Teori Prefensi Konsumen
Teori Prefensi Konsumen
KONSUMEN
1
Baca: Jogiyanto
Bab 6. Fungsi Utility
Cardinal Vs
Ordinal
Cardinal
Ordinal
Pendekatan
Prilaku
Konsumen Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
2
Fungsi Utility
3
TMPK
4
Ordinal Utility
Cardinal
Menyatakan bahwa tidak semua kepuasan dapat diukur
Ordinal dengan angka pasti apalagi dengan memberi kepuasan untuk
masing-masing barang atau jasa. Utiliti disini diukur
berdasarkan ranking (ordo)
TMPK
5
Dengan demikian, secara minimal, teori mengenai
Kepuasan (utility) ini adalah sejumlah kombinasi dari
Cardinal mengkonsumsi barang yang tidak perlu dipisahkan antara
Ordinal unsur yang satu dengan yang lainnya.
TMPK
6
TEORI MODERN PREFERENSI KONSUMEN
TMPK
7
Bundles
8
Dalil 1
Dalil 2
Y Dalil 3
Dalil 4
A Dalil 5
Dalil 6
YA
YB B
XA XB X
0
9
Dalil 1
Dalil 2 Dalil preferensi konsumen: 1 - 4,
Dalil 3
Dalil 4 merupakan property angka nyata. Agar
Dalil 5
Dalil 6 dapat merepresentasikan preferensi
konsumen di antara bundel konsumsi
dengan indeks angka nyata, maka harus
dipenuhi dalil-dalil berikut ini:
TMPK
10
Preferences
◦ Behavioral Assumption: Each person
has his/her own preferences over
bundles.
◦ A person can rank two bundles A and B.
Either
A is preferred to B
B is preferred to A
A is indifferent to B
◦ One person may prefer A to B whilst
another prefers B to A.
11
Dalil 1
Preferensi adalah komplet (preferences are complete).
Dalil 1 Untuk setiap dua bundel konsumsi A dan B, konsumen
Dalil 2
Dalil 3 dapat membuat satu dari tiga perbandingan berikut:
Dalil 4 A lebih disukai dari B (dinotasikan ApB)
Dalil 5
Dalil 6 B lebih disukai dari A (dinotasikan BpA)
A tidak berbeda dengan B (dinotasikan A’B)
TMPK
12
Dalil 2
Dalil 1
Dalil 2 Preferensi adalah refleksif (preferences
Dalil 3
Dalil 4 are reflexive). Jika konsumen diwakilkan
Dalil 5
Dalil 6 dengan dua bundel yang identik, sehingga
A=B dalam segala hal. A adalah
indifference dari B. Arinya bahwa jika A
dan B adalah sama, maka konsemen
mempunyai ranking terhadap bundel
tersebut adalah sama
TMPK
13
Dalil 3
Dalil 1
Dalil 2 Preferensi adalah transitif (preferensces
Dalil 3
Dalil 4 are transitive). Jika seorang konsumen
Dalil 5
Dalil 6 menyukai A dari B, dan B lebih disukai
dari C, maka konsumen harus menyukai A
dari pada C. ApB dan BpC ApC.
Demikian juga jika konsumen indifference
antara A dan B, dan antara B dan C, maka
dia juga indifference antara A dan C. A’B,
dan B’C, maka A’C.
TMPK
14
Dalil 4
Dalil 1
Dalil 2 Preferensi adalah berkesinambungan
Dalil 3
Dalil 4 (preferensces are continuous). Jika bundel A
Dalil 5
Dalil 6 lebih disukai dari bundel B dan bundel C,
maka walaupun C lebih kecil sedikit dari B,
selagi lebih kecil dari A, maka tetap saja kita
katakana A lebih disukai dari C
TMPK
15
Dari dalil-dalil diatas dapatlah digambarkan kurva
indifference sebagai berikut; Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5
Dalil 6
C2
A2
C1
*
A1
B2
16
Dalil 5
Dalil 1
Preferensi memperlihatkan “lebih banyak lebih
disukai“ (preferensces exhibit nonsiation).
