Pertumbuhan Perkembangan Abnormal Sel Jaringan Tubuh-1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 30

Pertumbuhan

Perkembangan Abnormal
Sel Jaringan Tubuh
Pertumbuhan Perkembangan
Abnormal Sel Jaringan Tubuh
Merupakan perubahan sebagai hasil interaksi pengaruh
jejas dengan reaksi tubuh, bersifat:
- kekalahan / kemunduran
- perubahan penyesuaian atau adaptatif
- kesalahan berupa penyimpangan dari keadaan
normal
- dapat reversibel ataupun irreversibel
- Kelainan pada pertumbuhan perkembangan janiniah
semasa kehidupan dalam rahim disebut kelainan
kongenital
- Teratologi ilmu pengetahuan tentang anomali atau
kelainan bawaan, akibat-akibatnya,patogenesis,angka
kejadian dan segi lain yang berhubungan dengan
keadaaan tersebut
AGENESIS
Keadaan dengan tidak terbentuknya jaringan atau
alat tubuh tertentu
Kongenital
Mekanisme dan Patogenesisnya
Kematian sel-sel induk pembentuk jaringan pada
tahap sangat dini akibat pengaruh jejas eksogen
( radiasi, keeracunan), jejas endogen (genetik,ggn
endokrin dan metabolisme tubuh,kel lokalisasi,
keadaan vaskularisasi).
Akibatnya:
gangguan fungsi alat tubuh tidak vital atau ganda
berpasangan
kematian dini individu, alat tubuh tunggal berfungsi
vital.
Morfologik
Di tempat yang seharusnya jaringan atau alat tubuh
tersebut ada diisi jaringan ikat sebagai penggantinya
APLASI
Tidak sempurnanya pertumbuhan perkembangan
sesuatu jaringan atau alat tubuh
Kongenital
Di tempat yang seharusnya jaringan atau alat tubuh
tersebut ada. Dijumpai bayangan jaringan atau alat
tubuh samar-samar abortif rudimenter diantara
jaringan ikat lemak pengisi dan penggantinya
Akibatnya sama seperti Agenesis
HIPOPLASI
Pertumbuhan perkembangan jaringan tubuh, yang
dalam perkembangannya tidak pernah mencapai
ukuran volume normal
Kongenital
Patogenesis dan akibat yang ditimbulkan
sama seperti agenesis dan aplasi namun dalam derajat
lebih ringan sehingga individu mungkin dapat
bertahan hidup dengan penyesuaiannya terhadap
kelainanannya
Morfologik
Jumlah sel penyusunnya kurang daripada normal,
dengan ukuran volume yang masing-masing dapat
normal,sehingga jaringan atau alat tubuh tersebut
lebih kecil daripada normal dibanding dengan
jaringan atau alat tubuh lain maupaun dengan tubuh
individu itun sendiri yang bersangkutan
ATROFI
Mengecilnya (berkurang ukuran volume) sel-sel
jaringan alat tubuh yang tadinya normal akibat
hilangnya beberapa unsur penyusun intraseluler
Menyebabkan mengecilnya alat tubuh
Mekanisme terjadinya : perubahan adaptatif terhadap
pengaruh jejas eksogen (radiasi, keracunan atau
intoksikasi)
pengaruh jejas endogen (berkurang beban kerja,
hilang rawatan syaraf, ggn perbekalan darah dan
nutrisi, rangsang hormonal.
ATROFI FISIOLOGIK
Disebut juga involusi
Mengecil sampai menghilangnya kelenjar timus pada
pubertas
Mengecilnya uterus setelah melahirkan
Mengecilnya kembali payudara setelah usai menyusui
anak.
Atrofi senilis
Pada usia lanjut alat tubuh mengecil
Pengaruh endokrin, involusi akibat menghilangnya
rangsang-rangsang tumbuh (growth stimuli)
Mengurangnya perbekalan darah (vaskular supply)
Sklerosis (penebalan arteri)
Kulit tipis, keriput, tulang-tulang menipis dan ringan
akibat resorbsi, tulang berlubang-lubang,enteng,
mudah patah.
Otak mengecil, melisut, sulkus melebar, susunan
ventrikel membesar.
Sel ganglion berkurang, sel glia bertambah
Perubahan otak menyebabkan kemunduran dalam
kejiwaan disebut dementia senilis
Atrofi susunan saraf, pembuluh darah otak
mengalami arteriosklerosis.
Atrofi terjadi pada semua alat tubuh secara umum
(general atrofi)
GENERAL ATROFI
Starvation Atrofi: tubuh tidak mendapat makanan
untuk waktu yang lama.
Pada orang yang sengaja berpuasa dalam waktu yang
lama,gangguan pada saluran pencernaan, striktur
oesefagus,makanan tidak dapat mencapai lambung
dan usus karena disemprotkan kembali.
Atrofi senilis
ATROFI PATOLOGIK
Atrofi setempat (lokal atrofi)
Atrofi inaktivitas (disuse atrofi): terjadi akibat
inaktivitas alat tubuh misalnya inaktivitas otot-otot
sehingga mengecil.
Tulang-tulang berlubang-lubang krn kehilangan
kalsium sehingga tidak dapat menunjang tubuh
Kelumpuhan otot akibat hilangnya persyarafan seperti
pada poliomyelitis.=atrofi neurotrofik
Atrofi desakan (pressure atrofi)
Terjadi akibat desakan yang terus menerus atau desakan
untuk waktu yang lama dan mengenai suatu alat tubuh
atau jaringan
Atrofi endokrin
Terjadi pada alat tubuh yang aktivitasnya tergantung pada
rangsang hormon tertentu. Atrofi terjadi apabila
pembentukan hormon tersebut berkurang atau terhenti
sama sekali. Pada penyakit Simmonds dimana hipofisis
tidak aktif sehingga atrofi pada kel. Gondok, adrenal dan
ovarium.
Atrofi tidak sama dengan hipoplasi
Atrofi alat tubuh yang mengecil tetapi pernah mencapai
ukuran normal sedangkan hipoplasi alat tubuh sejak
semula tetap kecil dan belum pernah mencapai
kesempurnaan.
HIPERTROFI
Bertambahnya isi / volume suatu jaringan atau alat
tubuh sehingga membesar sel-sel jaringan alat tubuh
Masing-masing sel yang membentuk alat tersebut
membesar, bukan karena pembentukan atau
tumbuhnya sel-sel baru.(bedakan dengan hiperplasia)
Mekanisme terjadinya: Perubahan adaptatif terhadap
peningkatan beban kerja atau pengaruh rangsang
hormon.
Hipertrofi fisiologik
Pada miometrium semasa kehamilan
Otot jantung pada olahragawan
Otot tungkai pengemudi becak, otot biceps tukang pandai besi
Hipertrofi patologik
Parenkim ginjal sebagai usaha kompensasi pada aplasi atau
hipoplasi ginjal kontralateral
Hipertrofi payudara wanita muda pengidap tumor ovarium yang
memproduksi hormon.
Hipertrofi terjadi pada semua jaringan atau alat tubuh
tempat sel-selnya tidak dapat memperbanyak diri.
Hipertrofi pada otot, baik otot serat lintang ataupun
otot polos.
Hipertrofi terjadi juga pada jantung, ginjal, kel.
Endokrin dan otot polos pada alat-alat
berlumen/berongga seperti usus, ureter.
Hipertrofi kompensatorik
Disebabkan karena satu ginjal kecil karena aplasi atau
hipoplasi,sehingga ginjal lainnya mengalami hipertrofi
HIPERPLASIA
Bertambah jumlah sel-sel penyusun jaringan sesuatu
alat tubuh, sebagai akibat proliferasi multiplikatif sel-
sel tersebut mengakibatkan pembesaran jaringan alat
tubuh yang bersangkutan
Hiperplasia Fisiologik
terjadi karena rangsang hormonal, payudara wanita
pubertas dan menyusukan anak, miometrium semasa
kehamilan
Mengenal batas dan reversibel
Mekanisme terjadinya
Terjadi pada sel-sel golongan labil, sel-sel ini mampu
berproliferasi dengan pembelahan mitosis.Prolifersi
tidak terus-menerus,ada batasnya.Bila pengaruh
hiperplasia menghilang, jaringan alat tersebut akan
menunjukkan involusi sel-selnya sampai terjadi
keadaan sebelum terjadi hiperplasia
METAPLASIA
Perubahan reversibel jaringan yang tersusun oleh sel-
sel dewasa tertentu, diganti menjadi jaringan dengan
sel-sel dewasa penyusunnya jenis yang lain
Sebagai perubahan adaptatif terhadap pengaruh jejas
Jaringan pengganti berupa jenis jaringan dengan
ketahanan yang lebih kuat dibandingkan jaringan asal
yang digantikannya.
Tujuan untuk meningkatkan mekanisme pertahanan
tubuh
Metaplasia pada epitel
Pada epitel yang mengalami trauma terus-menerus
Paling sering pada epitel torak (kolumner) yang
diganti oleh epitel gepeng berlapis (skwamosa)
Terjadi pada saluran nafas, paru-paru,epitel duktus
eksretorik, mukosa endoserviks, dan tuba fallopius,
duktus eksretorik kelenjar liur, epitel kandung kemih
dan kandung empedu yang menderita rangsang
menahun oleh batu-batu.
Epitel torak yang bersekresi diganti oleh epitel gepeng
berlapis yang tidak bersekresi, tetapi mempunyai daya
protektif,dan lebih resisten dari epitel torak.
Pada saluran nafas kurang menguntungkan, krn pada
sal.pernafasan epitel torak yang membentuk lendir
juga merupakan alat proteksi, karena lendir berguna
untuk menangkap bakteri, debu, dan benda asing.
DISPLASIA
Displasia adalah sel yang abnormal (patologis) dimana
banyak terjadi mitosis yang susunan selnya meyimpang dari
susunan sel yang normal
Displasia biasanya termasuk proses prakanker (permulaan
dari kanker).
Sering terdapat dalam epitel serviks uterus (leher rahim).
Dibagi atas : displasia ringan, sedang dan berat.
Displasia ringan biasanya sembuh sendiri tanpa
penanganan, namun bisa juga berubah menjadi sedang dan
berat sebelum berkembang menjadi kanker.
Reversibel
ANAPLASIA
Perubahan ke arah kemunduran
Terjadi pada sel dewasa yang berubah menjadi sel yang
bersifat lebih primitif.
Ciri dari tumor ganas
Irreversibel
Perubahan-perubahan serupa dengan perubahan pada
displasia tetapi menyimpang lebih jauh lagi dari
keadaan normal
Perubahan terjadi dalam bentuk, ukuran, kwalitas
kromatin, jumlah mitosis, dan orientasi daripada sel-sel.
NEOPLASI
Proses pertumbuhan perkembangan abnormal
jaringan, ditandai proliferasi terus-menerus .
Tidak terkendali dan tidak terkoordinasi
Irreversibel
Menghasilkan jaringan baru disebut Neoplasma

Anda mungkin juga menyukai