Anda di halaman 1dari 18

Upaya-upaya Pencegahan Primer, Sekunder, Tersier pada

Sistem Reproduksi ( Nutrisi dan Manajemen Stress)


Kelompok 2
1. NUTRISI
 Banyak faktor yang mempengaruhi kesuburan dan keberhasilan pembuahan sel
telur oleh sperma, serta tumbuh kembang janin agar lahir sebagai bayi yang
normal dan sehat.
 Salah satu faktor yang penting adalah perilaku gizi seimbang yang dapat
diperoleh dari beraneka ragam makanan yang mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup.
 kesadaran untuk pola makan sehat inilah yang kurang dimiiki oleh wanita usia
subur (WUS) yang berusia remaja.
 Remaja memiliki kecenderungan mengkonsumsi fast food atau junk food yang
tidak memiliki asas gizi seimbang.
1 KARBOHIDRAT

Kecenderungan remaja mengkonsumsi fast food dan


junk food
Berlangsung terus menerus
Tubuh kekurangan energi
Mempengaruhi organ tubuh, termasuk organ
reproduksi, misalnya terjadi gangguan menstruasi.
2 PROTEIN

 Salah satu fungsi protein adalah memperkuat daya


tahan hidup sperma dan mencegah kemandulan.
 Konsumsi tahu yang mengandung isoflavin dapat
membantu merangsang produksi hormon estrogen
selama menstruasi sehingga mengurangi peradangan
serta kram menstruasi.
3 LEMAK

Tubuh seorang wanita harus memiliki simpanan lemak


dalam bentuk jaringan adipose sebagai persiapan
menyusui.
Menstruasi tidak akan teratur kalau tidak memiliki
simpanan lemak 20% dari total berat badan.
Wanita dengan asupan asam lemak omega 3 yang rendah
akan cenderung mengalami nyeri haid.
4 VITAMIN

Vitamin A, C dan E sebagai antioksidan berfungsi menangkal


serangan radikal bebas terhadap dinding sperma dan ovum, serta
kesuburan dan pembangkit libido.
Sumber beta karoten berfungsi untuk maturasi sperma.
Kejadian infeksi selama kehamilan meningkat pada ibu dengan
defisiensi vitamin A, zat besi dan seng, termasuk infeksi pada
saluran reproduksi.
Konsumsi vitamin E sebagai antioksidan dapat mencegah kerusakan
DNA sperma pada pria dan mengurangi nyeri haid pada wanita.
Vit B6 dapat meningkatkan kesuburan wanita.
Vit B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah, dapat
menambah dan meningkatkan kualitas sperma.
Defisiensi vit B12 menimbulkan anemia perniosa.
5 ASAM FOLAT

Asam folat diperlukan tubuh untuk pembentukan DNA dan RNA.


Defisiensi asam folat mengakibatkan kelainan kongenital.
Asam folat yang diberikan sebelum kehamilan menurunkan risiko
kelainan kongenital.
Asam folat juga berfungsi dalam pembentukan hemoglobin.
Kekurangan asam folat selama kehamilan dapat berakibat
perdarahan saat persalinan, proses persalinan lama dan mudah
terkena infeksi.
6 SENG

 Bagi pria seng membantu menjaga fungsi organ seksual, produksi


dan melincahkan sperma.
 Bagi wanita asupan seng akan membantu mengurangi
pramenstrual sindrom (PMS) dan dismenoria. Selama kehamilan
dapat meningkatkan berat badan lahir dan menurunkan risiko
prematuritas.
 Kekurangan seng menyebabkan penurunan hormon testosteron,
penyusutan testis dan pengurangan produksi sperma yang sehat.
Anjuran nutrisi yang harus dikonsumsi seorang wanita

1. Makanan yang rendah akan lemak jenuh dan kolesterol


2. Asupan garam dan gula yang tidak berlebihan
3. Konsumsi biji-bijian dan bermacam buah serta sayuran
4. Konsumsi air minum minimal 4 gelas, selain asupan cairan lainnya
misalnya jus
5. Batasi konsumsi kopi, teh dan minuman ringan
6. Cukupi kebutuhan kalsium. Wanita yang tidak mendapatkan cukup
kalsium dalam dietnya perlu suplemen kalsium dalam bentuk
kalsium karbonat.
7. Batasi konsumsi daging merah dan daging serta biji-bijian yang
telah diproses.
Hal yang harus diperhatikan pada pengkajian nutrisi