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dalil 5 Dari bundel konsumsi A dan B, bahwa seharusnya
Dalil 6
A1=B1=C1, A2=B2=C2, Namun C1>A1>B1 yang
seharusnya sama. Demikian juga yang lainnya,
sehingga secara logika tidak mungkin itu terjadi
kalau dalil konsistensi di anut. Disini terlihat
bahwa preferensi seseorang terhadap suatu barang
tidak konsisten, dan kurva indifferennya sering
berpotongan.
TMPK
17
Dalil 6
Dalil 1
Dalil 2 Untuk dapat dijadikan teori, maka diperlukan
Dalil 3
Dalil 4 konsistensi diperlukan dalil berikut:
Dalil 5
Dalil 6
TMPK
18
Dalil 1
Dalil 2
Dalil 3
Dalil 4
Dari dalil-dalil diatas dapatlah digambarkan kurva indifference sebagai berikut Dalil 5
Dalil 6
Y
A1 A2 * * C2
* C1 BLISS POINT
(Maximum Utility)
*
Ridge line
B2 U
B1
X
ridge line
19
Indifference
20 Curves
j
12
Indifference
Indifferencecurves
curves
are
aredownsloping
downsloping
10
Quantity of A
8 k
6 l
4
m
I
2
2 4 6 8 10 12
0
Quantity of B
1. Pendekatan Marginal Utility
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa
a. Indifference Curve
b. Budget Line
kepuasan (atau utility) setiap konsumen dapat diukur
c. Keseimbangan dengan uang atau dengan satuan lain (utility yang
bersifat ‘cardinal’) seperti kita mengukur volume air,
panjang jalan atau berat suatu benda.
Pertama yang digunakan oleh ekonom dalam
menggunakan konsep utility adalah sesuatu yang dapat
diukur. Jika utility dapat diukur, maka akan banyak
pertanyaan-pertanyaan ekonomi dapat dijawab. Tidak
hanya dapat dimengerti dan memprediksi tingkah laku
individu, kita juga dapat menghasilkan distribusi dari
barang dan jasa
TMPK
21
Asumsi Penggunaan Pendekatan:
Utility dapat diukur dengan uang
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve Konsisten dalam preferensi
a. Indifference Curve
b. Budget Line More is better and the definition of a ‘good’
c. Keseimbangan
Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal
Utility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyak
sesuatu barang dikonsumsikan, maka
tambahan kepuasan (marginal utility) yang
diperoleh dari setiap satuan tambahan yang
dikonsumsikan akan menurun.
Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasan
total yang maksimum.
TMPK
22
Kesulitan dalam mengukur utility
Pend. Marginal Utlity
antara lain disebabkan oleh:
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
Penggunaan unit ukurannya, akan
c. Keseimbangan
sangat sulit untuk mengukur util untuk
masing-masing benda.
Terdapat kesulitan dalam
membandingkan kepuasan seseorang
dengan orang lain.
Kesulitan berikutnya adalah dalam
penggunaan asumsi cateris paribus
TMPK
23
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
Perhatikan Gambar 4 bahwa
b. Budget Line
c. Keseimbangan semakin banyak barang X yang
dikonsumsikan, semakin kecil
Marginal Utility yang diperoleh
dari barang X yang terakhir
dikonsumsikan (anggapan (d) di
atas).
TMPK
24
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
Rp. a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
Marginal Utility yang diukur
Px* dalam nilai uang
B
A C D
Px E
0 X4 X1 X3 X2 X
25
Bila harga barang X adalah OPx, maka pada
Pend. Marginal Utlity tingkat konsumsi yang lebih rendah dari OX3,
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
tingkat kepuasan total (Total Utility) konsumen
b. Budget Line belum mencapai maksimum. Misalnya:
c. Keseimbangan
TMPK
26
Jadi ada tambahan kepuasan netto sebesar AB bila
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve konsumen membeli lebih banyak X. Oleh sebab itu
a. Indifference Curve
b. Budget Line
masih menguntungkan baginya apabila ia
c. Keseimbangan menambah pembelian barang X.
