Anda di halaman 1dari 34

MK FEB UMJ 1

MANAJEMEN
KAS
AZIMAH HANIFAH

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 2

1. DEFINISI KAS
2. TUJUAN MANAJEMEN KAS
3. MOTIF MEMILIKI KAS
POKOK
4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BAHASAN
BESARNYA PERSEDIAAN KAS MINIMAL
MANAJEME
N KAS 5. ANGGARAN KAS
6. TAHAP PENYUSUNAN ANGGARAN KAS
7. MODEL MANAJEMEN KAS

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ
KAS ….. 3

 Kas dapat diartikan sebagai uang tunai yang ada dalam perusahaan
beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai
alat pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat paling
tinggi likuiditasnya.
 Kas meliputi uang tunai (kertas/logam) baik yang ada di tangan
perusahaan (cash in hand) atau ada di bank, cek, demand deposit

I (giro)
 Kas dapat diartikan sebagai suatu nilai uang kontan yang ada dalam
perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat
DEFINISI KAS diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial yang
mempunyai sifat paling ringgi likuiditasnya,
 Kas meliputi Uang Tunai (kertas atau logam) baik ang di tangan
perusahaan (cash in hand) atau ada di bank (bank), cek, demand
deposit, money order (kas bon), dan lain-lain.

AZIMAH HANIFAH
• Kas adalah salah satu dari beberapa aktiva lancar.
MK FEB UMJ 4
Kas dapat dipakai sesegera mungkin dalam
pembayaran kewajiban jangka pendek perusahaan.

• Kas merupakan nominal uang kontan ataupun


segala bentuk aset yang mudah untuk dicairkan
yang dimiliki perusahaan.

• Kas diperlukan oleh perusahaan untuk berbagai


Next…. macam hal. Penggunaan kas seperti untuk
pendanaan terkait operasional perusahaan,
pembiayaan aktiva tetap, keberlanjutan perusahaan
(bahan baku, gaji karyawan, sarana operasional),
bagi hasil saham, pajak, hutang, dll.

• Bentuk kas yang biasa digunakan seperti uang tunai


(di perusahaan atau di lembaga keuangan), deposit,
AZIMAH HANIFAH
money order/kasbon dll.
MK FEB UMJ 5

DEFINISI MANAJEMEN KAS

o Menentukan berapa besarnya kas minimal yang


harus ada dan menentukan berapa kas yang
ideal boleh disimpan sehingga operasi
II perusahaan tidak terganggu dan kas yang ada
DEFINISI tidak menganggur terlalu lama serta
MANAJEMEN pengendalian/pengawasan terhadap kas.

KAS o Sebagai pengoptimasian penggunaan kas


sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi
kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan
terhadap posisi kas.

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 6

 Manajemen kas dapat diartikan sebagai pengelolaan


uang yang dimiliki perusahaan dalam rangka
pencapaian tersedianya kas yang optimal dan perolehan
bunga maksimal dari uang tunai yang tidak terpakai.

Next….  Definisi lain dari manajemen kas adalah sistem pada


MANAJEMEN pengaturan keuangan perusahaan yang khusus dalam

KAS arus kas. Sistem ini mencoba untuk mempertahankan


likuiditas dari aset perusahaan.

 Dapat diisimpulkan bahwa manajemen kas berfungsi


untuk mengoptimalkan penggunaan kas.

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 7

Tujuan manajemen kas :


1. Likuiditas  manajemen harus secara
sadar menjaga likuiditas dan jumlah
kas yang harus ada dalam
perusahaan.
TUJUAN 2. Earning  tiap pengeluaran
perusahaan harus diarahkan untuk
MANAJEMEN mendapatkan kemungkinan hasil
KAS yang lebih besar dibandingkan
dengan kas yang dikeluarkan. Selain
itu manajemen harus menjamin
pembayaran dilakukan secara
ekonomis.

