NEUROLOGI
Soal KDK
( Konsesus Kejang Demam )
Definisi
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak
berumur 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan suhu
tubuh (suhu di atas 380C, dengan metode pengukuran suhu apa pun)
yang tidak disebabkan oleh proses intracranial
≥ 60
(UKK Neurologi Anak,
ICU Refrakter SE menit
2016)
Midazolam
Bolus 100-200 mcg/kg IV (max 10 mg),
Pentobarbital
Propofol
Bolus 5-15 mg/kg, dilajutkan
dilanjutkan dgn infus kontinyu 100 Bolus 1-3 mg/kg, dilajutkan
dgn infus kontinyu 0.5 – 5
BARU
mcg/kg/jam, dapt dimaikan 50 mcg/kg dgn infus kontinyu 2-10
setiap 15 mnt (max 2 mg/kg/jam mg/kg/jam
mg/kg/jam
Intermiten hanya pada saat demam Rumat
Keterangan:
EEG hanya dilakukan pada kejang fokal untuk menentukan adanya fokus kejang di
otak yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut
Pencitraan
Pemeriksaan neuroimaging (CT scan atau MRI kepala) tidak rutin dilakukan pada
anak dengan kejang demam sederhana (level of evidence 2, derajat
rekomendasi B)
Pemeriksaan tersebut dilakukan bila terdapat indikasi, seperti kelainan
neurologis fokal yang menetap, misalnya hemiparesis atau paresis nervus
kranialis.
Edukasi Orang tua
Kecemasan tersebut harus dikurangi dengan cara diantaranya:
1. Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam umumya mempunyai prognosis
baik.
2. Memberitahukan cara penanganan kejang.
3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali.
4. Pemberian obat profilaksis untuk mencegah berulangnya kejang memang
efektif, tetapi harus diingat adanya efek samping obat
Hal yang harus dikerjakan bila anak kejang
1. Tetap tenang dan tidak panik.
2. Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
3. Bila anak tidak sadar, posisikan anak miring. Bila terdapat muntah, bersihkan muntahan atau lendir di mulut
atau hidung.
4. Walaupun terdapat kemungkinan (yang sesungguhnya sangat kecil)
lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.
5. Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan lama kejang.
6. Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang.
7. Berikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan berikan bila kejang telah
berhenti. Diazepam rektal hanya boleh diberikan satu kali oleh orangtua.
8. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih, suhu tubuh lebih dari 40 derajat
Celsius, kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal, kejang fokal, setelah kejang anak tidak sadar, atau
terdapat kelumpuhan.
Vaksinasi
Sampai saat ini tidak ada kontraindikasi untuk melakukan vaksinasi
pada anak dengan riwayat kejang demam.
Kejang setelah demam karena vaksinasi sangat jarang. Suatu studi
kohort:risiko relatif kejang demam terkait vaksin 1,6 (IK95% 1,27
sampai 2,11).
Angka kejadian kejang demam pascavaksinasi DPT adalah 6-9 kasus
per 100.000 anak yang divaksinasi,
Pada keadaan tersebut, dianjurkan pemberian diazepam
intermiten dan parasetamol profilaksis.
SOAL 1
A. Kejang Demam Kompleks
B. Tidak perlu, karena kejang bersifat general, dan tidak ada sekuel
setelahnya
C. Ya, karena kejang demam terjadi ≥4x dalam satu tahun
SOAL 2 (ENT Jakarta)
SOAL 3
Phenitoin
Phenobarbital
SOAL 4
Clinical Manifestation
Neonates and young infants — fever, seizure, poor feeding,
irritability, lethargy, or decreased perfusion.
Clinical manifestation of 63 neonates with herpes simplex virus (HSV)
CNS disease :
49% • Lethargy
57% • Seizure
63% • Skin vesicles
44% • Fever
Kimberlin DW, Lin CY, Jacobs RF, et al. Natural history of neonatal herpes simplex virus infections in the acyclovir era. Pediatrics 2001; 108:223.
