NIM : J2A020004
Kelenjar saliva berperan memproduksi saliva, dimulai dari proksimal dari asinus dan
kemudian dimodifikasi dibagian distal oleh duktus.Sekresi normal saliva dalam sehari dapat
mencapai 1-1,5 liter, meskipun kecepatan sekresi saliva bervariasi tergantung pada variasi
diurnal, status hidrasi, asupan makanan dan berbagai faktor lainnya. Kecepatan sekresi
unstimulated saliva dapat mencapai atau kurang dari 0,1 mL/menit (selama 5-15 menit)
dimana kecepatan sekresi stimulated saliva dapat mencapai atau krang dari 0,5 mL/menit.
Kecepatan maksimal sebesar 5 mL/menit dapat pula terjadi sebagai respon terhadap
rangsangan kuat. Sekresi air liur yang bersifat spontan yang kontinu, bahkan tanpa adanya
rangsangan yang jelas disebabkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah ujung-ujung saraf
parasimpatis yang berakhir di kelenjar liur. Sekresi saliva dapat ditingkatkan melalui dua
jenis refleks saliva yang berbeda yaitu reflek saliva sederhana atau tidak terkondisi dan
refleks saliva didapat atau terkondisi.
Refleks saliva sederhana atau tidak terkondisi terjadi sewaktu kemoreseptor atau
reseptor tekanan di dalam rongga mulut berespon terhadap adanya makanan. Sewaktu
diaktifkan reseptor tersebut memulai impuls diserat saraf aferen yang membawa informasi
ke pusat saliva di medulla batang otak. Pusat saliva mengirim impuls melalui saraf otonom
ekstrinsik ke kelenjar saliva untuk meningkatkan sekresi saliva. Pada refleks saliva didapat
atau terkondisi, pengeluaran saliva terjadi tanpa rangsangan oral. Hanya dengan melihat,
berpikir, membaui atau mendengar pembicaraan tentang makanan yang lezat dapat memicu
pengeluaran saliva.
a pada tabung 1 yang diidi dengan 2,5 ml saliva encer kemudian diberi perlakuan
dengan dipanaskan lalu di dinginkan dibawah air ledeng dan ditambahkan
amilum 2,5 ml. ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim, salah
satunya yaitu adalah faktor suhu. saat dilakukan pemansan pada tabung satu
terjadi kenaikan suhu yang menyebabkan aktivitas enzim pada saliva tersebut
menurun sehingga pada tabung satu menghasilkan larutan yang berwarna biru.
hal ini disebabkan karena saliva yang diberi amilum akan menjadi warna biru
karena pada reaksi amilosa kadar konsentrasinya rendah daripada amilopektim
namun warna yang dihasilkan lebih dominan, dan ini menandakan tabung 1 tidak
terdapat/sedikit enzim amilase karena turunya aktivitas enzim oleh suhu.
b Pada percobaan tabung 2 yang diisi dengan 2,5 ml saliva encer dan diberi
perlakuan dengan ditambahkan 5 tetes HCl encer dan 2,5 ml larutan amilum. HCl
merupakan asam kuat sehingga dengan ditambahkannya HCl pada tabung
menyebabkan suasana larutan menjadi asam, sedangkan enzim amilase tidak
dapat bekerja optimal jika PH asam. Enzim amilase bekerja optimal pada ph 4.5-
4.7 dan penambahan enzim HCl ini menurunkan aktivitas enzim amilase. Hal ini
menandakan bahwa enzim amilase tidak bekerja atau tidak dapat menguraikan
larutan amilum yang diberikan pada tabung 2. Warna biru terjadi karena amilum
tidak dapat atau belum terhidrolisis.
c Pada tabung ketiga, yang diisi 2,5 ml saliva encer dan 2,5 ml larutan amilum
menunjukkan atau menghasilkan larutan yang berwarna putih. Pada percobaan 3
ini tabung tidak diberikan zat atau larutan yang mempengaruhi enzim. Fungsi dari
amilum ini untuk melihat apakah pada saliva ini terdapat enzim atau tidak. Warna
putih terjadi dikarenakan tidak ada faktor yang dapat merubah struktur pada
enzim tersebut.
d Setelah 3 percobaan tersebut ketiga tabung ditetesi iodin sampai tes iodium
negatif. Pada praktikum kali ini penambahan iodin sebagai indikator hidrolisis
amilum oleh enzim amilase ditandai perubahan warna pada larutan saliva.
Pengukuran Volume Cairan Krevikuler Gingiva
12 11 21 22
Pada penelitian diatas pengukuran cairan sulkus gingiva menggunakan kertas saring
dengan panjang 10 mm dan lebar 2 mm , maka dapat disimpulkan bahwa :
a . Probandus A
Rata-rata panjang daerah terwarnai :
daerah 12 + daerah 11 + daerah 21 + daerah 22 = 0 + 0 + 0,05 + 0,03
= 0,08/40,02 mm
Volume Krevikuler gingiva :
0,02 × panjang kertas saring × lebar kertas saring = 0,02 × 10 mm × 2 mm
0,0004 ml/hari = 0,4mm3 0,0004 ml/hari