Anda di halaman 1dari 27

Proses Infeksi & Inflamasi

Ns. Niken Wulan Hasthi Murti M.Kep


PERTEMUAN HARI INI

DEFINISI INFEKSI
PATOFISIOLOGI KEMATIAN DAN KERUSAKKAN
SEL

FAKTOR PENYEBAB INFEKSI

MIKROORGANISME PENYEBAB INFEKSI

TIPE INFEKSI

CARA PENULARAN INFEKSI

TAHAPAN INFEKSI

INFLAMASI
Definisi Infeksi

Infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroba


pathogen yang bersifat dinamis, berkembang biak. Patogen
penginfeksi meliputi virus, bakteri, jamur, protozoa, parasit
multiseluler dan protein yang menyimpang yang dikenal
sebagai virion.
PATOFISIOLOGI
KERUSAKAN DAN
KEMATIAN SEL
PENYEBAB INFEKSI PATOGEN

MEMBRANE SEL

Proses kerusakan sel diawali dengan MITOKONDRIA


terjadinya gangguan pada sistem di dalam
sel. Empat sistem dalam sel yang paling
mudah terpengaruhi akibat adanya cidera
RETIKULUM
ENDOPLASMA

Akibat pathogen atau mikroorganisme yang


menyerang maka sel yang mengalami cidera
akan mengalami destruksi.
NUKLEUS
Faktor Penyebab Infeksi
01
AGEN
Faktor Penyebab Penyakit
02
HOST

Faktor dari manusia atau


03 penjamu seperti usia, penyakit
LINGKUNGAN komorbid .
Faktor dari lingkungan sekitar
yang kurang baik seperti area
rumah sakit, sanitasi tempat
tinggal
MIKROORGANISME PENYEBAB INFEKSI

BAKTERI
Bakteri menginfeksi tubuh dengan cara mengeluarkan toksin yang dapat merusak
jaringan tubuh.

VIRUS
Saat virus masuk ke dalam tubuh ia menginfasi sel tubuh yang normal
dan mengambil alih sel untuk memproduksi virus lainnya.
JAMUR
Infeksi pada tubuh oleh jamur tidak bahaya tetapi tetap dapat mengancam
kehidupan.

PARASIT
Parasit adalah mikroorganisme yang membutuhkan organisme
lainnya sebagai host untuk bertahan.
Tipe Infeksi
Kolonisasi Infeksi akut

Infeksi Lokal Infeksi sistemik

Bakteremi Infeksi kronik

Septikemia
Tahapan Infeksi

Tahap Inkubasi
Tahap Rentan

Contents Title

Tahap Akhir Penyakit


Tahap Klinis
Cara Penularan Infeksi
ALAT
KONTAK Makanan, Tempat makan,
Langsung, tidak langsung, tempat tidur, baju, caitan
. tubuh

UDARA VEKTOR
Debu, kulit lepas, Serangga, nyamuk, lalat,
droplet kucing, anjing
INFEKSI SALURAN KEMIH

1. Demam >38 C
2. Polakisuria (anyang-anyang)
3. Disuria
4. Nyeri Suprapubic
5. Pemeriksaan Lab ditandai adanya 2 spesies kuman
per mL urin
INFEKSI SALURAN NAFAS

1. Demam >38 C
2. Batuk + sputum purulen (kental)
3. Pem. Radiologis Infiltrat paru baru
4. Sesak Nafas, rokhi basah halus (+)
5. Pemeriksaan BTA (+Mycobacterium
Tuberculosis)
INFEKSI SALURAN PENCERNAAN

1. Demam >38 C
2. Diare disertai lendir frek. >10 kali/hari
3. Mual dan Muntah
4. Kram perut
5. Pemeriksaan Feses terdapat bakteri
atau parasit (Ex: E.Coli, Entamoeba.
Histolycity)
INFEKSI NEUROLOGIS
EXM: MENINGITIS

1. Demam >38 C
2. Nyeri kepala hebat
3. Kejang
4. Gangguan kesadaran (letargi-koma)
5. Muntah
6. Kaku leher
7. Fotofobia
INFEKSI LUKA
1. EDEMA
Ringan: Edema (samar)
Sedang: Edema terlihat
Berat: Edema + kemerahan

KEMERAHAN
Ringan: Eritema (samar)
Sedang Sekitar jaringan terdapat eritema < 0,5cm dari luka
Berat : Eritema meluas > 0,5cm dari luka

