Jiwa Nasionalisme Seorang Penata Anestesi
Jiwa Nasionalisme Seorang Penata Anestesi
SEORANG PENATA
ANESTESI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan yang berjudul Issue dan trend yang meliputi jiwa nasionalisme seorang penata anestesi.
Saya menyadari, bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa,
maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.
Terimakasih.
Penulis
PEMBAHASAN
Peraktik Penata Anestesi
Terdapat 3 pilar pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan :
1. Etik
2. Hukum
3. Disiplin
Dasar hukum penyelenggaraan pekerjaan penata anestesi
1. Undang-undang No 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan
2. Undang-undang No 13 Tahun 2014 Tentang tenaga kesehatan
3. Permenkes 18 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan pekerjaan penata anestesi (Mencabut
permenkes 31 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan pekerjaan perawat anestesi)
4. Permenkes 519/Menkes/Per/III/2011 tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan
anestesiologi dan terapi intesif dirumah sakit.
ISI
Kesehatan merupakan hak dasar yang mempengaruhi semua aspek kehidupan
Kesehatan juga merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan dengan cita-cita bangsa indonesia dalam pancasila undang undang dasar
Hak atas pelayanan kesehatan yang merupakan hak setiap orang dalam kaitannya dengan hubungan
hukum kedokteran, merupakan hak pasien
Hukum kesehatan, yakni cabang ilmu hukum yang mengatur hal-hal yang khusus tentang kesehatan
dan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kedokteran melalui
consensus para ahli yang mengikatnya dari norma etika profesi dan merupakan kebiasaan sebagai
sumber hukum dibamdingkan dengan peraturan hukum yang bersifat hukum.
Undang- undang 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan
sehat , baik secara fisik mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap oranguntuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. UU 36 tahun 2009 disahkan oleh presiden Dr. H. Susilo
Bambang Yudhoyono pada tanggal 13 Oktober 2009.
PENGERTIAN PENATA ANESTESI
Penata Anestesi adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan
dibidang keperawatan anestesi atau penata anestesi sesuai dengan
ketentuanketentuan peraturan perundang-undangan. (Permenkes No.
18 tahun 2016).
Setiap orang yang telah lulus pedidikan perawat anestesi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. (PMK No. 31 tahun 2013)
Tenaga keperawatan yang telah menyelesaikan pendidikan dan ilmu
keperawatan anestesi. (PMK No.519 tahun 2011)
Pengertian dan Tujuan sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kompetensi kepada
penata anestesi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi,
berlaku selama 5 tahun diperoleh sesuai dengan ketentuan .
Pengertian dan Tujuan registrasi adalah catatan resmi terhadap penata anestesi yang telah
memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui
secara hukum untuk menjalankan praktik dan pekerjaan profesinya.
Penata anestesi yang sudah memiliki sertifikat kompetensi dapat memperoleh surat tanda
registrasi (STR) sebagi bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada penata
anestesi, yang bertujuan memberikan perlindungan hukum dalam melaksanakan praktik
keprofesiannya.