Anda di halaman 1dari 24

LIMBAH

Wujud

Sifat

Ketoksikan
Limbah

Sumber

Senyawa
LIMBAH NON B3
Pembahasan
Definisi Limbah Non
B3
Skema Proses
Insinerator
Metode Pengolahan
Limbah Non B3
Kekurangan &
Prinsip Metode Kelebihan
Insinerasi
Jenis-jenis
Insinerator
Definisi Limbah Non B3

Limbah Non B3 merupakan

limbah yang tidak mengandung Contoh


bahan berbahaya dan beracun.
Contoh dari limbah non B3 adalah
sisa-sisa sayuran dan daun yang
gugur.
Metode Pengolahan
Limbah Non B3
Metod e Pengolaha n Limba h Non B3

Metode
Open Metode
Dumpi Pengompo
ng san

Metode Metode
Metode
Sanitary Insenera
Recycle
Landfill si
Metode Sanitary
Landfill
Yaitu metode pengolahan limbah
padat yang dikontrol melalui
proses penumpukan sampah
yang
di padatkan didalam galian tanah
dan permukaannya di tutup / di
timbun tanah.
Metode Open
Dumping
Yaitu metode pengolahan limbah
padat tanpa dikontrol melalui
proses penumpukan sampah di
tempat terbuka. Biasanya di
laksanakan di tempat pembuangan
sementara ( TPS ). Selama proses
ini terjadi penguraian oleh
mikroorganisme secara aerob
sehingga menghasilkan bau.
Metode Recycle
Yaitu Metode pengolahan limbah
melalui proses daur ulang menjadi
produk lain yang punya nilai
ekonomis. Contoh : memanfaatkan
sampah plastik menjadi produk
yang bernilai ekonomis.
Metode
Pengomposan
Yaitu Pengolahan sampah organik
dalam suatu wadah terutup melalui
proses penguraian senyawa organik
oleh populasi mikroorganisme dalam
kondisi hangat, lembab dengan bantuan

aktifator untuk membantu mempercepat


aktifitas penguraian mikroorganisme.
Metode
Insenerasi

Yaitu metode pengolahan


limbah padat melalui proses
pembakaran secara tertutup di
dalam insenerator yang terbuat
dari plat baja di lapisi batu api
dengan suhu pembakaran
antara (800 - 1000) ºC
Prinsip Metode
Insinerasi
Proses pengolahan limbah
padat dengan cara
pembakaran pada
temperatur lebih dari
800°C untuk mereduksi
sampah mudah terbakar
(combustible) yang sudah
tidak dapat didaur ulang
lagi, membunuh bakteri,
virus, dan kimia toksik
Prinsip Metode Insinerasi (A. Sutowo Latief, 2012)
Skema Proses Insinerator
Jenis-jenis
Insinerator
Jenis-jenis
Insinerator Rotary kiln

Jenis incinerator Multiple hearth

yang paling umum Fluidized bed

diterapkan untuk Open pit

membakar limbah Single chamber

padat non B3 Multiple chamber


Aqueous waste injection
Starved air unit.
1) Incinerator Rotary Kiln

Tipe ini cocok untuk menginsinerasi limbah yang mempunyai kandungan air
(water content) yang cukup tinggi dan volumenya cukup besar.
2. Multiple Hearth
Incinerator
Multiple Hearth Incinerator terdiri
dari suatu kerangka lapisan baja
tahan api dengan serangkaian
tungku (hearth) yang tersusun
secara vertikal, satu di atas yang
lainnya dan biasanya berjumlah 5-
8 buah tungku, shaft rabble arms
beserta rabble teeth-nya dengan
kecepatan putaran 3/4 – 2 rpm.
3. Fluidized Bed
Incinerator
Fluidized bed incinerator adalah
sebuah tungku pembakar yang
menggunakan media pengaduk
berupa pasir seperti pasir kuarsa
atau pasir silika, sehingga akan
terjadi pencampuran (mixing)
yang homogen antara udara
dengan butiran pasir tersebut.
Kelebihan & Kekurangan
Metode Insinerator
KELEBIHAN KEKURANGAN

Mengurangi Massa/Volume Tidak ramah Lingkungan


Limbah
Mendestruksi Patogen yang Memerlukan Temperatur
berbahaya Tinggi 800°C – 1100°C

Mudah dan cepat Bahan terbuat dari baja


sehingga mudah berkarat

Tidak memerlukan lahan Kapasitas Terbatas


yang luas
Proses pengolahan sampah non B3 dengan
metode Insinerasi
Thank you
Guys 

Anda mungkin juga menyukai