Anda di halaman 1dari 9

JASIYAH

Pemeriksaan Diagnostik
1A
KDKK
Pengertian Pemeriksaan Diagnostik
pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang
respon individu, keluarga dan komunikan terhadap suatu
masalah kesehatan dan proses kehidupan aktual maupun
potensial.
Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting
dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit
serta menentukan prognosa. Karena itu perlu diketahui faktor
yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium
Tujuan
1) Mendeteksi penyakit
2) Menemuka resiko
3) Skrinning atau uji sarng adanya penyakit subklinis
4) Konfirmasi pasti diagnosis
5) Membantu pemantauan pengobatan
6) Menyediakan informasi prognostic/pejalanan
penyakit
7) Memantau perkembangan penyakit
Persiapan untuk Pemeriksaan

A. Pemeriksaan USG
Perkembangan Ultrasonografi (USG) sudah dimulai sejak
kira-kira tahun 1960, dirintis oleh Profesor Ian Donald. Sejak
itu, sejalan dengan kemajuan teknologi bidang komputer,
maka perkembangan ultrasonografi juga maju dengan
sangat pesat, sehingga saat ini sudah dihasilkan USG 3 Dimensi
dan Live 3D (ada yang menyebut sebagai USG 4D).  Cara
Pemeriksaan
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a.       Pervaginam
b.      Perabdominan
B. Pemeriksaan Rotgen
Teknologi rontgen sudah digunakan lebih dari satu abad yang
lalu. Tepatnya sejak 8 November 1890 ketika fisikawan terkemuka
berkebangsaan Jerman, Conrad Roentgen, menemukan sinar yang
tidak dikenalinya, yang kemudian diberi label sinar X. Sinar ini
mampu menembus bagian tubuh manusia, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk memotret bagian-bagian dalam tubuh. Berkat
jasanya bagi dunia kedokteran, banyak nyawa bisa diselamatkan,
hingga ia mendapat penghargaan Nobel di tahun 1901.
Pada prinsipnya sinar yang menembus tubuh ini perlu dipindahkan
ke format film agar bisa dilihat hasilnya. Seiring dengan kemajuan
teknologi, kini foto rontgen juga sudah bisa diproses secara digital
tanpa film. Sementara hasilnya bisa disimpan dalam bentuk CD atau
bahkan dikirim ke berbagai belahan dunia menggunakan teknologi e-
mail.
C. Pemeriksaa kardiovaskuler

1)      Radiografi konvensional tanpa persiapan.


Maksudnya, saat anak datang bisa langsung difoto. Biasanya ini untuk
pemeriksaan tulang atau toraks.
2)      Radiografi konvensional dengan persiapan.
Pemeriksaan radiografi konvensional yang memerlukan persiapan di
antaranya untuk foto rontgen perut. Sebelum pelaksanaan, anak
diminta untuk puasa beberapa jam atau hanya makan bubur kecap.
Dengan begitu ususnya bersih dan hasil fotonya pun dapat dengan jelas
memperlihatkan kelainan yang dideritanya.
3)      Pemeriksaan dengan kontras
Sebelum dirontgen, kontras dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara
diminum, atau dimasukkan lewat anus, atau disuntikkan ke pembuluh
vena.
D. Kardiotokografi (CTG)

Secara khusus CTG adalah suatu alat yang digunakan untuk


mengukur DJJ pada saat kontraksi maupun tidak.sedangkn Secara
umum CTG merupakan suatu alat untuk mengetahui kesejahteraan
janin di dalam rahim, dengan merekam pola denyut jantung janin dan
hubungannya dengan gerakan janin atau kontraksi rahim.

       Pemeriksaan CTG
1)      Sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan.
2)      Waktu pemeriksaan selama 20 menit,
3)      Selama pemeriksaan posisi ibu berbaring nyaman dan tak
menyakitkan ibu maupun bayi.
4)      Bila ditemukan kelainan maka pemantauan dilanjutkan dan dapat
segera diberikan pertolongan yang sesuai.
5)      Konsultasi langsung dengan dokter kandunga
KESIMPULAN
Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang
respon individu, keluarga dan komunikan terhadap suatu
masalah kesehatan dan proses kehidupan aktual maupun
potensial. Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat
penting dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan
penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perlu
diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan
laboratorium.
THANK YOU ...

Anda mungkin juga menyukai