01 Diet dapat dinilai menggunakan formulir pengkajian standar

02 Makanan yang disukai dan tidak disukai

03 Variasi kebudayaan dan tipe porsi makanan

04 Kebiasaan makan
2. Manajement Stress
 Wanita lebih berisiko 2-3 kali lipat dari pria dalam
mengalami depresi dan ansietas atau serangan panik.
Perawat harus sadar akan gejala-gejala kelainan mental
serius, seperti depresi dan ansietas, dan membuat
rujukan kepada praktisi kesehatan mental bila
diperlukan.
 Wanita yang mengalami perubahan besar dalam
kehidupannya, seperti perceraian dan perpisahan,
kehilangan, penyakit berat, dan tidak bekerja, juga
membutuhkan perhatian khusus.
Place Your Picture Here And Send To Back

Definisi Stress
Stress didefinisikan sebagai suatu respons
penyesuaian seseorang terhadap situasi yang
dipersepsikan menantang atau mengancam
kesejahteraan orang yang bersangkutan. Jadi
stress merupakan suatu respon fisiologik
ataupun perilaku terhadap ‘stressor ‘ hal yang
dipandang sebagai menyebabkan cekaman,
gangguan keseimbangan (homeostasis), baik
internal maupun eksternal.
Indikasi / Gejala Stress
Gejala fisiologik, antara lain : Denyut jantung bertambah cepat, banyak berkeringat
(terutama keringat dingin), pernafasan terganggu, otot terasa tegang, sering ingin buang air
kecil, sulit tidur, gangguan lambung, dan sebagainya.

Gejala psikologik, antara lain : Resah, sering merasa bingung, sulit berkonsentrasi, sulit
mengambil keputusan, perasaan tidak enak, atau perasaan kewalahan (exhausted), dan
sebagainya

Gejala perilaku, antara lain : berbicara cepat, menggigit kuku, menggoyanggoyangkan


kaki, ticks, gemetar, perubahan nafsu maka (bertambah atau berkurang).
.
Dampak akibat stress
1. Dampak Fisiologik :
a. Gangguan pada organ tubuh : hiperaktif dalam salah satu sistem tertentu, nyeri
otot, tekanan darah naik, sistem pencernaan
b. Gangguan pada sistem reproduksi: menstruasi tidak lancar, kegagalan ovulasi
pada wanita, impoten pada pria, kurang produksi semen pada pria, kehilangan
gairah sex
c. Gangguan pada sistem pernafasan: asma, bronchitis
d. Gangguan lainnya, seperti pening (migrane), ketegangan otot, rasa bosan.

2. Dampak Psikologik :
e. Keletihan emosi, jenuh, kelelahan dalam aktifitas yang memerlukan energi.
f. Terjadi ‘depersonalisasi’, dalam keadaan stress yang berkepanjangan, adanya
keletihan emosi, dapat menyebabkan yang bersangkutan memperlakuan orang
lain sebagai ‘sesuatu’ daripada sebagai ‘seseorang’
g. Penurunan pencapaian pribadi, sehingga menyebabkan penurunan kemampuan
dan keberhasilan.

.
Lanjutan…
3. Dampak Perilaku
Ketika stress menjadi distress, prestasi menurun dan sering terjadi
tingkah laku menyimpang yang tidak diterima oleh masyarakat
Tingkat stress yang cukup tinggi berdampak negatif pada kemampuan
menerima informasi, mengambil keputusan, mengambil langkah tepat.
Mahasiswa yang stress berat seringkali banyak membolos atau tidak
aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pencegahan Stress
 Belajar mengatakan "TIDAK !".  Organisasikan jadwal kegiatan.
 Perbaiki sikap.  Atur keuangan.
 Tertawa.  Pahami spiritualitas.
 Hindari alkohol dan rokok.  Tentukan gaya belajar/bekerja.
 Makan makanan sehat.  Tenang, santai, relaks.
 Lakukan olah raga.  Cari sistem pendukung.
 Santaikan pikiran dan tubuh.  Lakukan perubahan di lingkungan.
 Istirahat/Tidur.  Delegasikan tugas tanggung jawab.
 Jalin hubungan yang sehat.
 Manajemen waktu.
Kesimpulan

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan


untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan
untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh
Salah satu faktor yang penting adalah perilaku gizi seimbang yang dapat
diperoleh dari beraneka ragam makanan yang mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup.

Manajemen stress adalah membuat perubahan dalam cara anda berpikir dan
merasa, serta dalam cara anda berperilaku. manajemen stres juga sebagai usaha
untuk mencegah timbulnya stres, meningkatkan ambang stres dari individu dan
menampung akibat fisiologikal dari stress
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai