Anda di halaman 1dari 18

PENYAKIT

JANTUNG
REMATIK
Maria Claudia - (01071170021)

Pembimbing: dr. Hendyono Lim, Sp.JP


PENDAHULUAN
• Penyakit jantung rematik: penyakit jantung akibat dari adanya sekuele dari demam rematik
• Demam rematik: sekuele nonsupuratif dari faringitis yang disebabkan oleh bakteri Group A B hemolytic Streptococcus
(GABHS)
• Proses penyakit secara pastinya belum sepenuhnya diketahui
• Keterlibatan sistem kardiovaskular pada demam rematik diduga sebagai hasil dari reaksi silang autoimun antara bakteri
dan antigen jantung
• Manifestasi jantung utama dari demam rematik: karditis  penyakit jantung rematik  ditandai dengan deformitas dan
kerusakan katup jantung yang bersifat permanen  gejala dari disfungsi katup tidak dialami hingga 10 - 30 tahun
setelah menderita demam rematik
• Masih menjadi masalah medis dan kesehatan masyarakat terutama di negara dengan rakyat pendapatan menengah
hingga menengah ke bawah
DEFINISI
Penyakit jantung rematik:
Penyakit jantung yang timbul akibat sekuele dari peradangan pada faring yang disebabkan oleh infeksi bakteri GABHS

Demam rematik

Faringitis streptococcus
ANATOMI & FISIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
• Dalam skala global, infeksi group A streptococcus adalah penyebab penting dari morbiditas dan mortalitas pada 50
tahun pertama kehidupan
• Demam rematik akut yang dapat menyebabkan penyakit jantung rematik ini kebanyakan terjadi pada anak-anak usia 5
hingga 15 tahun

Sekitar 470.000 kasus baru demam rematik akut


& SETIAP TAHUN
Sekitar 275.000 kematian yang disebabkan oleh
penyakit jantung rematik

• Belum banyak data yang mecatat mengenai penyakit jantung rematik di Indonesia
• Demam rematik dan penyakit jantung rematik masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia
ETIOLOGI
Infeksi bakteri group A streptococcus Tidak diobati dengan baik dan tuntas  demam rematik

Tubuh membentuk antibodi untuk melawan N-acetyl-beta-D-glucosamine & protein M

Mimikri molekuler dengan myosin pada tubuh manusia

Reaksi silang antara antibodi dengan antigen di beberapa sistem organ  hipersensitivitas tipe II
Diagnosis demam rematik dapat ditegakkan menggunakan Kriteria Jones

Tabel hasil revisi


Kriteria Jones oleh AHA
tahun 2015
• Sekuele demam rematik yang utama pada jantung adalah karditis
• Secara patologis, jantung mengalami pankarditis (meliputi endokarditis, miokarditis, epikarditis, dan perikarditis)
• Secara histopatologi dapat menunjukkan adanya Aschoff bodies
• Selama episode akut, karditis dapat menyebabkan takikardia, gangguan kontraktilitas ventrikel, (pericardial friction
rub), dan murmur
• Karditis menetap setelah episode akut atau episode berulang dari demam rematik  menyebabkan penyakit jantung
rematik
• Manifestasi yang paling sering dari penyakit jantung rematik adalah mitral stenosis
PATOFISIOLOGI
Inflamasi akut & berulang dari demam rematik

Fibrosis secara progresif

Penebalan & kalsifikasi katup jantung, penebalan chordae tendinae

Mitral stenosis pada penyakit Patofisiologi dari kerusakan


jantung rematik terjadi pada katup akibat demam rematik
50% - 70% pasien dengan belum sepenuhnya diketahui
riwayat demam rematik
Stenosis
Mitral stenosis Obstruksi aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri

Pengosongan atrium kiri terganggu


Ada perbedaan tekanan yang signifikan antara atrium kiri dan ventrikel kiri

Tekanan di atrium kiri meningkat

Menyebabkan Hipertensi pulmonal pasif


hipertensi
Tekanan vena pulmonalis meningkat
pulmonal
Hipertensi pulmonal reaktif
MANIFESTASI KLINIS
• Manifestasi penyakit jantung rematik biasanya didahului oleh manifestasi kariditis akibat demam rematik terlebih
dahulu
• Gejala dari karditis bergantung pada area jantung yang terlibat
• Pericardial friction rub ketika auskultasi Mengarah pada diagnosis perikarditis
• Gejala gagal jantung kongestif (edema tungkai bawah, dispnea, lelah, distensi abdomen, ortopnea) dan tanda disfungsi
katup (murmur) Mengarah pada diagnosis miokarditis
• Kebanyakan kasus mitral stenosis disebabkan oleh penyakit jantung rematik
• Manifestasi klinis dari mitral stenosis bergantung pada derajat penyempitan area katup

Mitral stenosis ringan: Dispnea berhenti Mitral stenosis parah: Dispnea saat
saat istirahat, tetapi dispnea akan istirahat, ortopnea, paroxysmal nocturnal
diperparah ketika pasien melakukan dyspnea, distensi vena jugular, asites,
aktivitas fisik yang mempercepat detak hepatomegali, dan edema periferal
jantung
• Tapping apex: suara jantung pertama (S1) teraba saat palpasi
• S1 terdengar keras saat auskultasi intensitas suara S1 akan berkurang ketika katup semakin menebal dan
terkalsifikasi
• Opening snap (OS)
• Diastolic rumble
• Presystolic accentuation
• Murmur pansistolik
KOMPLIKASI
• Gagal jantung

• Atrial fibrillation

• Tromboemboli  stroke
DIAGNOSIS

World Heart Federation tahun 2012


TATALAKSANA
• Mengenali dengan cepat dan mengobati faringitis akibat group A streptococcus untuk mencegah perkembangan penyakit
menjadi demam rematik  antibiotik
• Profilaksis dalam bentuk injeksi penisilin setiap 3-4 minggu  untuk mencegah infeksi group A streptococcus berulang
yang dapat menyebabkan demam rematik berulang
• Terapi lini pertama untuk mitral stenosis akibat penyakit jantung rematik tanpa disertai mitral regurgitasi, aritmia, dan
trombus atrium kiri adalah percutaneous mitral balloon valvuloplasty
• Bila pasien mengalami gagal jantung akibat disfungsi katup  dapat diberikan ACE inhibitor, diuretik, beta blocker,
edukasi untuk membatasi asupan garam
• Bila pasien mengalami atrial fibrillation  antikoagulan (untuk mencegah terjadinya tromboemboli), digoxin
PROGNOSIS
• Untuk pasien tidak diobati yang asimtomatik atau dengan gejala ringan (NYHA kelas I atau II) ketika diagnosis, tingkat
kelangsungan hidupnya >80% pada 10 tahun
• Ketika gejala berkembang menjadi NYHA kelas III atau IV, kelangsungan hidup tanpa intervensi diprediksi akan
memburuk sebanyak 15% selama 10 tahun berikutnya
• Rata-rata waktu kelangsungan hidup turun menjadi < 3 tahun jika hipertensi pulmonal sudah parah
• 60% - 70% kematian pasien mitral stenosis yang tidak diberi tatalaksana disebabkan oleh gagal jantung secara progresif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai