Anda di halaman 1dari 10

13.

UJI LEMPENG
SILINDER
MERUPAKAN SALAH SATU UJI POTENSI
ANTIBIOTIK
TUJUAN
1. MEMILIKI KEMAMPUAN MELAKUKAN UJI
LEMPENG SILINDER
2. MENGHITUNG POTENSI ANTIBIOTIK
3. MENGEVALUASI MUTU PRODUK ANTIBIOTIK
BERDASARKAN MONOGRAFI UJI POTENSI
ANTIBIOTIK MENURUT FARMAKOPE INDONESIA .
BAHAN DAN ALAT
ALAT :
1. CAWAN PETRI,
2. PENCADANG LOGAM/GELAS/KERTAS,
3. PINSET,
4. LABU UKUR,
5. PIPET VOLUMETRIK
6. PIPET MIKRO.

BAHAN :
ANTIBIOTIK UJI DAN BAKU (KLORAMFENIKOL DAN TETRASIKLIN),
NUTRIENT AGAR,
 AIR SULING,
NATRIUM KLORIDA 0,9%,
ASAM KLORIDA 0,1 N,
MIKROBA UJI (ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS).
PROSEDUR
1. PENYIAPAN LIB KLORAMFENIKOL
Timbang teliti 1 g kloramfenikol baku,
larutkan dalam air suling dan cukupkan hingga 100 ml untuk
memperoleh konsentrasi 10 µg/ml.
Diencerkan air suling (Perbandingan 1:1,25) untuk memperoleh
konsentrasi kloramfenikol 1,6;2,0;2,5;3,125 dan 3,906 µg/ml.
S1 (1,6 µg/ml) : ambil 1,600 ml LIB , diencerkan air suling hingga 10 ml.
S2 (2,0 µg/ml) : ambil 2,000 ml LIB , diencerkan air suling hingga 10
ml.
S3 (2,5 µg/ml) : ambil 2,500 ml LIB , diencerkan air suling hingga 10 ml.
S4 (3,125 µg/ml) : ambil 3,125 ml LIB , diencerkan air suling hingga 10
ml.
S5 (3,906 µg/ml) : ambil 3,906 ml LIB , diencerkan air suling hingga 10
ml.
2. Penyiapan LIB Tetrasiklin
Timbang teliti 1 g tetrasiklin, dilarutkan dalam asam klorida 0,1 N dan
dicukupkan hingga 100 ml (Konsentrasi 10 µg/ml).
Diencerkan dengan air suling untuk memperoleh konsentrasi
0,1536;0,192;0,24;0,30 dan 0,375 µg/ml.
S1 (0,1536 µg/ml) : ambil 0,1536 ml LIB , diencerkan air suling hingga 10
ml.
S2 (0,192 µg/ml) : ambil 0,192 ml LIB , diencerkan air suling hingga 10 ml.
S3 (0,24 µg/ml) : ambil 0,24 ml LIB , diencerkan dengan air suling hingga
10 ml.
S4 (0,30 µg/ml) : ambil 0,30 ml LIB , diencerkan dengan air suling hingga
10 ml.
S5 (0,375 µg/ml) : ambil 0,375 ml LIB , diencerkan dengan air suling
hingga 10 ml.
Penyiapan Larutan Kloramfenikol Uji

Ditimbang sediaan setara dengan 1 g kloramfenikol,


dilarutkan dalam air suling dan dicukupkan hingga
100 ml untuk memperoleh konsentrasi 10 µg/ml.
Diambil secara aseptik 2,5 ml larutan dan diencerkan
dengan air suling hingga 10 ml untuk memperoleh
konsentrasi kloramfenikol 2,5 µg/ml.
Penyiapan Larutan Tetrasiklin Uji
Ditimbang sediaan setara dengan 1 g tetrasiklin,
dilarutkan dalam asam klorida 0,1 N dan dicukupkan
hingga 100 ml untuk memperoleh konsentrasi 10
µg/ml.
Diambil secara aseptik 0,24 ml larutan dan diencerkan
dengan asam klorida 0,1 N hingga 10 ml untuk
memperoleh konsentrasi tetrasiklin 0,24 µg/ml.
Penyiapan Inokulum E.coli dan S. aureus
Diambil sengkelit koloni E.coli dan S.aureus masing-
masing dari biakan agar yang telah diinkubasi selama
24 jam.
Dipindahkan dalam tabung berisi larutan NaCl 0,9%,
dikocok hingga terdispersi secara merata.
 Diencerkan secara bertahap hingga diperoleh
inokulum yang menghasilkan transmitan 25% pada
panjang gelombang 580 nm.
Pengujian Potensi Antibiotik
Disiapkan 5 cawan petri, diambil 0,1 ml biakan bakteri
dan dicampur dengan 15 ml media dalam masing-
masing cawan, dibiarkan memadat. Ditanamkan 7
pencadang logam/gelas pada 4 cawan, dimasukkan 0,1
ml LIB kloramfenikol secara berselang-seling dengan
S3, 1 pencadang diisi dengan 0,1 ml air suling sebagai
kontol. Ditanamkan 7 pencadang logam/gelas pada 1
cawan sisa, isi dengan larutan kloramfenikol uji (U3)
dan LIB kloramfenikol (S3). Diinkubasi pada suhu
35±2ºC selama 24-48 jam. Setelah inkubasi diukur
diameter daerah hambat. Prosedur yang
PERTANYAAN
1. JELASKAN PENGERTIAN POTENSI ANTIBIOTIK
2. JELASKAN PRINSIP UJI POTENSI ANTIBIOTIK
3. MENGAPA UJI POTENSIANTIBIOTIK PERLU
DILAKUKAN ?

Anda mungkin juga menyukai