Anda di halaman 1dari 14

“ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN

PRODUKSI TERHADAP KUALITAS PRODUK


PADA MEUBEL PELANGI DI GORONTALO
UTARA”

B A M B A N G U T E N T. D ATA U
NIM 130143068
BAB I
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Upaya menghasilkan produk yang benar-benar memiliki kualitas yang
baik serta menghindari terjadinya kegagalan produk di luar batas
atau standar yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan,
diperlukan adanya proses pengendalian khususnya pengendalian
produksi. Pengendalian produksi di perusahaan harus ada, karena
dengan pengendalian produksi akan dapat diketahui gambaran mengenai
kualitas dari hasil produksi, apakah produk yang dihasilkan sudah sesuai
dengan standar atau tidak.
Apabila tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan, maka perlu
diadakan pemeriksaan sekaligus dilakukan tindakan-tindakan perbaikan
terhadap kesalahan yang terjadi, sehingga hal-hal tersebut tidak
terulang kembali pada proses produksi selanjutnya. Di samping itu dengan
adanya pengendalian diharapkan dapat meminimalisir terjadinya
kegagalan dalam produksi. Meubel Pelangi Kabupaten Gorontalo yang
bergerak dalam pengolahan hasil hutan yaitu produksi kayu jati.
Produk yang dihasilkan, ini terdiri dari meubel berbahan kayu jati.
Merk resmi dan lebel yang dikeluarkan oleh meubel pelangi.
B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka masalah-


masalah yang diidentifikasikan adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan pengendalian produksi pada Meubel
Pelangi Di Gorontalo Utara?
2. Bagaimana pengaruh pengendalian produksi terhadap kualitas
produk yang telah di produksi Meubel Pelangi di Gorontalo
Utara?
3. Seberapa besar pengaruh pengendalian produksi terhadap
kualitas produk yang telah ditetapkan Meubel Pelangi di
Gorontalo Utara?
4. Hambatan-hambatan dan upaya apa saja yang dihadapi oleh
Meubel Pelangi di Gorontalo Utara dalam meminimalisir
kualitas produknya?
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah pengendalian produksi berpengaruh signifikan secara langsung terhadap
kualitas produk pada Meubel Pelangi di Gorontalo Utara?
Apakah pengendalian produksi berpengaruh signifikan secara langsung terhadap
kualitas produk yang telah diproduksi pada Meubel Pelangi di Gorontalo Utara?
Apakah pengendalian produksi berpengaruh terhadap kualitas produk yang telah
ditetapkan pada Meubel Pelangi di Gorontalo Utara?
Apakah pengendalian produk berpengaruh signifikan secara langsung terhadap
hambatan-hambatan yang dihadapi dalam meminimalisir kualitas produk pada
Meubel Pelangi di Gorontalo Utara.

TUJUAN PENELITIAN
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengendalian produksi yang telah
dilaksanakan oleh Meubel Pelangi di gorontalo Utara .
Untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan oleh Meubel Pelangi di
gorontalo Utara.
Untuk mengetahui pengaruh pengendalian produksi terhadap kualitas produk
pada Meubel Pelangi di Gorontalo Utara.
Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dan upaya yang
dilakukan oleh Meubel Pelangi di Gorontalo Utara dalam meminimalisir kualitas
produk.
MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap


perusahaan, diharapkan memberikan menfaat pada pihak-pihak yang
berkepentingan diantaranya:
1. Bagi peneliti merupakan suatu tambahan pengalaman yang
berharga karena dapat melihat penerapan suatu ilmu dalam
praktek, dalam penelitian ini peneliti dapat lebih memahami dan
mendalami pengertian pengandalian produksi, manfaat, kegunaan,
serta penerapannya.
2. Bagi perusahaan peneliti ini diharapkan dapat memberikan
tambahan informasi, sehingga pimpinan dapat mengevaluasi
pelaksanaan pengendalian produksi yang ada dalam perusahaan
serta melakukan tindakan perbaikan terhadap pelaksanaan
pengandalian produksi yang dianggap kurang memadai.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau
sumbangan bagi masyarakat umum yang mempunyai kepentingan dan
minat terhadap menajemen operasi dan produksi terutama pengendalian
produksi.
BAB II
LANDASAN TEORI
 A. TINJAUAN PUSTAKA
Hasil penelitian sebelumnya yang meneliti tentang pengendalian produksi antara lain
penelitian yang dilakukan oleh Yoga Prawira 2014 dengan hasil penelitian bahwa untuk
menganalisis kualitas pengendalian produk, harus membentuk tim sebagai upaya untuk
melakukan kegiatan pengendalian kualitas dan perbaikan proses secara berkelanjutan.
Tim ini dibentuk untuk melakukan upaya-upaya perbaikan. Kemudian dari hasil
penelitiannya dijelaskan tentang cara-cara melakukan pemeliharaan dan pengembangan
terhadap system pengendalian kualitas yang lebih baik. kemudian dijelaskan lagi agar
tidak mengalami kegagaln terdap produk, maka karyawan yang bekerja dalam
perusahaan tersebut harus diberikan pelatihan (training) secara mendalam dan intensif
pada karyawan.