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 8

MENSIASATI MANAJEMEN KAS

 Saldo kas terlalu banyakada masalah produktivitas


 Saldo kas terlalu sedikit  ada masalah likuiditas
Manajemen  Apabila kas terlalu banyak  perusahaan melakukan
investasi surat berharga jangka pendek
Kas  Apabila saldo kas terlalu sedikit  perusahaan
menjual investasi surat berharga jangka pendek yang
sudah dimiliki
 Perlu ditentukan saldo kas pada jumlah yang optimal

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 9

 Manajer Keuangan melakukan hal ini


untuk mengelola kas nya :
1. Mempercepat Pemasukan Kas
Pengelolaan
Kas 2. Memperlambat Pengeluaran Kas
3. Memelihara saldo kas yang Optimal

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 10

Pemasukan Kas dapat dipercepat melalui :

 Penjualan kas
Cara ini tentunya merupakan cara yang paling
Mempercepat langsung. Dengan penjualan kas, tanpa piutang,
Pemasukan manajer keuangan akan memperoleh kas.
kas :  Potongan kas (Cash Discount)
Potongan kas ditujukan untuk mempercepat
pembayaran piutang oleh pembeli/pelanggan
perusahaan.
 Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran
AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 11

Menjaga  Perusahaan diharapkan memegang saldo kas


yang optimal, yaitu saldo kas yang bisa
Saldo yang
menjaga likuiditas perusahaan, tetapi juga
Optimal : bisa menjaga produktivitas perusahaan

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 12

Memperlambat Pengeluaran Kas dapat


dilakukan dengan cara :

Memperlambat
Pengeluaran
Kas :  Pembelian dengan kredit
 Menggunakan Draft/ Kas Bon
 Cek dibayar pada hari tertentu

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 13

John Maynard Keynes :

1. Motif Transaksi, kas diperlukan untuk memenuhi


kebutuhan transaksi. seperti membayar upah tenaga kerja,
membeli bahan baku, membayar biaya listrik dan lain
sebagainya.
III 2. Motif Berjaga-jaga, kas diperlukan untuk
mengantisipasi/menghadapi ketidakpastian di masa
MOTIF mendatang.
MEMILIKI 3. Motif Spekulasi, kebutuhan kas untuk memperoleh
keuntungan atau untuk menghindari risiko/kerugian )
KAS 4. Motif Compensating Balance Motif ini sebenarnya lebih
merupakan keharusan perusahaan jika meminjam sejumlah
uang dari bank. Apabila perusahaan meminjam uang di
bank, biasanya bank menghendaki agar perusahaan
tersebut meninggalkan sejumlah uang di rekeningnya

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 14

IV
ALIRAN KAS DALAM
PERUSAHAAN

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 15

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 16

 Budget Kas adalah gambaran dari ramalan penerimaan dan pengeluaran


kas di masa mendatang.
 Pada penyusunan budget kas, manajer keuangan memerlukan informasi
secara menyeluruh mengenai waktu dan jumlah arus kas yang
diinginkan baik yang masuk maupun keluar dalam periode tertentu.
V
 Sebagai contoh manajer keuangan akan menyusun budget kas selama
satu tahun periode. Pada kasus ini manajer keuangan membutuhkan
ANGGARAN info terkait jumlah keluar masuk kas selama periode tersebut.

KAS  Penyusunan budget kas dapat dilakukan secara berkala baik mingguan,
bulanan maupun tahunan.
 Kunci dari penyusunan budget kas adalah tingkat presisi dalam
memprediksi jumlah penjualan.

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 17

Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran kas adalah


sebagai berikut:

 Menyusun anggaran penagihan piutang.
VI  Menyusun anggaran penerimaan kas.
TAHAP  Menyusun anggaran pengeluaran kas.
PENYUSUNAN
 Menyusun anggaran kas yang sifatnya sementara.
ANGGARAN KAS
 Memperkirakan pembayaran bunga.
 Menyusun anggaran kas akhir.

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 18

Untuk menyusun anggaran kas


diperlukan:

 Laporan laba-rugi lengkap yang digunakan khusus


untuk menyusun arus kas.

NEXT  Neraca perbandingan yang memuat informasi tentang


kegiatan  investasi, keuangan dan operasional.
 Analisis atas perkiraan yang menggambarkan
berbagai jenis transaksi dan kejadian yang
mempengaruhi kas, baik langsung maupun tidak
langsung.
AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 19

Penyusunan anggaran kas dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:


 Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana
operasional perusahaan, sehingga pada tahap ini dapat diketahaui
adanya defisit atau surplus karena rencana operasinya perusahaan.
Transaksi pada tahap ini merupakan transaksi operasi (operating
transactions).
 Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari
bank atau sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk
NEXT menutup defisit kas karena rencana operasinya perusahaan. Juga
disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu
pembayarannya kembali.
 Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran
setelah adanya transaksi finansiil dan anggaran kas yang final ini
merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi
finansiil yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran
kas secara keseluruhan.

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 20

 Model manajemen kas meliputi:


VII
MODEL 1. Saldo Kas Optimal Model Baumol

MANAJEMEN 2. Saldo Kas Model Miller-Orr

KAS

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 21

Saldo
  Kas Optimal Model Baumol
Model Baumol mengasumsikan bahwa perusahaan
menggunakan kas dengan pola tetap yang dapat
diperkirakan.
Saldo kas optimal:
MODEL
BAUMOL
dimana:
 = Saldo kas optimal
 = Biaya transaksi untuk mengubah sekuritas menjadi kas
 = Total kebutuhan kas dalam satu periode
 = Tingkat bunga dari sekuritas
AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 22
 Diketahui :
b = Rp 85.000
T = Rp 18.000.000.000

i = 13,60 % = 0,136

2𝑏𝑇
    saldo kas optimal menggunakan Model Baumol

𝐶=  
𝑖 √   Rp 150.000.000

C=
 C=
 C = V(3,06x10 15/0,136
 C =V 2,25x1016
 C =Rp 150.000.000

AZIMAH HANIFAH
   Saldo kas rata-rata =
 Saldo kas rata-rata = Rp 150.000.000/2 = Rp 75.000.000

 Frekuensi transaksi satu tahun = = Rp 18.000.000.000/Rp 150.000.000

 Frekuensi = 120 kali  1 thn = 360 hari

 Setiap 3 hari sekali = 360 hari/120 = 3 hari

 Total biaya optimal

= Biaya menyimpan + Biaya transaksi

= Biaya simpan + Biaya Pesan

=(Saldo kas rata-rata) (Biaya kesempatan) + (Frekuensi transaksi)(Biaya per transaksi)

= (Rp 75.000.000 x 0,136) + (120 x Rp 85.000)

= Rp 10.200.000 + Rp 10.200.000

= Rp 20.400.000.
MK FEB UMJ 24

1. PT Jaya Sentosa memperkirakan pengeluaran kas secara


keseluruhan untuk tahun yang akan datang sebesar Rp18
milyar. Guna memenuhi kebutuhan kas tersebut, perusahaan
akan menjual surat berharga secara periodik. Tingkat bunga
yang diperoleh dari surat berharga sebesar 13,60% per tahun
dengan biaya transaksi sebesar Rp85.000,- per transaksi.
Contoh Hitunglah:

 saldo kas optimal menggunakan Model Baumol

 saldo kas rata-rata

 frekuensi transaksi satu tahun

 total biaya optimal


AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 25

 PT. Lily, tahun 2019 membutuhkan kas tunai pertahun sebesar


Rp 100.000.000,-. By Transaksi untuk merubah sekuritas
menjadi kas sebesar Rp 50.000,-. Tingkat suku bunga surat
berharga sebesar 20%.
 Diminta :
Soal 2 a. Tentukan saldo kas yang paling optimal
b. Berapa besarnya Total biaya Optimal dan buktikan, bahwa
besarnya biaya penyimpanan = biaya pemesanan atau biaya
transaksi

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ 26

Model

MILLER ORR

AZIMAH HANIFAH
Model Miller-Orr
 Jika ketidakpastian aliran kas cukup besar, maka Model Baumol tidak dapat
digunakan.
 Model Miller-Orr mengasumsikan bahwa saldo aliran kas harian bersifat random,
tidak konstan seperti Model Baumol.
 Secara grafis, Model Miller-Orr dapat disajikan sebagai berikut.

