Anda di halaman 1dari 71

PELATIHAN DASAR CALON PNS

Mata Pelatihan : Whole of Government

Bandung, 20 & 21 April 2018


Disampaikan Oleh : Lina Marlia
Widyaiswara Utama
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
BIODATA
Lina Marlia - 3 November 1955
Ekonomi Pembangunan UNPAD–1983
S2 Urban Management ENTPE
Lyon–1990
S3 Ilmu Administrasi Publik
UNBRAW– 2014
Widyaiswara Utama Kement PUPR–
2015
Alamat : Galeria Condominium Unit E-4
(Jl. Buncit Persada) Jakarta Selatan
Phone : 0818 178 769
e-mail : marlia_lina@yahoo.co.id
BIODATA

Pengalaman Kerja:

1. Staf Dit Bina Program – Ditjen Cipta


Karya 1984 – 1999
2. Analis Kebijakan Kementerian Negara
Pekerjaan Umum, 2000
3. Kasubdit Pedoman Penataan Ruang –
Ditjen Penataan Ruang 2001 – 2007
4. Direktur Penataan Ruang Wilayah I,
2007 – 2012
5. Sesditjen Penataan Ruang, 2013 -2014
6. Widyaiswara Utama Kementerian
PUPR, 2015 – saat ini
PENDAHULUAN
SISTEM PENYELENGGARA

Sistem
Evaluasi
DASAR HUKUM PELATIHAN

UU no 25 tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil
Negara

Perka LAN no 22 tahun


Perka LAN no 21 tahun
2016 ttg Pedoman
2016 ttg Pedoman
Penyelenggaraan Latsar
Penyelenggaraan Latsar
CPNS Gol I &II, PerkaLAN
CPNS Gol III, PerkaLAN no
no 18 tahun 2017 ttg
17 tahun 2017 ttg perubahan
Perubahan PerkaLAN no 22
PerkaLAN no 21 tahun 2016
tahun 2016
KOMPETENSI YANG INGIN DIBANGUN

Kompetensi generik :
Kompetensi Bidang :
1. Mampu mengatasi permasalahan
Sosiokultural serta memiliki Sikap Mampu menunjukkan
2. Mampu mengaktualisasikan nilai- penguasaan kmpetensi
nila dasar ANEKA PNS teknis biang tugas yang
3. Mampu mengaktualisasikan dibutuhkan
kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka NKRI

PNS Profesional yang Berkarakter


Sebagai Pelayan Masyaraakat dan
Pemersatu Bangsa
KOMPETENSI

1. Menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS;


2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka NKRI; dan
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis
yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.
DESAIN KURIKULUM DAN TAHAPAN PEMBELAJARAN

(33 hari kerja (288 JP) untuk pembelajaran klasikal,


dan 80 hari kerja (853 JP) pembelajaran non klasikal di
tempat kerja.)

Agenda IV
Habituasi PNS
Evaluasi
PROFESIONAL
Akhir
Orientasi Peserta YANG
BERKARAKTER
SEBAGAI
Agenda III: PELAYAN
Kedudukan dan MASYARAKAT
Agenda I: Peran PNS dalam
Sikap Perilaku NKRI
Agenda II: Nilai-
Nilai Dasar PNS
Penguatan Kompetensi
Teknis Bidang Tugas
STRUKTUR (33 hari kerja (288 JP) untuk pembelajaran klasikal, dan 80 hari kerja (853 JP)
pembelajaran non klasikal di tempat kerja.)
KURIKULUM
4. Agenda IV, Habituasi
1. KURIKULUM Aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap
kompetensi yang telah diperolehnya melalui
PEMBENTUKAN berbagai mata pelatihan yg telah
KARAKTER PNS dipelajarinya (46JP)
Evaluasi Akademik (5JP)

Studi Lapangan (9JP)


4 PNS
PROFESIO-
Studi Lapangan (9JP) NAL BERKA-
RAKTER
2. Agenda II, SBG
Nilai-Nilai 3 PELY.MASY
Dasar PNS 3. Agenda III,
DAN
(ANEKA, Kedudukan & Peran
PEMERSATU
120JP) PNS dalam NKRI (-
2 BANGSA
manajemen ASN-
pelayanan publik-WoG,
1. Agenda I, Sikap 42JP)
1 Perilaku dan disiplin
(36JP) Terintegrasi :
TUS-Keprotokolan- 2.. KURIKULUM PENGUATAN
Orientasi Kes.mental&jasmani- KOMPETENSI TEKNIS BIDANG
Peserta Kesamaptaan TUGAS
(Materi Institusional: Dinamika Kelompok, Kebijakan Pengembangan SDM
Aparatur 1)teknis umum/adm, dan 2)teknis substantif
dan MTSL)
Struktur Kurikulum Review Kebijakan Penyelenggaraan (2JP)
Habituasi Penutupan

Evaluasi Aktualisasi (10JP)


Pembimbingan Pra Evaluasi Aktualisasi (2JP) PNS
PROFESI-
Aktualisasi 80 Hari (853JP) ONAL

Evaluasi Rancangan f BERKARAKTE


R SBG
aktualisasi (10JP) e PELY.MASY
dan
Pembimbingan Rancangan
d PEMERSA-TU
BANGSA
Aktualisasi (18JP)
c
Penjelasan
Aktualisasi (6JP) b 4. Agenda Habituasi

Aktualisasi melalui
a pembiasaan diri terhadap
kompetensi yang telah
diperolehnya melalui
Konsepsi Pembelajaran berbagai mata pelatihan yg
Aktualisas 3 agenda telah dipelajarinya (46JP)
i (3JP)
Mata Pelatihan :

Whole of Government
Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti pembelajara


n ini, peserta mampu menjelask
an konsep WoG; mampu mene
rapkan WoG dalam Pemberia
n pelayanan terintegrasi; dan m
ampu menjelaskan best practis
e WoG di berbagai negar
a;
Indikator Hasil Belajar :

Setelah mengikuti pelatihan ini, pese


rta mampu :
1) Menjelaskan konsep WoG;
2) Penerapan WoG dalam Pemberian
pelayanan terintegrasi;
3) Menjelaskan best practise WoG di
berbagai negara;
4) Menerapkan WoG sesuai kebijaka
n di Indonesia
POKOK MATERI

Out line
1) Konsep WoG;
2) WoG dalam Pemberian
Pelayanan Terintegrasi;
3) Best Practises WoG di berbagai
negara;
4) WoG di Indonesia
1. Konsep WoG
Definisi WoG (Whole of Government)

Whole-of-Government Approach (“WGA”) refers to


the joint activities performed by diverse
Ministries, Public Administrations and Public
Agencies in order to provide a common solution
PENGERTIAN to a particular problem or issue.
The approach and content of the initiatives can be
formal or informal. Areas covered can be related
to policy development, public project management
or public services[1]. *Wikipedia*

“Whole of government denotes public service


agencies working across portfolio boundaries to
achieve a shared goal and an integrated
government response to particular issues”
(Australian Government, 2004).
Whole of Government

“[it] denotes public service agencies working


across portfolio boundaries to achieve a shared
goal and an integrated government response to
particular issues. Approaches can be formal and
informal. They can focus on policy development,
PENGERTIAN program management and service delivery”
(Shergold & others, 2004).

WoG itu menunjukkan bagaimana


lembaga pelayanan publik bekerja
lintas batas untuk mencapai tujuan
bersama dan sebuah respon
pemerintah yang terpadu
Whole of Government

WoG

Punya karakteristik sama, terutama integrasi institusi dan


kolaborasi, Namun WOG lebih menekankan adanya
penyatuan keseluruhan (whole) elemen pemerintah
Diskusi : WOG Dalam Pelayanan Publik

Apa itu WoG?

Mengapa diperlukan
di Indonesia? Apa
manfaat WoG?

Bagaimana
menerapkan WoG
dalam
melaksanakan tugas
di PUPR ?
Whole of Government

Kata kunci:
lembaga pelayanan publik,
lintas batas,
tujuan bersama,
sebuah respon pemerintah yang terintegrasi, terpadu,
satu masalah.
Whole of Government

“An approach that integrates the collaborative efforts of


the departments and agencies of a government to
achieve unity of effort toward a shared goal. Also
known as interagency approach. The terms unity of
effort and unity of purpose are sometimes used to
describe cooperation among all actors, government
and otherwise” (USIP)

Kata kunci: upaya kolaboratif, tujuan bersama,


pendekatan lintas sektor, kerjasama
Whole of Government

Dalam pengertian USIP, WoG ditekankan pada


pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau
lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-
tujuan bersama.
WoG juga dipandang sebagai bentuk kerjasama
antar seluruh aktor, pemerintah dan sebaliknya.
Pengertian dari USIP ini menunjukkan bahwa
WoG tidak hanya merupakan pendekatan yang
mencoba mengurangi sekat-sekat sektor, tetapi
juga penekanan pada kerjasama guna
mencapai tujuan-tujuan bersama.
Fokus WoG
1. Fokus pada kebijakan pem
bangunan; program
management; dan pelayanan
publik.
2. Proses dapat diterapkan
secara luas dan kompre-
3. Proses dapat secara hensiv, atau spesifik, atau
formal maupun sesuai sasaran.
informal

WoG Approach: models and Tools for


E-Government Strategy
& Alignment, Adegboyega
Ojo, UN University, Macao 2012
Fokus WoG

• Policy Development
Pengembangan kebijakan oleh pemerintah yang
terintegrasi dalam merespon satu isu tertentu
• Program Management
Pengelolaan program yang terpusat dan terstandarisasi
• Service Delivery
Pemberian layanan yang terintegrasi dan memudahkan
pengguna dalam mengaksesnya
Mengapa WOG

• Fragmentasi
• Kewenangan terpusat
di sektor
• Kurangnya kerjasama dan koordinasi
• yang menyebabkan efektivitas dan efisiensi
• Devolusi Struktural, desentralisasi, penyerahan
kewenangan dari pusat ke daerah yang berlebihan
• Persepsi mengenai dunia yang semakin tidak aman dan
berbahaya. Isu terorisme, radikalisme, perubahan
iklim, dll.
Mengapa WOG

Adanya dorongan publik untuk mewujudkan


Integrasi kebijakan, program pembangunan,
agar terwujud penyelenggaraan pemerintahan
yang lebih baik

Adanya fenomena ketimpangan kapasitas sectoral


seolah sector terjadi kompetisi antar sector, dan
ada kesan sector yang satu lebih superior dari
sektor lainnya

Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat isti- adat,


serta bentuk latar belakang lainnya mendorog adanya
potensi disintegrasi bangsa
Manfaat WOG

Meningkatkan : Mengurangi :

• Efisiensi • Biaya (cost)


• Sharing Informasi • Pemborosan (waste)
• Lingkungan kerja • Duplikasi pekerjaan
• Daya saing • Inkonsistensi
• Akuntabilitas kebijakan
• • Waktu penyelesaian
Koherensi kebijakan
layanan tertentu
ILUSTRASI WOG
Bagaimana Caranya?

Kategori Tipe Keterangan


Koordinasi Penyertaan Pengembangan strategi dengan mempertimbangkan
dampak
Dialog Pertukaran informasi
Joint planning Perencanaan bersama, kerjasama sementara
Integrasi Joint working Kolaborasi sementara
Joint venture Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama
Satelit Entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif
Kedekatan Aliansi Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar
dan strategis yang menjadi urusan utama salah satu peserta
pelibatan kerjasama
Union Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak
Merger Penggabungan ke dalam struktur baru
WoG dalam Pemberian
2.
Pelayanan
Terintegrasi
PENERAPAN WOG DALAM
PELAYANAN TERINTEGRASI

Tantangan dalam prak Penguatan koordinasi


tek WOG: antar lembaga:
• Kapasitas SDM dan • Membentuk lembaga
institusi koordinasi khusus
• Nilai dan budaya • Membentuk gugus
organisasi tugas
• Kepemimpinan • Koalisi-koalisi sosial
Praktek WOG dalam Pelayanan Publik:

Menurut Pola:
Menurut Pola:
Menurut Fungsi: • • Pelayanan Teknis Fun
Pelayanan Teknis
• Pelayanan Administr gsional
Fungsional
asi • • Pelayanan SatuAtap
Pelayanan Satu Atap
• Pelayanan Jasa
• • Pelayanan
Pelayanan Satu
Satu Pintu
• Pelayanan Barang Pintu
• Pelayanan Terpusat
• Pelayanan Regulatif • Pelayanan Terpusat
• Pelayanan Elektronik
• Pelayanan Elektronik
TUGAS KELOMPOK
1 . Whole of Government Appraoche
s to Fragile Sates,
2 . A Primer on Implementing Whole
of Government.

• Silahkan diskusikan artikel tsb di ata


s dalam kelompok,
• Buat bahan tayang dan paparkan
• Setiap kelompok diberi waktu 10 m
enit untuk paparan, 15 diskusi.
3. Best Practises WoG
di berbagai Negara
BEST PRACTICE PENERAPAN WOG

Prasyarat Best Practice: Best Practice WOG dalam Lingkup


Budaya dan filosofi Penyelenggara Negara
Cara kerja yang baru Penyelenggara Pemerintah
Akuntabilitas dan insentif Contoh: di Kementerian PUPR
Cara baru pengembangan kebijakan (PU dan PERA,BPIW), DJPR dan BPN…
Mendesain program dan pelayanan Antar Pusat dan Daerah
Antar Pemerintah dan Non Pemerintah

