Disusun oleh :
Kelompok B1 Pancasila
Faika Kum : 210106054
Febby Febrian Denni : 210106059
Febriyanti : 210106062
Futuh El Halawah : 210106067
Habibie Aulia : 210106070
Hilda Nesa Dwiningrum : 210106075
Indriani : 210106078
Ita Oktaviana : 210106083
Jihan Ade Purwanti : 210106086
Kholifatul Bay Umayyah : 210106091
Lucky Viviana : 210106099
M.Rizki Diaz Alfarizi : 210106102
Namila Wati : 210106212
Kelas : 1B
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1.2. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan hak penata anestesi?
2) Apa yang dimaksud dengan kewajiban penata anestesi?
3) Bagaimana standar profesi penata anestesi menurut permenkes?
1.3. Tujuan
1) Untuk mengetahui hak penata anestesi.
2) Untuk mengetahui kewajiban penata anestesi.
3) Untuk mengetahui bagaimana standar profesi penata anestesi menurut
permenkes.
4) Untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila.
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
2.2 Kewajiban Penata Anestesi
Pasal 23 (1)
Dalam melaksanakan praktik keprofesiannya penata anestesi memiliki
kewajiban, diantaranya :
a. Menghormati hak pasien.
Seorang tenaga kesehatan harus menghormati hak pasien atas pelayanan
seperti memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehigga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi, memberikan persetuajan atau
menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan.
b. Menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Seorang tenaga kesehatan harus mampu menyimpan asas kerahasian yang
dimiliki oleh pasien sesuai dengan hak yang dimiliki oleh yaitu
mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data
medisnya.
c. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan dan pelayanan yang
dibutuhkan.
Seorang penata anestesi mampu memberikan informasi mengenai
penyuluhan, persetujuan, hasil pemeriksaan fisik dan hal-hal yang
berkaitan dengan pasien kepada pasien maupun keluarga pasien.
Seorang tenaga kesehatan harus memperoleh izin dari pasien atau keluarga
pasien dalam melakukan tindakan pelayanan kesehatan yaitu salah satunya
tindakan operasi, jika melakukan tindakan tanpa adanya izin dari pasien
atau walinya (malapraktik) maka akan dikenakan sanksi.
vii
Selama melakukan tugasnya seorang penata anestesi wajib mematuhi
standar profesinya, seperti pada kasus ketika dokter sp.An tidak ada maka
penata anestesi berhak melakukan praktiknya sendiri dengan seizin dokter.
viii
patofisiologi manusia, serta bertanggung jawab dan bersikap kritis atas hasil
Pelayanan Asuhan Kepenataan Anestesi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Hak penata anestesi terdapat dalam pasal 19 PMK No.18 tahun 2016
a. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan
anestesi dengan standar profesi Perawat Anestesi.
b. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien dan/atau
keluarga.
c. Melaksanakan pelayanan sesuai dengan kompetensi.
d. Menerima imbalan profesi.
e. Memperoleh jaminan pelindungan terhadap resiko kerja yang
berkaitan dengan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Kewajiban Penata Anestesi terdapat dalam pasal 23 ayat (1)
Permenkes RI Nomor 31 Tahun 2013 :
a. Menghormati hak pasien.
b. Menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
c. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan dan pelayanan
yang dibutuhkan.
d. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilaksanakan kepada
pasien.
e. Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar
operasional prosedur.
ix
f. Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar
operasional prosedur.
3. Standar Profesi Penata Anestesi Menurut Permenkes.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/722/2020 Tentang Standar Profesi Penata
Anestesi. Daftar keterampilan ini dibagi dalam 4 tingkat kemampuan
menggunakan Piramid Miller (knows, knows how, shows, does).
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa calon Penata Anestesi hendaknya kita terus belajar dan
memahami benar materi baik secara teori maupun praktik karena menjadi seorang
penata anestesi memiliki tugas dan tanggungjawab yang tidaklah ringan.
x
DAFTAR PUSTAKA
xi