Clinical Manifestation
Children and adolescents — fever, psychiatric
symptoms, emotional lability, movement disorder,
ataxia, seizures, stupor, lethargy, coma, or localized
neurologic changes (eg, hemiparesis, cranial nerve
defect, ataxia).
Manifestation of encephalitis on prospective series:
49% • depressed consciousness
57% • Fever
63% • Seizure
44% • Focal neurologic signs
Kolski H, Ford-Jones EL, Richardson S, et al. Etiology of acute childhood encephalitis at The Hospital for Sick Children, Toronto, 1994-1995. Clin Infect Dis 1998; 26:398.
Clinical Manifestation
American Academy of Pediatrics. Herpes simplex. In: Red Book: 2012 Report of the Committee on Infectious Diseases, 29th,
Pickering LK. (Ed), American Academy of Pediatrics, Elk Grove Village, IL 2012. p.398.
Treatment
Acyclovir for HSV encephalitis (21 days)
◦ >28 days to <3 months – 20 mg/kg per dose every eight hours
◦ ≥3 months to <12 years – 10 to 15 mg/kg per dose every eight hours; an
increased dose (20 mg/kg per dose every eight hours) is approved by the FDA
◦ ≥12 years – 10 mg/kg per dose every eight hours
American Academy of Pediatrics. Herpes simplex. In: Red Book: 2012 Report of the Committee on Infectious Diseases, 29th,
Pickering LK. (Ed), American Academy of Pediatrics, Elk Grove Village, IL 2012. p.398.
SOAL 5 (APRIL 2019)
SOAL 6 (JULI 2019)
Perempuan 15 tahun, 30 kg, dengan klinis kaku kuduk, demam tinggi
2 minggu.
Tatalaksana kejang
Lakukan LP
Diagnosis berdasarkan hasil LP
Pathophysiology
http://bacterial-meningitis.weebly.com/pathophysiology.html
Etiology
Martin GT, Urs BS. Bacterial infection of the nervous system. In : Kenneth FS, Stephen A, Donna MF, Nina FS, editor. Swaiman’s pediatric neurology principles and practice.
Elsevier. 2014.
Clinical Manifestation
Initial presentation
94% • Fever
82% • Vomiting
77% • Nuchal rigidity
Martin GT, Urs BS. Bacterial infection of the nervous system. In : Kenneth FS, Stephen A, Donna MF, Nina FS, editor. Swaiman’s
pediatric neurology principles and practice. Elsevier. 2014.
Treatment
Antibiotic therapy should be initiated immediately after
lumbar puncture
Empiric antibiotic therapy
◦ Cefotaxime 200 mg/kg per day intravenously (IV) (maximum dose
12 g/day) in 3 or 4 divided doses
◦ Ceftriaxone 100 mg/kg per day IV (maximum dose 4g/day) in 1 or 2
divided doses
Martin GT, Urs BS. Bacterial infection of the nervous system. In : Kenneth FS, Stephen A, Donna MF, Nina FS, editor. Swaiman’s
pediatric neurology principles and practice. Elsevier. 2014.
Treatment
Duration of antimicrobial therapy depends upon the causative
organism and the clinical course.
◦ S. pneumoniae – 10 to 14 days
◦ N. meningitidis – 5 to 7 days
◦ H. influenzae type b (Hib) – 7 to 10 days
◦ L. monocytogenes – 14 to 21 days
◦ S. aureus – at least 2 weeks
◦ Gram-negative bacilli – 3 weeks or a minimum of 2 weeks beyond the first
sterile CSF culture, whichever is longer
American Academy of Pediatrics. Haemophilus influenzae infections. In: Red Book: 2012 Report of the Committee on Infectious
Diseases, 29th, Pickering LK. (Ed), American Academy of Pediatrics, Elk Grove Village, IL 2012. p.345.
Complication
Persistence of fever beyond eight days
Inadequate treatment
Development of nosocomial infection
Development of a suppurative complication (pericarditis, pneumonia,
arthritis, subdural empyema)
Drug fever (a diagnosis of exclusion)
Lumbal
Pungsi
ANALISA LCS