: 5,3 %
Pessel : 18 %o
Kodya Payakumbuh : 1 %o
Etiologi
Mycobacterium tuberculosis
dengan sifat-sifat :
Tahan asam
Pertumbuhan lambat
Inhalasi
- > 90%, Droplet nuclei 1-5
Melalui saluran cerna
Melalui kulit (luka)
• Patolog
• Tukang daging
Intra uterina (melalui plasenta)
Komplex Primer
KOMPLEX PRIMER
TERGANTUNG KEPADA :
Daya tahan
~
Dosis
virulensi kuman Imunitas
hipersensitiviti
Stabil Akut
(Laten) (meningitis, milier, tulang
Ginjal dll)
Reaktivasi
( TB – pos primer / tb sekunder )
TB PARU
AKTIF LAGI
MELUAS TUBERKULOMA SEMBUH
KAVITAS
SEMBUH AKTIF LAGI
KAVITAS
Sakit atau tidaknya setelah terinfeksi
tergantung kepada:
Alkohol
Kortikosteroid
HIV
• tuberkel
• perkejuan
• cavitasi
• fibrosis
3. “EXUDATIVE REACTION”
Terjadi bila
Jumlah
Virulensi Kuman
> Daya tahan
tubuh
“ initial respons” merupakan exudativa reaction
Akan tetapi pada exudativa reaction tidak
banyak usaha tubuh untuk melokalisirnya,
sehingga infeksi meluas kesebagian besar /
keseluruhan satu lobus
“caseous pneumonia”
Tanpa keluhan:
Terutama pada kasus ringan atau dini
Diketahui secara kebetulan
Pemeriksaan radiologi
Rutin
Check up
Kalau sudah ada keluhan:
Keluhan umum
Keluhan lokal (sal. Nafas)
KELUHAN UMUM
Cepat lelah
Malaise (tak enak badan)
Anoreksia
Berat badan menurun
Demam
Nadi cepat
Keringat malam
Amenorrhea
KELUHAN PARU
Batuk baru terjadi setelah proses mengenai
percabanganbronkus
Batuk : tak ada yang khas untuk TB Paru.
Batuk > 2- 3 minggu harus dicurigai TB Paru.
Sputum : Mengeluarkan dahak. Juga tidak ada yang khas.
Batuk darah = hemaptoe = hemoptysis. Bervariasi : sedikit
masif
Nyeri dada
Sesak nafas :
Proses luas
Ada efusi pleura
Ada pneumotoraks
KELAINAN FISIK
Keadaan umum
Bisa baik; bahkan kadang pada kasus-kasus
yang secara radiologis relatif sudah lanjut.
Kelihatan sakit sedang.
Jelek pada kasus lanjut.
Demam terutama pada sore hari (subfebril)
Nadi relatif cepat dibanding kenaikan suhu.
Nafas cepat :
Pada yang lanjut (luas)
Komplikasi : - Pneumotoraks
- Efusi pleura, empiema
- bronkiektasis
- milier, meningitis, spondilitis
KELAINAN TORAKS
Bisa tak ditemukan kelainan:
Pada yang dini / minimal
Kadang-kadang pada kelainan radiologis yang
relatif luas.
Adanya ronkhi basah halus (krepitasi) sesudah
batuk pada lapangan atas paru merupakan
kelainan yang dini.
Tanda-tanda konsolidasi (pemadatan) jaringan
paru: - Redup
- Suara nafas bronkial
- Fremitus meningkat
AB non quinolon
Perbaikan (-)
Perbaikan
RO Torak +
Atau BTA +
BTA 3X (-)
Penderita TB Bukan TB
KLASIFIKASI DIAGNOSA
1. TB Paru tersangka
2. TB PARU
3. Tb paru putus berobat
4. TB relap
5. Bekas TB paru (tidak sakit)
TB PARU TERSANGKA
a. - Klinis (+)
- Radiologis (+)
- Bakteriologis (+)
b. - Klinis (+)
- Radiologis (+)
- Bakteriologis (-)
- memperlihatkan perbaikan dengan
pemberian obat anti TB (OAT)
. TB Paru putus berobat
4. Dosis adekuat
5. Kuman harus sensitif terhadap obat yang
diberikan.
Prasyarat utama OAT yang bermanfaat
1. Aktiviti bakterisidal dini
2. Aktiviti sterilisasi
3. Kemampuan untuk mencegah terjadinya resistensi
terhadap obat penyerta
Tabel . Derajat aktiviti OAT
Aktiviti Pencegahan Bakterisidal dini Sterilisasi
resistensi
Tinggi INH INH Rifampisin
Rifampisin Pirazinamid
Etambutol
Etambutol Rifampisin INH
Streptomisin
Rendah Streptomisin Streptomisin
Pirazinamid Pirazinamide Tioasetason
Tiosetason Tioasetason etambutol
Aktivititi bakterisidal dini
Definisi : kemampuan obat untuk membunuh
kuman tb pada beberapa hari setelah
pengobatan
Pada pasien TB kombinasi pada 2 minggu
pertama tidak ada obat lain ataupun
kombinasi yang lebih superior dari INH pada 2
hari pertama
INH aktiviti bakterisidal dininya sangat tinggi
Aktiviti sterilisasi
Definisi ; kemampuan untuk membunuh kuman persister
Grosset membagi 2 komponen dari kemoterapi
- ketidakmampuan membunuh kuman yg tumbuh cepat
berlokalisasi sebagian besar di ekstraselular
meningkatkan gagal terapi
- Ketidakmampuan membunuh persister meningkatkan
kekambuhan
Persister ;metabolik aktiviti rendah replikasi lambat
daripada kuman yang berada di dinding kaviti
R mempunyai kemampuan sebagai aktiviti sterilisasi
Kemampuan untuk mencegah resistensi terhadap
obat penyerta
Kemampuan obat untuk mencegah seleksi mutan
yang resisten terhadap obat penyerta
Tidak semua OAT mempunyai kemampuan yang
sama untuk mencegah resistensi terhadap obat
penyerta
M. TB Robert Koch - 1882
Sinar X untuk diagnosa TB Paru - 1920
Streptomisin sebagai obat anti
TB pertama -
1944
PAS - 1946
INH - 1952
Pengobatan TB paru baru memberikan hasil
yang baik untuk pertama kalinya adalah setelah
mengkombinasikan:
Streptomisin + INH + PAS selama 1 - 2 tahun
kombinasi Streptomisin + INH + PAS
memerlukan masa pengobatan 1 – 2 tahun
(jangka panjang)
kelemahan :
Terlalu lama
Efek samping obat
Harus disuntikkan (S)
S 15 - 18 15 15 1000 SESUAI BB
Dosis OAT Kombinasi Dosis Tetap/FDC
2 – 3 bulan 4 bulan
BB harian Harian 3x/minggu
(RHZE) (RH) (RH)
150/75/400/275 150/75 150/150
30-37 2 2 2
38-54 3 3 3
55-70 4 4 4
>71 5 5 5
Kasus baru TB paru BTA (+)
Kasus baru TB paru BTA (-) tapi kelainan
radiologisnya moderatatau severe.
Kasus baru dengan kerusakan yang berat pada TB
ekstra pulmoner
FASE AWAL FASE LANJUTAN
(PILIH SALAH SATU)
2 RHZE 4 R3H3
4 RH 6 HE
TB paru BTA (+) dengan riwayat pengobatan sebelumnya ,
dan kasus Kambuh
FASE AWAL FASE LANJUTAN
(PILIH SALAH SATU)
2 RHZES + 1 RHZE 5 R3H3E3
5 RHE
Kasus kronis
(sputum BTA tetap positif, setelah pengobatan
ulang)
PENGOBATAN
Merujuk ke pedoman WHO
untuk menggunakan obat pilihan
di pusat spesialistik.
TB Paru Kronik
Definisi : TB paru dg sputum BTA positif
setelah pengobatan ulang dengan pengawasan
yang baik
Lakukan uji resistensi
Jika ada hasil uji resistensi, berikan minimal 2 OAT
yang sensitif ditambah dengan obat lain seperti
kuinolon, betalaktam, makrolid
Jika tak mampu diberikan INH seumur hidup
Pertimbangkan pembedahan untuk meningkatkan
kemungkinan penyembuhan Kasus TB paru kronik
Mono-resistance, yaitu kebal terhadap salah satu
OAT lini pertama.
4 3
Directly Observed
Jaminan
4 Treatment Short-course
Ketersediaan OAT Pengobatan dengan
Yg bermutu
pengawasan langsung
principles of do+s
Directly Observed
Treatment Short-course
MENEMUKAN DAN
MENYEMBUHKAN
PENDERITA TB
BUKAN SEKEDAR MENGOBATI SAJA TANPA
ADA JAMINAN AKAN KESEMBUHAN PENDERITA
DOTS
DOTS strategi penanggulangan yang cost-
effective
Ekspansi harus dilakukan secara bertahap
dan terkontrol agar bermutu dan
mencegah berkembangnya MDR-TB
dikemudian hari
Sustainability penanggulangan TB
memerlukan komitmen semua pihak
terkait
Komponen DOTS plus
Komitmen Politik terhadap masalah MDR/XDR
Diagnosis akurat,dengan pemeriksaan biakan dan
uji kepekaan pada laboratorium yang sudah teruji
kualitasnya
Pengobatan dengan OAT lini kedua dengan
manajemen yang baik
Terjaminnya suplai OAT MDR yang berkualitas
(suplai cukup, masa pakai pendek,adanya
refrigerator)
Sistem Komponen DOTS plus standar
TB pada keadaan khusus
TB dengan HIV/AIDS
Tujuannya adalah untuk mempercepat
diagnosis dan pengobatan tb pada pasien hiv
dan sebaliknya mempercepat diagnosis dan
pengobatan hiv pada pasien tb
kulit