Anda di halaman 1dari 17

ISOLASI MINYAK ATSIRI BUNGA

MAWAR DENGAN METODE


DESTILASI UAP
Kelompok 1 :
Alita Selvi Prihantoro (K3319008)
Indah Wahyuni (K3319037)
Iqbal Candra Maulana (K3319040)
Sahda Nabilah Qurrotul’aini (K3319061)
Tujuan
1. Mempelajari teknik pemisahan senyawa
minyak atsiri menggunakan metode
destilasi uap.
2. Terampil dalam mengisolasi minyak atsiri
bunga mawar menggunakan metode
destilasi uap.
Dasar Teori
Minyak atsiri merupakan bahan yang bersifat mudah
menguap (volatil), mempunyai rasa getir, dan bau
mirip tanaman asalnya yang diambil dari bagian-
bagian tanaman seperti daun, buah, biji, bunga, akar,
rimpang, kulit kayu, bahkan seluruh
bagian tanaman.

Bunga mawar merupakan salah satu jenis tumbuhan


yang dapat dibuat menjadi bahan baku minyak atsiri.
Manfaat minyak atsiri bunga mawar dalam industri
diantaranya sebagai bahan kosmetik, obat, dan parfum.
Salah satu cara untuk mengisolasi Kualitas minyak yang dihasilkan
minyak atsiri dari bahan tanaman dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya
penghasil minyak atsiri adalah dengan adalah perbandingan bahan dengan
penyulingan atau destilasi. Destilasi pelarut. Perbandingan tersebut penting,
yaitu pemisahan komponen cairan karena akan berpengaruh terhadap jumlah
pada dua macam campuran atau lebih minyak yang dihasilkan, rendemen yang
berdasarkan perbedaan titik didihnya. tinggi dan mutu yang baik. Pelarut yang
paling sesuai untuk ekstraksi minyak
bunga adalah N-Heksan, karena sifatnya
yang selektif dalam melarutkan zat.
ALAT
Timbangan
Erlenmeyer

Klem dan Statif Labu Destilasi Pompa Air


Pipet Tetes
Ketel Uap
Corong
Pisah

Kondensor Termometer
Kompor Listrik Piknometer Pipet Ukur
ALAT DESTILASI
BAHAN

Bunga Mawar Akuades


PROSEDUR KERJA

Meletakkan ketel
uap diatas kompor
listrik
Menimbang 200 g
bunga mawar Memasukkan ke dalam ketel
uap yang sudah berisi akuades

Merangkai alat
Mengukur destilasi uap dan
suhunya tiap melakukan
menit selama 15 destilasi saat tetes
menit pertama dan tetes
terakhir
>

> >

Memasukkan Memgukur
destilat volume minyak
kedalam atsiri yang
corong pisah diperoleh

Menggojongnya hingga
terbentuk 2 lapisan lalu
membuang lapisan bawah dan
mengambil lapisan atas
HASIL PENGAMATAN
Menit ke- Suhu °C Tetesan
Massa bunga mawar: 200 gram
1 85 °C 19
Suhu tetesan awal: 85 °C 2 85 °C 18
3 85 °C 9
Suhu tetesan akhir: 89 °C
4 85 °C 12
Volume minyak atsiri : 2,2 ml 5 86 °C 16
6 86 °C 19
Warna minyak atsiri: Bening
7 86 °C 15
kekuningan 8 87 °C 14
9 88 °C 17
10 88 °C 15
11 88 °C 19
12 88 °C 14
13 89 °C 13
14 89 °C 18
15 89 °C 17
PERHITUNG
AN
 • Massa minyak = ρ minyak x volume minyak
= 0,8235 g/ml x 1 ml
= 0,8235 gram

