Anda di halaman 1dari 74

Industri Kreatif

Togar M. Simatupang
Sekolah Bisnis dan Manajemen
Institut Teknologi Bandung
9 April 2008
Kilasan
• Sumber Inspirasi
• Industri Kreatif
• Industri Kreatif Indonesia
• Industri Kreatif Provinsi Jawa Barat

2
Sumber Inspirasi

3
Finlandia
• Kondisi alam yang dingin dan keras
• Industri perkayuan yang berkembang
• Berani netral pada masa perang dingin
• Cetak biru: sistem jaringan pengaman sosial dan
perpajakan yang tinggi agar rakyat mereka mendapatkan
tingkat pendidikan yang tinggi dan bekualitas
• Apa yang terjadi?
– Munculnya perusahaan-perusahaan inovatif: Nokia, Sonera, dan
Linux.
– Forum ekonomi dunia (2003) menobatkan Finlandia sebagai
negara paling kompetitif di dunia.
• Kunci sukses: tidak terjebak dalam kesuksesan masa
lalu dan maju ke depan menangkap kesempatan dengan
mengembangkan kemampuan sumberdaya manusianya
4
Singapura
• Gagal mengembangkan negaranya sebagai
pusat manufaktur di Asia Tenggara
• Cetak biru: Lee Kuan Yew menetapkan visi
negaranya sebagai pusat layanan korporasi
pada perusahaan-perusahaan multinasional
yang bergerak di Asia Tenggara
• Apa hasilnya? Mensejajarkan dirinya dengan
negara-negara maju lainnya
• Kunci sukses: berani belajar dari kesalahan
masa lalu dan belajar bergerak ke depan
mengambil risiko dalam mencapai visi yang
telah ditetapkan.
5
Malaysia
• Tergantung pada sektor pertanian
• Cetak biru:
– Misinya adalah meningkatkan kualitas kehidupan dan
mendorong kesatuan bangsa.
– Rukun negara: patuh hukum, iman kepada Tuhan, dan kesetiaan
pada kerajaan dan moralitas
– Mengembangkan produk ekspor bersumber dari industri budaya
lokal: batik, songket, dan kain tenun
– Pemotongan pajak bagi perusahaan yang mengembangkan
budaya bangsa
• Apa hasilnya? Pertumbuhan ekonomi yang stabil,
investasi asing yang meningkat, dan kualitas kehidupan
yang mantap
• Kunci sukses: kerja keras, identitas nasional, dan
menempatkan manusia sebagai sumberdaya utama
6
Bangalore - India
• Kota yang sibuk dengan diri sendiri
• Cetak biru: mencapai kekayaan bukan hanya
untuk laba tetapi memberikan kembali ke
masyarakat India
• Apa hasilnya?
– Infosys dan Wipro adalah dua perusahaan pioner
– Menjadi pemimpin di dunia teknologi informasi dan
merek
• Kunci sukses: fokus pada visi yang dikandung
para pimpinan kota dan komitmen bersama
dalam mewujudkannya

7
Industri Kreatif

8
Industri Kreatif
• Industri yang unsur utamanya adalah kreativitas,
keahlian dan talenta yang berpotensi meningkatkan
kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.
• Industri kreatif terdiri dari penyediaan produk kreatif
langsung kepada pelanggan dan pendukung penciptaan
nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung
berhubungan dengan pelanggan.
• Produk kreatif mempunyai ciri-ciri: siklus hidup yang
singkat, risiko tinggi, margin yang tinggi,
keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi, dan mudah
ditiru.

9
Jenis Industri Kreatif
INDUSTRI KREATIF

Produk Kreatif
Langsung Ke Pelanggan:
• Film
• Musik Pelanggan
• Permainan
• Media
• Pertunjukan

Jasa Kreatif ke Produk dengan


Industri Lainnya: desain, Unsur Kreatif:
periklanan, arsitektur, pariwisata, otomotif,
dll. alas kaki, dll.

10
Komponen Industri Kreatif

TEKNOLOGI SENI

Industri Kreatif:
Modal Intelektual

BISNIS BUDAYA

11
Asal-usul Istilah Industri Kreatif
• Istilah “industri kreatif” pertama kali digunakan oleh Partai
Buruh Inggris pada tahun 1997.
• Analisis pertama dari dampak ekonomi yang ditimbulkan
sektor kreatif di Inggris dilakukan tahun 1998 oleh
Departemen Kebudayaan, Media, dan Olah Raga Inggris.
• Industri kreatif Inggris ini menyumbang sekitar 7,9 persen
penerimaan nasionalnya atau £ 76,6 milyar pada tahun
2000.
• Pemerintah Inggris menetapkan 13 sektor usaha yang
tergolong sebagai industri kreatif, yakni (1) periklanan, (2)
kesenian dan barang antik, (3) kerajinan tangan, (4)
desain, (5) tata busana, (6) film dan video, (7) perangkat
lunak hiburan interaktif, (8) musik, (9) seni pertunjukan,
(10) penerbitan, (11) jasa komputer, (12) televisi, dan (13)
radio.
12
Sumber: UK Creative Industries Fact File
Sektor Industri Kreatif di Hong Kong
1. Periklanan (advertising)
2. Arsitektur (architecture)
3. Kesenian dan barang antik (art and antiques)
4. Komik (comics)
5. Desain (design)
6. Tata Busana (designer fashion)
7. Film (film)
8. Permainan komputer (game software)
9. Musik (music)
10. Seni Pertunjukan (performing arts)
11. Penerbitan (publishing)
12. Perangkat lunak dan jasa teknologi informasi (software and IT
services)
13. Televisi (television)

13
Sumber: http://www.tdctrade.com/econforum/tdc/tdc020902.htm
Lingkup Industri Kreatif (UNCTAD)
Bidang yang luas berkaitan dengan hubungan sub-sektor yang
berbeda mulai dari kriya seni tradisional sampai jasa multi media

Pengetahuan
Seni Visual Tradisional Musik
Paintings, sculptures and Art crafts, festivals and
cultural activities Concerts, CDs, tapes,
photograpy digitalized music

Sastra dan
Penerbitan Industri Seni Pertunjukan
Books, newspapers Theatre, dance, opera,
and periodicals Kreatif puppetry, circus

Desain Audio-Visuals
Architecture, interior objects, Animasi Digital Broadcasting, cinema,
fashion and jewellery
dan Multi-media television, radio
Software, videogames
and advertising Source: United Nations Conference on Trade
14
and Development (UNCTAD)
Ukuran Industri Kreatif Tahun 1999

Source: Howkins, John. 2001.


The Creative Economy.
London: Penguin Press. 15
Perbandingan Industri Kreatif di
Beberapa Negara

Pangsa PDB Pangsa Tenaga


Kerja
Hong Kong ~ 2% 3,7%

New Zealand 3,1% 3,6%

Australia 3,3% 3,7%

United Kingdom 7,9% 4,1%


16
Sumber: http://www.tdctrade.com/econforum/tdc/tdc020902.htm
Kontribusi Industri Kreatif terhadap PDB
Negara-negara Amerika Latin
%PDB
3

2.5

1.5

0.5

0
Argentina Brazil Chile Columbia Peru Uruguay Venezuela

Sumber: UNESCO17
Perbandingan Industri Kreatif di
Beberapa Negara

18
Industri Kreatif Indonesia

19
Industri Kreatif di Indonesia
• Depdag mencatat 14 cakupan bidang ekonomi kreatif: (1)
Jasa periklanan; (2) Arsitektur; (3) Seni rupa; (4)
Kerajinan; (5) Desain; (6) Mode (fashion); (7) Film; (8)
Musik; (9) Seni pertunjukan; (10) Penerbitan; (11) Riset
dan pengembangan; (12) Software; (13) TV dan Radio;
(14) Video game
• Industri Kreatif merupakan pilar utama dalam
mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang
memberikan dampak yang positif bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
20
Sektor Industri Kreatif menurut Mari Elka Pangestu
(Bisnis Indonesia, 24/10/2007)
1. Periklanan
2. Arsitektur
3. Pasar Seni dan Antik
4. Kerajinan
5. Desain
6. Desain Fesyen
7. Film, Video, dan Fotografi
8. Permainan Interaktif
9. Musik
10. Seni Pertunjukan
11. Penerbitan dan Percetakan
12. Jasa Komputer dan Piranti Lunak
13. Televisi dan Radio
14. Riset dan Pengembangan

21
Kelompok Industri Kreatif (1)
1. Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
kreasi dan produksi iklan, antara lain: riset pasar,
perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang,
produksi material iklan, promosi, kampanye relasi
publik, tampilan iklan di media cetak dan elektronik.
2. Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
cetak biru bangunan dan informasi produksi antara
lain: arsitektur taman, perencanaan kota, perencanaan
biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan,
dokumentasi lelang, dll.

22
Kelompok Industri Kreatif (2)
3. Pasar seni dan barang antik: kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan kreasi dan perdagangan, pekerjaan,
produk antik dan hiasan melalui lelang, galeri, toko,
pasar swalayan, dan internet.
4. Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
kreasi dan distribusi produk kerajinan antara lain
barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga,
aksesoris, pandai emas, perak, kayu, kaca, porselin,
kain, marmer, kapur, dan besi.

23
Kelompok Industri Kreatif (3)
5. Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi
desain grafis, interior, produk, industri, pengemasan,
dan konsultasi identitas perusahaan.
6. Desain Fesyen: kegiatan kreatif yang terkait dengan
kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain
aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan
aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta
distribusi produk fesyen.

24
Kelompok Industri Kreatif (4)
7. Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang
terkait dengan kreasi produksi Video, film, dan jasa
fotografi, serta distribusi rekaman video,film. Termasuk
didalamnya penulisan skrip, dubbing film,
sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.
8. Permainan interaktif: kegiatan kreatif yang berkaitan
dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan
komputer dan video yang bersifat hiburan,
ketangkasan, dan edukasi.

25
Kelompok Industri Kreatif (5)
9. Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi,
produksi, distribusi, dan ritel rekaman suara, hak cipta
rekaman, promosi musik, penulis lirik, pencipta lagu atau
musik, pertunjukan musik, penyanyi, dan komposisi musik.
10. Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
usaha yang berkaitan dengan pengembangan konten,
produksi pertunjukan, pertunjukan balet, tarian tradisional,
tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik
teater, opera, termasuk tur musik etnik, desain dan
pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata
pencahayaan.

26
Kelompok Industri Kreatif (6)
11. Penerbitan & Percetakan : kegiatan kreatif yang terkait
dengan dengan penulisan konten dan penerbitan buku,
jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta
kegiatan kantor berita.
12. Layanan Komputer & piranti lunak: kegiatan kreatif
yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi
termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti
lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem,
desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti
lunak & piranti keras, serta desain portal.

27
Kelompok Industri Kreatif (7)
13. Televisi & radio: kegiatan kreatif yang berkaitan
dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan,
penyiaran, dan transmisi televisi dan radio.
14. Riset & Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkati
dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan
ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan
pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan
kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat
baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar.

28
Temuan Studi Kontribusi Ekonomi
Kreatif Indonesia (Mari Elka Pangestu)
• Industri kreatif Indonesia menyumbangkan sekitar 5,67% dari
PDB Indonesia pada tahun 2006
• Nilai tambah bruto sekitar 104,787 miliar rupiah
• Jumlah tenaga kerja 4.902.387 orang
• Tingkat partisipasi pekerja sebesar 5,14%
• Produktivitas tenaga kerja sebesar 21.775 ribu rupiah per
pekerja
• Nilai ekspor sekitar 81.428 miliar rupiah
• Pertumbuhan ekspor sebesar 4,67%
• Persentase ekspor terhadap ekspor nasional sebesar 9,13%.
• Jumlah perusahaan sekitar 2.188.815
• Pertumbuhan jumlah perusahaan sebesar 12,38%
• Pesentase jumlah perusahaan terhadap total perusahaan
adalah 5,17%
29
Nilai Tambah Ekonomi Industri
Kreatif Indonesia Tahun 2006
1. FESYEN : Rp 46 triliun (44,18%)
2. KERAJINAN : Rp 29 triliun (27,72%)
3. PERIKLANAN : Rp 7 triliun (6,82%)
4. TELEVISI DAN RADIO
5. ARSITEKTUR
6. MUSIK
7. PERCETAKAN DAN PENERBITAN
8. DESAIN
9. PASAR SENI DAN BARANG ANTIK
10. JASA KOMPUTER DAN PIRANTI LUNAK
11. FILM & VIDEO
12. RISET DAN PENGEMBANGAN
13. HIBURAN INTERAKTIF
14. SENI PERTUNJUKAN

30
Profil Statistik Ekonomi Industri Kreatif Indonesia
Rank Rank
Indikator Satuan 2002 2003 2004 2005 2006 Rata-rata (Rata- (thn
rata) 2006)
1. Berbasis Produk Domestik Bruto (PDB)
a. Nilai Tambah Bruto Miliar Rupiah 102.110 100.220 108.413 107.661 104.787 104.638 7 9
b. Pertumbuhan Nilai Tambah Bruto Persen -1,85% 8,17% -0,69% -2,67% 0,74% 9 10
c. % Nilai terhadap Total PDB Persen 6,78% 6,35% 6,54% 6,15% 5,67% 6,30% 7 9
2. Berbasis Ketenagakerjaan
a. Jumlah Tenaga Kerja Orang 5.862.497 5.056.337 5.847.968 5.335.371 4.902.378 5.400.910 5 6
b. Tingkat Partisipasi Pekerja Persen 6,40% 5,57% 6,24% 5,62% 5,14% 5,79% 5 6
c. Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja Persen - -13,75% 15,66% -8,77% -8,12% -3,74% 10 10
d. Produktivitas Tenaga Kerja Ribu Rp/Pekerja 17.417 19.821 18.539 20.179 21.375 19.466 6 7
3. Berbasis Nilai Ekspor
a. Nilai Ekspor Miliar Rupiah 60.159 58.258 70.251 77.796 81.428 69.578 4 5
b. Pertumbuhan Ekspor Persen - -3,16% 20,59% 10,74% 4,67% 8,21% 11 9
c. % Ekspor terhadap Total ekspor Persen 11,87% 11,48% 10,61% 9,83% 9,13% 10,58% 4 5
4. Berbasis Jumlah Perusahaan
a. Jumlah Perusahaan Perusahaan 2.949.917 2.412.182 2.906.123 2.498.706 2.188.815 2.591.149 5 5
b. Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Persen - 2,74% 19,44% -5,83% 12,38% 7,18% 10 10
c. % Jumlah Perusahaan terhadap jumlah
Persen 6,95% 5,83% 6,79% 6,00% 5,17% 6,15% 5 5
Total perusahaan

• Peringkat untuk indikator ekonomi berbasis PDB, ketenagakerjaan, dan Jumlah Perusahaan,
adalah terhadap 9 sektor lapangan usaha utama yang dipublikasikan oleh BPS
• Peringkat untuk indikator berbasis ekspor, adalah terhadap 10 komoditi unggulan lainnya.
Pembagian serta 10 komoditas unggulan yang dipublikasikan oleh BPS
31
Profil kontribusi PDB Industri Kreatif
Nilai PDB 9 Sektor Lapangan Usaha Utama dan Industri Kreatif di  Rata-rata Kontribusi PDB Industri
Indonesia Tahun 2006 Berdasar Harga Konstan Tahun 2000
(Ribu Rp) Kreatif Tahun 2002-2006 berdasarkan
harga konstan 2000 adalah sebesar
Rp 104,6 Triliun Rupiah , yaitu 6,3%
Pertanian, Peternakan,
Jasa Kemasyarakatan/
Public Services Industri Kreatif Kehutanan, dan dari total nilai PDB Nasional.
104.787.209.313 Perikanan
167.544.819.489
Keuangan, 9,07% 5,67% 261.296.800.000 Pertambangan  Kontribusi PDB IK tahun 2006
Real Estat dan Jasa 14,15% dan Penggalian
Perusahaan 168.729.900.000 berdasarkan harga konstan 2000
155.633.748.390 9,14%
8,43% sebesar 104,8 triliun Rupiah, yaitu
5,7% dari total PDB Nasional.
 Kontribusi PDB IK terbesar adalah di
tahun 2004, sebesar Rp 108,412
triliun rupiah, yaitu sebesar 6,54%
Pengangkutan dan  Kontribusi rata-rata PDB IK menduduki
Komunikasi
124.399.000.000 peringkat ke-7 dari 10 lapangan
6,74% Industri Pengolahan
Listrik, Gas, dan Air
479.928.098.413 usaha utama yang telah didefinisikan
Perdagangan, Hotel dan Bangunan 25,99%
Restoran 112.762.200.000
Bersih oleh BPS.
12.263.600.000
259.272.101.124 6,11% 0,66%  PDB Industri Kreatif banyak
14,04%
disumbangkan oleh Kelompok Fesyen,
Sumber: Pemetaan Industri Kreatif DEPDAG 2007 Kerajinan, Periklanan & Desain
(Diolah dari Data BPS dan beberapa sumber lainnya)
dengan rata-rata nilai PDB kelompok
industri kreatif tersebut tahun 2002-
2006 secara berturut-turut adalah Rp
46 triliun (44,18%), Rp 29 triliun
(27,72%), Rp 7 triliun (7,03%), dan
Rp 7 triliun (6,82%).
32
32
Profil Penyerapan Tenaga Kerja Industri Kreatif
Jumlah Tenaga Kerja & Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja 9 Sektor  Tenaga Kerja Indonesia rata-rata (2002-
Lapangan Usaha Utama dan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2006 2006) sebagian besar terserap oleh: (1)
sektor Pertanian, peternakan, kehutanan
Jasa dan perikanan 41.038 juta (43,98%); (2)
Keuangan, Real Estat Kemasyarakatan/Public Pertanian, Peternakan, Perdagangan, Hotel, dan Restoran 14,421
dan Jasa Perusahaan Services Industri Kreatif Kehutanan, &
4.902.378
juta (15,56%); dan (3) Jasa
1.229.060 11.151.743 Perikanan
5,14% Kemasyarakatan/Public Services 10,32
1,29% 11,68% 40.136.200
juta (11%).
42,05%
Pengangkutan dan  Rata-rata (2002-2006) Jumlah Tenaga Kerja
Komunikasi yang terserap oleh Industri Kreatif adalah
5.664.000 5,4 juta dari rata-rata jumlah tenaga kerja
5,93% total di Indonesia 93,3 juta, yaitu 5,79% dari
total seluruh tenaga kerja di Indonesia
Perdagangan, Hotel  Jumlah Tenaga Kerja Industri Kreatif pada
dan Restoran Pertambangan dan tahun 2006 adalah sebanyak 4,9 juta
15.973.193 Penggalian pekerja, yaitu sebesar 5,14% dari total
16,73% Bangunan 923.600
Listrik, Gas, dan Air Industri Pengolahan tenaga kerja Indonesia
4.697.400 0,97%
4,92% Bersih 10.551.426  Jumlah tenaga kerja Industri kreatif
228.000 11,05% adalah di tahun 2002, yaitu mencapai 5,87 jt
0,24%
 Kontribusi rata-rata Jumlah Tenaga Kerja
terbesar disumbangkan oleh kelompok
Sumber: Pemetaan Industri Kreatif DEPDAG 2007
(Diolah dari Data BPS dan beberapa sumber lainnya) Desain Fesyen, yaitu sekitar 2,8 juta orang
dan Kerajinan yaitu sekitar 1,8 juta pekerja.
 Rata-rata Jumlah tenaga kerja Kelompok
Industri kreatif adalah 385.779 Orang

33
33
Profil Ekspor Industri Kreatif
Nilai Ekspor 10 Komoditi Utama & Industri Kreatif di Indonesia
 3 komoditas terbesar ekspor Indonesia
Tahun 2006 (Ribu Rp)
tahun 2006 adalah Fuel & Lubricants;
Animal & Vegetable Beverage &
Oil Fat
Machine & Transportation
Tobacco
Creative Industry Chemicals
55.842.820.000 3.247.200.000 Equipment; dan Raw Material dengan
81.428.475.834 6,26% 46.317.700.000
0,36%
9,13% 5,19% nilai berturut-turut: 246 triliun; 127
Food & Live triliun, dan 105 triliun rupiah.
Raw Material Animals
105.037.900.000 45.920.820.000  Nilai Ekspor Industri Kreatif menduduki
11,78% 5,15%
peringkat ke-5 dari 11 komoditas
utama.
Other Commodity
Misc Manufacturing 4.811.737.608  Jumlah rata-rata Nilai Ekspor IK hampir
& Articles 0,54%
102.998.609.313
mencapai 70 triliun selama 2002-2006.
11,55%
 Nilai ekspor tertinggi terjadi di 2006
yaitu sebesar 81,5 triliun rupiah.
Machine &
Manufacturing Transportation Fuel & Lubricants  Kelompok IK dengan kontribusi rata-
Goods Equipment 245.984.420.000
72.765.117.244
127.362.400.000 27,59%
rata nilai ekspor terbesar diberikan oleh
8,16%
14,28% Kelompok Fesyen (sekitar 43 triliun)
Sumber: Pemetaan Industri Kreatif DEPDAG 2007 dan Kerajinan (sekitar 24,2 triliun)
(Diolah dari Data BPS dan beberapa sumber lainnya) yang berkontribusi hampir 98% dari
total ekspor sektor industri kreatif.
 3 Kelompok yaitu: Film, Video, &
Fotografi; Arsitektur; dan Layanan
Komputer & Piranti Lunak, tidak
memiliki nilai ekspor.

34
34
Profil Jumlah Perusahaan Industri Kreatif
Jumlah Perusahaan 9 Sektor Lapangan Usaha Utama dan Industri  Rata-rata sebagian besar Perusahaan
Kreatif di Indonesia Tahun 2006 (formal/informal) di Indonesia bergerak
Jasa
pada Sektor: (1) Pertanian,peternakan,
Keuangan, Real
Kemasyarakatan/ Pertanian, kehutanan dan perikanan 21 juta-
Estat dan Jasa
Public Services Peternakan, 49,88%;(2) Perdagangan, Hotel, dan
Perusahaan 1.768.621 Industri Kreatif Kehutanan, &
170.010 2.188.815 Perikanan
Restoran 9,5 juta 22,58%; dan (3)
4,18%
0,40% 5,17% 20.129.000 Pengangkutan dan Komunikasi 3,3
Pengangkutan dan
47,58% juta 8,04%
Komunikasi  Rata-rata banyaknya Perusahaan yang
3.586.300 bergerak di industri kreatif 2,5 juta-
8,48%
6,15%, sehingga industri kreatif
menduduki peringkat ke-5 dari 10
Perdagangan,
Hotel dan Restoran lapangan usaha utama yang telah
10.403.436 didefinisikan oleh BPS.
24,59% Pertambangan dan
 Di tahun 2002 dan 2004 jumlah
Penggalian
Bangunan 359.500 perusahaan yang bergerak di industri
737.200 Listrik, Gas, dan Air Industri Pengolahan 0,85% kreatif cukup besar yaitu mencapai 2,9
1,74% Bersih 2.933.517
6,93%
juta.
25.400
0,06%  Rata-rata Jumlah Perusahaan
Kelompok Industri Kreatif didominasi
Sumber: Pemetaan Industri Kreatif DEPDAG 2007 oleh kelompok Desain Fesyen (1,3 juta
(Diolah dari Data BPS dan beberapa sumber lainnya) perusahaan) dan Kerajinan (928 ribu
perusahaan).
 Kelompok lainnya rata-rata
menyumbangkan kurang dari 25 ribu
perusahaan, kecuali kelompok Desain
(202 ribu perusahaan)

35
Kontribusi Ekonomi
% Rata-rata Pertumbuhan % Rata-rata Pertumbuhan Tingkat
% Kontribusi Jumlah Tenaga
Negara/Kota Konsep Tahun Nilai Tambah Tahunan Industri Kreatif Tahunan Ekonomi (period Partisipasi
PDB Kerja
(period comparison) comparison) Pekerja (%)

London CIs 2000 £ 21 billion - 11,4% (1995-2000) - 546.000 -


Britain CIs 2000-2001 £ 76,6 billion 7,90% 9% (1997-1998) 2,8% (1997-1998) 1,95 juta -
United States CRs 2001 US$ 791,2 billion 7,75% 7% (1977-2001) 3,2% (1977-2001) 8 juta 5,9
Indonesia CIs 2007 Rp 104,73 billion 6,28% 0,74% (2003-2006) 5,24% (2003-2006) 5.409.903 5,80%
Taiwan CCIs 2000 TW$ 702 billion 5,90% 10,1% (1998-2000) 10,1% (1998-2000) 337.456 3,56
Britain CIs 1997-1998 £ 112,5 billion 5% 16% (1997-1998) > 6% (1997-1998) 1,3 juta 4,6
Australia CRs 1999-2000 AUS$ 19,2 billion 3,30% 5,7% (1995-2000) 4,85% (1995-2000) 345.000 3,8
New Zealand CIs 2000-2001 NZ$ 3.526 million 3,10% - - 49.091 3,6
Singapore CRs 2000 S$ 4,8 billion 2,80% 13,4% (1986-2000) 10,6% (1986-2000) 72.200 3,4

• Periode studi tahun 1997-2000 di beberapa negara: • Tahun 2006 Kondisi Industri Kreatif di Indonesia adalah:
– Kontribusi GDP IK berkisar antara 2,8% (Singapura) sampai dengan 7,9% – Kontribusi PDB sebesar 104,73 triliun rupiah (6,28% dari
(Inggris)

total PDB Indonesia)
Pertumbuhan PDB industri kreatif berkisar antara 5,7% (Australia) dan 16%
(Inggris) – Pertumbuhan PDB -2,67% (penurunan pada subsektor
– Tingkat partisipasi tenaga kerja berkisar antara 3,4% (Singapura) sampai dengan kerajinan & fesyen) dengan tingkat pertumbuhan PDB
5,9% (US).
tertinggi 8,17% tahun 2004
• Oktober 2007Kontribusi IK Inggris 8,2 % dengan laju – Jumlah penyerapan tenaga kerja mencapai 5,4 juta pekerja
pertumbuhan dua kali lipat pertumbuhan ekonomi nasional. dengan tingkat partsipasi 5,8%.)
Kontribusi ekspor 11 % dan pertumbuhannya mencapai – Nilai ekspor mencapai 81,4 triliun rupiah dan berkontribusi
4,3%(UK Trade and Investment Service) sebesar 9,13% terhadap total nilai ekspor nasional
• Tahun 2005 Kontribusi PDB IK Amerika 11,12 % (WIPO) (pertumbuhan nominal ekspor)
• Tahun 2000 Kontribusi PDB IK Singapura 3% dan ditargetkan
mencapai 6-7% di tahun 2012 (Intelectual Property Office
Singapore)
36
Mengapa Industri Kreatif Perlu dikembangkan?
Kontribusi
Ekonomi
•PDB
•Menciptakan
Lapangan
Pekerjaan • Industri Kreatif perlu
Dampak Iklim Bisnis
Sosial
•Ekspor
•Penciptaan dikembangkan di
•Kualitas Hidup
•Pemerataan
Lapangan
usaha Indonesia karena:
kesejahteraan •Dampak bagi – Memberikan kontribusi Ekono
•Peningkatan sektor lain mi yang signifikan
Toleransi sosial •Pemasaran – Menciptakan Iklim bisnis yan
Mengapa g positif
Ekonomi – Membangun citra dan identita
Citra & s Bangsa
Kreatif – Berbasis kepada Sumber Da
Identitas
Inovasi & ya yang terbarukan
bangsa
Kreativitas •Turisme – Menciptakan inovasi dan kre
•Ide & Gagasan •Ikon Nasional atifitas yang merupakan keun
•Penciptaan ggulan kompetitif suatu bang
•Membangun sa
Nilai Sumber Daya budaya, warisan
budaya & nilai
– Memberikan dampak sosial y
Terbarukan ang positif
•Berbasis lokal
Pengetahuan,
kreativitas
• Green
Community
37
37
Anholt Nation Brands Index (NBI)

Pariwisata Ekspor

Manusia Pemerin-tahan
BRAND NEGARA

Budaya &
Investasi &
Warisan
Keimigra-sian
Budaya Nation Brand Hexagon (Simon Anholt,
2002)

• Pemeringkat analitis mengenai branding bangsa-bangsa didunia adalah


Anholt Nation Brands Index (NBI).
• Indonesia menempati ranking ke-39 berdasarkan laporan yang diperoleh
pada Q4 2007.
• Untuk meningkatkan National Branding Indonesia, tentunya diperlukan
kerangka kerja yang spesifik yang mengacu kepada dimensi Anholt
Nation Brands Index (NBI).
• Tapi dengan mengembangkan industri kreatif ini diharapkan dapat
memberikan dampak terhadap penguatan posisi national Brand 38
Indonesia di mata dunia internasional 38
Industri Kreatif Provinsi Jabar

39
Kontribusi Ekonomi Industri Kreatif Jabar
(dalam ribu Rupiah)
Kelompok 2001 2002 2003 2004 2005
PERIKLANAN - - - - -
DESAIN FESYEN 5.427.550 6.983.440 7.352.725 6.485.676 6.952.571
KERAJINAN 3.672.374 3.706.063 5.396.321 6.687.458 7.403.831
TELEVISI DAN RADIO 3.756.569 8.444.984 8.259.583 6.163.416 5.069.139

ARSITEKTUR 56.258 60.964 178.979 198.072 233.425

MUSIK - - - - -
PENERBITAN 107.543 548.456 154.968 469.472 491.789

DESAIN - - - - -
PASAR SENI DAN - - - - -
BARANG ANTIK
JASA KOMPUTER DAN - - - - -
PIRANTI LUNAK

FILM & VIDEO - - - - -


RISET DAN - - - - -
PENGEMBANGAN

PERMAINAN INTERAKTIF - - - - -
SENI PERTUNJUKAN - - - - -
NILAI TAMBAH 13.020.294 19.743.907 21.342.576 20.004.094 20.150.755
PDRB JABAR 204.284.130 211.190.045 220.956.314 232.184.810 257.535.975
40
KONTRIBUSI PDRB 6,37% 9,35% 9,66% 8,62% 7,82%
Jumlah Tenaga Kerja pada Industri Kreatif di
Jawa Barat dari tahun 2001-2005
Jenis Sektor Industri
2001 2002 2003 2004 2005
Kreatif

Desain Fesyen 268.642 260.887 235.267 226.875 231.495


Kerajinan 121.093 126.705 124.498 117.369 112.480

Penerbitan, Percetakan,
5.127 8.059 5.331 6.340 5.536
Media Rekaman

Radio dan Televisi 38.648 37.352 47.698 50.030 43.125


Jumlah 433.510 433.003 412.794 400.614 392.636

Total Tenaga Kerja 12.087.759 12.119.368 12.987.770 14.598.140 15.441.798

% Terhadap Total
3,59% 3,57% 3,18% 2,74% 2,54%
Tenaga Kerja

41
Prioritas Pengembangan Industri
Kreatif Jabar
• Desain  Produk, Fesyen,
Arsitektur, Periklanan
• Kerajinan  Penyerapan tenaga kerja
• Media Cetak  Pendidikan
• Musik  Kawula Muda dan musik
tradisional
• Seni Pertunjukan  Warisan Budaya
Parahyangan
42
Bandung Kreatif
• Musik  Kawula muda dan
indikator perkembangan musik Indonesia
• Desain  talenta yang dimiliki oleh
Bandung (fesyen, produk, arsitektur)
• Kuliner  mendukung turisme
domestik
• Pertunjukan  kota hiburan

43
Peran Pemerintah Daerah (1)
• Promotor
– pernyataan kebijakan bahwa Bandung adalah kota
kreatif
– Pengembangan industri kreatif adalah cara
membangun sumberdaya manusia Jabar yang kreatif,
inovatif, dan produktif
• Fasilitator sosialisasi  forum ekonomi kreatif,
buku kuning pelaku industri kreatif, data industri
kreatif, homepage, forum pendidikan dan
kewirausahaan kreatif
• Penyedia ruang publik untuk berkreasi di Kota
• Penyedia koridor kota-kota kreatif
44
Peran Pemerintah Daerah (2)
• Penyedia insentif pajak atau kemudahan lainnya bagi
perusahaan atau donatur yang mengembangkan industri
kreatif dengan audit yang jelas dan terukur
• Katalisator mempercepat pembangunan industri kreatif
melalui
– Pemberdayaan komunitas kreatif untuk produktif bukan hanya
konsumtif
– Penghargaan (individu, kelompok, maupun kota yang kreatif)
– Prasarana intelektual (perlindungan hak kekayaan intelektual,
internet cepat)
– Permodalan termasuk modal ventura atau modal bergulir
(revolving capital) atau inkubator

45
Konsep Cetak Biru

46
Konsep Cetak Biru (1)
1. Apa “impian bersama” penduduk
Provinsi Jawa Barat?
2. Apa yang mesti dilakukan untuk
memastikan perubahan provinsi?
3. Apa yang diharapkan terjadi sebagai
keluaran dari perubahan?
4. Apa yang mesti dijaga agar hasil
perubahan menjadi milik bersama?
47
Konsep Cetak Biru (2)
1. Mengembangkan visi bersama dan menerima
pola pikir baru
2. Mengembangkan kesediaan untuk bertekad
dan bersemangat demi keberhasilan
perubahan provinsi
3. Berusaha keras menoreh prestasi atau
kontribusi atau mencapai target dalam segala
aspek perubahan provinsi
4. Meningkatkan kesejahteraan sosial dan
menjunjung keadian sosial di provinsi

48
Konsep Cetak Biru (3)

4. Kesejahteraan dan
Keadilan Sosial

Cetak Biru
3. Raih Prestasi 1. Visi Bersama
Industri Kreatif

2. Komitmen Bersama
49
1. Visi Bersama
• Menjadikan industri kreatif sebagai media
pembangunan sumberdaya manusia di
Provinsi Jawa Barat
• Sumberdaya manusia:
– Kreatif  melihat sesuatu yang baru
– Inovatif  mewujudkan produk/jasa
– Produktif  memanfaatkan kesempatan

50
Pola Pikir Baru
• Melupakan masa lalu:
 Ketidakberdayaan  Berdaya Saing
 Kemiskinan  Kecukupan/kesejahteraan
 Konsumerisme  Produktivitas
 Kerakusan/hedonisme  Penguasaan Diri
 Kesombongan  Kerendahan Hati
• Strategi baru: kesejahteraan sosial tetapi dengan cara
kerja yang profesional (perpaduan antara kapitalis dan
sosialis)
• Perubahan perilaku kerja:
– Melihat ke dalam  Melihat ke luar
– Kerja santai dan biasa  Kerja keras dan cerdas
– Rata-rata  Satu langkah di depan
51
2. Komitmen bersama
• Pembentukan Forum Industri Kreatif Provinsi Jabar
– Pemimpin Kreatif
– Pewirausaha Kreatif
– Komunitas Kreatif
– Pekerja Kreatif
• Peningkatan Komunitas Kreatif Jabar
• Pengembangan Prasarana Intelektual
• Pembangunan Ekonomi:
– Penataan Rantai Nilai Industri Kreatif: simpul dan klaster
– Peningkatan Daya Saing Industri Kreatif
– Peluang Investasi dan Sistem Permodalan
• Peningkatan Mutu Pendidikan Kreatif
• Penyediaan Ruang Kreatif Publik dan Arsitektur Kota
• Penyediaan Jejaring Kota-kota Kreatif Jabar
52
Semangat Kejuangan
• Rela berkorban demi kepentingan yang
lebih luas
• Kemampuan berkolaborasi
• Sistem pemantauan dan perbaikan
kontinu
• Kaji banding (benchmarking)
• Jaminan keberpihakan Pemerintah

53
Penentu Daya Saing Industri Kreatif
RANTAI PENAWARAN RANTAI PERMINTAAN

IKLIM INDUSTRI KREATIF


Kejelasan & Jaminan
Komunitas Kreatif Regulasi & Hukum Riset & Informasi

Rantai Nilai Industri Kreatif

Penciptaan Nilai Penyampaian Nilai Komunikasi Nilai

Kreasi Produksi Distribusi Pemasaran

54
Industri Pendukung dan Terkait
Instrumen Pengembangan Ekonomi Kreatif
di Jawa Barat
Berbagi
Kepentingan:
Tujuan: Riset, Iklim
Produktivitas Informasi, dan bertumbuh:
dan Forum Kebijakan
Daya Saing Industri
Industri Kreatif
Kreatif

Sisi
Kompetensi:
permintaan:
Pengembangan
Komersialisasi,
Sisi SDM dan
Promosi,
penawaran: Komunitas
Distribusi,
Kreasi, Kreatif
Edukasi
Produksi, dan
Merek 55
Pemegang Kepentingan
• Misi: bagaimana mengembangkan, membina,
melanggengkan, dan mewujudkan industri kreatif
yang berdaya saing?
• Peran pemerintah (regulator, fasilitator, katalisator)
• Peran perusahaan (operators)
– Menyelaraskan tanggung jawab perusahaan dengan
akuntabilitas
• Biarkan lembaga mengelola urusannya
• Bertanggung-jawab atas tindakannya
• Peran masyarakat sebagai sumber inspirasi dan
pengguna

56
Pemegang Kepentingan Ekonomi Kreatif

PEMERINTAH:
Regulasi, Layanan,
Koordinasi
Mengarahkan perusahaan untuk Memberdayakan peran serta
mengutamakan kesejahteraan masyarakat untuk semakin kreatif
bersama bukan sistem kapitalis dan produktif serta melestarikan
yang individualistis Sinergi, Kemajuan, warisan budaya dan lingkungan
dan Keberlanjutan

PERUSAHAAN: MASYARAKAT:
Laba, SDM, Pewirausaha, Partisipasi,
Investasi, Pasar Pemberdayaan,
Kepemilikan
Keberlanjutan investasi melalui
keterlibatan masyarakat,
pendekatan kemitraan, pola
adaptasi terhadap masyarakat
lokal, dan mengembangkan
kepemilikan dan kemandirian
masyarakat lokal 57
Komponen Cetak Biru
(salah satu alternatif)

Prasarana Aktivitas Modal Kreatif:


Modal Finansial: Orang (memikat,
Sistem Pengalaman
sumberdaya publik melatih, dan
pendukung kreatif:
dan pribadi menahan), Artis
kreatif: fasilitas, peristiwa,
dana, pasar festival, ekspo (kerjaan baru)
DAN
Pemandangan Klaster kreatif:
industri, Kepemimpinan: Visibilitas:
kreatif: gedung, kepeloporan,
organisasi, pemasaran dan
sanggar
Tempat pekerja artistik Aset sinergi, membangun citra
penghargaan

EKOLOGI KREATIF KEBIJAKAN

58
Sumber: Columbus’ Creative Economy
Arah Kebijakan
• Menciptakan iklim yang mendorong kreativitas
– Komisi Bandung atau Jabar Kreatif
– Pusat Informasi Industri Kreatif (survei teratur) untuk mendukung riset dan pengembangan
industri kreatif
– Cetak biru pengembangan industri kreatif di Jawa Barat
– Pengakuan kepeloporan dan prestasi dalam industri kreatif
– Perlindungan hasil karya kreatif (hal cipta)
– Kemudahan perijinan usaha industri kreatif
– Paket kebijakan keuangan
– Paket kebijakan investasi (layanan informasi investasi yang berkualitas internasional)
• Mengembangkan kemampuan penciptaan rantai nilai kreatif
– Integrasi kegiatan kreatif, bisnis, dan teknologi
– Relevansi lembaga pendidikan dengan bisnis kreatif
– Layanan investasi yang berkualitas internasional
– Akses modal kerja atau pembiayaan bisnis kreatif
– Perlindungan terhadap karir pekerja kreatif dan penyetaraan gender
• Meningkatkan peluang atau permintaan terhadap produk kreatif
– Expo Industri Kreatif
– Kawasan atau Pasar Kreatif
– Duta Bandung Kreatif di manca negara
– Cinta budaya bangsa

59
Konten Cetak Biru
1. Komunitas Kreatif: pewirausaha kreatif, pemimpin kreatif, pewirausaha
kreatif
2. Prasarana Intelektual: pekerja kreatif, pabrik gagasan, perlindungan
hak dan kekayaan intelektual
3. Pembangunan Ekonomi
1. Diversifikasi Ekonomi (4T): Perdagangan, Turisme, Teknologi, dan Talenta
2. Insentif pajak
3. Kepemimpinan ekonomi: ukuran kinerja dan akuntabilitas
4. Investasi dan modal kerja
5. Pembenahan rantai nilai (mulai dari kreasi, produksi, distribusi, dan
pemasaran)
4. Pendidikan Kreatif
5. Tata Kota Kreatif
6. Jejaring Kota-Kota Kreatif dengan Bandung sebagai simpul Jabar
Kreatif

60
Format Pengembangan Industri Kreatif
PELAKU FAKTOR FAKTOR
KEBUTUHAN UPAYA
UTAMA PENENTU PENDUKUNG
KEARIFAN LOKAL,
PEKERJA KREATIF,
AKSES KE KOMUNITAS
INDUSTRI KREATIF KREATIF,
MASYARAKAT DAN PENINGKATAN PEWIRAUSAHA
KESEJAHTERAAN KREATIF,
WARISAN BUDAYA,
PARA DERMAWAN

KEBIJAKAN
PUBLIK: RISET DAN
KELESTARIAN IMPLEMENTASI
1. Komunitas Kreatif PENGEMBANGAN,
BUDAYA DAN CETAK BIRU
PEMERINTAH PENINGKATAN PEMBANGUNAN 2. Intelektual PROGRAM
3. Ekonomi PEMBANGUNAN
DAYA SAING INDUSTRI KREATIF
4. Pendidikan Kreatif MASYARAKAT
5. Tata Kota Kreatif
6. Jejaring Kota Kreatif

KEBERLANJUTAN
USAHA DAN KEPASTIAN
PERUSAHAAN PASOKAN KARYA PASAR
KREATIF 61
Prioritas dan Pentahapan

2015

Pemantapan Citra Industri


Kreatif Indonesia

Peningkatan Bisnis Kreatif dan


Lapangan Kerja
2010
Peningkatan Sumberdaya dan
Investasi

Perbaikan Iklim
Ekonomi Kreatif 2008
62
Rasionalitas Cetak Biru
Pengembangan Industri Kreatif
3. Visi, Misi, dan
Kebijakan 2. Kondisi Masa
pengembangan? Depan

4. Syarat 6. Ukuran
Berkembang? Keberhasilan?

1. Kondisi
5. Target,
Industri Kreatif
Strategi, dan
Saat Ini
Rencana Tindak?
Waktu

Masa Sekarang: Masa Depan:


2008 2012 63
Rencana Strategis Pengembangan
Industri Kreatif Jawa Barat
2008-2010 2011 2012 2013 > 2015

Rencana Jangka Pendek Rencana Jangka Menengah Jangka Panjang

• Pemantapan lebih
• Peletakan Dasar Industri • Peningkatan Permintaan Produk Kreatif
lanjut
kreatif
Tujuan

• Peningkatan
• Identifikasi Potensi Industri • Peningkatan Investasi Dalam dan Luar Negeri
kemitraan strategis
Kreatif Jawa Barat
• Pencitraan Ikon
• Penyusunan kebijakan Industri • Pemantapan Pendidikan dan Pelatihan
Nasional Industri
Kreatif (blueprint) Pekerja untuk Industri Kreatif
Kreatif

• Pembentukan Komisi Kreatif


diharapkan
Hasil yang

• Cetak Biru Industri Kreatif • Keunggulan Daya


• Pasar Kreatif: ekspor dan substitusi impor
• Statistik Industri Kreatif Saing Jabar
• Ekspo Industri Kreatif
• Kebijakan Perijinan • Jabar Ikon Nasional
• Duta Jabar
• Paket Kebijakan Keuangan • Penghargaan
• Cinta Produk Jabar
• Paket Kebijakan Investasi Kepeloporan Industri
• Konsorsium Pendidikan dan Pelatihan
• Sosialisasi Industri Kreatif Kreatif 64
• Pembinaan Komunitas Kreatif
3. Raih Prestasi
• Peningkatan kapasitas kreatif dan
produktif supaya bertanggungjawab
mewujudkan target
• Peningkatan partisipasi masyarakat untuk
berkontribusi nyata dalam pengembangan
industri kreatif

65
Mental Pemenang
• Berorientasi target
• Mengikuti aturan main yang etis dan tidak
tergoda mencari jalan pintas
• Membantu pelaku dalam mencapai potensi
maksimum mereka sehingga mereka dapat
berkreasi dalam semua programnya:
– Pemimpin
– Komunitas
– Pewirausaha
– Pekerja

66
Spiral Ekonomi Kreatif

Kewirausahaan Usaha/Produk Industri Ekonomi


Kreatif Kreatif Baru Kreatif Kreatif

1. Periklanan Kesejahteraan
2. Arsitektur
3. Pasar Seni dan Antik Kualitas Hidup
Komunitas 4. Kerajinan
5. Desain Penyerapan
Kreatif Tenaga Kerja
6. Desain Fesyen
7. Film
Pembangunan
8. Musik
9. Seni Pertunjukan Manusia
10. Penerbitan Pengembangan
Kepemimpinan 11. Riset dan
Kota
Kreatif Pengembangan
12. Jasa Komputer dan
Piranti Lunak
13. TV dan Radio
14. Permainan Interaktif
67
Indikator Keberhasilan

Daya Saing
Kreatif
Kinerja Ekonomi

Kesejahteraan Komunitas
Sosial Produktif

* Perdagangan * Teknologi Klaster Industri


* Turisme * Talenta

Sumberdaya Prasarana
Manusia Fisik
Fondasi
Kualitas Lingkungan Pajak Akses
Kehidupan dan Peraturan Permodalan

Program
Kapasitas Industri Insentif dan
Pemasaran
Kepemimpinan Penghela Sumberdaya
68
Pemantauan Daya Saing
PENENTU DAYA SAING: INDIKATOR DAYA SAING:

Keunggulan Bersaing (competitive advantage):


• Iklim industri kreatif yang kondusif: • Kemudahan memulai usaha baru
regulasi (kebijakan) yang mendukung,
regulator yang visioner, dan • Indeks daya saing
penerimaan masyarakat • Indeks kreativitas dan inovasi
• Daya dukung permodalan • Mutu dan Kecepatan
• Keanekaragaman
• Daya dukung pendidikan dan pelatihan
pekerja kreatif
• Kontribusi (contribution):
Daya dukung riset teknologi dan pasar
industri kreatif • Lapangan Kerja
• Pendapatan Daerah
• Daya perlindungan terhadap pekerja
• Nilai Ekspor
kreatif
• Nilai Investasi Dalam dan Luar Negeri
• Daya Cipta Produk Kreatif • Pengentasan Kemiskinan
• Daya Distribusi dan Pemasaran
Produk Kreatif
Keberlanjutan (sustainability):
• Daya Permintaan • Pertumbuhan (growth)
• Kemampuan industri pendukung dan • Pembaharuan
terkait • Citra kepeloporan

69
4. Kesejahteraan dan Keadilan
Sosial
• Kesejahteraan bersama adalah tujuan
akhir
• Menjamin keadilan sosial bagi penduduk
Provinsi Jawa Barat

70
Apa yang diharapkan akan terjadi?

• Iklim usaha yang


• Peningkatan
kondusif Munculnya usaha Citra Kreatif
lapangan kerja
• Peningkatan baru dari nasional dan
• Kedatangan
Kerjasama industri dan internasional
pekerja kreatif
• Pasar yang universitas meningkat
(brain gain)
bergairah

Peningkatan
Pendapatan investasi publik,
Peningkatan Perluasan pasar
dan kemakmuran swasta, dan
kemitraan baru dan produk
meningkat internasional
langsung

71
Latihan

72
Latihan
• Menurut Anda, apakah industri kreatif itu?
• Apakah industri ini dapat dikembangkan?
• Apa penentu produktivitas industri ini?
• Apa yang menjadi peran Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi?
• Program apakah yang dapat mendorong
berkembangnya industri kreatif?

73
Terima Kasih

74

Anda mungkin juga menyukai