Sebaliknya, pada tingkat konsumsi yang lebih
besar dari OX3, maka kepuasan total konsumen
juga tidak maksimum. Misalnya pada tingkat
konsumsi OX2, maka tambahan kepuasan yang
diperoleh dari pembelian 1 (satu) unit terakhir dari
barang X hanya sebesar X2E, sedangkan
pengorbanan konsumen adalah X2D (=OPx); Jadi
akan menambah kepuasan total konsumen bila ia
mengurangi tingkat konsumsi (pembeliannya).
TMPK
27
Konsumen mencapai kepuasan total yang
Pend. Marginal Utlity maksimum pada tingkat konsumsi
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
(pembelian) di mana pengorbanan untuk
b. Budget Line pembelian unit terakhir tersebut (yang tidak
c. Keseimbangan
lain adalah harga unit tersebut) adalah sama
dengan kepuasan tambahan yang didapatkan
dari unit terakhir tersebut.
Perhatikan fungsi kepuasan dibawah ini :
TU = f (barang-barang konsumsi)
TU = f (X, Y,…, dan sebagainya)
Dimana TU = total utility
X = Barang konsumsi X
Y = Barang konsumsi Y
TMPK
28
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
TUx b. Budget Line
c. Keseimbangan
55
TU
20
0 1 2 3 4 5 6 7 8 X
TMPK
29
Maka marginal utility adalah turunan
pertama dari TU terhadap masing-masing
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
X dan Y. Besar pengaruh perubahan
a. Indifference Curve
b. Budget Line
terhadap TU akibat dari bertambah/
c. Keseimbangan berkurang barang X dan Y, dapat dihitung
dengan menurunkan secara parsial TU
terhadap masing-masing barang.
30
MUX
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
20 a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
MU
0 1 2 3 4 5 6 7 8 X
31
Kepuasan Total Maksimum tercapai bila:
TU TU
Pend. Marginal Utlity
MU X MU Y
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve X Y
b. Budget Line MU X
c. Keseimbangan dan Px = MUx, atau 1
PX
TMPK
32
Untuk kasus di mana konsumen menghadapi beberapa
macam barang yang dibeli, maka posisi equilibrium
konsumen adalah:
MU X MU Y MU Z
Pend. Marginal Utlity ........... 1
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
PX PY PZ
b. Budget Line
c. Keseimbangan Syarat ini bisa dicapai dengan anggapan bahwa konsumen
mempunyai uang (atau penghasilan atau ‘budget’) yang
cukup untuk dibelanjakan bagi setiap barang sampai
Marginal Utility setiap barang sama dengan harga masing-
masing barang. Bila kita menganggap suatu kasus yang
lebih realistis di mana konsumen hanya mempunyai
sejumlah uang yang tertentu yang tidak cukup untuk
membeli barang sampai pada tingkat MU = P untuk setiap
barang, maka dibuktikanbawa dengan uang yang terbatas
tersebut ia bisa mencapai kepuasan total yang paling tinggi
bila ia mengalokasikan pembelanjaannya sehingga
memenuhi syarat:
MU X MU Y MU Z
........... 1
PX PY PZ
TMPK
33
Ini disebut syarat equlibrium konsumen
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve dengan constraint, (yaitu dengan
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
pembatasan jumlah uang yang dipunyai).
Sehingga dengan demikian konsumen
akan puas bila ia mampu membeli
sebanyak 5 unit X pada harga Rp. 20 dan
MUx = 20. Kalau konsumen membeli
lebih kecil dari 5 unit maka kepuasannya
belum maksimum karena MU<Px.
TMPK
34
2. Pendekatan Indifference Curve
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve
a. Indifference Curve Dengan cara kedua, yaitu mendasari penentuan tingkat
b. Budget Line
c. Keseimbangan kepuasan menggunakan metode ordinal; tingkat kepuasan
diukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkan
nilai gunanya secara pasti. Konsumen secara rasional ingin
membeli sebanyak-banyaknya kombinasi beberapa barang
konsumsi, misalnya kita ambil contoh dua komoditas yaitu
buah jeruk (X) dan apel (Y). Untuk mendapatkan X dan Y
konsumen dihadapkan pada kendala keterbatasan dana.
Karena itu konsumen dapat mengubah-ubah kombinasi X
dan Y yang dibeli sedemikian rupa sehingga jika salah
satu diperbanyak jumlahnya maka yang lain mestilah
dikurangi agar kepuasan yang diperoleh konsumen tetap
sama. Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan
sama atau indifference curve.
TMPK
35
Definisi indifference curve: adalah kurva
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve yang menghubungkan titik-titik
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
kombinasi dari konsumsi (atau
pembelian) barang-barang yang
menghasilkan tingkat kepuasan yang
sama.
Indifference curve memperlihatkan
semua kombinasi dari pilihan konsumen
yang memberikan tingkat kepuasan atau
utility yang sama bagi seseorang atau
konsumen
TMPK
36
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
X a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
B
50
Preferred
D
40
F
A
30
Not Preferred C
20
E IC
0 20 30 40 50
Y
37
Kurva ini mengindikasikan bahwa konsumen
indifferent (tidak beda) antara pilihan
Pend. Marginal Utlity kombinasi, - market baskets, (A, B, C). Kurva
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve ini menyatakan bahwa konsumen merasa
b. Budget Line
c. Keseimbangan
tidak merasa lebih baik atau dirugikan untuk
melepaskan 10 units makanan untuk
mendapatkan 20 unit pakaian dan pindah dari
kombinasi A ke kombinasi B.
Lantas, kurva indiferens seseorang U1
memperlihatkan semua kombinasi barang
yang menghasilkan kepuasan yang sama,
seperti market basket A.
TMPK
38
Secara teoritis suatu indifference curve
Pend. Marginal Utlity
memenuhi syarat-syarat berikut:
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve Konsisten (prinsip transitivity); Jika
b. Budget Line
c. Keseimbangan dikatakan kombinasi A lebih disukai dari
B dan B lebih disukai dari C, maka A
mestilah lebih disukai dari C. Dengan
dalil ini maka kurva indifferen tidak ada
yang berpotongan
TMPK
39
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
Pakaian b. Budget Line
c. Keseimbangan
C
A IC2
B IC1
0 Makanan
TMPK
40
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
Banyak lebih disukai dari
b. Budget Line
c. Keseimbangan sedikit (more is better) juga
merupakan alasan rasional
sehingga kurva indiferen yang
berada pada sisi kanan lebih
disukai
TMPK
41
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
Pakaian b. Budget Line
c. Keseimbangan
C
B
A IC3
IC2
IC1
0 Makanan
TMPK
42
Kurva indiferens tidak harus
Pend. Marginal Utlity parelel karena perubahan utilitas
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
tidak harus proporsional, tetapi
c. Keseimbangan
syarat (2) harus tetap dipakai.
TMPK
43
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
Pakaian a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
IC2
IC1
0 Makanan
44
Jika konsumen dapat menukar kombinasi
komoditas X dan Y untuk satu utilitas yang sama,
maka dalam hal ini sebenarnya konsumen menukar
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
nilai kepuasan dari barang X dan Y.
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
Menambah atau mengurangi konsumsi komoditas
X berarti menambah atau mengurangi total
kepuasan barang X; yang berdampak pada adanya
perubahan marginal utilitinya (MU). Jadi
perubahan jumlah X dan Y sama dengan perubahan
MU. Kemiringan (slope) kurva indiferens adalah:
TU
Y MU X
X MRS
X TU MU Y
Y
TMPK
45
Persamaan di atas dikenal sebagai Marginal
Pend. Marginal Utlity Rate of Substitution (MRS), yang sebenarnya
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
menunjukkan kemiringan dari kurva indiferens.
b. Budget Line
c. Keseimbangan
MRS selalu negatif dan mengukur pertukaran
(trade-off) dua komoditas ada kondisi utilitas
konsumen yang tidak berubah.
