Proses Infeksi
Proses Infeksi
DEFINISI INFEKSI
PATOFISIOLOGI KEMATIAN DAN KERUSAKKAN
SEL
TIPE INFEKSI
TAHAPAN INFEKSI
INFLAMASI
Definisi Infeksi
MEMBRANE SEL
BAKTERI
Bakteri menginfeksi tubuh dengan cara mengeluarkan toksin yang dapat merusak
jaringan tubuh.
VIRUS
Saat virus masuk ke dalam tubuh ia menginfasi sel tubuh yang normal
dan mengambil alih sel untuk memproduksi virus lainnya.
JAMUR
Infeksi pada tubuh oleh jamur tidak bahaya tetapi tetap dapat mengancam
kehidupan.
PARASIT
Parasit adalah mikroorganisme yang membutuhkan organisme
lainnya sebagai host untuk bertahan.
Tipe Infeksi
Kolonisasi Infeksi akut
Septikemia
Tahapan Infeksi
Tahap Inkubasi
Tahap Rentan
Contents Title
UDARA VEKTOR
Debu, kulit lepas, Serangga, nyamuk, lalat,
droplet kucing, anjing
INFEKSI SALURAN KEMIH
1. Demam >38 C
2. Polakisuria (anyang-anyang)
3. Disuria
4. Nyeri Suprapubic
5. Pemeriksaan Lab ditandai adanya 2 spesies kuman
per mL urin
INFEKSI SALURAN NAFAS
1. Demam >38 C
2. Batuk + sputum purulen (kental)
3. Pem. Radiologis Infiltrat paru baru
4. Sesak Nafas, rokhi basah halus (+)
5. Pemeriksaan BTA (+Mycobacterium
Tuberculosis)
INFEKSI SALURAN PENCERNAAN
1. Demam >38 C
2. Diare disertai lendir frek. >10 kali/hari
3. Mual dan Muntah
4. Kram perut
5. Pemeriksaan Feses terdapat bakteri
atau parasit (Ex: E.Coli, Entamoeba.
Histolycity)
INFEKSI NEUROLOGIS
EXM: MENINGITIS
1. Demam >38 C
2. Nyeri kepala hebat
3. Kejang
4. Gangguan kesadaran (letargi-koma)
5. Muntah
6. Kaku leher
7. Fotofobia
INFEKSI LUKA
1. EDEMA
Ringan: Edema (samar)
Sedang: Edema terlihat
Berat: Edema + kemerahan
KEMERAHAN
Ringan: Eritema (samar)
Sedang Sekitar jaringan terdapat eritema < 0,5cm dari luka
Berat : Eritema meluas > 0,5cm dari luka
EKSUDAT.PUS
Ringan: Ada eksudat (td Purulen, ¼ kassa)
Sedang eksudat kuning, purulent, ½ kasa
Berat : purulent, eksudat kuning kehijauan, >1/2 kassa
TANDA GEJALA INFEKSI LUKA
LETAK NYERI
Ringan: Area luka
Sedang: Area luka
Berat: Nyeri menyebar ke daerah sekitar luka
INTENSITAS NYERI
Ringan: tidak terasa jika tidak ada stimulus (ex: ganti balut)
Sedang Nyeri hilang timbul
Berat : Nyeri konsisten
BAU
Ringan: Tidak berbau
Sedang Berbau saat balutan dibuka
Berat : Berbau sebelum dan saat balutan dibuka
JENIS-JENIS SEL DARAH PUTIH
YANG BERPERAN DALAM PROSES INFEKSI dan INFLAMASI
LIMFOSIT MONOSIT
HASIL PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Exm: HIV
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi
Hematology paket
Hemoglobin 7.6 g/dL 13.2 L
Hematokrit 24 % 32-52 L
Eritrosit 3.77 10^6 uL 4.4-5.9 L
MCH 20.2 pg 27-32 L
MCV 63.7 fL 76-96 L
MCHC 31.7 g/dL 29-36 N
Leukosit 16.7 10^3 uL 3.8-10.6 H
Trombosit 389 10^3 uL 150-400 N
RDW 17.1 % 11.6-14.8 H
MPV 10.4 fL 4.00-11.00 N
Hitung Jenis
Eonosfil 0 % 1-3 L
Basofil 0 % 0-2 N
Batang 1 % 2-5 L
Segmen 77 % 50-70 H
Limfosit 8 % 25-40 L
Monosit 6 % 2-10 N
Lain-lain MEILOSIT: 5%, METAMEILOSIT: 3%
INFLAMASI ATAU
PERADANGAN
INFLAMASI ATAU PERADANGAN
Inflamasi merupakan manifestasi dari respon imun untuk menghilangkan antigen dari dalam tubuh.
Tubuh akan mempertahankan system imunitas melalui pertahanan sel darah putih.
PROSES INFLAMASI
Manifestasi Klinik Inflamasi
atau Peradangan
1. Kolor atau panas : Disebabkan oleh hypervaskularisasi local pada
lokasi yang terifeksi dan adanyan sisa metabolism kalor daripada
antibody
Pada umumnya inflamasi akut menunjukkan respons yang cepat dan berlangsung sebentar.
Respons ini merupakan respons khas respons imunitas innate. Inflamasi akut biasanya disertai
reaksi sistemik yang ditandai oleh perubahan cepat dalam kadar beberapa protein plasma.
Inflamasi Kronik
Inflamasi kronik merupakan inflamasi dengan durasi waktu yang lama (beberapa minggu atau
bulan) di mama terjadi peradangan, kerusakan jaringan, dan perbaikan yang berdampingan.
Inflamasi kronik terjadi bila proses infalamasi akut gagal, dan bila antigen menetap.
TERIMAKASIH