Anda di halaman 1dari 20

Pengajar:

Kang Rendi

MAT
ILMU F
endahuluan
asus Kejahatan Bila penjahatnya tak ditangkap &
dihukum  masyarakat gelisah
Bila penjahatnya dihukum tanpa
pembuktian  masyarakat tdk tenteram
jak dulu Hakim berusaha mencari kebenaran  agar keputusan ben
rdasarkan keadilan

XIII  untuk mencari kebenaran dipakai:


engakuan tertuduh
 menimbulkan ekses-ekses berupa Penyiksaan. Forensic Sci
esaksian
sering tidak dapat dipercaya

aka Ilmu Pengetahuan yang sedang berkembang pada masa itu digunak
embantu memeriksa kebenaran kesaksian.

dinamakan Kriminalistik
Kriminalistik dibagi menjadi :
rensic Science
rensic Medicine
Forensic Science
Berasal dari bahasa latin : Forensis = forum atau mimbar. Adal
pengetahuan yang diterapkan pada bidang hukum; yang dibutuhka
membantu peradilan. Ilmu pengetahuan yang termasuk Forensic Scie
- Ilmu Kimia
- Biologi
- Fisika
- Tehnik
- Geologi
- Fotografi
- IT , dll
Forensic Science dapat membantu memecahkan bermacam-
kejahatan, yaitu: Pembunuhan, Perampokan, Perkosaan, Penipuan (=
Pembakaran yang disengaja (=Arson), Pemalsuan (=Forgery) ;tanda
tulisan,lukisan & naskah, Penyalahgunaan obat, kejahatan dalam
komputer, dll.
ngan diterapkan ilmu dalam bidang hukum & peradilan, maka Ahli Forensi
njadi saksi di pengadilan harus benar-benar ahli.

gas & Fungsi Ahli Forensik:


ngusut perkara di laboratorium
munikator antara penegak hukum, dan penterjemah saksi diam.
pat menjelaskan cara pemeriksaan & kesimpulan yang diambil di pengadila

li Forensik tidak mendengar, melihat, ikut menyaksikan suatu perkara


pat menjadi saksi  disebut Saksi Ahli.
Hakim

Jaksa Ahli Forensik Polisi

Pembela
mbantu penegak hukum menyidik, menuntut, membela & memutuskan
rkara.
rah Forensik
PHONSE BERTILLON (1853-1914)
ersonel Identification dengan menimbang berat badan.
ANCIS GALTON (1822-1911)
ersonel Identification dengan sidik jari.
KARL LANDSTEINER (1901)
ersonel Identification dengan memeriksa darah.
LVIN GODARD (1891-1955)
enentukan senapan yang dicurigai digunakan untuk menembak.
BERT S. OSBORN (1858-1946)
Memeriksa surat berharga.

yanan Laboratorium Kriminil:


i dari unit-unit:
sical Science
logy
Arms
ument Examination
tography
icology
dence Collection
ce Print Analysis
ERRI (1859-1927)
nentuan “Guilty” atau “Not Guilty” dilakukan oleh para ilmuwan/ahli
chnician Jury”.
di untuk menentukan seorang tertuduh bersalah atau tidak, harus berd
atu Expertise (= laporan tertulis) yang dibuat oleh ahli sesuai ilmu peng
ng dimilikinya.

ang bukti yang diperiksa seorang ahli disebut “saksi diam” (=silent witness
s:
nda atau tubuh manusia yang telah mengalami kekerasan.
SISTEM PEMB
njata atau alat yang digunakan untuk melakukan kejahatan.
jak atau bekas yang ditinggalkan si penjahat di TKP.
nda yang terbawa si penjahat yang berasal dari TKP, baik berupa ben
uh manusia yang mengalami kekerasan.
nda yang tertinggal pada benda atau tubuh manusia yang mengalami ke
TKP, yang berasal dari alat atau senjata yang digunakan oleh penjahat.
orang Ahli akan menterjemahkan keadaan dari saksi diam tersebut
nggunakan ilmu yang dimilikinya.
aksi Ahli
HAP memakai satu istilah saja yaitu “Ahli” (Pasal 1 Ayat 28).
a 3 macam Ahli yang dapat diangkat dala suatu proses peradilan, yaitu:
Ahli (=Deskundige)
Saksi Ahli (=Getuige Deskundige)
Zaakkundige

erbedaan Saksi dengan Saksi Ahli


ksi
Menjadi saksi dengan sendirinya bila dia melihat, mendengar kejadian
Tidak perlu mempunyai keahlian khusus
Kesaksian berdasarkan apa yang ia alami
Melihat, mendengar dan mengalami peristiwanya (Pasal 1 ayat 26 KUHP)

ksi Ahli
Menjadi saksi bila diminta oleh pengadilan
Harus mempunyai keahlian khusus tentang suatu hal
Kesaksian berdasarkan pengetahuan yang ia miliki
Tidak mengalami tapi menganalisa sesuai ilmunya (Pasal 1ayat 28 KUHAP
eterangan saksi/saksi ahli merupakan suatu pertimbangan
kim untuk memutuskan perkara.
edua-duanya sama-sama disumpah sebelum bersaksi.
edua-duanya berkedudukan sebagai saksi.
edua-duanya wajib berkata sejujurnya.

Persamaan Saksi den


LI BANDINGAN (=Contra-Deskundige atau Ahli a Decharge
HAP pasal 65 : tersangka atau terdakwa berhak untuk
ngusahakan dan mengajukan saksi dan atau seseorang ya
miliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang
nguntungkan bagi dirinya.
li bandingan dapat didatangkan pada waktu pemeriksaan m
angan penyidik maupun disidang Pengadilan.
lanjutnya pada tingkat pemeriksaan disidang Pengadilan, H
pat memerintahkan suatu pemeriksaan diulang oleh Ahli lai
suai dengan KUHAP pasal 180.
ka barang bukti dibagi tiga bagian,yaitu : bagian pertama
tuk pemeriksaan, bagian kedua untuk dikembalikan ke
nyidik ,bagian ketiga untuk arsip.
NGIRIMAN BARANG BUKTI
ngiriman barang bukti untuk pemeriksaan oleh ahli Forensi
lak perkaranya akan dibawa ke Pengadilan, harus me
arat-syarat yang ada pada KUHAP pasal 130, yaitu :
nda sitaan sebelum dibungkus, dicatat berat dan atau j
enurut jenis masing-masing, ciri-ciri maupun sifat khas, te
ri dan tanggal penyitaan,identitas dari mana benda itu disit
in-lain, yang kemudian diberi lak dan cap jabatan, dan di-
ngani boleh Penyidik.
lam hal benda sitaan tidak mungkin di-bungkus,Pe
emberi catatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
tulis diatas label,ditempelkan dan atau dikaitkan pada
rsebut.barang bukti yang tidak memenuhi persyaratan
kembalikan untuk diperbaiki.
XPERTISE
erasal dari kata “EXPERT” yang berarti AHLI. Jadi yang dimaksud
XPERTISE ialah Laporan Tertulis dari hasil pemeriksaan seorang A
idalam KUHAP pada Bab tentang Ketentuan Umum, pasal I ayat 28
6 dan pasal 187 ayat c, terdapat suatu definisi tentang Keterangan
ada pasal 1 ayat 28 KUHAP tidak ditentukan apakah Keterangan
rus secara Lisan atau Tertulis.

ekuatan Bukti dari EXPERTISE:


xpertise tidak tunduk kepada penjelasan pasal 133 ayat 2 KUHAP,
sar permintaan Expertise adalah pasal 120 KUHAP;dan dengan d
erupakan alat bukti yang sah sebagai :
Keterangan Ahli.
Sesuai pasal 184 ayat 1 (b) jo. Pasal 186 KUHAP
diberikan secara Lisan disidang Pengadilan. Sedangkan
pasal 179 KUHAP, Keterangan Ahli diberikan secara Lisan
Surat Keterangan dari seorang Ahli
Sesuai pasal 184 ayat 1 (c) jo.pasal 187 ayat c,jika di
secara Tertulis.
Pasal 187 ayat c KUHAP disini memakai istilah “Surat Kete
dari seorang Ahli”;jadi keterangan ini diberikan secara Ter

alam pasal 133 ayat 1 KUHAP ada istilah “Keterangan Ahli”;


aksud disini adalah : Visum et Repertum yang tentu saja se
tulis.
ertise tidak dibicarakan dalam suatu dalam suatu Ordonansi
angkan Visum et Repertum tercantum dalam Ord. 22 Mei 19
– 350, karena itu Expertise bentuknya tidak seragam.
umnya Expertise tersusun sebagai berikut :
Bagian Pertama
PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai barang bukti apa yang diterim
bagaimana keadaannya, berapa berat/jumlahnya dsb.
agian Kedua
CARA PEMERIKSAAN
Biasanya hanya disebut sumber pustaka dari cara pemerik
ang telah dilakukan. Metode yang tidak terdapat dalam lit
harus diterangkan sejelas-jelasnya,agar pemeriksaan dap
iulang oleh ahli lain, bila diperlukan.

agian Ketiga
HASIL PEMERIKSAAN
Harus dan wajib dilaporkan menurut kenyataannya, karen
emungkinan sekali dapat memberatkan atau membebask
erdakwa.

agian Keempat
KESIMPULAN AHLI dan EVALUASI
Sangat dibutuhkan untuk membantu Hakim dalam memb
penilaian yang tepat terhadap hasil pemeriksaan.
BUNGAN KERJA ANTARA TOKSIKOLOGI FORENSIK DENGAN KEDOK
RENSIK .

Hakim (KUHAP pasal 1 ayat 8, pasal 183)

aksa Tersangka Penasehat Hukum


al 1 ayat 6a) (pasal 1 ayat 14) (pasal 1 ayat 13)

enyidik Saksi/Ahli
(pasal 65)

Polri
(pasal 1 ayat 1, pasal 6 ayat 1 dan 2)

Pelapor TKP/Korban
AHLI
(pasal 120 ayat 1 dan 2, pasal 133 ayat 1, 2 dan 3)

Expertise Visum et Repertum


(Pasal 20) (Pasal 133 ayat 1)
ayat 26
adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan
dikan,penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia de
ri,ia lihat sendiri dan ia alami
ri.

ayat 28
angan Ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang
liki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat
suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.

6
angan Ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan disidang pengadilan. …
.

7 ayat c
keterangan dari seorang Ahli yang memuat pendapat berdasar-
eahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang
ta secara resmi daripadanya……..Tertulis.
sal 133 ayat 1 dan 2
lam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani
orang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga
rena peristiwa yang merupakan tinak pidana, ia berwenang mengaj
mintaan Keterangan Ahli kepada ahli Kedokteran
hakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
rmintaan Keterangan Ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1)
lakukan secara Tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan te
uk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat, dan atau pemeriksa
ah mayat.

al 184 ayat 1
t bukti yang sah :
terangan Saksi
terangan Ahli
rat
tunjuk
terangan terdakwa
Document Examination

ofesi pengujian dokumen timbul sekitar tahun 1800 di Eropa.


alah seorang perintis Document Examination adalah Albert S.
ng menulis buku tentang “Questioned Documents” (1858 -1946).
jahatan yang menyangkut Surat-surat Berharga atau Dokumen
idak begitu menarik perhatian, padahal ini menyangkut perekon
atu negara.
salnya : pemalsuan check, stock, pajak dan lain-lain.
rofesi Ahli penguji dokumen agak berbeda dengan Ahli-ahli lain di
rensik.Mereka harus menguasai biang ilmu yang luas;ter
ngetahuan tentang mesin fotokopi,percetakan, mesin-mesin
unakan dalam dunia bisnis,jenis-jenis kertas dan tinta.
ebih sulit lagi karena dalam bidang ini tak ada rumus atau ket
usus untuk memastikan telah terjadi pemalsuan surat berharga
kumen.
nya pengalaman saja yang merupakan bekal utama para Ahli.
ngan ditemukannya cara analisa tinta yang dalam jumlah sedikitpu
dah dapat dilakukan, maka pemeriksaan Surat-surat berharga/dok
dah dapat mudah dilakukan.

tuk keperluan pemeriksaan Tanda-tangan atau tulisan, para Ahli ha


ngetahui betul dalam keadaan bagaimana tanda tangan atau tulis
akukan.Kalau mungkin sebagai pembanding dilakukan dalam kondi
a-kira hampir sama,agar pemeriksaan dapat berhasil dengan baik.

berapa ciri khas dari tanda tangan atau tulisan yang asli:
lisan berkesan cepat (=rapid).
pi dan lancar.
rirama (=rythmic).
bih nyata dan tegas.Misal huruf I ada titiknya,dan t ada garisnya.
kanan pada tulisan (=strokes0lebih rapi.
khir huruf lebih rapi.
ecara keseluruhan terlihat lebih wajar,tidak dibuat-buat.
eberapa ciri khas tanda tangan atau tulisan yang palsu:
iasanya kepribadiannya kurang (=lack of individuality).
enampilannya seperti ditulis secara lambat atau terputus-putus.
ulisan seakan-akan dilukis,dan penampilan tidak wajar.
anda tangan yang diusahakan agar terlihat serupa memberi petunj
ahwa itu jiplakan (=tracing).
ulisan kurang berirama.

eberapa faktor yang dapat mempengaruhi tanda-tangan atau tulis


eseorang :
ila ada luka dan dalam keadaan sakit.
mur.
rekwensi dan kecepatan menulis.
osisi waktu menulis.
lat tulis yang digunakan.
Dalam keadaan intoksikasi atau pengaruh obat.
ng perlu diperhatikan oleh para Ahli,waktu menangani Surat berhar
u Dokumen, adalah:
ngan dilipat, dipotong atau disobek.
ngan diberi tanda atau ditulisi.
ngan diberi paper clips atau staple.
ngan dilubangi.
ngan melakukan pemeriksaan daktiloskopi terlebih dahulu.
nyimpanan harus baik an keamanan terjamin.

Anda mungkin juga menyukai