TMPK
46
Four key elements in consumer
choice
Consumer’s income
Prices of goods
Consumer preferences
The assumption that consumers maximise
utility
47
b. Budget Line
Untuk membangun konsep mengenai preferensi, pertama-
Pend. Marginal Utlity tama dibutuhkan mengembangkan konsep apa pilihan yang
Pend. Indifference Curve dibuat oleh konsumen. Daerah yang feasible ditentukan
a. Indifference Curve
b. Budget Line
oleh pendapatan konsumen dan harga barang-barang yang
c. Keseimbangan di konsumsi. Oleh sebab itu untuk mengkaji secara teoritis
tentang kemampuan konsumen dalam mengkonsumsi
barang atau jasa, faktor-faktor utama berikut ini yang harus
diketahui:
Px = harga produk X
Py = harga produk Y
M = pendapatan konsumen
PxX + PyY M
TMPK
48
Daerah feasibel bagi konsumen dalam
Pend. Marginal Utlity
mengkonsumsi suatu barang adalah
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
sebagai berikut:
b. Budget Line
c. Keseimbangan Jika diketahui masing-masing variabel:
Px = Rp. 500 per unit
Py = Rp. 250 per unit
M = Rp. 10.000.-
Berapa jumlah X dan Y dapat dibeli?
Titik A = M/Py = 10.000/250 = 40 unit
Titik B = M/Px= 10.000/500 = 20 unit
TMPK
49
Pend. Marginal Utlity
Y Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
A b. Budget Line
M/Py c. Keseimbangan
Feasible
set
Daerah
anggaran
0 M/Px X
50
Garis AB dibuat dengan mengasumsi fungsi
pendapatan dibuat dalam bentuk persamaan yang
dalam ilmu ekonomi disebut dengan Budget Line
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
(garis anggaran). Budget line ini mempunyai
a. Indifference Curve kemiringan (slope) sama dengan rasio harga.
b. Budget Line
c. Keseimbangan
dy/dx = - Px/Py
TMPK
51
Konsumen hanya mampu membeli sejumlah
barang yang terletak pada atau sebelah kiri garis
anggaran. Titik-titik pada sebelah kiri garis
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
anggaran tersebut menunjukkan tingkat
a. Indifference Curve pengeluaran yang lebih rendah.
b. Budget Line
c. Keseimbangan
TMPK
52
Garis anggaran mempunyai ciri-ciri sbb:
1. Berslope negatif
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
2. Berbentuk linier selama harga tidak berubah
a. Indifference Curve
b. Budget Line
3. Nilai dari garis anggaran semakin ke kanan semakin
c. Keseimbangan besar
4. Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan
anggaran atau harga.
Secara rasional konsumen ingin mengkonsumsi
komoditas sebanyak apapun, tetapi mereka dibatasi oleh
pendapatannya. Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu
maka konsumen harus mengatur komposisi komoditas
sehingga manfaatnya optimal. Kendala pendapatan ini
dikenal sebagai garis anggaran atau budget line (BL).
TMPK
53
c. Keseimbangan
Pend. Marginal Utlity Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve behavior) adalah untuk menentukan preferensi,
b. Budget Line
c. Keseimbangan pendapatan dan harga barang mempengaruhi
pilihan konsumen (consumer choices).
54
Kepuasan maksimal konsumen akan tercapai pada saat,
MU X MU Y
Pend. Marginal Utlity
PX PY
Pend. Indifference Curve yakni jika rasio marginal utility terhadap harga sendiri
a. Indifference Curve suatu barang telah sama.
b. Budget Line
c. Keseimbangan Pada kondisi tersebut tambahan manfaat yang diperoleh
persatuan uang yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi
komoditas X sama dengan tambahan manfaat yang
diperoleh persatuan uang yang dikeluarkan untuk
mengkonsumsi komoditas Y. Jika persamaan di atas
disusun kembali menjadi:
atau dan
MU X PX PX
MRS
MU Y PY PY
TMPK
55
Pend. Marginal Utlity
Pakaian Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
B5
B2
B1
B3
IC3
IC2
B4 IC1
0 1 3 Makanan
56
Sekelompok barang yang memberikan tingkat
kepuasan tertinggi harus mempunyai 2 syarat:
Keadaan tersebut terjadi pada saat kurva
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
indiferens terttinggi bersinggungan dengan
a. Indifference Curve garis anggaran.
