit
Sistem imunitas Sistem Imunitas Sistem Imunitas
normal Alamiah Didapat

Dikutip dari: Kupper TS, Fuhlbrigge RC. Immune Surveillance in the Skin: Mechanisms and Clinical Consequences. Nat Rev Immunol 2004; 4: 211-22.
Respon Imunitas Alamiah Kulit
Sistem imunitas Sistem Imunitas Sistem Imunitas
normal Alamiah Didapat

Dikutip dari: Kupper TS, Fuhlbrigge RC. Immune Surveillance in the Skin: Mechanisms and Clinical Consequences. Nat Rev Immunol 2004; 4: 211-22.
Sawar epidermis sebagai suatu elemen
imunitas alamiah

Fungsi Aspek2
perlindungan yg terintegrasi yg
dimediasi oleh mempengaruhi
epidermis sawar epidermis

Koregulasi dari Permukaan


sawar epidermis sebagai
permeabilitas & suatu perisai
antimikroba antimikroba
Fungsi perlindungan yang
dimediasi oleh epidermis

Ancaman mikroba Stres oksidatif 


patogen sinar UV
Fungsi sawar
 proteksi
Bahan2 kimia Gerakan mekanik &
tertentu resisitensi gesekan
Fungsi perlindungan yang
dimediasi oleh epidermis
• Fungsi proteksi sawar epidermis 
stratum korneum (SK)
• Aktivitas stratum korneum:
– Membentuk berbagai proteksi sawar
– Mengatur terjadinya deskuamasi
– Pembentukan pelindung endogen UV
– Menyebabkan aktivasi sitokin
Aspek2 terintegrasi yang
mempengaruhi sawar epidermis
A. Satu faktor pemicu dapat merubah beberapa fungsi
• ↑ Stres psikologis  ↑ Steroid endogen  ↓ Sawar permeabilitas
↓ Integritas/kohesi SK
↓ Sawar antimikroba
• ↑ pH  ↑ Aktivitas protease serin  ↓ Sawar permeabilitas
↓ Integritas/kohesi SK
↑ Aktivitas sitokin
↑ Sawar antimikroba
↑ Degradasi peptida antimikroba
• ↑ atau ↓ Hidrasi SK  ↑ atau ↓ Sawar permeabilitas dan antimikroba

B. Perubahan pada satu fungsi dapat merubah fungsi yang lain


• ↓ Kekuatan mekanik  ↓ Sawar permebialitas
• Gangguan Sawar permebilitas  ↑ Sawar permeabilitas dan antimikroba
↓ Resistensi terhadap masuknya patogen
atau antigen & zat kimia melalui kuliy
↑ Inflamasi
Aspek2 terintegrasi yang
mempengaruhi sawar epidermis
↓ sawar permeabilitas
(sementara)

Kering Normal Lembab

1. ↑ sawar permeabilitas 1. ↓ sawar permeabilitas


2. ↓ pertumbuhan patogen 2. ↑ pertumbuhan patogen
Koregulasi dari sawar permeabilitas &
antimikroba

1. Lokasi yang sama pada area ekstrasel


2. Usaha patogen untuk menyerang melalui area ekstrasel
stratum korneum
3. Beberapa sawar permeabilitas lipid (asam lemak bebas dan
sphingosine) menunjang aktivitas antimikroba yang kuat
4. Peptida antimikroba (AMP) terletak pada lamellar body dan
keduanya dikirim ke area ekstrasel stratum korneum
5. Ekspresi AMP dan sekresi dari AMP keduanya cepat terjadi
setelah kerusakan sawar permeabilitas, seiring dengan
peningkatan sistesis lipid
6. Setidaknya satu AMP (LL-37) diperlukan untuk homeostasis
sawar permeabilitas
Permukaan epidermis sebagai
suatu perisai antimikroba
Karakteristik Acid Mantle
Bricks & Mortar Mikroflora
sawar stratum normal kulit stratum
korneum) korneum

Status Biokimia lipid Biokimia


sbg protein sbg
hidrasi antimikroba SK antimikroba SK

Aktivasi sitokin
sawar
epidermis
Karakteristik “Bricks & Mortar”
sawar stratum korneum
Mikroflora normal kulit
• Kepadatan flora normal dibatasi oleh proses pembaharuan sel
epidermis  deskuamasi korneosit superfisial
• Flora normal kulit  memprediksi peran kunci dalam
pertahanan antimikroba melalui:
– Persaingan dengan patogen potensial untuk tempat hunian
– Terbatasnya ketersediaan nutrisi pada kulit
• Strain flora normal  molekul : asam azelaic, asam propionat
& penisilin  menghambat kolonisasi patogen
Acid Mantle stratum korneum
• Keasaman SK berasal dari 2 mekanisme endogen:
– Proses hidrolisis dari fosfolipid epidermal menjadi asam lemak bebas
– Mekanisme pertukaran natrium proton non-energy-dependent (NHE1)
• Hidrolisis dari fosfolipid  asam lemak bebas, membantu 
lingkungan asam yang padat yang begitu memusuhi patogen.
• Asam lemak bebas (spesies antimikroba yang kuat)
• NHE1  homeostasis sawar permeabilitas
• ↓ pH pada SK karena ↓ aktivitas NHE1 terkait ↑ usia  suatu ↓
fungsi sawar permeabilitas & integritas/kohesi pd penuaan kulit & ↑
risiko invasi patogen pd kulit usia lanjut.
Status hidrasi
• Kadar air SK ↓ pada permukaan SK 
kondisi kering  menghambat kolonisasi
patogen
• Pada area intertrigenosa & iklim tropis  ↑
hidrasi SK  kolonisasi patogen (S.aureus &
S.pyogenes)
Biokomia lipid sebagai antimikroba
stratum korneum
• Penetrasi utama terjadi diantara korneosit  jalur yg kompleks
• Lipid intraseluler  peran penting dalam mengatur fungsi sawar
permeabilitas kulit
• Pada SK yg terhidrasi, patogen yg menyerang menghadapi & harus
menguasai jajaran lipid antimikroba & protein pd matriks ekstraseluler
• Lamelar lipid: Ceramides, kolesterol & asam lemak bebas
• Hidrolisis parsial ceramid  sphingosine & asam lemak bebas dikatalisasi
oleh 2 isoform ceramidase (asam&basa)  berdampak pada pertahanan
antimikroba
Biokomia protein sebagai
antimikroba stratum korneum
• Lapisan epidermis menguraikan protein2 yang menunjukkan aktiviyas
antimikroba:
– Human - defensin (HBD)

– Cathelicidin (LL37)
– Psoriasin
– Rnase 7
– Dermcidin

• LL37 & HBD2 memiliki sifat evolusioner, kationik, sangat


hidrofobik, kaya akan cystein karena peran gandanya sebagai
pemberi sinyal molekul  bagian dari sistem imun alamiah (kedua
peptida ini tampak mebunuh patogen dgn merusak inti hidrofobik
dari lapisan lipid bilayer
Peran sitokin dalam pembentukan
sawar kulit
• Berbagai sitokin  mengontrol pembentukan sawar kulit
• Proses kornifikasi (IL-31), Pembentukkan kantong lipid
korneosit(IFNγ), Adhesi antar sel-sel (IL-1α)
• Beberapa sitokin mengubah ekspresi struktural penting dari protein
yg terlibat dalam pembentukab corneofied envelope termasuk
loricrin & profilagrin
Peran sitokin dalam pertahanan
sawar kulit
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai