Kuliah Kelainan Jaringan Lunak
Kuliah Kelainan Jaringan Lunak
RONGGA MULUT
- Etiologi
- Trauma - mekanik
- kimia
- fisik
- elektrik
- Klinis :
- Ulcer soliter/multipel, ada rasa sakit
- Ukuran & bentuk bervariasi mengikuti sumber trauma
- Dasar lesi putih kekuningan dengan tepi kemerahan
- Diagnosa :
- Berdasarkan riwayat penyakit (anamnesis)
- Identifikasi sumber iritasi
- Terapi :
- Eliminasi penyebab
- Simptomatik : - obat kumur - saline (garam fisiologis)
- H2O2 2%
- salep anastetikum
2. RECURRENT APTHOUS STOMATITIS (RAS)
- Klinis = TU
- dapat sembuh sendiri 7-14 hari
Lokasi :
- Bukal/labial
- Ventral lidah
- Mukosa alveolar/gingiva
Jarang ditemukan pad daerah yang berkeratin tebal (pal durum)
Diagnosa :
- Manifestasi klinis
- Riwayat rekurent
- Terjadinya lesi
Terapi tujuan :
- Menghilangkan keradangan
- Mengurangi rasa sakit
- Mempercepat kesembuhan/menjarangkan kekambuhan
3. VIRAL STOMATITIS
Ciri utama :
a. Vesikulo multipel yang menggerombol pecah timbul ULCER
- tengah putih
- pinggir kemerahan
- sangat sakit
Lokasi :
- Bibir herpes labialis
- Sudut mulut
- Mukosa rongga mulut
- Hidung (filtrum)
- Wajah herpes facialis
Diagnosa :
- Anamnesa
- Pemeriksaan IO, EO, KU
- Lab : sitologi & titer Ab
Terapi :
- Analgetik & antipiretik
- Perbaikan KU
- Anti virus
B.VARICELA ZOSTER
- Stadium I : CHANCRE
- Sangat infeksius
- Tepi ulcer indurasi,tidak sakit,warna kecoklatan
- Lokasi : bibir, lidah, mukosa pipi
- Chancre timbul pada tempat masuknya kuman mukosa genital,
mukosa mulut/merah bibir
- Lesi hilang 1-5 minggu stadium II
- Stadium II
- 6 minggu – 2 tahun
- Gejala sistemik “flu like syndrome’
- Kulit Makula/papula kemerahan skin rash
bercak-bercak pad tangan, kaki
- Mukosa RM mucous patch yg ditutupi membram putih
keabuan
- Sangat infeksius, tapi tidak sakit
- Lokasi : lidah, pal molle, tonsil, merah bibir
- Stadium III
- Tidak infektius, tidak sakit
- GUMMA sangat destruktif (ulcer dalam,mengadakan penetrasi
ke jaringan yg lebih dalam
- Lokasi rm : lidah (interstisial glositis),bibir, palatum
- Lokasi luar rm : kulit, tulang,syaraf (general parosis)
- Klinis AKUT :
- Sakit, sensitif, saliva berlebih
- Rasa metalik, perdarahan spontan jaringan gingiva
- Biasanya mengalami kehilangan indera pengecap
- Gigi sedikit terdorong keluar goyang
- Sensitif terhadap tekanan
Lesi khas ANUG :
- Ulcerasi dangkal dan nekrotik sering timbul pada interdental
dan gingival margin
- Ulcer bisa timbul di pipi, bibir, lidah, dimana jaringan kontak
dengan lesi gingiva atau setelah trauma
- Terapi :
- Ringan & tanpa penyakit sistemik
debridemen lokal irigasi & kuretase periodontal
kumur H2O2 3%
- Ada tanda sistemik
dipertimbangkan pemberian antibiotik
- Penyakit akut pada kulit dan mukosa rongga mulut dengan bentuk
lesi yg brrmacam-macam (bentuk & ukuran) multiforme
- Dapat timbul sekali/berulang
- Lesi timbul banyak/multipel
EPIDEMIOLOGI
Masa inkubasi terjadinya antara 14 - 21 hari
sakit kepala,
nyeri otot,
Stadium pembengkakan :
terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang
diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar
kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan selama 3
hari kemudian mengempis
terjadi edema kulit yang sudah meluas
Meningoencepalitis
Tuli Orchitis
Kelainan Mata
Ooforitis
Parotitis
Pankreatitis Miokarditis
Nefritis Artritis
Tiroiditis
PROGNOSIS
Salivary Calculus
Tetanus
1. Pasif
Gamma globulin parotitis tidak efektif dalam mencegah
parotitis atau mengurangi komplikasi.
2. Aktif
vaksinasi dengan virus parotitis yang hidup tapi telah dirubah
sifatnya (Mumpsvax-merck, sharp and dohme) atau diberikan
subkutan pada anak berumur 15 bulan.
TERIMA KASIH