Anda di halaman 1dari 15

PEMBACAAN

RADIOLOGI
dr. Boby Suryawan
Rontgen sebagai suatu sarana diagnostik penting
untuk kita ketahui, terutama bagi praktisi kesehatan
layaknya seorang dokter.

Dalam pengambilan foto rontgen dan


pembacaannya, dibutuhkan cabang ilmu radiologi
(adalah ilmu kedokteran untuk melihat bagian
rama tubuh manusia menggunakan pancaran
atau radiasi gelombang, baik gelombang
elektromagnetik maupun gelombang mekanik)
Hal yang harus dilakukan sebelum identifikasi foto
rontgen.
Yakni:

1. Lihat Identitas foto rontgennya.


2. Pastikan dulu, foto tersebut LAYAK BACA atau
tidak.
3. Tentukan posisi foto terlebih dahulu.
4. Mari lakukan tekhnik ABCS.
Posisi pengambilan foto rontgen

• AP (AnteroPosterior)
• PA (PosteroAnterior)
Foto Rontgen
AP
• Posisi sinar X berada
di sisi anterior tubuh.
• Posisi film berada di
sisi posterior tubuh.
• Biasanya, posisi
pasien tidur seperti
gambar.
Foto Rontgen
PA
• Posisi sinar X berada
di sisi posterior
tubuh.
• Posisi film berada di
sisi anterior tubuh.
• Biasanya, posisi
pasien berdiri seperti
gambar.
Cara membedakan foto rontgen AP dan PA
AP PA
• Clavicula terlihat datar. • Clavicula terlihat
mengungkit.
• Scapula tidak terlihat
• Scapula terlihat seakan
jelas.
didepan paru – paru.
• Gambaran paru – paru
terlihat lebih kecil • Gambaran paru – paru
(tertutup bayangan terlihat lebih memenuhi
diafragma). cavum thorax.
Foto rontgen AP
pada thorax.
Foto rontgen PA
pada thorax .
Adapun tekhnik membaca Foto Rontgen adalah dengan
tekhnik ABCS :

1. Alignment
2. Bone
3. Cartillage
4. Soft Tissue
Alignment ( Garis Lurus )
Membandingkan keadaan dextra dan sinistra.
Jadi jika kita melihat suatu keadaan pada bagian
dextra maka bandingkan dengan bagian sinistranya.
Bone (Tulang)
Perhatikan kondisi tulang.
Perhatikan bentuk dan ukurannya. Apakah terjadi
kelainan, fraktur, destruksi, dan lainnya.
Cartilage (tulang rawan)
Cartilage tidak terlihat dalam foto rontgen. Jadi, yang
dilihat adalah celah sendinya.
• Jika lebar → anak-anak
• Jika sempit → dewasa
Soft Tissue
(jaringan lunak sekitar tulang)

Perhatikan kondisi jaringannya, apakah terdapat soft


tissue swelling atau tidak.
Soft tissue swelling bisa terjadi misalnya pada trauma,
tumor, dll.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai