Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN MULTI BUDAYA

PENDEKATAN MULTI BUDAYA DALAM PEMBANGUNAN TEORI


PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Mashudi, M.Pd.

Disusun Oleh

Riko Hernandi ( F126118106 )


Jepri Saputra ( F1261181028 )
 
 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
Penerapan teori dalam Pendidikan Multi Budaya

Pendidikan
KBBI (1991) : Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman
yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu yang spesifik.
Thompson (1993) : Pendidikan merupakan pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan yang tetap
dalam kebiasaan prilaku, pikiran dan sikapnya
Multikultural
Laurent C Blum, dikutip Lubis (2006:174) multikulturalisme termasuk didalamnya adalah apresiasi, pemahaman, serta penilaian
terhadap budaya seseorang dan penghormatan serta rasa keingintahuan mengenai budaya etnis dari orang lain.
Azyumardi Azra, (2007) multikulturalisme pada umumnya merupakan sebuah anggapan atau pandangan dunia yang selanjutnya
bisa diartikan kedalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan kepada keagamaan, pluralitas, serta
multikultural yang ada didalam kehidupan masyarakat.

Pendidikan multibudaya adalah proses pembelajaran yang menekankan terhadap pemahaman kebudayaan diri sendiri dan juga
orang lain yang memiliki budaya dan diterapkan dalam lingkup pendidikan yaitu sekolah dan dapat diterapkan di masyarakat.
Pendidikan multibudaya pada hakikatnya memiliki dua makna;

(1) ia merupakan realitas sosial dalam masyarakat yang heterogen, di


mana dari segi ini sebanyak 95 % negara-negara di dunia pada dasarnya
adalah bersifat multibudaya yang secara etnis dan budaya bersifat
plural;
(2) pendidikan multibudaya telah diangkat sebagai suatu keyakinan,
ideologi, sikap, maupun kebijakan yang menghargai pluralisme etnik
dan budayanya sebagai sesuatu yang berharga, potensial, harus
dipelihara dan ditumbuh kembangkan.
■ Dalam penerapannya terdapat usur-unsur pendidikan multibudaya
meliputi
(1) pemahaman identitas kultural orang lain
(2) menghormati kebudayaan-kebudayaan orang lain.
“Memandang Keanekaragaman Budaya Itu Sebagai Sesuatu Kebaikan Yang
Positif Untuk Dihargai, Diterima, Dan Dipelihara Dalam Komunitasnya”.
Ekspresi Nilai Budaya Tersebut Bisa Dilakukan Melalui Tiga Bentuk. 

Pertama; dengan penerimaan etnis dan budayanya tegabung dalam kelompok bangsa itu
untuk mempelajari kebudayaan nenek moyang tentang asal usul kelompok etnis, bangsa,
atau peradabannya. 
Kedua, dengan mempelajari pengalaman sejarah dari kelompok etnis tersebut. Pengalaman-
pengalaman sejarah, cara hidup, kemenangan-kemenangan dan kemunduran, kesenian,
sastera, serta kontribusi-kontribusi perjuangan kepada bangsa yang didiaminya dibahas
secara rinci. 
Ketiga; mempelajari pengembangan kebudayaan-kebudayaan etnis masa kini mencakup
ritual-ritual etnis keluarga, makanan, kebiasaan-kebiasaan tentang peran-peran dan interaksi
dalam keluarga, nilai-nilai, pilihan musik, falsafah hidup, dan lainnya.
■ Dalam konteks persekolahan, nilai-nilai yang dimiliki dan dikembangkan di sekolah,
tentunya tidak dapat dilepaskan dari keberadaan sekolah itu sendiri sebagai organisasi
pendidikan, yang memiliki peran dan fungsi untuk berusaha mengembangkan, melestarikan
dan mewariskan nilainilai budaya kepada para siswanya. Dalam hal ini, Larry Lashway
(1996) menyebutkan bahwa “schools are moral institutions, designed to promote social
norms,…”. Artinya sekolah adalah lembaga moral, yang dirancang untuk mempromosikan
norma-norma sosial.
■ Spranger (Sumadi Suryabrata, 1990), maka setidaknya terdapat enam jenis nilai yang
seyogyanya dikembangkan di sekolah, yaitu ilmu pengetahuan, ekonomi, kesenian,
keagamaan, kemasyarakatan, dan politik atau kenegaraan.
■ Fred Luthan dan Edgar Schein, melihat karakteristik budaya organisasi di sekolah, sebagai
berikut yaitu obeserved behavioral regularities, norms, dominant value, philosophy, rules
dan organization climate. Artinya. Terobsesi dengan keteraturan perilaku, norma, nilai
dominan, filosofi, aturan dan iklim organisasi.
Arti Penting Pengelolaan Multi Budaya dalam Budaya Organisasi di Sekolah

■ Pentingnya membangun budaya organisasi di sekolah, dalam konteks manjemen multi


budaya, terutama berkenaan dengan upaya pencapaian tujuan pendidikan sekolah dan
peningkatan kinerja sekolah.
■ Dalam pendidikan formal pendidikan multikultural ini dapat diintegrasikan dalam
sistem pendidikan melalui kurikulum mulai Pendidikan Usia Dini, SD, SLTP, SMU
maupun Perguruan Tinggi
■ Di Perguruan Tinggi misalnya, dari segi substansi, pendidikan multikultural ini dapat
dinitegrasikan dalam kurikulum yang berperspektif multikultural, misalnya melalui
mata kuliah umum seperti Kewarganegaraan, ISBD, Agama dan Bahasa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai