SYARAF
PUSAT (SSP)
Veterinary Medicine UNDIKMA
29 April 2021
Sistem Syaraf Pusat (SSP) atau
Central Nervus System (CNS)
• CNS terdiri dari
otak
medulla spinalis
1. Dopamine
2. Norepineprine
3. Epineprine
Degradasi Dopamin :
• Dopamin dapat diangkut keluar dari celah sinaptik dan kembali ke neuron presinaptik (re
uptake) melalui transporter dopamin (DAT), di mana dapat dikemas ulang untuk penggunaan
selanjutnya atau, dopamin dapat dipecah secara ekstrasel melalui enzim catechol-O-methyl-
transferase (COMT).
• Enzim lain yang memecah dopamin adalah monoamine oxidase A (MAO-A) dan monoamine
oxidase B (MAO-B), yang ada di mitokondria dalam neuron presinaptik dan sel lain seperti glia
Serotonin
• 5-Hydroxytriptamine (5HT) • 5HT1A: neural inhibisi, regulasi of
sleep, feeding, thermoregulasi,
• Lokasi : otak, GIT hiperaktivity (anxiety &depression)
• Fungsi utama serotonin (5HT) : • 5HT1D:locomotion, muscle tone
• Pengaturan tidur • 5HT2A:neural excitation, learning
• Perilaku
•
• 5HT2B: stomatch contraction
Mood
• Nafsu makan • 5HT3: nausea, vomit, anxiety
• Rasa sakit
• Reseptor 7 tipe : • Eksitatorik
5HT1 sampai 5HT7
Sintesis, release dan degradasi Serotonin
Neurotransmitter golongan asam amino
• Glutamate (eksitatotik)
• GABA (Gama Amino Butiric Acid) inhibitorik
• Glysine (inhibitorik)
●
Stimulan cerebral
Stimulan SSP ●
Stimulan medulla oblongata
●
Stimulan medula spinalis
●
Sedative
●
Transquilizer
Hipnotik
Depres SSP
●
●
Anti konvulsi
●
Anestesi
●
Analgesik
KLASIFIKASI OBAT PADA SISTEM
SYARAF PUSAT
1. ANTIKONVULSI
2. TRANSQUILIZER, SEDATIVE
3. ANASTESI
4. ANALGESIK
5. STIMULAN SSP (Analeptika)
ANTI KONVULSI / ANTI EPILEPTIK
• Obat yang bekerja mencegah dan megurangi kejang-kejang (seizure),
epilepsy
• Penyebab kejang-kejang : Pelepasan muatan listrik yang cepat dan
mendadak dan berlebihan dari neuron neuron tertentu di otak
• Neurotransmitternya GABA (GABA terletak di otak dan medulla spinalis)
• Prinsip kerja antikonvulsi :
a. Menghambat proses inisiasi dan penyebaran kejang
b. Membatasi proses penyebaran kejang
Maka bekerja dengan cara peningkatan inhibisi atau penurunan eksitasi
OBAT OBAT ANTI KONVULSI
Mekanisme kerja obat antikonvulsi
mendepres SSP dengan cara :
• Meningkatkan GABA dengan memblok Ca2+
channel, Na channel
• Menghambat enzim GABA transaminase
Tingkatan depresi SSP :
sedasi hypnosis koma kematian
Obat anti konvulsi
Golongan Barbiturat : Golongan benzodiazepine :
• Phenobarbital • Clonazepam
• Penthobarbital • Diazepam
• Mephobarbital
• Lorazepam
• Pirimidone (deoxybarbiturate)
• Oxazepam
• Clorazepate
Golongan Hydantoins :
• Phenytoin
• Mephenytoin Golongan Alephatic carboxylate acid :
• Ethotoin • Calopric acid
• Fosphenytoin • Sodium valproate
Obat anti konvulsi
Golongan Bromides : Golongan Miscellaneous agent :
• Protasium bromide • Topiramate
• Sodium bromide • Lamotrigine
• Valpromide
• Beclamide
Golongan Succimides :
• Lacosamide
• Ethoximide • Paraldehyde
• Methoximide • Tiagabine
• Phenoximide • Striripentol
• Mesoximide • Vanoctamide
Obat anti konvulsi
Golongan Sulphonamides: Golongan Carxamide :
• Zonisamide • Carbamazepine
• Acetasolamide • Oxarbazepine
• Methezolamide • Eslicarbazepine
• Sultiome • Rufinamide
Golongan Dicarbamate :
• Felbamate
• Meparobamate
Klasifikasi barbiturate menurut
durasi dan aplikasi
KLASIFIKASI TERDIRI DARI APLIKASI KLINIS
Ultra short acting Thiopentol, thiamylal, Anestesi umum
thialbarbitat,
hexobarbital,
methohexital
Short acting Phentobarbital, Hypnotic, pre anestesi,
secobarbotal manajemen anestesi
seizure
• Penggunaan klinis :
• Sedative,
• Hypnotic,
• Muscle relaxant,
• Anticonvulsant. ,
• Preanesthetic,
• Antianxiety
TRANSQUILIZER , SEDATIVE
• Obat Sedative bekerja menurunkan aktivitas, membuat tenang
dengan cara mendepres aktivitas SSP menenangkan mengantuk
• Indikasi penggunaan sedative :
• Restrain
• Handling & transport
• Kontrol perilaku
• Gatal-gatal
• Sedative = non spesifik depress SSP
a. Hipnotic sedative (sedative klasik)
b. Transquilizer sedative/ transquilizer (ataractics, neuroleptic)
OBAT TRANSQUILIZER, SEDATIVE
Derivat phenothiazine : Derivat Butyrophenenes :
• Chlorpromazine • Azaperone
• Acepromazine • Droperidol
• Promazine • Fluanisone
• Piperacetazine
• Triflupromazine
Derivat Thioxanthenes
• Chlorprothixine
• Clopenthixol
• Thiothixene
Derivat phenotiazine
• Meliputi : Chlorpromazine, Acepromazine , Promazine,
Piperacetazine, Triflupromazine
• Mekanisme aksi : Memblok reseptor D2 dopaminergik, reseptor α1-
adrenergik , reseptor 5HT serotonergik, reseptor H1
• Penggunaan klinis : kontrol nervous, Preanastesi, Anti
pruritik,antistress pada transport hewan
• Efek samping : inkoordinasi , mulut kering, konstipasi, hipotensi,
penurunan suhu
STIMULAN SISTEM SYARAF PUSAT (SSP)
• Derivate Methylxanthines
• Meliputi : Caffeine, Theophylline and Aminophlline.
• Mekanisme aksi : antagonis reseptor adenosin pada otak sehingga
menstimulus SSP
• Efek farmakologis :
• Menstimulasi SSP dan menurunkan fatigue, meningkatkan aktivitas motorik
• Menstimulasi jantung dan menyebabkan vasodiliatasi
• Merelaskasi otot polos (teophyline utk asma)
• Meningktalan sekreasi asam lambung
STIMULAN SSP
• Amphetamin
• Mekanisme aksi : menstimulasi SSP
dengan meningkatkan pelepasan
norepineprin dan dopamine
• Fungsi Dopamin merelaxasi
• Fungsi NE meningkatkan motivasi
STIMULAN MEDULA OBLONGATA
• Doxapram •Pentylenetetrazole
• Mekanisme aksi : menstimulasi •Mekanisme aksi :stimulan respirasi dengan
pusat respirasi pada medula dan meningkatan respirasi
menyebabkan stimulasi respirasi •Dosis tinggi menyebabkan konvulsi
• Pengggunaan klinis :
4-aminopyridine
• 1.Antagonizes the respiratory Stimulan respirasi dan antagonis efek
depressant action of Barbiturates. sedative pada xylazine
2.Antagonizes the sedative action of
xylazine. Nikethamide
Stimulan respirasi short acting
STIMULAN MEDULA SPINALIS
•Strychnine
•Mekanisme aksi : Antagonis respetor glysine pada spinal
cord.
•Indikasi :
1.Meningkatkan nafsu makan (sedikti)
2.Menidurkan anjing liar (TIDAK ANIMAL WELFARE)
Gangguan perilaku pada hewan
• Perilaku adalah fenomena komplek sehingga sulit menentukan normal
dan abnormal perilaku hewan
• Perilaku hewan dipengaruhi oleh habitat alami hewan
• Klasifikasi gangguan perilaku pada hewan dapat disebabkan karena
adanya gangguan pada :
a. Genetika
b. Perkembangan masa pertumbuhan
c. Insting dan spesies
d. Sifat sosialisasi dan adaptasi
Contoh gangguan perilaku pada hewan
NEXT WEEK