Anda di halaman 1dari 31

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI SEKRESI SALIVA

Dr. Haris Budi Widodo


Berbagai glandula penghasil Saliva:
Saliva tersusun dari produk sekresi tiga pasang
glandula saliva mayor (glandula parotis, glandula
submandibularis dan glandula sublingualis dan
cairan sekresi glandula minor atau glandula
aksesori. Terdapat di dalam mukosa pipi, bibir,
langit-langit keras dan lunak dan lidah, selanjutnya
cairan krevikular masih memberi sedikit sumbangan
kepada saliva total.
Sumbangan berbagai glandula saliva kepada
produksi saliva total sangat tergantung kepada
tingkat stimulasi dan sifat stimulus.
Kecepatan sekresi bervariasi dari
hampir tidak dapat diukur selama tidur
sampai 3-4 ml/min pada stimulasi
maksimal.
Jumlah total saliva setiap 24 jam
berdasarkan pengukuran pada pasien
dengan suatu fistel di dalam esofagus
ditaksir 500-600 ml.
Kira-kira separuh jumlah tsb berasal dari saliva
yang tidak dipacu, separuh lainnya dibentuk
oleh saliva, yang diproduksi setelah stimulasi.
Pada malam hari produksi agak berhenti ( ± 10
ml/8 jam).
Glandula parotis malam hari sama sekali tidak
memberikan apa-apa.
Glandula submandibula (Sub Mandibularis)
menyumbang kurang lebih 70%, glandula
sublingual (Sub Lingualis) dan glandula
aksesori bertanggungjawab atas sisanya.
Sumbangan berbagai glandula untuk produksi Saliva
(%)

Distimulasi
Glandula Tidak
Mekanis dengan
distimulasi
asam

Parotis 21,5 58 45
Submandibularis 70,0 33 46

Sublingualis 2,0 1,5 1,5


glandula asesori 6,5 7,5 7,5
Rangsang untuk sekresi dapat terjadi melalui jalan
berikut:
Mekanis misalnya karena mengunyah makanan
keras.
Kimiawi misalnya stimulasi dengan asam sitrun.
Psikis misalnya dengan membayangkan makanan
enak, stres mempunyai efek sebaliknya dan
menghambat sekresi.
Neuronal: kolinergik melalui asetilkolin dan
adrenergik melalui noradrenalin (melalui a dan b
reseptor).
Sumbangan berbagai glandula
berubah kalau dari keadaan yang
tidak distimulasi beralih ke
stimulasi mekanis atau kimiawi.
Submandibula memberi bagian
terbesar dalam keadaan istirahat,
Parotis pada stimulasi mekanis.
Sumbangan tinggi Sub Mandibularis
semakin meningkat, kalau berat glandula
juga diperhitungkan.
Untuk Sub Mandibularis rata-rata adalah
6,5 ± 2,6 g dan untuk Parotis 21,6 ± 7,2 g.
Setiap gram berat glandula Sub
Mandibularis dalam keadaan istirahat
dapat memproduksi sepuluh kali lipat
dibandingkan Parotis.
Dipandang dari sudut volume.
Sublingualis dan glandula aksesori
hanya memberi sumbangan kecil.
Meskipun demikian sumbangan
tersebut sangat berarti, karena
ditinjau dari jumlah komponen sekresi
tertentu, seperti musin, produksinya
bisa sama dengan glandula mayor.
Jumlah saliva yang dibentuk setiap
satuan waktu, menunjukkan variasi
individual yang cukup besar.
Ukuran glandula sangat penting, tetapi
faktor lain, seperti cara bagaimana
bereaksi terhadap rangsang, sangat
berperan pada variasi tersebut
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN SUSUNAN
SALIVA
Produk sekresi pada berbagai sel sering ditimbun
pada granula. Karena tiap-tiap sel (serus, mukus)
membuat produksi sekresi spesifik dan bahkan
untuk tiap glandula dapat berlainan, maka tiap
glandula akan menghasilkan saliva dengan susunan
spesifik.
Sumbangan relatif glandula juga tergantung dari
faktor lain, seperti stimulus (kolinergik atau
adrenergik), irama siang dan malam dan ukuran
resorpsi dalam saluran pembuangan.
Parotis merupakan glandula serous dan tidak
mengeluarkan musin sama sekali.
Sub Mandibularis adalah sebagian serous dan
sebagian mukus dan Sub Lingualis seperti
kebanyakan glandula aksesori adalah sebagian
besar mukus.
Sehingga ada hubungannya antara viskositas
saliva dengan bercampurnya sumbangan berbagai
glandula.
Viskositas sebanding dengan persentase sel-sel
yang menghasilkan musin di dalam glandula.
Sekresi saliva merupakan suatu
proses aktif, yang dapat dibedakan
dalam dua tahap:
1. Pembentukan cairan oleh sel-
sel asinar
2. Perubahan yang terjadi di
dalam muara ekskretorius.
Variasi individual dalam kecepatan sekresi saliva

ml/menit Setelah stimulasi


dgn asam
Parotis 0,29 (0,00-0,54)
Sub 0,02 (0,00-0,085)
Lingualis
Sub 0,48 (0,14-1,20)
Mandibula
ris
Di dalam muara pembuangan Parotis dan Sub
Mandibularis air dan elektrolit dapat disekresi
atau diresorpsi oleh sel-sel epitel saluran
pembuangan, terutama pada duktus striatus.
Untuk natrium dan klorida terjadi suatu reaksi
kuat, untuk kalium, kalsium dan bikarbonat
berefek pada pertambahan dalam produk akhir.
Iodida dan tiosinat konsentrasinya juga
meningkat pada saluran pembuangan. Proses
seluruhnya di bawah kontrol susunan saraf
autonom.
Neurotransmiternya asetilkolin, dan
parasismpatomimetik dgn demikian juga
menstimulasi sekresi air.
Bloker sekresi yang distimulasi
kolinergik yang disebabkan oleh obat-
obatan akan menghambat sekresi air
oleh karena itu menyebabkan mulut
kering. Obat-obat tersebut antara lain:
Librax, Artane, Disipale, Kamadrine dan
Mepergan.
Sebagai akibat perubahan sekunder
maka saliva menjadi sangat hipotonis
terhadap plasma darah.
Sifat rangsang menentukan juga
konsistensi produk akhir, yaitu bervariasi
dari sangat cair hingga kental bahkan
kenyal. Hal yang menentukan adalah
sekresi air yang diatur oleh kolinergik
yang merupakan bagian dari sistem saraf
otonom parasimpatis.
Kecepatan aliran saliva melalui saluran pembuang
juga sangat berpengaruh pada konsentrasi akhir
komponen saliva.
Konsentrasi protein total, diantaranya amilase,
natrium dan bikarbonat meningkat dengan
kecepatan sekresi.
Kalium mula-mula menurun, tetapi tidak berkurang
lagi setelah tercapai suatu kecepatan sekresi
tertentu.
Klorida dan kalsium mula-mula menurun dan naik
pada kecepatan sekresi yang bertambah lebih lanjut,
sedangkan fosfat dan magnesium tetap berkurang.
Perilaku berbagai komponen saliva juga
tergantung lamanya stimulasi.
Klorida cenderung berkurang.
Natrium, kalium dan fosfat setelah
menit-menit pertama tetap konstan,
sedangkan kalsium, bikarbonat dan
protein mula-mula sedikit menurun dan
kemudian meningkat lagi.
Di samping faktor-faktor tersebut, irama
siang dan malam juga menentukan
konsentrasi komponen-komponen saliva.
Kecepatan sekresi, lamanya stimulasi,
sifat stimulus dan waktu dalam sehari
susunan dan sifat saliva juga akan
berubah.
Dalam hal ini saliva sangat berbeda
dengan darah yang susunannya hanya
berubah dalam batas yang sangat sempit
Protein dan enzim dalam saliva
Musin hanya dibentuk dalam sel mukus sub
mandibularis, sub lingualis, dan glandula
aksesori. Dalam glandula Parotis sel mukus tidak
dijumpai.
Amilase terutama diproduksi dalam Parotis,
tetapi juga dalam Sub Mandibularis (± 20%).
Protein Saliva Parotis terdiri atas 25% amilase.
Lisozim berasal dari Parotis, Sub Mandibularis
dan Sub Lingualis.
Asam arang anhidrase dijumpai di dalam sel-sel
saluran pembuangan.
Imunoglobulin dibentuk di dalam sel-
sel plasma semua glandula saliva.
Di dalam saliva terutama ditemukan
Ig A (± 2,8 mg/ml). Kebalikannya
dalam darah Ig G adalah komponen
utama (± 12 mg/ml).
Komposisi saliva
Protein dan enzim di dalam Saliva
pl berat Karbohi Par Sub total
mol(x10-3) drat (%) Mandibula PO43- SO42-
ris
(mg/ 100 MI)

Amilase 6-7 54-57 <5 40-45 30 40


Lisosim 10,5 14 - 2,3 1,5 2
Protein ± 4.4 6-12 + ±50 ±50 ±50 +
kaya prolin
asam
Basa 9.5 35 0 +50 ±50 ±50
Musin 2-2.5 ;0500 70-90 20 ±50 +
Imunoglobulin
Ig A 19,4
Ig G 1,4
IgM 0,2
Laktoferin 0,2-2,0
Laktoperoksida +1
se

Anda mungkin juga menyukai