• Rendemen =
=
= 0,41175 %

• Rata rata tetesan =


=
= = 15,66 tetes/menit
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dihasilkan jumlah tetesan selama 15 menit yang dihitung tiap
menit sejak tetesan pertama. Suhu pada tetesan pertama yaitu 85 0C sedangkan suhu
pada tetesan akhirnya yaitu 890C. Tetesan rata-rata tiap menit adalah 15,66
tetes/menit . Setelah dilakukan penggojogan, terbentuk dua lapisan. Lapisan atas
bewarna bening kekuningan dan didapati bahwa lapisan atas memiliki volume sebesar
2,2 mL dan memiliki massa sebesar 200 gram. Minyak atsiri berada di lapisan atas
sedangkan lapisan bawah merupakan air, hal ini dikarenakan massa jenis minyak
atsiri lebih kecil daripada air, lapisan bawah ini dibuang dengan cara membuka corong
pisah.
Pada percobaan ini diperoleh rendemen senilai 0,41175 % dan didapatkan
hasil minyak atsiri sebanyak 2,2 ml dari 200 gram bunga mawar. Dari
percobaan ini didapatkan volume minyak atsiri hanya 2,2 ml. Hasil volume
ini sedikit karena memang kandungan minyak atsiri pada bunga mawar
hanya terdapat pada daun dan mahkota bunganya sehingga untuk
menghasilkan sedikit minyak atsiri diperlukan banyak kuntum bunga
mawar segar. Suhu pada tetesan pertama yaitu 85 0C sedangkan suhu
pada tetesan akhirnya yaitu 890C. Hal ini sudah sesuai dengan teori
dimana suhu destilat uap kurang dari 100 0C karena tekanan sebanding
dengan titik didih. Pelarut air mempunyai titik didih 100 0C, maka yang
menguap sepenuhnya adalah air. Lalu, selama 15 menit dihitung setiap
menit 1 sampai 15 berturut-turut 19 tetes, 18 tetes, 9 tetes, 12 tetes, 16
tetes, 19 tetes, 15 tetes, 14 tetes, 17 tetes, 15 tetes, 19 tetes, 14 tetes, 13
tetes, 18 tetes, dan 17 tetes. Rata – rata jumlah tetesan per menit adalah
15,66 tetes/menit.
Fungsi penambahan dan perlakuan dalam percobaan kali
ini yaitu sebagai berikut:
1. Bunga mawar diiris kecil-kecil memanjang agar
Berikut merupakan rumus struktur dari geraniol dan permukaan bidang sentuhnya semakin besar
feniletil alkohol yang merupakan komponen utama sehingga jumlah minyak atsiri yang terdestilasi
minyak bunga mawar : semakin banyak.
2. Bunga mawar dimasukkan kedalam ketel uap untuk
mengurangi kadar kandungan air dalam bunga
mawar tersebut.
3. Perlakuan penggojogan berfungsi untuk memisahkan
air dan minyak atsiri sehingga diperoleh minyak atsiri
murni.
4. Bunga mawar sebagai bahan yang akan diisolasi.
5. Air dalam katel uap berfungsi untuk menambah
kecepatan penguapan minyak pada sampel. Air juga
geraniol feniletil alkohol berfungsi mengisolasi minyak bunga mawar karena
air dan minyak memiliki titik didih yang berbeda,
sehingga akan mengikat minyak atsiri dari jaringan
tumbuhan. Selain itu, air juga digunakan sebagai
Reaksi yang terjadi pada penambahan Na2SO4 pelarut karena senyawa organik tidak larut dalam air.
anhidrat pada destilat adalah : 6. Na2SO4 digunakan untuk menyerap sisa-sisa molekul
n H2O (l) + Na2SO4 (aq) → Na2SO4 . n H2O (aq) air pada minyak.
KESIMPULAN
• Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik
atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen
1

• Minyak atsiri merupakan bahan yang bersifat mudah menguap (volatil) pada suhu kamar,
mempunyai rasa getir, dan bau mirip tanaman asalnya yang diambil dari bagian-bagian
tanaman seperti daun, buah, biji, bunga, akar, rimpang, kulit kayu, bahkan seluruh bagian
2 tanaman.

• Isolasi minyak atsiri bunga mawar dapat dilakukan dengan destilasi uap dibawah suhu
100 °C.
3
Fungsi penambahan dan perlakuan dalam percobaan kali ini yaitu
sebagai berikut:
a. Bunga mawar diiris kecil-kecil memanjang agar permukaan bidang
sentuhnya semakin besar sehingga jumlah minyak atsiri yang
terdestilasi semakin banyak.
Hasil percobaan: b. Bunga mawar dimasukkan kedalam ketel uap untuk mengurangi
Massa bunga mawar: 200 gram kadar kandungan air dalam bunga mawar tersebut.
Suhu tetesan awal: 85 °C c. Perlakuan penggojogan berfungsi untuk memisahkan air dan
Suhu tetesan akhir: 89 °C minyak
Volume minyak atsiri : 2,2 ml atsiri sehingga diperoleh minyak atsiri murni.
Massa minyak atsiri: 0,8235 gram d. Bunga mawar sebagai bahan yang akan diisolasi.
Warna minyak atsiri: Bening kekuningan e. Air dalam katel uap berfungsi untuk menambah kecepatan
Rendemen: 0,41175 % penguapan minyak pada sampel. Air juga berfungsi mengisolasi
Rata-rata tetesan: 15,66 tetes/menit minyak bunga mawar karena air dan minyak memiliki titik didih
yang berbeda, sehingga akan mengikat minyak atsiri dari jaringan
tumbuhan. Selain itu, air juga digunakan sebagai pelarut karena
senyawa organik tidak larut dalam air.
f. Na2SO4 digunakan untuk menyerap sisa-sisa molekul air pada
minyak.
4 5
THANKS

Anda mungkin juga menyukai