Anda di halaman 1dari 16

CLINICAL SCIENCE SESSION

(CSS)
Oleh:
Vennylia Wijaya, S.Ked
Pembimbing:
dr.Merylla Filianty Sipayung, Sp.PD
PENDAHULUAN
• Hipertiroid adalah suatu keadaan klinis karena meningkatnya sintesis dan sekresi
dari hormon tiroid oleh kelenjar tiroid yang mempengaruhi seluruh tubuh.
• Hipertiroid merupakan penyakit metabolik yang menempati urutan kedua
terbesar setelah diabetes melitus.
• Di negara Amerika Serikat, penyakit Graves adalah bentuk yang paling umum dari
hipertiroid.
• Krisis tiroid merupakan komplikasi hipertiroid yang jarang terjadi tetapi berpotensi
fatal.
Tinjauan Pustaka
Anatomi kelenjar Tiroid
Fisiologi kelenjar tiroid
Hipertiroidisme
Menurut American Thyroid Association dan American Association
of Clinical Endocrinologists, hipertiroidisme didefinisikan sebagai
kondisi berupa peningkatan kadar hormon yang disintesis dan
disekresikan oleh kelenjar tiroid melebihi normal. Hipertiroidisme
merupakan salah satu bentuk thyrotoxicosis atau tingginya kadar
hormon tiroid, T4, T3 maupun kombinasi keduanya, di aliran
darah.
Etiologi
Penyebab hipertiroidisme adalah :
1. adanya Imunoglobulin perangsang tiroid
2. sekunder akibat kelebihan sekresi hipothalamus atau hipofisis
anterior
3. hipersekresi tumor tiroid
Epidemiologi

Grave’s disease menyumbang antara menyerang 10 kali lebih banyak pada wanita
60-80% dari pasien dengan dibandingkan pria, dengan risiko tertinggi
onset anatara usia 40-60 tahun.
hipertiroidisme.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Eksoftalmus
Tremor
Nafsu makan meningkat, tetapi berat badan menurun
Jantung berdebar-debar
Peningkatan frekuensi BAB
Diagnosis

anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan


fisik penunjang
Tatalaksana
Hipertiroid dapat diberikan obat antitiroid golongan tionamid. Terdapat dua kelas
obat golongan ini yaitu, tiourasil yang dipasarkan dengan nama propiltiourasil
(PTU) dan imidazol yang dipasarkan dengan nama metimazol dan karbimazol.
Krisis tiroid

Krisis tiroid adalah suatu keadaan hipertiroid


yang dapat berakibat fatal dan mengancam
kehidupan yang dapat terjadi karena
tirotoksikosis

Insiden krisis tiroid dari semua pasien


tirotoksikosis yang dirawat di rumah sakit
kurang lebih 10%, namun angka mortalitas dari
krisis tiroid ini mencapai 20-30%.
Krisis tiroid dapat juga disebabkan oleh tiroidektomi, radioiodine terapi, kelebihan
konsumsi hormon tiroid, atau mengkonsumsi obat-obatan seperti amiodarone,
sorafenib, dan ipilimumab.8 Terdapat berbagai faktor yang dapat mencetuskan krisis
tiroid pada tirotoksikosis seperti trauma, pembedahan, emboli paru, infark miokard,
gangguan serebrovaskular, infeksi, ketoasidosis diabetikum, dan toksemia gravidarum.
Ketidakpatuhan mengkonsumsi obat tiroid, bersamaan dengan dosis yang tidak adekuat
juga dapat mempengaruhi terjadinya krisis tiroid
Kecurigaan akan terjadinya krisis tiroid apabila terdapat triad,
1) menghebatnya gejala tirotoksikosis, 2) kesadaran menurun,
3) hipertermia. Apabila terdapat triad maka dapat diteruskan
menggunakan skor indeks krisis tiroid dari Burch-Wartofsky.
menggunakan skor kriteria Burch dan Wartofsky

Total Skor:
≥ 45: kecurigaan sangat tinggi (Highly Suggestive),
25-44: mengarahkan kemungkinan (suggestive of impending
storm),
< 25: kemungkinan kecil (Unlikely Thyroid Storm)
TATALAKSANA

Tatalaksana krisis tiroid adalah kompetensi dokter spesialis. Namun, dokter umum diharapkan
dapat menangani kegawatdaruratan secara suportif (stabilisasi tanda vital) dan melakukan
rujukan dengan baik dan benar.
Perawatan suportif:
1. Kompres dingin, antipiretik (asetaminofen)
2. Memperbaiki gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit: infus dekstrosa 5% dan NaCl
0,9%
3. Mengatasi gagal jantung: O2, diuretik, digitalis
Antagonis aktivitas hormon tiroid:
4. Blokade produksi hormon tiroid: PTU dosis 300 mg tiap 4-6 jam PO
5. Alternatif: Metimazol 20-30 mg tiap 4 jam PO. Pada keadaan sangat berat, dapat diberikan
melalui pipa nasogastrik (NGT)

Anda mungkin juga menyukai