b. Budget Line
c. Keseimbangan Keadaan tersebut akan terjadi pada titik
singgung antara kurva indiferens tertinggi
dengan garis anggaran
Perhatikan Gambar 14. Dengan perpindahan
sepanjang budget line missal dari B5 ke B3
dan lantas berpindah pada kurva indiferens
yang lebih tinggi U2 > U1 konsumen akan
dapat meningkatkan utility-nya. Konsumen
juga akan meningkat kepuasannya dengan
berpindah dari B2 ke B3.
TMPK
57
Pada umumnya konsumen dalam keadaan
seimbang (equilibrium) bila tingkat
kemungkinan tertinggi yang ia dapatkan
Pend. Marginal Utlity dihadapkan dengan sejumlah pendapatan yang
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve tersedia dan harga barang X dan Y yang
b. Budget Line
c. Keseimbangan
berlaku.
Keadaan ini akan terjadi bila kurva indiferens
hanya bersinggungan dengan budget line.
Equilibrium konsumen adalah kondisi yang
dicapai bila pembelian terhadap kombinasi
barang oleh konsumen yang memaksimumkan
utilitynya subject to budget constraint (kendala
anggaran) dan ini akan tercapai bila konsumsi
disesuaikan dengan MRSxy = Px / Py untuk
setiap dua barang.
TMPK
58
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
TMPK
59
MRS – memberikan jumlah maksimum Y yang
konsumen ingin untuk lepaskan (korbankan)
untuk mendapatkan sejumlah tambahan unit
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
barang X
a. Indifference Curve
b. Budget Line
Rasio harga Px / Py memberikan sejumlah barang
c. Keseimbangan
Y yang harus dikorbankan oleh konsumen bila ia
ingin tambahan pembelian barang X pada harga
yang berlaku untuk kedua barang tersebut.
Oleh karena itu kondisi equilibrium
mengimplikasikan bahwa konsumen membeli
barang X sampai pada titik dimana maksimum Y
yang dia ingin korbankan untuk tambahan unit
dari barang X sama jumlah dengan yang ia harus
korbankan terhadap unit terakhir dari barang X
pada harga yang berlaku.
TMPK
60
Pend. Marginal Utlity
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
61
Contoh:
Jika diketahui bahwa konsumen mempunyai fungsi utility
Pend. Marginal Utlity
(kepuasannya) U = 2X0,4Y0,6. Dia akan membeli dua jenis
Pend. Indifference Curve barang X dengan harga Rp. 500 per unit dan barang Y
a. Indifference Curve
b. Budget Line
dengan harga Rp. 250 per unit. Jumlah pendapatan yang
c. Keseimbangan dianggarkan untuk membeli ke dua barang tersebut sebanyak
Rp. 50.000.- Ditanya berapa kombinasi (banyak) X dan Y
dapat dibeli agar dicapai kepuasan maksimum.
Solusi :
Fungsi tujuan : Umax = 2X0,4Y0,6
Fungsi batasan : 50.000 = 500X + 250Y
TMPK
62
Langkah pertama yang dilakukan adalah
mendapatkan solusi MRS=Rasio Harga.
Pend. Marginal Utlity Jika U= 2X0,4Y0,6
Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
MUX = 0,8X-0,6Y0,6
c. Keseimbangan MUY = 1,2X0,4Y-0,4
Y=3X
Langkah berikutnya adalah mensubstitusikan Y
ke dalam persamaan Garis Anggaran :
50.000 - 500X – 250(3X) = 0
50.000 = 1250X
X = 40 unit dan Y = 3 (40) = 120 unit.
Dan
U = 2(40)0,4(120)0,6
U = 154.65 unit
TMPK
63
Pend. Marginal Utlity
Pakaian Pend. Indifference Curve
a. Indifference Curve
b. Budget Line
c. Keseimbangan
200
120
U = 154,65
0 40 100 Makanan
64