Implementasi WOG di Kementerian PUPR


Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Energi, Ketahanan Air, Konektivitas, Jalur Lebaran,
Pelayanan Dasar, Pengembangan Wilayah (pariwisata,industri,NCICD, PLBN),
Pengendalian Banjir, Pelatihan Bersama dalam rangka Daya Saing Konstruksi,
Antar Pusat dan Daerah (Jabodetabek, Perumahan dan Kawasan Permukiman Maja,
Mitigasi Bencana
Singapore’s Whole-of-Government
Approach in Crisis Management

The coordination of multiple government


agencies to deal with catastrophic events
is critical: the lives and well-being of
people depend on it (James Low)
WOG di Australia

Australia, melalui Australian Public Service


Commission (APSC) mempromosikan WoG
dalam mengintegrasikan pemberian layanan
kepada publik. Terdapat 3 (tiga) jenis kegiatan
WoG dalam konteks Australia ini, yaitu:

1. WoG antara kementerian dan lembaga di


tingkat pusat;
2. WoG diantara level pemerintahan yang
berbeda; dan
3. WoG antar sektor publik, bisnis, non-profit
dan masyarakat.
WOG di Australia (lanjutan)

Peningkatan koordinasi dilakukan dengan


mengurangi jumlah kelembagaan, membentuk
centrelink sebagai pusat kooordinasi dan
memfungsikan Dewan Pemerintahan
Australian (Council of Australian
Governments – COAG) sebagai sebuah
forum yang memutuskan prioritas-prioritas
ditingkat nasional yangharus menjadi
capaian dan target sektor-sektor.
Penerapan WoG dalam
Regional development Australia
Film penerapan WoG di Australia
Regional Development of Australia
4. WoG di Indonesia
Kebijakan yang mendukung WoG
menuju Pelayanan Publik

UUD 1945 Alenia ke-4


UU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik
UU no. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
UU. No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan b
ebas KKN
Permenpan No. 63/2003 tentang Prinsip Pelayanan Publik
UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
Bentuk WoG

Integrating Service Delivery (ISD)


Proses penyatuan pemberian layanan kepada publik

Koordinasi dan Kolaborasi


Pemerintah horizontal yang berkoordinasi atau
berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama

Integrating and Rebalancing Governance


Kontrol politik dan otonomi administrasi seperti di Inggris

Culture Change
Konsep-konsep social glue (perekat),
budaya organisasi
PENERAPAN WoG
Contoh yang baik

Hasil WoG pelaku kepentingan Antar sektor antar pemerintah


Dari Trans Jakarta, diperoleh :

Budaya dan Filosopi.


Cara Kerja yang Baru
Akuntabilitas dan insentif
Cara baru Pengembangan
Kebijakan, Mendesain Program dan perbaikan pendekatan Pelayanan
Akibat Bad Practise WoG

• Pelayanan Buruk
• Resiko bagi masyarakat
• Terlambat , lelah, jatuh,
• Kehilangan nyawa
Penerapan WoG
contoh yang buruk
• Terkendala Koordinasi • Kurang kapasitas
Kasus : Mudik Lebaran 2017

WoG ditandai dengan pelayanan publik yang melampaui batas-


batas organisasi untuk mencapai tujuan dan respon
pemerintah yang terintegrasi
Perhatikan respons atas isue yang dialami pada kasus dibawah
ini, dan bagaimana pemerintah berkoordinasi untuk merespons
isu tersebut
Kasus bahan diskusi kelompok
Mudik 2017 Sukses, 15 Lembaga Pemerintah
Dapat Penghargaan

UKP-PIP memberikan penghargaan kepada 15 kementerian/


lembaga yang menyukseskan Mudik Lebaran 2017
UKP-PIP memberikan penghargaan kepada 15 kementerian/
lembaga yang menyukseskan Mudik Lebaran 2017.
(Liputan6.com/ Faizal Fanani)
Liputan6.com, Jakarta - Unit Kerja Presiden Pembinaan
Ideologi Pancasila (UKP-PIP) memberikan penghargaan
kepada 15 kementerian dan lembaga pemerintah. Seluruh
kementerian dan lembaga ini dinilai berperan dalam
keberhasilan penyelenggaraan mudik Lebaran 2017.
….dst
GROUP DISCUSSION
Evaluasi Pembelajaran

1. Sesungguhnya, apa yang dimaksud WoG ?


2. Bagaimana WoG diterapkan dan apa tantangan
terberat dalam penerapannya?.
3. Bagaimana sebaiknya penanganan kasus di
Indonesia dengan melihat best practises di luar
negeri?

Anda mungkin juga menyukai