O waktu

 Batas atas dalam gambar tersebut ditunjukkan oleh garis H dan batas bawah oleh titik 0.
Saldo Kas Model Miller-Orr
 

 Rumus yang digunakan untuk menghitung Batas Bawah Kas, Batas Atas Kas, dan Saldo Kas Optimal adalah:

Dimana:
= Batas bawah kas
= Batas atas kas
= Biaya transaksi untuk mengubah sekuritas menjadi kas
= Varians
i = Tingkat bunga harian sekuritas
C = Saldo kas optimal
Contoh Kasus
Berdasarkan catatan Manajer Keuangan CV Bahagia, ternyata pengeluaran kas setiap hari bersifat
random (acak). Deviasi standar kas harian setelah dihitung sebesar Rp7.500.000,-. Kas yang tidak
digunakan diinvestasikan pada sekuritas dengan return/bulan 1,3%. Biaya transaksi untuk menjual
sekuritas sebesar Rp75.000,- untuk setiap transaksi. Manajer ingin menggunakan Model Miller-Orr
untuk manajemen kas perusahaan. Apabila perusahaan menetapkan saldo kas minimal sebesar
Rp5.000.000,-, tentukan:
1. Berapa jumlah sekuritas yang harus dijual pada saat saldo kas mencapai Rp7.500.000,- (batas
bawah kas)
2. Batas atas kas perusahaan
3. Berapa saldo kas rata-rata perusahaan
30

Sekuritas (marketable securities) merupakan surat


berharga yang segera dapat dijual dengan harga yang
mendekati harga pasarnya.

MANAJEMEN Investasi pada sekuritas dipandang sebagai investasi


SEKURITAS sementara, yang pada umumnya terjadi dalam situasi:
1. Pada saat perusahaan harus membiayai operasi yang
bersifat musiman atau siklus
2. Pada saat perusahaan harus memenuhi kebutuhan
keuangan tertentu
3. Setelah perusahaan menjual sekuritas jangka panjang
31

Kriteria memilih sekuritas jangka pendek


antara lain:
1. Risiko Penunggakan
MANAJEMEN 2. Risiko Suku Bunga
SEKURITAS 3. Risiko Daya Beli
4. Risiko Likuidasi
5. Return
32

1. Risiko Penunggakan
Risiko ini terjadi manakala peminjam tidak dapat melunasi pinjamannya pada saat jatuh
tempo. Oleh karena itu pembelian sekuritas harus memperhatikan benar persoalan peringkat
perusahaan yang menerbitkan
2. Risiko Suku Bunga
Sekuritas memiliki sensitivitas terjadinya perubahan suku bunga di pasar.
Jika suku bunga di pasar terjadi kenaikan, maka harga sekuritas akan mengalami penurunan.
3. Risiko Daya Beli
Merupakan risiko menurunnya daya beli uang sebagai akibat inflasi. Baik perusahaan maupun
individu memiliki kepentingan atas masalah tersebut. Dalam hal ini, utang jangka pendek
dapat menjadi “pengaman” yang lebih baik terhadap risiko daya beli dibandingkan dengan
sekuritas lainnya yang memberikan penghasilan tetap.
MK FEB UMJ 33

4. Risiko Likuidasi
Aktiva keuangan yang dapat segera dijual mendekati harga tercatat disebut
sebagai aktiva likuid. Dengan demikian maka jika aktiva tidak dapat dijual
dengan segera pada harga tercatat, maka aktiva tersebut memiliki risiko
likuidasi.
5. Return
Semakin tinggi risiko suatu sekuritas, semakin tinggi pula return yang
diharapkan. Oleh karena itu perlu memperhatikan perimbangan antara risk dan
return dalam memilih sekuritas yang akan dibeli.

AZIMAH HANIFAH
MK FEB UMJ

azimah hanifah

Anda mungkin juga menyukai