EKSUDAT.PUS
Ringan: Ada eksudat (td Purulen, ¼ kassa)
Sedang eksudat kuning, purulent, ½ kasa
Berat : purulent, eksudat kuning kehijauan, >1/2 kassa
TANDA GEJALA INFEKSI LUKA
LETAK NYERI
Ringan: Area luka
Sedang: Area luka
Berat: Nyeri menyebar ke daerah sekitar luka

INTENSITAS NYERI
Ringan: tidak terasa jika tidak ada stimulus (ex: ganti balut)
Sedang Nyeri hilang timbul
Berat : Nyeri konsisten

BAU
Ringan: Tidak berbau
Sedang Berbau saat balutan dibuka
Berat : Berbau sebelum dan saat balutan dibuka
JENIS-JENIS SEL DARAH PUTIH
YANG BERPERAN DALAM PROSES INFEKSI dan INFLAMASI

BASOFIL EONOSFIL NEUTROFIL

LIMFOSIT MONOSIT
HASIL PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Exm: HIV
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi

Hematology paket
Hemoglobin 7.6 g/dL 13.2 L
Hematokrit 24 % 32-52 L
Eritrosit 3.77 10^6 uL 4.4-5.9 L
MCH 20.2 pg 27-32 L
MCV 63.7 fL 76-96 L
MCHC 31.7 g/dL 29-36 N
Leukosit 16.7 10^3 uL 3.8-10.6 H
Trombosit 389 10^3 uL 150-400 N
 
RDW 17.1 % 11.6-14.8 H
MPV 10.4 fL 4.00-11.00 N
Hitung Jenis        
Eonosfil 0 % 1-3 L
Basofil 0 % 0-2 N
Batang 1 % 2-5 L
Segmen 77 % 50-70 H
Limfosit 8 % 25-40 L
Monosit 6 % 2-10 N
Lain-lain MEILOSIT: 5%, METAMEILOSIT: 3%
INFLAMASI ATAU
PERADANGAN
INFLAMASI ATAU PERADANGAN
Inflamasi merupakan manifestasi dari respon imun untuk menghilangkan antigen dari dalam tubuh.
Tubuh akan mempertahankan system imunitas melalui pertahanan sel darah putih.
PROSES INFLAMASI
Manifestasi Klinik Inflamasi
atau Peradangan
1. Kolor atau panas : Disebabkan oleh hypervaskularisasi local pada
lokasi yang terifeksi dan adanyan sisa metabolism kalor daripada
antibody

2. Dolor atau nyeri : Adanya persepsi nyeri yang disebabkan adanya


kerusakkan jaringan karena mikroorganisme patogen tersebut akibat
pengaruh zat pada ujung syaraf perasa yang dilepaskan oleh sel yang
cidera

3. Rubor atau kemerahan : Adanya kemerahan pada aera yang terinfeksi.


Hal ini disebabkan oleh adanya vasodilatasi vaskuler local sehingga terjadi
aliran darah yang berlebihan
4. Tumor atau penumpukkan cairan : Adanya nya
penumpukkan caira akibat permeabilitas kapiler
sehingga menyebabkan kebocoran cairan berupa
garam dan larutan kolid (albumin, globulin dan
fibrinogen) ke dalam ruang interstisial sehigga terjadi
edema dan pembekuan cairan dalam ruang interstisial

5. Functiolaesa: Adanya penurunan fungsi atau daya


gerak pada jaringan yang terinfeksi
Inflamasi Lokal dan Sistemik
Inflamasi local dan sistemik terjadi sebagai bentuk respon imunproteksi secara cepat terhadap
adanya pajanan antigen di jaringan.

1. Mediator kimiawi pada inflamasi


dihasilkan oleh sel yang
mengalami jejas atau dapat juga
berupa faktor plasma.
2. Mediator yang dihasilkan oleh sel
antara lain vasoactive amines
(histamin, serotonin), metabolit
asam arakidonat (prostaglandin,
leukotrien), faktor neutrophil
(protease), dan lymphokine
Inflamasi Akut

Pada umumnya inflamasi akut menunjukkan respons yang cepat dan berlangsung sebentar.
Respons ini merupakan respons khas respons imunitas innate. Inflamasi akut biasanya disertai
reaksi sistemik yang ditandai oleh perubahan cepat dalam kadar beberapa protein plasma.
Inflamasi Kronik
Inflamasi kronik merupakan inflamasi dengan durasi waktu yang lama (beberapa minggu atau
bulan) di mama terjadi peradangan, kerusakan jaringan, dan perbaikan yang berdampingan.
Inflamasi kronik terjadi bila proses infalamasi akut gagal, dan bila antigen menetap.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai