Anda di halaman 1dari 17

KONSEP PENDEKATAN

KONSELING
BEHAVIOUR/BEHAVIORAL
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
1. Nur Alfiani Umami (P17311193005)
2. Nikmatul Khoiriyah (P17311193014)
3. Chamellia Rheznandya (P17311193018)
4. Aurelia Putri Islamay (P17311193022)
5. Dila Trisna Wiyati (P17311193026)
6. Efira Nawangsari (P17311193040)
Pengertian Konseling Behaviour
Konsep pendekatan yang menekankan pada perilaku spesifik, yaitu
perilaku yang memang berbenturan dengan lingkungan dan diri klien.
Bidan (konselor) menekankan pada teknik dan prosedur untuk
memfasilitasi perubahan perilaku klien dengan cara memodifikasinya
hingga perilaku klien berubah.
Bidan lebih berperan sebagai model bagi klien daripada kualitas hubungan
konseling.
Juga merupakan konsep mengenai perilaku individu yang berlandaskan
teori belajar yang berfokus pada tingkah laku individu untuk membantu
klien dalam mempelajari tingkah laku baru dan memecahkan masalahnya.
Konsep Dasar Pendekatan Konseling
Behaviour
• Perilaku manusia merupakan hasil belajar, sehingga dapat
diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi
belajar.
• Pada dasarnya manusia itu memiliki kecenderungan untuk
berprilaku positif atau negatif karena merujuk kepada konsep
behavioristik bahwa kepribadian manusia dibentuk oleh
lingkungan di mana ia berada.
Asumsi Perilaku Bermasalah

• Perilaku yang bermasalah dalam pandangan behaviouris dapat dimaknai


sebagai perilaku atau kebiasaan-kebiasaan negative atau perilaku yang
kurang bahkan tidak tepat (Latipun (2008: 135))
• Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentuk dari cara belajar atau
lingkungan yang salah.
• Seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar dan juga tingkah
laku tersebut dapat diubah dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar.
Menurut Feist & Feist (2008: 398) menyatakan bahwa perilaku yang
tidak tepat meliputi, antara lain :

Perilaku yang Pengetahuan


terlalu kaku, akan kelemahan
digunakan untuk diri yang
menghindari termanifdalam
stimuli yang tidak respon-respon
diinginkan terkait menipu
dengan hukuman Perilaku yang
Perilaku terlalu diriiestasikan
bersemangat yang
memblokir
tidak sesuai dengan realitas, yaitu
situasi yang dihadapi, mengabaikan
tetapi mungkin cocok begitu saja
jika dilihat
berdasarkan sejarah
stimuli yang
masa lalunya diinginkan
Behavior therapy Behavior therapy Konseli
didasarkan pada berhadapan dengan
masalah konseli saat
diharapkan
prinsip dan prosedur
ini dan faktor-faktor melakukan
penelitian ilmiah.
(membantu orang-
yang tindakan-tindakan
mempengaruhinya spesifik untuk
orang mengubah (mengubah factor yang
perilakunya yang mempengaruhi menghadapi
maladaptive) perilaku konseli) masalah mereka.
Tujuan
Pendekatan
Konseling
Behaviour

Behavior therapy Prosedur behavioral Praktik terapi


sebisa mungkin dibuat agar cocok behavioral
dengan kebutuhan didasarkan pada
membawa konseli
masing-masing hubungan partner
pada lingkungan konseli yang unik yang kolaboratif
yang natural (yang (mengatasi masalah antara konselor dan
sebenarnya). konseli) konseli
Peran Konselor Dalam Pendekatan
Konseling Behaviour
Peran konselor dalam pendekatan behavioristik adalah aktif dan direktif, aktif
untuk melakukan intervensi dan membawa konseli dalam perubahan perilaku
yang diharapkan, sedangkan direktif dimaknai sebagai upaya konselor untuk
memberikan arahan secara langsung kepada konseli.
Bersikap menerima, mencoba memahami klien dan apa yang dikemukakan
tanpa menilai atau mengkritik. (Wolpe)
Sebagai guru, pengarah, dan ahli dalam mendiagnosis tingkah laku yang
maladaptif dan dalam menentukan prosedur-prosedur yang diharapkan,
mengarah pada tingkah laku yang baru dan mau untuk bersikap menerima dan
memahami klien.( Latipun, 2010)
Tahapan Pendekatan Konseling Behaviour

1. ASSESMENT
• Konselor mendorong klien untuk mengemukakan keadaan yang
benar-benar dialaminya pada waktu itu. (kesuksesan dan
kegagalannya, kekuatan dan kelemahannya, pola hubungan
interpersonal, tingkah laku penyesuaian, dan area masalahnya)
• Assesment diperlukan untuk mengidentifikasi motode atau teknik
mana yang akan dipilih sesuai dengan tingkah laku yang ingin
diubah.
2. GOAL SETTING (Tujuan Konseling)
• Konselor dan klien mendifinisikan masalah yang dihadapi klien
• Klien mengkhususkan perubahan positif yang dikehendaki sebagai hasil konseling
• Konselor dan klien mendiskusikan tujuan yang telah ditetapkan klien :
• Apakah merupakan tujuan yang benar-benar dimiliki dan diinginkan klien
• Apakah tujuan itu realistic
• Kemungkinan manfaatnya
• Kemungkinan kerugiannya
• Konselor dan klien membuat keputusan apakah melanjutkan konseling dengan
menetapkan teknik yang akan dilaksanakan, mempertimbangkan kembali tujuan
yang akan dicapai, atau melakukan referal.
4. TECHNIQUE IMPLEMENTATION
• Menentukan dan melaksanakan teknik konseling yang digunakan
untuk mencapai tingkah laku yang diinginkan yang menjadi tujuan
konseling.

5. EVALUATION TERMINATION
• Melakukan kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling yang telah
dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan
konseling.

6. FEEDBACK
• Memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki
dan meningkatkan proses konseling.
TELAAH JURNAL
Judul : PENDEKATAN BEHAVIORAL: DUA SISI MATA PISAU
Penulis: Arga Satrio Prabowo, Wening Cahyawulan
Publikasi/penerbit:
Tanggal telaah : 08 Februari 2020
Tujuan penelitian: Pendekatan behaviour ini bertujuan memodifikasi tingkah laku maladaptif sehingga
menekankan pada pembiasaan adaptif.
Hasil penelitian : Behaviour adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia yang
bertujuan untuk memodifikasi tingkah laku maladaptif sehingga menekankan pada pembiasaan adaptif.
Kesimpulan penelitian: Pendekatan konseling behaviour adalah satu pendekatan konseling yang
mempunyai manfaat signifikan. Tetapi, di antara manfaat-manfaat tersebut ada beberapa kerugian yang
diakibat oleh pendekatan konseling behaviour. Seperti, konseli tidak memahami siklus pemecahan
masalah yang seharusnya dipahami karena pendekatan konseling behaviour tidak melibatkan
pemahaman diri konseli secara utuh.
Judul : STRATEGI MEWUJUDKAN KEHARMONISAN DALAM KELUARGA
Penulis : Sestuningsih Margi Rahayu
Publikasi/penerbit:
Tanggal telaah : 08 Februari 2020
Tujuan penelitian: Untuk memfasilitasi komunikasi pikiran dan perasaan antar anggota
keluarga, membantu anggota-anggota keluarga belajar dan menghargai secara emosional bahwa
dinamika keluarga adalah kait-mengait di antara anggota keluarga serta penghapusan tingkah
laku yang maladaktif.
Hasil penelitian : Pendekatan konseling behavioral adalah konseling tingkah laku atau strategi
yang digunakan dalam mewujudkan keharmonisan keluarga, penggunaan strategi ini dilihat
berdasarkan fenomena masalah yang dihadapi klien.
Kesimpulan penelitian: Dalam hal ini konselor lebih berperan sebagai guru yang membantu
klien melakukan teknik-teknik modifikasi perilaku yang sesuai dengan masalah atau tujuan yang
hendak dicapai. Pendekatan ini dilaksanakan dalam lima tahap yaitu assessment, goal setting,
teknik implemention, evaluasi termination dan feedback.
Judul : KONSEP BEHAVIORAL THERAPY DALAM MENINGKATKAN RASA
PERCAYA DIRI PADA SISWA TERISOLIR
Penulis: Dyesi Kumalasari
Publikasi/penerbit:
Tanggal telaah : 08 Februari 2020
Tujuan penelitian : Membuktikan bahwa konseling behavioral tidak hanya mengatasi masalah
yang bersifat permukaan saja, tetapi juga mengatasi masalah-masalah yang mendalam, bahkan
dapat mengubah perilaku dalam jangka panjang.
Hasil penelitian : Konselor behavioral bersama konseli bersepakat menyusun urutan prosedur
pengubahan perilaku yang akan diubah, dan selanjutnya konselor menstimulasi perilaku konseli.
Therapy behavioral ini merupakan terapi diberbagai eksperimen mampu mengatasi masalah-
masalah konseli yang mengalami berbagai hambatan.
Kesimpulan penelitian: Konselor lebih berperan sebagai guru yang membantu klien melakukan
teknik-teknik modifikasi perilaku yang sesuai dengan masalah, tujuan yang hendak dicapai.
Teknik-teknik tersebut diantaranya: Latihan Asertif, Desentsitisasi Sistematis, Terapi Implosif
dan kontrak perilaku.
Judul : KONSEP SPIRITUAL PARENTING DENGAN PENDEKATAN KONSELING
BEHAVIORISTIK DALAM MEMBENTUK MORAL ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Penulis: Sri Hartati
Publikasi/penerbit:
Tanggal telaah : 08 Februari 2020
Tujuan penelitian: Pendekatan behaviour ini bertujuan untuk membantu orang tua dalam membentuk
moral anak usia sekolah dasar.
Hasil penelitian : Sejatinya pendidik utama anak adalah keluarga. Namun tidak sedikit kita jumpai
beberapa orang tua yang justru mengabaikan tumbuh kembang anak, baik itu karena alasan
pekerjaan, kepentingan pribadi atau bahkan kurangnya penghargaan terhadap keberadaan anak. Hal
ini akan memicu perkembangan moral anak yang kurang baik karena tidak adanya rasa kekeluargaan
dan kasih sayang yang seharusnya ia dapatkan di masa kecilnya.
Kesimpulan penelitian: Konsep spiritual parenting merupakan salah satu alternatif praktis bagi orang
tua dalam mendidik moral anak guna meraih masa depan yang lebih baik. Peran keluarga sangat
penting kehadirannya bagi perkembangan psikologis anak. Karena keluarga merupakan sumber
primer dalam menentukan tingkat kecerdasan dan intelektualitas anak, baik dari sisi moral, etika,
estetika, akhlak, sosial, dan emosional.
PEMBAHASAN JURNAL
DAN KONSEP TEORI KESIMPULAN

Konsep teori pendekatan konseling Pendakatan behaviour dianggap menjadi


behaviour dengan keempat jurnal salah satu konsep konseling yang efektif
dalam membantu klien. Konseling
dengan masing-masing subjeknya
behaviour dapat diartikan juga sebagai
uang sudah ditelaah pada hakikatnya modifikasi perilaku yang dimaksut
memiliki keselarasan yang bertujuan untuk mengubah perilaku dalam
menjelaskan bahwa Konsep konsep behavioural. Bertujuan membantu
Pendekatan Behaviour sangat efektif klien menghapus perilaku maladatifnya
membantu seseorang untuk serta memperkuat dan mempertahankan
perilaku yang diinginkan dengan beberapa
mengubah perilaku maladatifnya tahapan yaitu assesment, goal setting,
pada pembiasaan perilaku adaptif. technique implementation, evaluation
termination, dan feedback.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai