Keratitis Exposure: Rahmanizar 1507101030050
Keratitis Exposure: Rahmanizar 1507101030050
Rahmanizar
1507101030050
Pembimbing:
dr. Eva Imelda, Sp.M
Pendahuluan
Keratitis exposure dapat timbul pada situasi
kornea yang tidak cukup dibasahi dan
dilindungi oleh palpebra
●
Keratitits adalah peradangan pada
●
Risiko
terinfeksi
●
lapisan ●
hilangnya
●
paparan oleh
epitel lapisan
terhadap epitel
organism
mengerin
udara luar kornea e
g
meningka
t
Pemeriksaan Diagnostik
Riwayat Penyakit. Dalam anamnesis pasien, ditanyakan berbagai penyakit
yang mungkin menjadi penyebab terjadinya exposure keratitis, antara lain:
Bell’s palsy, tindakan operasi blefaroplasti, dalam sedasi dalam waktu lama, dll
Pemeriksaan slit lamp: Evaluasi tear film dan integritas dari kornea
dengan menggunakan cairan fluorescein. Kemudian cari apakah ada
infiltrat kornea, reaksi segmen anterior, dan injeksi konjungtiva berat.
Penatalaksanaan
Tujuan dari pengobatannya adalah memberi perlindungan
dan membasahi seluruh permukaan kornea.
Metode pengobatan tergantung pada kondisi penyebabnya.
Yang perlu diperhatikan dalam terapi adalah:
Perbaiki penyakit utama penyebab exposure keratitis
Berikan artificial tear
Salep lubrikasi diberikan malam hari sebelum tidur.
Pertimbangkan pemasangan plester mata sebelum tidur untuk
menjaga kelopak mata dalam posisi tertutup. Bila berat, maka
pertimbangkan pemasangan plester pada 1/3 lateral dari
kelopak mata yang tertutup, meninggalkan bagian sisi visual
aksis terbuka.
Penatalaksanaan
Saat pengobatan diatas tidak berhasil, dapat dilakukan
beberapa tindakan operasi:
Partial tarsorrhaphy: (kelopak mata dijahit satu dengan yang
lain)
Rekonstruksi kelopak mata
LAPORAN KASUS
Keratitis Exposure
Identitas Pasien
Nama : Helmi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 44 tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pidie
Agama : Islam
No CM : 1-07-19-79
Tanggal Pemeriksaan : 2 Desember 2016
Anamnesis
Keluhan utama
●
Bagian bawah mata kanan tampak keruh
●
Pasien dikonsulkan ke bagian mata dari bagian bedah dengan keluhan bagian bawah mata kanan tampak keruh yang disadari sejak
± 1 minggu yang lalu. Kedua mata pasien juga tampak merah. Mata kanan pasien tampak lebih menonjol dibandingkan mata kiri
dan sulit tertutup. Saat pasien tidur mata kanan tampak terbuka. Keluhan lain berupa mata kabur, silau, dan rasa nyeri pada mata
tidak diketahui. Pasien dalam keadaan penurunan kesadaran sejak ± 2 minggu. Pasien sudah dirawat di rumah sakit selama ± 2
minggu dan 1 minggu yang lalu pasien menjalani operasi pengangkatan tumor.
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu :
●
Pasien didiagnosis dengan tumor a.r frontotemporoparietal dextra oleh bagian
saraf dan telah menjalani operasi pengangkatan tumor 1 minggu yang lalu.
Riwayat keluhan mata yang sama sebelumnya tidak ada.
●
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama
Anamnesis
●
Ca glukonas 1 amp (extra
●
Perdipin titrasi per jam
●
Citicolin 1000 mg/12 jam
●
Meropenem 1 gr/8 jam
●
Midazolam titrasi per jam
Pemeriksaan Fisik
Vital sign
TD
Kesad 120 Nadi RR
Tempe
aran 72 15
/70 ratur
E4M5 x/me x/me
mm 36,5 C
Vx nit nit
Hg
Pemeriksaan Fisik
Status oftalmologis
Oculi dextra Oculi Sinistra
Keratitis
Exposure
Neurotrophic
Keratopathy
Diagnosis
Keratitis Exposure OD + konjungtivitis ODS
Penatalaksanaan
Levocin 8x1 tetes ODS
Noncort 8x1 tetes ODS
Tutup mata dengan plester
Prognosis
Quo ad Vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad Sanactionam : Dubia ad Bonam
Foto Klinis
2/12/2016
Foto Klinis
15/12/2016
Pembahasan
Keratitis Exposure
Kasus Teori
●
Tidak ada perbedaan
●
Pasien adalah seorang
angka kejadian
laki-laki berusia 44
keratitis pada laki-laki
tahun
dan perempuan
Kasus Teori
●
Exoftalmus adalah keadaan bola mata
yang menonjol ke anterior dari regio
orbita. Keadaan ini dapat terjadi bilateral
ataupun unilateral. Exoftalmus bilateral
●
Pasien mengalami biasanya terjadi pada pasien dengan
Grave’s disease, sedangkan exoftalmus
exoftalmus unilateral sering terjadi pada tumor
orbita. Exoftalmus juga dapat terjadi
akibat trauma atau pembengkakan
jaringan di sekitar orbita.
Kasus Teori
●
Exoftalmus merupakan salah satu
etiologi terjadinya katarak exposure.
Karena pada keadaan ini kornea tidak
●
Pasien mengalami dilindungi sepenuhnya oleh kornea
sehingga kornea mudah mengering.
exoftalmus Kekeringan yang ekstrem pada kornea
menyebabkan hilangnya lapisan epitel
kornea yang memudahkan terjadinya
infeksi oleh mikroganisme.
Kasus Teori
●
Pada pemeriksaan ●
Infiltrat pada kornea
menunjukkan gejala keratitis,
oftalmologis tampak yang pada kasus ini terjadi
adanya infiltrat pada akibat kornea tidak dilindungi
1/3 inferior dengan baik oleh palpebra.
Kasus Teori
●
Levocin (Levofloxacin)
merupakan antibiotik golongan
●
Pasien mendapat terapi quinolon dengan spektrum luas,
levocin 8x1 tetes ODS yang sensitif terhadap bakteri
dan Noncort 8x1 tetes gram negatif maupun gram positif.
Pada kasus ini diberikan pada
ODS kedua mata karena kedua mata
pasien mengalami konjungtivitis.
Kasus Teori
●
Pasien mendapat terapi ●
Noncort merupakan obat tetes
levocin 8x1 tetes ODS mata yang berisi natrium
dan Noncort 8x1 tetes diklofenak, berfungsi sebagai
ODS antiinflamasi.
KESIMPULAN
Keratitis exposure dapat timbul pada situasi apapun
dengan kornea yang tidak cukup dibasahi dan
dilindungi oleh palpebra. Contohnya antara lain
eksoftalmus, ektropion, hilangnya sebagian palpebra
akibat trauma, ataupun paresis nervus VII. Tujuan dari
pengobatannya adalah memberi perlindungan dan
membasahi seluruh permukaan kornea dan
memperbaiki penyakit utama penyebab keratitis
exposure.
TERIMA KASIH