Oleh
Ranti Rizki Armeli
Latar Belakang
Atresia ani atau anus imperforata disebut
sebagai malformasi anorektal 01
Atresia ani termasuk kelainan kongenital
yang cukup sering dijumpai, menunjukkan
suatu keadaan tanpa anus atau dengan anus
02
yang tidak sempurna
Keluhan Utama
Lahir tanpa anus
Riwayat Perjalanan Penyakit
Mulut
Bibir kering (-), atrofi papil(-),
gusi berdarah(-),
Paru Jantung
Inspeksi: I: Iktus kordis tak terlihat
Simetris, P :Iktus kordis teraba di
Palpasi:nyeri tekan (-) Fremitus ICS V linea midclavicula
taktil ka=ki sinistra
Perkusi: sonor P :Batas jantung dbn
Auskultasi: vesikuler (+/+) Rhonki A : BJ I/II reguler
(-/-) Wh (-/-)
Ekstremitas sup
Abdomen Akral hangat, peteki (-),
Inspeksi : Distensi (+) pitting edema (-), CRT <2
Auskultasi : BU (+) 14x/i detik
Palpasi :Nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi : Timpani (+)
Pemeriksaan Fisik
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hb 18.0 18 – 26 g/dL
Ht 54,6 34,5 –54 %
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Eritrosit 5.15 4,5 – 5,5 10 /mm
6 3
Ureum 25 13 – 43 mg/dL
Kloaka akan berdiferensiasi menjadi dua system organ yang berbeda, yaitu system urogenital
dan system anorektal. Rectum mengalami migrasi selama perkembangan normal, menuju
tempat anus pada saat lahir. Bila proses migrasi ini terhenti sebelum anus mencapai posisi
normalnya di daerah perineum, terjadilah kelainan malformasi anorektal
Anatomi
Cincin spingter anus melingkari kanalis dan
terdiri dari spingter interna dan spingter
eksterna
Atresia Ani
Kelompok II
Kelainan Tindakan
- Fistel perineum Operasi langsung pada
- Stenosis anus neonatus
- Fistel tidak ada
- Invertogram : udara < 1 cm dari kulit
Type Malformasi Anorektal
Patofisiologi
Gejala Klinis
Tidak ditemukan adanya lubang pada anus
yang ditunjukkan kegagalan untuk
mengeluarkan mekonium
Teknik operasi
menggunakan irisan
kulit secara sagital
mulai dari tulang
koksigeus sampai batas
anterior bakal anus
Posterosagital Anorectoplasty
(PSARP)
Komplika
si
Komplikasi awal dari PSARP adalah infeksi dari
luka, perdarahan, anus salah letak, fistula berulang,
serta cedera pada uretra dan kandung kemih. Pada
komplikasi selanjutnya, pada umumnya terjadi
stenosis, striktur anorektal, prolaps, dan
inkontinensia.
Prognosis
Outcome pada anak dengan ARM tergantung pada
perkembangan anatomis atau gangguan perkembangan,
teknik operasi, dan kooperatifan pasien. Hampir seluruh
pasien dengan malformasi rendah memiliki fungsi
anorektal yang normal
Analisa Kasus
Pasien datang dengan keluhan tidak memiliki Pada pemeriksaan fisik khususnya pada
anus sejak lahir. Pasien juga terdapat kelainan abdomen dari inspeksi didapatkan adanya
kongenital lainnya berupa ambiguous perut distensi, bising usus normal. Pada
genitalia susp Hipospadia . Pasien merupakan pemeriksaan Genetalia dan Anus tidak
anak kedua, lahir dibantu oleh bidan secara ditemukan adanya anus , tampak lekukan anus,
pervaginam dengan berat badan lahir 3500 dan tidak ditemukan adanya fistel. Pada kasus
gram , ibu dengan riwayat ANC (-). tersebut dapat didiagnosis dengan atresia ani
tanpa fistel
Analisa Kasus
Pada atresia ani letak tinggi harus
dilakukan kolostomi terlebih dahulu,
pasien telah dilakukan kolostomi.
Kesimpulan
Atresia ani merupakan malformasi
anorektal atau yang disebut juga dengan
anus imperforate, yaitu kelainan kongenital
dimana tidak terbentuk anus secara
sempurna dengan atau tanpa fistula.
Penyebab atresia ani masih belum jelas.
Thank
You!!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik and illustrations by Stories
Please keep this slide for attribution