LEADERSHIP
SYAFRIZAL HELMI
Leadership dalam bisnis
Strategic Comprehension,
Systematic Analysis ,
Constructive Anticipation
Positive Nurturing : membimbing berdasarkan
Love, Respect & Care. Para anggota diarahkan
untuk berorientasi pada sasaran kinerja dan
profesionalitas. Untuk itu perlu sistem pendukung
berupa persuasi positif dan empati sehingga
tercipta saling hubungan menguntungkan
Inner Driver : melakukan motivation self
organization yang didukung oleh rasa percaya
penuh (Trust = Attitude + ability + Judgement)
sebagai sistem pendukung sehingga tercipta
Managerial and Technical Accomplishment yang
mengakibatkan chain reaction secara
berkesinambungan
Quantum Follower
“A good leader is also a good follower”
Inti konsep QF : Kesatuan gerak, Kecepatan
tindakan dan Keberanian menerima tantangan.
Ditambah oleh lima komponen pendukung
yaitu : Strategi, komitmen, sensitivitas,
kordinasi dan patisipasi.
Courageous Followership
Merasa bertanggungjawab ( Courage to assume
responsibility)
Keberanian untuk mendukung (Courage to serve)
Keberanian untuk menentang (Courage to
challenge
Keberanian untuk turut serta dalam transformasi
(Courage to participate in transformation)
Keberanian untuk memisahkan diri (Courage to
Leave)
Ki Hadjar Dewantara
“Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun
karso, Tut wuri handayani” yaitu : didepan
memberikan teladan, ditengah membangun
kekuatan dan terus berkarya dan dibelakang
memberi dorongan.
Lao Tzu, says : “A Leader is best when people
barely he know exist. When his work is done,
his aim fulfiled, they will say we did it
ourselves”
QL QF
Ethics Bussines Ethics Work
Long Range Planing Functional Planning
Improvement Continuous Improvement
Team Members’ Interdependency Team
Welfare Power
Enthusiasm Enthusiasm
Peran QL = DC5
Direction setter : Penentu jalannya organisasi
Councellor : Penasihat bagi anggota organisasi
Career Maker : men-set jenjang karir agar setiap orang
mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan
kemampuan diri
Change agent : Creative destruction terhadap perubahan.
Untuk itu diperlukan acceptance of risk, Persistance of effort,
comprehensive analysis , contemporary and visionary outlook
sedangkan aspek yang perlu diperhatikan ialah speed,priority
and flexibility.
Charger : Baterai energi organisasi
Confidence Builder : membangun rasa PD sehingga setiap
orang merasa penting dan dibutuhkan.
,
Peran QF = SF3S
Strategic implementator
Follower as Leader
Sources of Information
Feedback Provider
Friend and Partner
Tipe Follower ( Robert E Kelly)
Tipe domba (sheep), ciri-ciri : tergantung, pasif dan
tidak kritis, hanya menjalankan perintah tanpa bertanya
untuk apa. Untuk itu dibutuhkan pengawasan yang
ketat karena tingkat inisiatif dan komitmennya rendah
Tipe “yes people” : selalu berada disekitar bos, beusaha
mengantisipasi setiap langkah dan siap untuk
membukakan pintu untuk atasannya. Kurang inisiatif,
bergantung pada atasan utk ide dan inspirasi, suka
memuji dan ambil muka pada atasan
Alianated Follower : Independen dalam
berfikir dan fasif dalam pendekatan. Mereka
seringkali merasa kecewa dan tidak
memberikan seluruh tenaga dan komitmen
pada pemimpin.
Tipe Survivor : tipe orang yang dapat yang
dapat selamat dari segala bentuk reorganisasi
an selalu terpakai. Selalu dapat menyesuaikan
diri, kapan harus aktif dan pasif.
Efective Folllower : karakter mirip dengan
karakter pemimpin. Ciri-ciri : aktif,mandiri
dan berfikir kritis, penuh semangat & inisiatif.
Tanggung Jawab QL-QF
Personal
Responsibility
Organizational
Responsibility
Development &
Ethical & Social
Networking
Responsibility
responsibility
Tanggung Jawab – Hubungan
QF dan QL
Peran QL : Peran QF :
Hubungan :
-Direction Setter •Strategic Implementator
•Mature Relationship
-Counselor •Follower as a leader
• Reciprocal Respect •Fedback Provider
-Career Maker
• Trust •Friend & Partner
-Change Agent
•Understanding •Sources of Impormation
-Confidence Builder
•Acceptance
Tanggung Jawab :
• Personal Responsibility
• Organizational Responsibility
• Development & Networking responsibility
•Ethical & Social Responsibility
Pengembangan diri QL
Self Preparation : Seseorang harus
mempersiapkan dirinya baik fisik maupun
mental untuk menerima pendapat positip
maupun negatif mengenai dirinya
Self Observation : Mengidentifikasi secara
lebih mendalam derajat toksisitas yang
ditunjukkan dan diarea mana
Self Determination & Planning : yakinkan diri
sendiri bahwa kita dapat mencapai apa yang
ingin kita capai dan merencanakan perubahan.
Self Learning & Action : belajar dari
pengalaman pemimpin-pemimpin lain
(role model positip) dan merencanakan
perubahan sikap dengan konsistensi penuh
Self Monitoring secara berkesinambungan
Siklus Pengembangan QL
Self Preparation
Self Observation
Self Monitoring
and Analysis
implementasi
B. QL Value : Value of Equality, Diversity, Net
working, excellence, working place (coordinated
& Democratic Community) and Work Equals of
Fun
Equality : Pemimpin & Anggota berkedudukan
sama dalam memajukan organisasi
Diversity : Pemimpin menghargai adanya
perbedaan dlm organisasi
Networking : Membangun jaringan dengan siapa
saja
Excellence : segala hal dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya (business excellence)
Workplace : mengutamakan kordinasi antar setiap
bagian dengan menjunjung tinggi demokrasi
Work of Fun : bekerja dengan gembira.
C. Communication and Fedback System : sistem
komunikasi yang terbuka dan dua arah,
sehingga tidak terjadi “The king’s desease”
D.Participate Management : pola kepemimpinan
yang partisipatoris.
Kerangka kerja PD QL-QF
Kompetensi Sikap Profesionalisme
•Self Preparation
• Self Observation •Communication
ICU
and Analysis Feedback
Triangle system
•Self Detemination
& •Participate
& Planning
QL Value management
•Self Learning& Action
• Self Monitoring
Kecepatan
Lingkup Kerja Kreatifitas
Tindakan