B.DASAR TEORI
1. Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan manajemen yang berhubungan
dengan penciptaan atau pembuatan barang dan jasa. Kegiatan-kegiatan produksi
seperti ini terdapat diberbagai organisasi baik perusahaan manufaktur maupun
organisasi-organisasi lain yang bergerak di bidang jasa.
DASAR TEORI
Pengertian Manajemen Produksi

Menurut Sofjan Assauri dalam bukunya “Manajemen Produksi


dan Operasi” mengatakan bahwa: “Manajemen produksi adalah
kegiatan-kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber-sumber daya yang merupakan sumberdaya
manusia, sumber daya alat dan sumber daya bahan, secara
efektis dan efisien untuk menciptakan and menambah kegunaan
(utility) suatu barang atau jasa”(1993: 17)
2. Pengaruh Pengendalian Produksi Terhadap Manajemen
Operasi

Kegiatan pengendalian produksi dalam manajemen operasi


mempunyai ruang lingkup yang luas, karena kegiatan
pengendalian produksi itu sendiri dilakukan mulai
perencanaan sampai dengan produk akhir dihasilkan. Oleh
karenanya, segala sesuatu yang berhubungan dan
berpengaruh terhadap pelaksanaan produksi, sebaiknya selalu
diperhatikan. Pengendalian produksi sebagai salah satu alat
penunjang dari manajemen produksi/operasi, diharapkan
dapat mengetahui sendiri sedini mungkin penyimpangan-
penyimpangan yang mungkin terjadi selama proses produksi
berlangsung, agar dapat diambil suatu tindak pencegahan
maupun tindakan perbaikan yang cepat dan tepat, sehingga
produk gagal atau produk yang tidak memenuhi spesifikasi
standar dapat ditekan seminimal mungkin dan kualitas produk
yang dihasilkan dapat lebih baik lagi.
Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut


diatas, maka peneliti mengambil suatu hipotesis
yaitu: “Terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara pengendalian produksi terhadap kegagalan
produk lemari ukir” Bertitik tolak dari hipotesis
di atas, untuk mempermudah pembahasan yang
dilakukan peneliti, maka peneliti akan
menjelaskan definisi operasional
BAB III
METODE PENELITIAN
 
A. OBYEK PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada Meubel Pelangi di Gorontalo Utara


yang berlokasi di jalan Trans Sulawesi Desa Pilohulata Kecamatan
Monano Kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian ini dilakukan
mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2017.
Pemilihan lokasi penelitian ini dilandasi pertimbangan hasil
observasi awal pada Meubel Pelangi di Gorontalo Utara bahwa
Meubel Pelangi saat ini sedang melakukan evaluasi bagaimana
caranya untuk mengurangi jumlah kegagalan produk baik dalam
proses produksi maupun hasil akhir produksi yang berdampak
pada kualitas.
B. VARIABEL PENELITIAN DAN OPERASIONAL VARIABEL
VARIABEL PENELITIAN
PENGERTIAN VARIABEL MENURUT SUGIYONO (2004:39),
YAITU “VARIABEL PENELITIAN ADALAH SUATU ATRIBUT, SIFAT
ATAU NILAI DARI SESORANG, OBJEK ATAU KEGIATAN YANG
MEMPUNYAI VARIASI TERTENTU YANG DITETAPKAN OLEH
PENELITI UNTUK DIPELAJARI DAN DITARIK KESIMPULANNYA”.
PENELITIAN INI MENGGUNAKAN DUA VARIABLE YANG TERDIRI
DARI:

VARIABEL INDEPENDEN (X)


VARIABEL INI SERING DISEBUT SEBAGAI VARIABEL
STIMULUS, INPUT, PREDIKTOR, DAN ANTECEDENT. DALAM
BAHASA INDONESIA DISEBUT SEBAGAI VARIABEL BEBAS.
VARIABEL BEBAS ADALAH PENGENDALIAN PRODUKSI.

VARIABEL DEPENDEN (Y)


VARIABEL INI SERING DISEBUT SEBAGAI VARIABEL RESPON,
OUTPUT, CRITERIA, KONSEKUEN. DALAM BAHASA INDONESIA
SERING DISEBUT SEBAGAI VARIABEL TERIKAT. VARIABEL
TERIKAT ADALAH VARIABEL KUALITAS PRODUK.
D. Operasional Variabel
Operasiaonal variabel merupakan upaya untuk mendeskripsikan dan
memudahkan dalam menetapkan pengukuran terhadap variabelvariabel yang diteliti.
Operasional variabel juga digunakan sebagai dasara pembuatan kuesioner, sehingga
dapat membantu dalam mendapatkan data setepat mungkin. Inti dari penelitian ini
adalah mencari pengaruh antar variabel. Pengaruh yang paling mendasar adalah
pengaruh atara dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh data dan
bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
Data Primer
Observasi Non Partisipan
Wawancara Terstruktur
Angket
Data Sekunder
Yaitu dengan penelitian kepustakaan dimana teknik pengumpulan data dengan
cara mempelajari literatur-literatur, catatan perkuliahan, dan sumber-sumber lain
yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti.
Teknik Analisis Data

Teknik analisis penelitian ini, peneliti menggunakan


teknik analisis data yaitu analisis kuantitatif yang
digunakan untuk mengukur rumus pengaruh pengendalian
produksi terhadap kualitas produk lamari Ukir dengan
menggunakan uji validitas instrument, uji reabilitas
instrument, regresi linier sederhana, rank spearman, dan
koefisien determinasi.
1. Uji Validitas Instrumen
2. Uji Reliabilitas Instrumen
3. Regresi Linier Sederhana
4. Pengujian Hipotesis
5. Koefisien Korelasi Rank Spearman
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai